قَالُوۡا یٰوَیۡلَنَا مَنۡۢ بَعَثَنَا مِنۡ مَّرۡقَدِنَا ٜۘؐ ہٰذَا مَا وَعَدَ الرَّحۡمٰنُ وَ صَدَقَ الۡمُرۡسَلُوۡنَ
Qaaluuu yaa wailanaa man ba’atsanaa min marqadinaa hadzaa maa wa’adar-rahmanu washadaqal mursaluun(a);
Pencarian untuk {phrase} ({results_count} dari {results_count_total})
Displaying {results_count} results of {results_count_total}
They will say,
"O woe to us! Who has raised us up from our sleeping place?"
(The reply will be),
"This is what the Most Merciful had promised, and the messengers told the truth."
― Chapter 36. Surah Yaa Siin [verse 52]
قَالُوا۟ | mereka berkata
They [will] say,
|
---|---|
يَٰوَيْلَنَا | betapa celakanya kami
"O woe to us!
|
مَنۢ | siapakah
Who
|
بَعَثَنَا | membangkitkan kami
has raised us
|
مِن | dari
from
|
مَّرْقَدِنَا | tempat tidur kami
our sleeping place?"
|
هَٰذَا | ini
"This (is)
|
مَا | apa
what
|
وَعَدَ | dijanjikan
(had) promised
|
ٱلرَّحْمَٰنُ | Maha Pengasih
the Most Gracious,
|
وَصَدَقَ | dan benar
and told (the) truth
|
ٱلْمُرْسَلُونَ | para Rasul
the Messengers."
|
Tafsir QS. Yasin (36) : 52. Oleh Kementrian Agama RI
Ayat ini menerangkan keheranan dan kekagetan orang-orang kafir ketika dibangkitkan dari kubur.
Mereka berkata,
"Aduhai celakalah kami, siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami?"
Mereka heran dan tercengang karena dibangkitkan dari alam kubur dan menghadapi malapetaka serta kesulitan pada waktu itu.
Ketika mereka heran dan tercengang, di antara orang-orang yang beriman berkata kepada mereka,
"Semua yang terjadi dan yang kita alami ini sesuai dengan yang dijanjikan Allah dan disampaikan oleh para rasul yang telah di- utus kepada kita semua ketika di dunia dahulu.
Kita telah diberitahu akan adanya janji, ancaman, dan hari kebangkitan seperti yang kita hadapi sekarang ini.
Oleh karena itu, kita tidak pantas heran dan tercengang dengan keadaan yang kita alami sekarang ini."
Menurut suatu riwayat bahwa yang dimaksud dengan bunyi sangkakala dalam ayat ini ialah suara malaikat Israfil yang sangat keras yang menyerukan,
"Wahai tulang-belulang yang telah hancur-lebur, Allah memerintahkan kamu semua supaya berkumpul kembali seperti semula untuk menerima keputusan yang adil."
Pada ayat ini orang-orang kafir menanyakan tentang siapa yang membangkitkan dan menghidupkan mereka kembali pada hari kebangkitan ini.
Pertanyaan mereka itu dijawab dengan apa yang pernah disampaikan kepada mereka dahulu waktu masih hidup di dunia.
Hal ini memberi pengertian bahwa seakan-akan Allah menyuruh mereka mengingat apa yang pernah mereka lakukan dahulu terhadap para rasul yang diutus.
Tafsir QS. Yaa Siin (36) : 52. Oleh Muhammad Quraish Shihab:
Mereka yang dibangkitkan dari kubur itu pun berkata,
"Alangkah seramnya apa yang menanti kami ini! Siapakah gerangan yang telah membangunkan kami dari tidur ini?"
Lalu datanglah jawaban atas pertanyaan mereka itu,
"Inilah hari kebangkitan yang dijanjikan Sang Maha Pemurah kepada hamba-hamba-Nya.
Dan benarlah para rasul yang telah menyampaikan berita tentang hal ini. "
Oleh tim Mujamma’ Raja Fahd arahan Syaikh al-Allamah Dr. Shalih bin Muhammad Alu asy-Syaikh:
Orang-orang yang mendustakan kebangkitan berkata penuh penyesalan:
Duhai betapa celakanya kami, siapa yang mengeluarkan kami dari kubur kami?
Lalu dijawab dan dikatakan kepada mereka:
Inilah apa yang dijanjikan Allah yang Maha Pengasih, dan disampaikan oleh para Rasul yang benar.
Oleh Jalaluddin al-Mahalli & Jalaluddin as-Suyuthi:
(Mereka berkata) orang-orang kafir di antara manusia,
("Aduhai!) Ya di sini menunjukkan makna Tanbih
(celakalah kami) binasalah kami lafal Wailun adalah Mashdar yang tidak mempunyai Fi’il dari lafalnya.
(Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami -kubur-?") karena mereka seolah-olah dalam keadaan tidur di antara kedua tiupan itu, maksudnya mereka tidak diazab.
(Inilah) kebangkitan ini
(yang) telah
(dijanjikan yang Maha Pemurah dan benarlah) mengenainya
(Rasul–rasul-Nya) mereka mengakui atas kebenaran yang telah dikatakan oleh para rasul, tetapi pengakuan mereka tidak bermanfaat lagi.
Menurut pendapat yang lain, bahwa kalimat tersebut dikatakan kepada mereka.
Oleh Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi:
Firman Allah subhanahu wa ta’ala:
Mereka berkata,
"Aduhai, celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?"
(QS. Yasin [36]: 52)
Yakni dari kubur mereka yang dahulu semasa mereka masih hidup di dunia tidak percaya bahwa mereka akan dibangkitkan hidup kembali dari kubur mereka.
Setelah mereka menyaksikan di tempat mereka dikumpulkan itu apa yang dahulunya mereka dustakan, Mereka berkata,
"Aduhai, celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?"
(QS. Yasin [36]: 52)
Hal ini bukan berarti menafikan siksa kubur bagi mereka yang selama mereka berada di dalam kuburnya, karena siksa kubur itu bila dibandingkan dengan kerasnya azab di alam akhirat sama halnya dengan tidur.
Ubay ibnu Ka’b r.a., Mujahid, Al-Hasan, dan Qatadah mengatakan, mereka tidur sejenak sebelum dibangkitkan hidup.
Qatadah mengatakan bahwa hal tersebut terjadi di antara dua tiupan sangkakala, karena itulah mereka mengatakan,
"Siapakah yang membangunkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?"
Menurut bukan hanya seorang dari kalangan ulama Salaf, manakala mereka telah mengatakan hal tersebut, maka orang-orang mukmin menjawab:
Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah rasul–rasul-(Nya).
(QS. Yasin [36]: 52)
Al-Hasan mengatakan bahwa yang menjawab mereka dengan ucapan itu adalah para malaikat.
Tidak ada pertentangan jika kedua pendapat bisa digabungkan.
Hanya Allah yang lebih mengetahui.
Abdur Rahman ibnu Zaid mengatakan bahwa semuanya adalah ucapan orang-orang kafir:
Aduhai, celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?
Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah rasul–rasul-(Nya) (Yasin 52)
Demikianlah menurut apa yang telah dinukil oleh Ibnu Jarir, tetapi dia sendiri memilih pendapat yang pertama karena pendapat itulah yang paling sahih.
Makna ayat ini sama dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Dan mereka berkata,
"Aduhai, celakalah kita!"
Inilah hari pembalasan.
Inilah hari keputusan yang kamu selalu mendustakannya.
(QS. As-Saffat [37]: 20-21)
Dan pada hari terjadinya kiamat, bersuimpahlah orang-orang yang berdosa, bahwa mereka tidak berdiam (dalam kubur) melainkan sesaat saja.
Seperti demikianlah mereka selalu dipalingkan (dari kebenaran).
Dan berkata orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dan keimanan (kepada orang-orang yang kafir)."Sesungguhnya kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari berbangkit, maka inilah hari berbangkit itu, tetapi kamu selalu tidak meyakininya)."
(QS. Ar-Rum [30]: 55-56)
Unsur Pokok Surah Yaa Siin (يس)
Surat "Yaa Siin" terdiri atas 83 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Jin.
Dinamai "Yaa Siin" karena dimulai dengan huruf "Yaa Siin".
Sebagaimana halnya arti huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan beberapa surat Alquran, maka demikian pula arti "Yaa Siin" yang terdapat pada ayat permulaan surat ini, yaitu Allah mengisyaratkan bahwa sesudah huruf tersebut akan dikemukakan hal-hal yang penting antara lain:
Allah bersumpah dengan Alquran bahwa Muhammad ﷺ benar-benar seorang rasul yang diutus-Nya kepada kaum yang belum pernah diutus kepada mereka rasul rasul.
Keimanan:
▪ Bukti-bukti adanya hari berbangkit.
▪ Alquran bukanlah syair.
▪ Ilmu, kekuasaan dan rahmat Allah.
▪ Surga dan sifat-sifatnya yang disediakan bagi orang-orang mukmin.
▪ Mensucikan Allah dari sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya.
▪ Anggota badan manusia menjadi saksi pada hari kiamat atas segala perbuatannya di dunia.
Kisah:
▪ Kisah utusan-utusan Nabi Isa `alaihis salam dengan penduduk Anthakiyah (Syam).
Lain-lain:
▪ Tidak ada faedah peringatan bagi orang-orang musyrik.
▪ Allah menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan.
▪ Semua bintang-bintang di cakrawala berjalan pada garis edar yang telah ditetapkan Allah.
▪ Ajal dan hari kiamat datangnya secara tlbatiba.
▪ Allah menghibur hati Rasulullah ﷺ terhadap sikap kaum musyrikin yang menyakitkan hatinya.
QS. Yaa-Siin (36) : 1-83 ⊸ Misyari Rasyid Alafasy
Ayat 1 sampai 83 + Terjemahan Indonesia
QS. Yaa-Siin (36) : 1-83 ⊸ Nabil ar-Rifa’i
Ayat 1 sampai 83
Ayat ini terdapat dalam surah Yaa Siin.
Surah Yasin atau Surah Ya Sin (bahasa Arab:يس) adalah surah ke-36 dalam Alquran.
Surah ini terdiri atas 83 ayat, serta termasuk golongan surah-surah Makkiyah.
Dinamai Ya Sin karena surah ini dimulai dengan dua abjad Arab Ya Sin.
Sebagaimana halnya arti tersembunyi huruf-huruf abjad Alif Lam Mim atau Nun yang terletak pada permulaan beberapa surah Alquran, maka demikian pula arti Ya Sin yang termasuk dalam kategori ayat mutasyaabihat.
Nomor Surah | 36 |
---|---|
Nama Surah | Yaa Siin |
Arab | يس |
Arti | Yaasiin |
Nama lain | – |
Tempat Turun | Mekkah |
Urutan Wahyu | 41 |
Juz | 22 dan 23 |
Jumlah ruku’ | 5 ruku’ |
Jumlah ayat | 83 |
Jumlah kata | 733 |
Jumlah huruf | 3068 |
Surah sebelumnya | Surah Fatir |
Surah selanjutnya | Surah As-Saffat |
36:52, 36 52, 36-52, Surah Yaa Siin 52, Tafsir surat YaaSiin 52, Quran Yasin 52, Surah Yasin ayat 52
36:52
۞ QS. 36:5 • Al Rahim (Maha Penyayang) • Al ‘Aziz (Maha Mulia)
۞ QS. 36:6 • Hikmah penurunan kitab-kitab samawi
۞ QS. 36:7 • Allah menggerakkan hati manusia • Segala sesuatu ada takdirnya • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 36:9 • Pertolongan Allah Ta’ala kepada orang mukmin • Kekuasaan Allah
۞ QS. 36:10 • Allah menggerakkan hati manusia • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 36:11 • Pahala iman • Ampunan Allah yang luas • Al Rahman (Maha Pengasih) • Balasan dan pahala dari Allah •
۞ QS. 36:12 • Beberapa ayat yang menjelaskan tentang hari kebangkitan • Lembaran catatan amal perbuatan • Menghitung amal kebaikan
۞ QS. 36:14 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 36:15 • Al Rahman (Maha Pengasih) • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 36:18 • Meramal nasib
۞ QS. 36:19 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir • Meramal nasib
۞ QS. 36:21 • Balasan dan pahala dari Allah • Ikhlas dalam berbuat
۞ QS. 36:22 • Kebenaran hari penghimpunan • Kewajiban hamba pada Allah
۞ QS. 36:23 • Tauhid Uluhiyyah • Al Rahman (Maha Pengasih) • Kelemahan tuhan selain Allah
۞ QS. 36:24 • Azab orang kafir
۞ QS. 36:26 • Pahala iman
۞ QS. 36:27 • Pahala iman • Ampunan Allah yang luas • Ar Rabb (Tuhan) • Ampunan Allah dan rahmatNya •
۞ QS. 36:28 • Azab orang kafir
۞ QS. 36:29 • Azab orang kafir
۞ QS. 36:31 • Azab orang kafir
۞ QS. 36:32 • Kebenaran hari penghimpunan
۞ QS. 36:33 • Dalil-dalil adanya Allah Ta’ala • Beberapa ayat yang menjelaskan tentang hari kebangkitan
۞ QS. 36:37 • Dalil-dalil adanya Allah Ta’ala • Kekuasaan Allah
۞ QS. 36:38 • Dalil-dalil adanya Allah Ta’ala • Al ‘Aziz (Maha Mulia) • Al ‘Alim (Maha megetahui)
۞ QS. 36:39 • Dalil-dalil adanya Allah Ta’ala
۞ QS. 36:40 • Dalil-dalil adanya Allah Ta’ala
۞ QS. 36:41 • Dalil-dalil adanya Allah Ta’ala
۞ QS. 36:43 • Sifat Masyi’ah (berkehendak)
۞ QS. 36:44 • Usia dan rezeki sesuai dengan takdir
۞ QS. 36:45 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 36:46 • Ar Rabb (Tuhan) • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 36:47 • Sifat Masyi’ah (berkehendak) • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 36:48 • Mengingkari hari kebangkitan • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 36:49 • Peniupan sangkakala • Hari kiamat datang tiba-tiba
۞ QS. 36:50 • Kedahsyatan hari kiamat • Terputusnya hubungan antara sesama pada hari kiamat
۞ QS. 36:51 • Ar Rabb (Tuhan) • Peniupan sangkakala • Beberapa ayat yang menjelaskan tentang hari kebangkitan • Manusia dibangkitkan dari kubur •
۞ QS. 36:52 • Allah menepati janji • Al Rahman (Maha Pengasih) • Beberapa ayat yang menjelaskan tentang hari kebangkitan • Manusia dibangkitkan dari kubur •
۞ QS. 36:53 • Peniupan sangkakala • Beberapa ayat yang menjelaskan tentang hari kebangkitan • Manusia dibangkitkan dari kubur
۞ QS. 36:54 • Keadilan Allah dalam menghakimi • Menanggung dosa orang lain
۞ QS. 36:55 • Sifat ahli surga
۞ QS. 36:56 • Sifat ahli surga
۞ QS. 36:57 • Sifat surga dan kenikmatannya
۞ QS. 36:58 • Melihat Allah di surga • Ar Rabb (Tuhan) • Al Rahim (Maha Penyayang) • Percakapan Allah dengan ahli surga •
۞ QS. 36:59 • Derajat para pemeluk agama • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 36:60 • Menjaga diri dari syetan
۞ QS. 36:61 • Kewajiban hamba pada Allah
۞ QS. 36:62 • Sifat iblis dan pembantunya • Usaha jin untuk melalaikan manusia dalam beribadah • Usaha syetan untuk membuat manusia lupa dalam berdoa • Syetan menyesatkan dan menghinakan manusia •
۞ QS. 36:63 • Allah menepati janji • Nama-nama neraka • Azab orang kafir
۞ QS. 36:64 • Azab orang kafir
۞ QS. 36:65 • Manusia bersaksi atas dirinya • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 36:66 • Sifat Masyi’ah (berkehendak) • Allah menggerakkan hati manusia
۞ QS. 36:67 • Sifat Masyi’ah (berkehendak) • Maksiat dan dosa
۞ QS. 36:68 • Keutamaan berumur panjang
۞ QS. 36:70 • Hikmah penurunan kitab-kitab samawi
۞ QS. 36:71 • Dalil-dalil adanya Allah Ta’ala
۞ QS. 36:75 • Kelemahan tuhan selain Allah
۞ QS. 36:76 • Keluasan ilmu Allah
۞ QS. 36:78 • Mengingkari hari kebangkitan
۞ QS. 36:79 • Al ‘Alim (Maha megetahui) • Al Muhyi – Al Mumiit (Maha Menghidupkan dan Mematikan) • Beberapa ayat yang menjelaskan tentang hari kebangkitan
۞ QS. 36:81 • Kekuasaan Allah • Al Khaliq (Maha Pencipta) • Al ‘Alim (Maha megetahui) • Al Qaadir (Maha Kuasa) • Beberapa ayat yang menjelaskan tentang hari kebangkitan
۞ QS. 36:82 • Kekuasaan Allah • Sifat Iradah (berkeinginan)
۞ QS. 36:83 • Segala sesuatu milik Allah • Kebenaran hari penghimpunan
Taatilah Allah & Rasul,
dan ulil amri di antaramu.
Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu,
maka kembalikanlah ia kepada Allah (Alquran) & Rasul (sunnahnya),
jika kamu benar-benar beriman kepada Allah & hari kemudian
― QS. An-Nisa’ [4]: 59
Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih) orang-orang yang apabila menginfakkan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, di antara keduanya secara wajar,
― QS. Al-Furqan [25]: 67
Ya Tuhanku,
jadikanlah negeri ini,
negeri yang aman,
dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.
― QS. Ibrahim [14]: 35
Ya Tuhan kami,
limpahkanlah kesabaran kepada kami & wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu)
― QS. Al-A’raf [7]: 126
Penjelasan:
'Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.'
--QS. At Taubah [9] : 122
+
Penjelasan:
Enam Syarat Meraih Ilmu Menurut Sayyidina Ali bin Abi Thalib.
1. Cerdas.
2. inginan yang kuat.
3. Sabar.
4. Bekal
5. Petunjuk guru.
6. Waktu yang lama.
Share your Results:
Berikut ini, yang tidak mengandung moral terpuji, adalah … Orang yang jujur akan senantiasa mengatakan … Lawan kata dari jujur ??adalah … Orang yang suka berbohong adalah orang … Bekerja tepat waktu adalah salah satu ciri orang yang …
Sumber kedua hukum dalam menetapkan Hukum tentang Alquran adalah … Hukum penggunaan hadis sebagai dasar hukum adalah … Orang yang menceritakan hadits disebut … Undang-undang tentang penggunaan Hadits-Maudu adalah … Berikut adalah hadits yang rusak, kecuali …
Dalam Alquran, surah Ad-Dhuha turun setelah surah …Surah Ad-Dhuha termasuk kategori surah …اَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيْمًا فَاٰوٰىۖ lafal tersebut adalah surah Ad-Dhuha ayat ke- …وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ Dalam surah Ad-Duha, terjemahan dari lafal di atas adalah …Kata berikut yang mempunyai arti orang yang meminta-minta adalah …
Apa itu Al Wakiil? Allah itu Al-Wakil ◀ Al-Wakil , yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala yang memelihara dan mengurusi segala kebutuhan makhluk-Nya, baik itu dalam urusan dunia maupun urusan akhira...
Apa itu salat Iduladha? salat sunah dua rakaat yang dikerjakan pada Iduladha tanggal 10 Zulhijah … • Hari Raya Ad-ha, idul adha
Siapa itu Zaid bin Khattab? Zaid bin Khattab atau Zaid bin al-Khattab adalah Sahabat Nabi Muhammad dari golongan Muhajirin. Ia adalah kakak dari Umar bin Khatab, dan terlebih dahulu masuk Islam, ia ...