وَ احۡلُلۡ عُقۡدَۃً مِّنۡ لِّسَانِیۡ
Waahlul ‘uqdatan min lisaanii;
dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku,
―QS. Thaa Haa [20]: 27
―QS. Thaa Haa [20]: 27
Pencarian untuk {phrase} ({results_count} dari {results_count_total})
Displaying {results_count} results of {results_count_total}
And untie the knot from my tongue
― Chapter 20. Surah Thaa Haa [verse 27]
وَٱحْلُلْ | dan lepaskan
And untie
|
---|---|
عُقْدَةً | ikatan
(the) knot
|
مِّن | dari
from
|
لِّسَانِى | lisanku
my tongue
|
Tafsir QS. Thaa haa (20) : 27. Oleh Kementrian Agama RI
Musa memohon agar lidahnya fasih dan tidak kelu, sehingga ia lancar dan tegas dalam berbicara, supaya kata-katanya mudah dicerna dan dipahami oleh pendengarnya, hingga mereka memperoleh hidayah Allah.
Sebab jika lidah Musa kelu mengakibatkan ia tidak lancar bicaranya.
Para mufassir berbeda pendapat tentang sebab ketidakfasihan (kelunya) lisan Musa, sebagai berikut:
a.
Bahwa Musa di waktu kecilnya, ia mencabut selembar rambut dari dagu Firaun, maka marahlah Firaun dan ia berencana untuk melampiaskan kemarahannya itu.
Kemudian ia meminta kepada istrinya supaya membawakan balah (kurma mentah) dan se-onggok bara api.
Istri Firaun membela Musa dengan mengatakan,
"Musa masih kecil, belum tahu apa-apa."
Sekalipun ada pembelaan, tetapi Firaun tetap melaksanakan maksud jahatnya, dan bara itu diletakkan di atas lidah Musa.
Sejak itulah lidah Musa menjadi kaku.
Oleh karena itu Musa `alaihis salam meminta kepada Allah supaya kekeluan lidahnya itu dihilangkan.
b.
Kekeluan lidahnya diakibatkan karena faktor psykologis yang membebani Musa, akibat dari tindakan dan perbuatannya menampar dan membunuh seorang Qibty.
c.
Menurut pendapat lain, bahwa kekeluan tersebut akibat bawaan sejak lahir.
Tafsir QS. Thaa Haa (20) : 27. Oleh Muhammad Quraish Shihab:
Lepaskanlah kekakuan lidahku, supaya dengan mudah aku dapat memberikan penjelasan,
Oleh tim Mujamma’ Raja Fahd arahan Syaikh al-Allamah Dr. Shalih bin Muhammad Alu asy-Syaikh:
25-26-27-28-29-30-31-32-33-34-35.
Musa memohon, “Wahai Tuhan, lapangkanlah dadaku, mudahkan urusanku, lepaskan keluhnya lidahku sehingga menjadi fasih bicara agar mereka paham ucapanku.
Tunjuklah untukku pendamping dari kalangan keluargaku, yaitu Harun, saudaraku, supaya dia menguatkan dan menyokongku.
Ikutkanlah dia bersamaku dalam kenabian dan menyampaikan risalah agar kami mampu banyak memujamu dengan tasbih, banyak mengingatmu dengan tahmid.
Sesungguhnya, Engkau Maha Melihat.
Tidak ada sesuatu pun dari perbuatan kami yang tersembunyi dari pengawasan-Mu.
‘
Oleh Jalaluddin al-Mahalli & Jalaluddin as-Suyuthi:
(Dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku) keadaan ini terjadi sejak lidahnya terbakar bara api yang ia masukkan ke dalam mulutnya sewaktu masih kecil.
Oleh Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi:
(27-28)
Firman Allah subhanahu wa ta’ala:
…dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku
Demikian itu karena lidah Musa agak kaku sehingga ucapannya kurang begitu fasih.
Hal ini dialaminya ketika ia masih kecil dan disuguhkan kepadanya buah kurma yang merah dan bara api, lalu ia mengambil bara api dan mengunyahnya (sehingga lidahnya terbakar), kisahnya akan diterangkan sesudah ini.
Dalam hal ini Musa tidak memohon kepada Allah agar melenyapkan kekakuan lidahnya secara tuntas, melainkan dia hanya meminta agar kekurangfasihannya dalam berbicara dapat di atasi dan mereka yang diajak berbicara dengannya dapat memahami apa yang ia maksudkan, sebatas yang diperlukan.
Seandainya Musa meminta kepada Allah agar menyembuhkan secara total kekakuan lidahnya, tentulah kekakuan lidahnya disembuhkan.
Akan tetapi, para nabi tidaklah meminta kecuali hanya sebatas yang diperlukannya saja.
Karena itulah maka kekakuan lidahnya masih ada padanya, seperti yang disebutkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala yang menceritakan tanggapan Fir’aun terhadap Musa:
Bukankah aku lebih baik daripada orang yang hina ini dan yang hampir tidak dapat menjelaskan (perkataannya)?
(QS. Az-Zukhruf [43]: 52)
Yaitu kurang fasih bicaranya karena lidahnya yang pelat (kaku)
Al-Hasan Al-Basri telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
…dan lepaskanlah kekakuan lidahku.
Yakni satu tahap dari kekakuan lidahnya, seandainya Musa meminta agar seluruh kekakuan lidahnya dilenyapkan, tentulah permintaannya dikabulkan.
Ibnu Abbas telah mengatakan bahwa Musa mengadu kepada Tuhannya tentang ketakutannya terhadap pendukung-pendukung Fir’aun sehubungan dengan pembunuhan yang dilakukannya, juga mengadu kepada-Nya tentang kekakuan lidahnya, karena sesungguhnya lidah Musa mengalami kekakuan sehingga ia tidak dapat berbicara banyak.
Lalu ia meminta kepada-Nya agar saudaranya (yaitu Harun) diangkat menjadi pembantunya yang kelak akan menjadi juru terjemahnya terhadap apa yang tidak fasih dari perkataan yang diungkapkannya.
Lalu Allah mengabulkan permintaannya dan melenyapkan sebagian dari kekakuan lidahnya.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah diriwayatkan dari Umar ibnu Usman bahwa telah menceritakan kepada kami Baqiyyah, dari Artah ibnul Munzir, telah menceritakan kepadaku salah seorang teman Muhammad ibnu Ka’b, dari Muhammad ibnu Ka’b yang mengatakan bahwa pada suatu hari salah seorang kerabatnya datang kepadanya dan berkata kepadanya,
"Tidak menjadi masalah bagimu seandainya kamu tidak kaku dalam bicaramu dan kurang jelas (fasih) bila melakukan bacaan."
Maka Muhammad ibnu Ka’b Al-Qurazi menjawab,
"Hai anak saudaraku, bukankah aku dapat memberikan pengertian kepadamu jika aku berbicara kepadamu?"
Ia menjawab,
"Ya".
Ka’b berkata,
"Sesungguhnya Musa pun hanya meminta kepada Tuhannya agar melenyapkan sebagian dari kekakuan lidahnya agar ia dapat memberikan pengertian dan pemahaman kepada Bani Israil melalui pembicaraannya.
Ia tidak meminta lebih dari itu."
Demikianlah menurut teks yang dikemukakan oleh Ibnu Abu Hatim.
Unsur Pokok Surah Thaa Haa (طه)
Surat Thaa haa terdiri atas 135 ayat, diturunkan sesudah diturunkannya surat Maryam, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah.
Surat ini dinamai "Thaahaa",
diambil dari perkataan yang berasal dari ayat pertama surat ini.
Sebagaimana yang lazim terdapat pada surat-surat yang memakai huruf-huruf abjad pada permulaannya, di mana huruf tersebut seakan-akan merupakan pemberitahuan Allah kepada orang-orang yang membacanya, bahwa sesudah huruf itu akan dikemukakan hal-hal yang sangat penting diketahui, maka demikian pula halnya dengan ayat-ayat yang terdapat sesudah huruf "thaahaa" dalam surat ini.
Allah menerangkan bahwa Alquran merupakan peringatan bagi manusia, wahyu dari Allah, Pencipta semesta alam.
Kemudian Allah menerangkan kisah beberapa orang nabi, akibat-akibat yang telah ada akan dialami oleh orang-orang yang percaya kepada Allah dan orang-orang yang mengingkari-Nya, baik di dunia maupun di akhirat.
Selain hal-hal tersebut di atas, maka surat ini mengandung pokok-pokok isi sebagai berikut:
Keimanan:
▪ Alquran adalah peringatan bagi manusia terutama bagi orang-orang yang bertakwa.
▪ Musa `alaihis salam langsung menerima wahyu dari Allah, tanpa perantara Jibril.
▪ Allah bersemayam di atas ‘Arsy, mengetahui sesuatu yang samar dan yang lebih samar.
▪ Keadaan orang berdosa dihimpunkan di hari kiamat.
▪ Syafaat tidak bermanfaa’at di hari kiamat, kecuali syafa’at dari orang-orang yang dapat izin dari Allah.
Hukum:
▪ Perintah mengerjakan shalat dan keutamaan waktu-waktunya.
▪ Kewajiban menyuruh keluarga melakukan shalat.
Kisah:
▪ Kisah Musa `alaihis salam dan Harun `alaihis salam dalam menghadapi Fir’aun dan Bani Israil.
▪ Kisah Nabi Adam `alaihis salam dan iblis.
Lain-lain:
▪ Perintah Allah kepada Nabi Muhammad ﷺ supaya dia meminta tambahan ilmu kepada Allah sekalipun sudah menjadi rasul.
▪ Allah tidak akan mengazab sesuatu kaum sebelum diutus rasul kepada mereka.
▪ Jangan terpengaruh oleh kesenangan kehidupan dunia.
Ayat-ayat dalam Surah Thaa Haa (135 ayat)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135
QS. Thaa-Haa (20) : 1-135 ⊸ Misyari Rasyid Alafasy
Ayat 1 sampai 135 + Terjemahan Indonesia
QS. Thaa-Haa (20) : 1-135 ⊸ Nabil ar-Rifa’i
Ayat 1 sampai 135
Ayat ini terdapat dalam surah Thaa Haa.
Surah Ta Ha (Arab: طه , Tā-Hā, “Ta Ha”) adalah surah ke-20 dalam Alquran.
Surah ini terdiri atas 135 ayat dan termasuk golongan surah Makkiyah.
Surah ini dinamai Ta Ha, diambil ayat pertama surah ini.
Sebagaimana juga yang lazim terdapat pada surah-surah yang memakai huruf-huruf abjad pada permulaannya, di mana huruf tersebut seakan-akan merupakan pemberitahuan Allah kepada orang-orang yang membacanya, bahwa sesudah huruf itu akan dikemukakan hal-hal yang sangat penting diketahui, maka demikian pula halnya dengan ayat-ayat yang terdapat sesudah huruf Ta Ha dalam surah ini.
Allah menerangkan bahwa Alquran merupakan peringatan bagi manusia, wahyu dari Allah, Pencipta semesta alam.
Kemudian Allah menerangkan kisah beberapa nabi; akibat-akibat yang telah ada akan dialami oleh orang-orang yang percaya kepada Allah dan orang-orang yang mengingkari-Nya, baik di dunia maupun di akhirat.
Nomor Surah | 20 |
---|---|
Nama Surah | Thaa Haa |
Arab | طه |
Arti | Ta Ha |
Nama lain | – |
Tempat Turun | Mekkah |
Urutan Wahyu | 45 |
Juz | Juz 16 |
Jumlah ruku’ | 0 |
Jumlah ayat | 135 |
Jumlah kata | 1534 |
Jumlah huruf | 5399 |
Surah sebelumnya | Surah Maryam |
Surah selanjutnya | Surah Al-Anbiya |
20:27, 20 27, 20-27, Surah Thaa Haa 27, Tafsir surat ThaaHaa 27, Quran Thoha 27, Thaha 27, Ta Ha 27, Surah Toha ayat 27
20:27
cURL error 28: Resolving timed out after 5000 milliseconds
۞ QS. 20:2 • Hikmah penurunan kitab-kitab samawi • Melenyapkan kesusahan orang muslim
۞ QS. 20:3 • Hikmah penurunan kitab-kitab samawi
۞ QS. 20:5 • Arsy • Sifat Mukhalafah (berbeda dengan makhluk) • Al Rahman (Maha Pengasih)
۞ QS. 20:6 • Segala sesuatu milik Allah
۞ QS. 20:7 • Keluasan ilmu Allah
۞ QS. 20:8 • Tauhid Uluhiyyah • Semua nama-nama Allah baik
۞ QS. 20:11 • Sifat Kalam (berfirman)
۞ QS. 20:12 • Sifat Kalam (berfirman) • Ar Rabb (Tuhan)
۞ QS. 20:14 • Tauhid Uluhiyyah • Islam agama para nabi
۞ QS. 20:15 • Hari kiamat datang tiba-tiba • Menghitung amal kebaikan • Menanggung dosa orang lain
۞ QS. 20:16 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 20:20 • Kekuasaan Allah
۞ QS. 20:21 • Kekuasaan Allah
۞ QS. 20:22 • Kekuasaan Allah
۞ QS. 20:35 • Al Bashir (Maha Melihat)
۞ QS. 20:38 • Orang mukmin selalu dalam lindungan Allah Ta’ala
۞ QS. 20:39 • Orang mukmin selalu dalam lindungan Allah Ta’ala
۞ QS. 20:40 • Orang mukmin selalu dalam lindungan Allah Ta’ala
۞ QS. 20:46 • Orang mukmin selalu dalam lindungan Allah Ta’ala • Sifat Sama’ (mendengar) • Sifat Bashar (melihat)
۞ QS. 20:47 • Kesentosaan orang mukmin di dunia dan di akhirat • Ar Rabb (Tuhan)
۞ QS. 20:48 • Azab orang kafir • Maksiat dan dosa
۞ QS. 20:49 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 20:50 • Sifat Mukhalafah (berbeda dengan makhluk) • Al Mushawwir (Maha Pembentuk rupa) • Hidayah (petunjuk) dari Allah
۞ QS. 20:52 • Menafikan sifat kantuk dan tidur • Keluasan ilmu Allah • Ar Rabb (Tuhan) • Menghitung amal kebaikan •
۞ QS. 20:53 • Kekuasaan Allah
۞ QS. 20:54 • Dalil-dalil adanya Allah Ta’ala
۞ QS. 20:55 • Tempat kembali ruh • Manusia dibangkitkan dari kubur
۞ QS. 20:56 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 20:57 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 20:58 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 20:60 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 20:61 • Mendustai Allah • Azab orang kafir • Maksiat dan dosa
۞ QS. 20:68 • Orang mukmin selalu dalam lindungan Allah Ta’ala • Pertolongan Allah Ta’ala kepada orang mukmin
۞ QS. 20:69 • Pertolongan Allah Ta’ala kepada orang mukmin • Kekuasaan Allah
۞ QS. 20:73 • Ar Rabb (Tuhan) • Islam menghapus dosa masa lalu
۞ QS. 20:74 • Ar Rabb (Tuhan) • Nama-nama neraka • Keabadian neraka • Sifat ahli neraka dan kejahatan mereka • Keabadian siksaan orang kafir
۞ QS. 20:75 • Pahala iman • Perbedaan derajat di surga • Perbuatan baik adalah penyebab masuk surga • Iman adalah ucapan dan perbuatan • Amal shaleh sebagai pintu kebaikan
۞ QS. 20:76 • Pahala iman • Nama-nama surga • Keabadian surga • Sifat surga dan kenikmatannya • Perbuatan baik adalah penyebab masuk surga
۞ QS. 20:77 • Orang mukmin selalu dalam lindungan Allah Ta’ala
۞ QS. 20:81 • Maksiat dan dosa • Hal-hal yang mengakibatkan kemurkaan Allah
۞ QS. 20:82 • Ampunan Allah yang luas • Al Ghaffar (Maha Pemgampun) • Iman adalah ucapan dan perbuatan • Ampunan Allah dan rahmatNya •
۞ QS. 20:83 • Sifat Kalam (berfirman)
۞ QS. 20:84 • Sifat Kalam (berfirman) • Ar Rabb (Tuhan) • Mengerahkan seluruh kemampuan untuk taat kepada Allah
۞ QS. 20:86 • Ar Rabb (Tuhan) • Maksiat dan dosa
۞ QS. 20:88 • Mendustai Allah
۞ QS. 20:89 • Hanya Allah yang mendatangkan manfaat dan marabahaya • Keputusan di tangan Allah • Keputusan di tangan Allah • Keputusan di tangan Allah • Kelemahan tuhan selain Allah
۞ QS. 20:90 • Ar Rabb (Tuhan) • Al Rahman (Maha Pengasih) • Islam agama para nabi
۞ QS. 20:96 • Sifat iblis dan pembantunya
۞ QS. 20:97 • Azab orang kafir • Kelemahan tuhan selain Allah • Menyiksa pelaku maksiat
۞ QS. 20:98 • Tauhid Uluhiyyah • Keluasan ilmu Allah • Islam agama para nabi
۞ QS. 20:99 • Hikmah penurunan kitab-kitab samawi
۞ QS. 20:100 • Sifat ahli neraka dan kejahatan mereka • Maksiat dan dosa
۞ QS. 20:101 • Keabadian neraka • Azab orang kafir • Menanggung dosa orang lain
۞ QS. 20:102 • Peniupan sangkakala • Kebenaran hari penghimpunan • Keadaan orang kafir pada hari penghimpunan • Maksiat dan dosa •
۞ QS. 20:103 • Keadaan orang kafir pada hari penghimpunan
۞ QS. 20:104 • Keluasan ilmu Allah
۞ QS. 20:105 • Kekuasaan Allah • Ar Rabb (Tuhan) • Kedahsyatan hari kiamat
۞ QS. 20:106 • Kekuasaan Allah • Kedahsyatan hari kiamat
۞ QS. 20:107 • Kekuasaan Allah • Kedahsyatan hari kiamat
۞ QS. 20:108 • Al Rahman (Maha Pengasih) • Kedahsyatan hari kiamat • Pedihnya penderitaan manusia pada hari kebangkitan
۞ QS. 20:109 • Memperoleh syafaat dengan izin Allah • Al Rahman (Maha Pengasih) • Syafaat hanya milik Allah semata • Mereka yang memperoleh syafaat •
۞ QS. 20:110 • Keluasan ilmu Allah
۞ QS. 20:111 • Al Hayy (Maha Hidup) • Al Qayyum (Maha Berdiri sendiri) • Para makhluk sujud kepada Allah
۞ QS. 20:112 • Pahala iman • Keadilan Allah dalam menghakimi • Amal shaleh sebagai pintu kebaikan • Kebutuhan muslim terhadap amal saleh •
۞ QS. 20:113 • Hikmah penurunan kitab-kitab samawi
۞ QS. 20:114 • Ar Rabb (Tuhan) • Al Haq (Maha Benar) • Al Muta’ali (Maha Luhur) • Al Malik (Raja) • Pengajaran Jibril kepada Nabi tentang syariat
۞ QS. 20:117 • Sifat iblis dan pembantunya
۞ QS. 20:118 • Sifat surga dan kenikmatannya • Sifat ahli surga
۞ QS. 20:119 • Sifat surga dan kenikmatannya • Sifat ahli surga
۞ QS. 20:120 • Sifat iblis dan pembantunya • Usaha jin untuk melalaikan manusia dalam beribadah
۞ QS. 20:121 • Ar Rabb (Tuhan)
۞ QS. 20:122 • Ar Rabb (Tuhan) • Hidayah (petunjuk) dari Allah
۞ QS. 20:123 • Kesentosaan orang mukmin di dunia dan di akhirat • Orang mukmin selalu dalam lindungan Allah Ta’ala • Keutamaan iman • Hidayah (petunjuk) dari Allah •
۞ QS. 20:124 • Keadaan orang kafir pada hari penghimpunan • Azab orang kafir • Menyiksa pelaku maksiat • Balasan dari perbuatannya • Maksiat dan dosa
۞ QS. 20:125 • Ar Rabb (Tuhan) • Keadaan orang kafir pada hari penghimpunan • Azab orang kafir • Menyiksa pelaku maksiat • Balasan dari perbuatannya
۞ QS. 20:126 • Keadaan orang kafir pada hari penghimpunan • Azab orang kafir • Menyiksa pelaku maksiat • Balasan dari perbuatannya •
۞ QS. 20:127 • Ar Rabb (Tuhan) • Azab orang kafir • Menyiksa pelaku maksiat • Maksiat dan dosa •
۞ QS. 20:128 • Kekuasaan Allah
۞ QS. 20:129 • Usia dan rezeki sesuai dengan takdir • Segala sesuatu ada takdirnya • Penangguhan (siksa) orang kafir di dunia
۞ QS. 20:131 • Penangguhan (siksa) orang kafir di dunia
۞ QS. 20:132 • Pahala iman • Al Razzaq (Maha Pemberi rezeki) • Kewajiban suami mengajak keluarganya untuk taat
۞ QS. 20:133 • Ar Rabb (Tuhan) • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 20:134 • Dalil Allah atas hambaNya • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 20:135 • Penangguhan (siksa) orang kafir di dunia • Maksiat dan dosa
Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan & menjadikan jalan Allah itu olok-olokan.
Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.
― QS. Luqman [31]: 6
Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya & berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) & harapan (akan dikabulkan).
Sungguh rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik
― QS. Al-A’raf [7]: 56
Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin,
maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa & kesalahan.
― QS. Al-Jinn [72]: 6
Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan).
Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu,
lalu (hati) kamu menjadi puas.
― QS. Ad-Duha [93]: 4-5
+
ArrayShare your Results:
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menerima wahyu pertama di … Wahyu pertama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam terkandung dalam surah … Sejak wahyu di Surah Al Muddasir : 1-7, Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mulai berkhotbah. Awalnya nabi melakukan dakwah kepada … Khotbah Nabi Muhammad saat masih di Mekah, difokuskan langsung pada esensi-esensi utama, yaitu … … Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkhotbah di kota Mekah kurang lebih selama …
Sumber kedua hukum dalam menetapkan Hukum tentang Alquran adalah … Hukum penggunaan hadis sebagai dasar hukum adalah … Orang yang menceritakan hadits disebut … Undang-undang tentang penggunaan Hadits-Maudu adalah … Berikut adalah hadits yang rusak, kecuali …
Arti hadits maudhu’ adalah … Pengertian ijtihad menurut istilah adalah … Orang yang memiliki kemampuan untuk melakukan infefensi hukum-hukum syariat dari sumber-sumber yang terpercaya disebut dengan … Berdasarkan bahasa, ijma artinya adalah … Era ketidaktahuan juga disebut zaman …
Apa itu zakat fitrah? zakat yang wajib diberikan oleh setiap orang Islam setahun sekali berupa makanan pokok sehari-hari … •
Siapa itu Muhammad bin Wasi’? Di antara tokoh ulama dan murabbi terbaik pada masa tabiin adalah Muhammad bin Wasi’. Nama lengkap beliau Muhammad bin Wasi’ bin Jabir bin Akhnas, imam ...
Apa itu Wadiah? Dalam bidang ekonomi syariah, wadiah adalah titipan nasabah yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat nasabah yang bersangkutan menghendaki. Bank bertanggungjawab atas pengembalia...