فَخَرَجَ عَلٰی قَوۡمِہٖ مِنَ الۡمِحۡرَابِ فَاَوۡحٰۤی اِلَیۡہِمۡ اَنۡ سَبِّحُوۡا بُکۡرَۃً وَّ عَشِیًّا
Fakharaja ‘ala qaumihi minal mihraabi fa-auha ilaihim an sabbihuu bukratan wa’asyii-yan;
Pencarian untuk {phrase} ({results_count} dari {results_count_total})
Displaying {results_count} results of {results_count_total}
So he came out to his people from the prayer chamber and signaled to them to exalt (Allah) in the morning and afternoon.
― Chapter 19. Surah Maryam [verse 11]
فَخَرَجَ | maka dia keluar
Then he came out
|
---|---|
عَلَىٰ | atas/kepada
to
|
قَوْمِهِۦ | kaumnya
his people
|
مِنَ | dari
from
|
ٱلْمِحْرَابِ | mihrab
the prayer chamber,
|
فَأَوْحَىٰٓ | lalu dia memberi isyarat
and he signaled
|
إِلَيْهِمْ | kepada mereka
to them
|
أَن | supaya
to
|
سَبِّحُوا۟ | mereka bertasbih
glorify (Allah)
|
بُكْرَةً | diwaktu pagi
(in) the morning
|
وَعَشِيًّا | dan petang
and (in) the evening.
|
Tafsir QS. Maryam (19) : 11. Oleh Kementrian Agama RI
Nabi Zakaria `alaihis salam keluar dari mihrab menuju kaumnya, yang sudah lama menunggu karena kebiasaan mereka ikut salat berjamaah bersama di tempat beribadatnya pada pagi dan petang hari.
Mereka bertanya,
"Gerangan apa yang menyebabkan beliau terlambat membuka pintu mihrabnya."
Lalu beliau memberi isyarat kepada mereka, supaya bertasbih mensucikan Allah dari kemusyrikan dan dari tuduhan mempunyai anak dan dari setiap sifat yang tidak layak bagi Allah.
Mereka diperintahkan supaya banyak bertasbih di waktu pagi dan petang.
Tafsir QS. Maryam (19) : 11. Oleh Muhammad Quraish Shihab:
Zakariyya pun kemudian keluar dari tempat salatnya menuju kaumnya, lalu memberi isyarat kepada mereka agar bertasbih kepada Allah pada waktu pagi dan petang.
Oleh tim Mujamma’ Raja Fahd arahan Syaikh al-Allamah Dr. Shalih bin Muhammad Alu asy-Syaikh:
Maka Zakariya keluar kepada kaumnya dari tempat shalatnya, yaitu tempat di mana dia diberi kabar gembira dengan kelahiran seorang anak, lalu dia memberi isyarat kepada mereka:
Bertasbihlah kepada Allah di waktu pagi dan petang sebagai tanda rasa syukur kepada-Nya.
Oleh Jalaluddin al-Mahalli & Jalaluddin as-Suyuthi:
(Maka ia keluar dari mihrab menuju kaumnya) yakni dari mesjid, sedang orang-orang menunggu pintu mesjid itu dibuka, karena mereka hendak melakukan salat di dalamnya, sesuai dengan kebiasaan mereka menurut perintah Zakaria
(lalu ia memberi isyarat)
(kepada mereka, hendaklah kalian bertasbih) maksudnya melakukan salat
(di waktu pagi dan petang) yakni pada permulaan siang hari dan akhirnya, sebagaimana biasa.
Setelah Nabi Zakaria mencegah dirinya untuk bercakap-cakap dengan mereka, pada saat itu diketahui bahwa istrinya mengandung Yahya.
Selang dua tahun kemudian setelah Yahya lahir, Allah berfirman kepadanya.
Oleh Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi:
Firman Allah subhanahu wa ta’ala:
Maka ia keluar dari mihrab menuju kaumnya.
Yakni dari tempat ia mendapat berita gembira akan beroleh anak laki-laki.
…lalu ia memberi isyarat kepada mereka.
Yakni memberi isyarat secara samar lagi cepat.
…hendaklah kalian bertasbih di waktu pagi dan petang.
Maksudnya, meminta dukungan dari mereka agar mereka mengikuti apa yang diperintahkan kepadanya dalam masa-masa tiga hari itu.
Bantuan tasbih mereka sebagai pendukung ungkapan rasa syukurnya kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas karunia yang diberikan kepadanya.
Mujahid mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
…lalu ia memberi isyarat kepada mereka.
Makna auha di sini ialah asyara, yakni berisyarat.
Hal yang sama telah dikatakan oleh Wahb dan Qatadah.
Mujahid telah mengatakan dalam suatu riwayat yang bersumber dari Qatadah sehubungan dengan makna firman-Nya:
Lalu ia memberi isyarat kepada mereka.
Yakni Zakaria menulis di tanah kepada mereka.
Hal yang sama telah dikatakan oleh As-Saddi.
Kata Pilihan Dalam Surah Maryam (19) Ayat 11
|
|
---|
Dalam bahasa Arab, lafaz mihraab digunakan untuk menunjukkan beberapa arti yaitu;
(1) Bahagian hadapan rumah;
(2) Bahagian yang paling mulia dari suatu tempat;
(3) Bangunan yang tinggi;
(4) Ruangan;
(5) Istana;
(6) Tempat khusus bagi seorang raja yang digunakan untuk menyendiri dan menjauhkan diri dari orang ramai.
Bentuk jamak dari lafaz mihraab adalah maharibmahaariib.
Ar Raghib Al Isfahani menyatakan, bahagian depan suatu masjid dinamakan dengan mihraab karena ia adalah tempat untuk memerangimuhaarabah syaitan dan hawa nafsu.
Lafaz ini dalam bentuk tunggal diulang sebanyak empat kali di dalam Al Qur’an yaitu dalam surah:
• Ali Imran (3), ayat 37, 39;
• Maryam (19), ayat 11;
• Shad (38), ayat 21.
Sedangkan dalam bentuk jamak ia disebut sekali saja yaitu dalam surah Saba’ (34), ayat 13.
Lafazmihraab dan mahaariib dalam Al Qur’an selalunya dikaitkan dengan kisah para Nabi.
Dalam surah Ali Imran (3), ayat 37, 39; dan surah Maryam (19), ayat 11, lafaz ini dikaitkan dengan kisah Nabi Zakariyya.
Sedangkan dalam surah Shad (38), ayat 21, lafaz mihraab dikaitkan dengan kisah Nabi Daud, dan dalam surah Saba’ (34), ayat 13 dikaitkan dengan kisah Nabi Sulaiman, Namun, makna lafaz mihraab menunjukkan arti yang berbeda-beda.
Lafaz mihraab yang berada dalam ayat ke 37 surah Ali Imran adalah ruangan tinggi yang untuk sampai kepadanya perlu menggunakan tangga.
Ruangan ini dibuat oleh Nabi Zakarryya, khusus untuk mengasuh Maryam sehingga beliau dewasa.
Kata mihraab yang terdapat dalam surah Ali Imran (3), ayat 39 dan surah Maryam (19), ayat 11 artinya adalah tempat shalat Nabi Zakariyya, di mana di tempat itu ketika beliau beribadah, beliau diberi khabar gembira oleh malaikat, beliau akan dianugerahkan seorang putera bernama Yahya.
Sedangkan lafaz mihraab dalam surah Shad (38), ayat 21 ialah ruangan milik Nabi Daud.
Ibnu Al Arabi berkata,
"Ruangan milik Nabi Daud adalah tinggi dan sukar dimasuki, tidak ada orang yang mungkin menaikinya kecuali dalam beberapa hari hingga satu bulan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, dan itu pun memerlukan bantuan dan alat yang banyak dan beragam.
Lafaz mihraab dalam surah Saba’ (34), ayat 13 artinya bangunan-bangunan dan istana-istana yang besar dan tinggi.
Bangunan dan istana ini dibangunkan oleh para jin atas perintah dan arahan Nabi Sulaiman.
Unsur Pokok Surah Maryam (مريم)
Surat Maryam terdiri atas 98 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, karena hampir seluruh ayatnya diturunkan sebelum Nabi Muhammad ﷺ hijrah ke Madinah, bahkan sebelum sahabat-sahabat beliau hijrah ke negeri Habsyi.
Menurut riwayat Ibnu Mas’ud, Ja’far bin Abi Thalib membacakan permulaan surat Maryam ini kepada raja Najasyi dan pengikut-pengikutnya diwaktu ia ikut hijrah bersama-sama sahabat-sahabat yang lain ke negeri Habsyi.
Surat ini dinamai "Maryam",
karena surat ini mengandung kisah Maryam, ibu Nabi Isa ‘alaihis salam yang serba ajaib, yaitu melahirkan puteranya Isa ‘alaihis salam, sedang ia sebelumnya belum pernah dikawini atau dicampuri oleh seorang laki-laki pun.
Kelahiran Isa ‘alaihis salam tanpa bapak merupakan suatu bukti kekuasaan Allah subhanahu wa ta’ala. Pengutaraan kisah Maryam sebagai kejadian yang luar biasa dan ajaib dalam surat ini, diawali dengan kisah kejadian yang luar biasa dan ajaib pula, yaitu dikabulkannya do’a Zakariya ‘alaihis salam oleh Allah subhanahu wa ta’ala agar beliau dianugerahi seorang putera sebagai pewaris dan pelanjut cita-cita dan kepercayaan beliau, sedang usia beliau sudah sangat tua dan isteri beliau seorang yang mandul, yang menurut ukuran ilmu biologi tidak mungkin akan terjadi.
Keimanan:
▪ Allah berbuat sesuatu menurut yang dikehendaki-Nya, kendatipun menyimpang dari hukum-hukum alam.
▪ Isa `alaihis salam bukan anak Allah, karena mustahil Allah mempunyai anak.
▪ Jibril `alaihis salam turun kepada rasul–rasul membawa wahyu atas perintah Allah.
▪ Di hari kiamat orang kafir menghadap Allah sendiri-sendiri, semua manusia akan menghadap Tuhan sebagai hamba.
Kisah:
▪ Allah mengabulkan do’a Zakariya `alaihis salam untuk memperoleh anak, sekalipun usia beliau sudah sangat tua dan isteri beliau seorang yang mandul.
▪ Kisah kelahiran Isa `alaihis salam tanpa bapak.
▪ Kisah Ibrahim`alaihis salam dengan bapaknya.
▪ Musa `alaihis salam seorang yang dipilih oleh Allah.
▪ Ismail `alaihis salam seorang yang benar dalam janjinya.
▪ Idris `alaihis salam seorang yang sangat kuat kepercayaannya.
Lain-lain:
▪ Ancaman terhadap orang yang meninggalkan shalat dan mengikuti hawa nafsunya, serta kabar gembira untuk orang-orang yang telah taubat dan mengerjakan amal-amal yang saleh.
▪ Keadaan di surga.
▪ Membiarkan orang yang sesat setelah diberi petunjuk, bergelimang dalam kesesatannya adalah sunnah Allah.
Ayat-ayat dalam Surah Maryam (98 ayat)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98
QS. Maryam (19) : 1-98 ⊸ Misyari Rasyid Alafasy
Ayat 1 sampai 98 + Terjemahan Indonesia
QS. Maryam (19) : 1-98 ⊸ Nabil ar-Rifa’i
Ayat 1 sampai 98
Ayat ini terdapat dalam surah Maryam.
Surah Maryam (Arab: مريم, Maryam, “Maryam”) adalah surah ke-19 dalam Alquran.
Surah ini terdiri atas 98 ayat dan termasuk golongan surah-surah Makkiyah karena hampir seluruh ayatnya diturunkan sebelum Nabi Muhammad ﷺ hijrah ke Madinah, bahkan sebelum sahabat-sahabat dia hijrah ke negeri Habsyi.
Menurut riwayat Ibnu Mas’ud, Ja’far bin Abi Thalib membacakan permulaan surah Maryam ini kepada raja Najasyi dan pengikut-pengikutnya di waktu ia ikut hijrah bersama-sama sahabat-sahabat yang lain ke negeri Habsyi.
Surah ini dinamai Maryam, karena surat ini mengandung kisah Maryam (atau Maria dalam agama Kristen), ibu dari Nabi Isa ‘alaihis salam.
Surah ini menceritakan kelahiran yang ajaib, di mana Ia melahirkan Isa ‘alaihis salam sedang ia sebelumnya belum pernah digauli oleh seorang laki-laki.
Kelahiran Isa ‘alaihis salam tanpa ayah, merupakan suatu bukti kekuasaan Allah subhanahu wa ta’ala.
Pengutaraan kisah Maryam sebagai kejadian yang luar biasa dan ajaib dalam surah ini, diawali dengan kisah kejadian ajaib lainnya, yaitu dikabulkannya doa nabi Zakaria ‘alaihis salam oleh Allah subhanahu wa ta’ala, di mana ia ingin dianugerahi seorang putra sebagai pewaris dan penerus cita-cita dan kepercayaannya, sedang usianya sudah sangat tua dan istrinya adalah wanita yang mandul.
Nomor Surah | 19 |
---|---|
Nama Surah | Maryam |
Arab | مريم |
Arti | Maryam (Maria) |
Nama lain | Kaf, Ha, Ya, ‘Ain, Shad (کهیعص), Ka-ha |
Tempat Turun | Mekkah |
Urutan Wahyu | 44 |
Juz | Juz 16 |
Jumlah ruku’ | 0 |
Jumlah ayat | 98 |
Jumlah kata | 972 |
Jumlah huruf | 3935 |
Surah sebelumnya | Surah Al-Kahf |
Surah selanjutnya | Surah Ta Ha |
19:11, 19 11, 19-11, Surah Maryam 11, Tafsir surat Maryam 11, Quran Maryam 11, Surah Maryam ayat 11
19:11
۞ QS. 19:7 • Kekuasaan Allah
۞ QS. 19:8 • Kekuasaan Allah • Ar Rabb (Tuhan)
۞ QS. 19:9 • Kekuasaan Allah • Ar Rabb (Tuhan)
۞ QS. 19:12 • Mengerahkan seluruh kemampuan untuk taat kepada Allah
۞ QS. 19:17 • Tugas-tugas malaikat
۞ QS. 19:18 • Al Rahman (Maha Pengasih)
۞ QS. 19:19 • Ar Rabb (Tuhan) • Tugas-tugas malaikat
۞ QS. 19:21 • Kekuasaan Allah • Ketentuan Allah tak dapat dihindari
۞ QS. 19:26 • Al Rahman (Maha Pengasih)
۞ QS. 19:34 • Mendustai Allah
۞ QS. 19:35 • Tauhid Uluhiyyah • Kesucian Allah dari sekutu dan anak • Mendustai Allah • Sifat Iradah (berkeinginan) • Islam agama para nabi
۞ QS. 19:36 • Tauhid Rububiyyah • Tauhid Uluhiyyah • Ar Rabb (Tuhan) • Islam agama para nabi •
۞ QS. 19:37 • Azab orang kafir • Ancaman bagi orang kafir dan pelaku maksiat
۞ QS. 19:38 • Azab orang kafir • Maksiat dan dosa
۞ QS. 19:39 • Nama-nama hari kiamat • Azab orang kafir • Maksiat dan dosa
۞ QS. 19:40 • Segala sesuatu milik Allah • Kebenaran hari penghimpunan
۞ QS. 19:42 • Kelemahan tuhan selain Allah
۞ QS. 19:44 • Al Rahman (Maha Pengasih) • Sifat iblis dan pembantunya
۞ QS. 19:45 • Al Rahman (Maha Pengasih) • Sifat iblis dan pembantunya • Wali Allah dan wali syetan
۞ QS. 19:48 • Ar Rabb (Tuhan) • Sikap orang mukmin terhadap fitnah
۞ QS. 19:49 • Sikap orang mukmin terhadap fitnah
۞ QS. 19:55 • Ar Rabb (Tuhan) • Kewajiban suami mengajak keluarganya untuk taat
۞ QS. 19:58 • Al Rahman (Maha Pengasih) • Hidayah (petunjuk) dari Allah
۞ QS. 19:59 • Azab orang kafir • Dosa-dosa besar • Menyiksa pelaku maksiat • Maksiat dan dosa •
۞ QS. 19:60 • Pahala iman • Keadilan Allah dalam menghakimi • Perbuatan baik adalah penyebab masuk surga • Iman adalah ucapan dan perbuatan • Amal shaleh sebagai pintu kebaikan
۞ QS. 19:61 • Pahala iman • Allah menepati janji • Al Rahman (Maha Pengasih) • Nama-nama surga • Keabadian surga
۞ QS. 19:62 • Sifat surga dan kenikmatannya • Sifat ahli surga • Percakapan para ahli surga
۞ QS. 19:63 • Pahala iman • Amal shaleh sebagai pintu kebaikan • Kebutuhan muslim terhadap amal saleh
۞ QS. 19:64 • Sifat Kamal (sempurna) • Menafikan sifat kantuk dan tidur • Segala sesuatu milik Allah • Ar Rabb (Tuhan) • Tugas-tugas malaikat
۞ QS. 19:65 • Tauhid Rububiyyah • Tauhid Uluhiyyah • Sifat Mukhalafah (berbeda dengan makhluk) • Segala sesuatu milik Allah • Ar Rabb (Tuhan)
۞ QS. 19:66 • Mengingkari hari kebangkitan
۞ QS. 19:67 • Kekuasaan Allah
۞ QS. 19:68 • Ar Rabb (Tuhan) • Kebenaran hari penghimpunan • Penghimpunan manusia dan keadaan mereka • Nama-nama neraka • Sifat ahli neraka dan kejahatan mereka
۞ QS. 19:69 • Al Rahman (Maha Pengasih) • Azab orang kafir
۞ QS. 19:70 • Keluasan ilmu Allah • Sifat ahli neraka dan kejahatan mereka • Azab orang kafir • Maksiat dan dosa •
۞ QS. 19:71 • Ar Rabb (Tuhan) • Menyeberangi jembatan • Ketentuan Allah tak dapat dihindari • Maksiat dan dosa •
۞ QS. 19:72 • Keadaan orang mukmin saat menyeberang • Sifat ahli neraka dan kejahatan mereka • Amal shaleh sebagai pintu kebaikan
۞ QS. 19:73 • Sikap manusia terhadap kitab samawi • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 19:74 • Azab orang kafir
۞ QS. 19:75 • Al Rahman (Maha Pengasih) • Hari kiamat datang tiba-tiba • Sifat hari penghitungan • Azab orang kafir • Penangguhan (siksa) orang kafir di dunia
۞ QS. 19:76 • Ar Rabb (Tuhan) • Bertambah dan berkurangnya iman • Kebaikan yang ada di alam akhirat • Amal shaleh sebagai pintu kebaikan • Kebutuhan muslim terhadap amal saleh
۞ QS. 19:77 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 19:78 • Para utusan Allah pun tidak mengetahui alam ghaib • Al Rahman (Maha Pengasih)
۞ QS. 19:79 • Azab orang kafir • Menghitung amal kebaikan
۞ QS. 19:80 • Terputusnya hubungan antara sesama pada hari kiamat
۞ QS. 19:81 • Menjadikan makhluk sebagai tuhan
۞ QS. 19:82 • Keadaan orang kafir pada hari penghimpunan • Terputusnya hubungan antara orang musyrik dengan tuhan mereka
۞ QS. 19:83 • Sifat iblis dan pembantunya
۞ QS. 19:84 • Penangguhan (siksa) orang kafir di dunia • Maksiat dan dosa
۞ QS. 19:85 • Al Rahman (Maha Pengasih) • Penghimpunan manusia dan keadaan mereka
۞ QS. 19:86 • Keadaan orang kafir pada hari penghimpunan • Nama-nama neraka • Memasuki neraka • Azab orang kafir •
۞ QS. 19:87 • Al Rahman (Maha Pengasih) • Mereka yang memperoleh syafaat • Amal shaleh sebagai pintu kebaikan • Amal shaleh menjadi syafaat bagi pelakunya •
۞ QS. 19:88 • Mendustai Allah • Al Rahman (Maha Pengasih)
۞ QS. 19:89 • Kesucian Allah dari sekutu dan anak
۞ QS. 19:90 • Kesucian Allah dari sekutu dan anak • Dosa terbesar
۞ QS. 19:91 • Mendustai Allah • Al Rahman (Maha Pengasih)
۞ QS. 19:92 • Kesucian Allah dari sekutu dan anak • Al Rahman (Maha Pengasih)
۞ QS. 19:93 • Al Rahman (Maha Pengasih) • Kebenaran hari penghimpunan
۞ QS. 19:94 • Keluasan ilmu Allah • Al Muhshi (Maha Penghitung) • Al Muhith (Maha Mengetahui)
۞ QS. 19:95 • Terputusnya hubungan antara sesama pada hari kiamat • Kebenaran hari penghimpunan
۞ QS. 19:96 • Pahala iman • Al Rahman (Maha Pengasih) • Iman adalah ucapan dan perbuatan • Amal shaleh sebagai pintu kebaikan • Kebutuhan muslim terhadap amal saleh
Dan tepatilah perjanjian dengan Allah bila kamu berjanji & jangan kamu batalkan sumpah-sumpah itu sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah itu). Sungguh Allah mengetahui apa yang kamu perbuat
― QS. An-Nahl [16]: 91
Ya Tuhanku
lapangkanlah untukku dadaku,
dan mudahkanlah untukku urusanku,
dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku,
supaya mereka mengerti perkataanku
― QS. Ta Ha [20]: 25-28
Katakanlah,
“Sesungguhnya salatku, seluruh ibadahku, ketaatanku selama hidup, iman & amal saleh yang akan aku bawa mati, semua murni hanya untuk Allah yang telah menciptakan semua makhluk.
Hanya Allah yang pantas disembah & ditaati.
― QS. Al-An’am [6]: 162
Sesungguhnya kenikmatan ini disediakan untuk kalian sebagai ganjaran dari amal perbuatan kalian.
Usaha yang telah kalian lakukan di dunia itu dipuji,
diridai & diterima oleh Allah.
― QS. Al-Insan [76]: 22
+
ArrayShare your Results:
Pembatasan aurat wanita adalah … Berikut ini yang bukan termasuk orang-orang pertama yang menyambut ajakan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah … Dalam Islam, pakaian harus … Sebelum berpakaian, kita harus … Bagian tubuh yang tidak ditampakkan sesuai dengan ajaran Islam disebut …
Karena rajin belajar maka Afit selalu juara dalam setiap perlombaan antar sekolah, pernyataan tersebut merupakan contoh … Takdir yang bisa diubah dinamakan … Salah satu contoh takdir muallaq (bisa diubah) adalah … Matahari berputar mengelilingi sumbunya, termasuk contoh takdir … Yang tidak termasuk cara beriman kepada qada dan qadar Allah adalah …
Allah Subhanahu Wa Ta`ala Melihat semua apa yang di lakukan oleh hambanya, karena Allah bersifat … Dalam memutuskan suatu perkara, Dinda sangat adil karena Dinda meneladani sifat Allah … Salah satu cara mengagungkan tanda-tanda kebesaran Allah Subhanahu Wa Ta`ala yaitu … dengan … Tata cara membaca Alquran dimulai dengan … Dalam surah Alquran, At-Tin artinya …
Apa itu Malikul Mulk? Allah itu Malikul Mulk ◀ Artinya adalah Allah itu Maha Penguasa Kerajaan. Allah adalah penguasa kerajaan Alam Semesta meliputi dunia dan akhirat. Kekuasaan Allah ini sangat lu...
Apa itu autad? au.tad anggapan tentang adanya empat orang yang sangat alim dan saleh, masing-masing menempati empat penjuru dunia, yaitu timur, barat, utara, dan selatan … •
Apa itu penghulu? peng.hu.lu kepala; ketua; penghulu kampung; penghulu negeri; penghulu kawal; kepala adat; kepala urusan agama Islam di kabupaten atau kota madya; penasihat urusan agama Islam di...