Kata Pilihan Dalam Surah Fushshilat (41) Ayat 11
Lafaz dukhaan berasal dari lafaz dakhana bermakna apa yang naik dari api berupa bahagian kecil yang dinyalakan dan ia tidak membakar, kabut dan asap.
Lafaz ini disebut dua kali di dalam Al Qur’an yaitu dalam surah:
• Fushshilat (41), ayat 11;
• Ad Dukhaan (44), ayat 10.
Ad Dukhaan di dalam Al Qur’an memiliki dua makna:
Pertama, bermakna kabut yang darinya tercipta langit dan bumi sebagaimana yang terdapat dalam surah Fushshilat.
Ibnu Katsir berkata,
"Ad dukhaan adalah uap air yang naik dan darinya bumi diciptakan."
Dalam Tafsir Al Kasysyaf dikatakan, ‘Arasy Nya di atas air sebelum diciptakan langit dan bumi lalu dikeluarkan dari air itu kabut sehingga naik ke atas dan berada di atasnya.
Air tadi dikeringkan dan ia menjadi bumi kemudian dipecahkan Nya sehingga menjadi bumi yang banyak.
Sedangkan langit diciptakan dari kabut yang naik.
Kedua, bermakna awan tebal sebagai azab bagi orang kafir dan tanda datangnya hari kiamat seperti yang terdapat dalam surah Ad Dukhaan.
Al Qurtubi berkata,
"Terdapat tiga pendapat mengenai makna ad dukhaan dalam ayat surah Ad Dukhaan yaitu :
• Ali, Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Abu Hurairah, Zaid bin Ali, Al Hasan, Ibnu Mulaikah dan lainnya berpendapat, ia adalah salah satu tanda datangnya hari kiamat yang belum tiba.
Berada di bumi selama 40 hari yang menutupi diantara langit dan bumi.
Bagi orang yang beriman, ia menimpanya seperti orang yang terkena penyakit salesema.
Sedangkan bagi orang kafir dan fajir, ia masuk kedalam telinga, mulut dan kepala mereka dan menjadi seperti orang gila atau mabuk dan memanggang" serta menyekat pernafasan mereka.
ltu adalah kesan api neraka pada hari kiamat.
Dalam Sahih Muslim, dari Abi At Tufail dari Hudzaifah bin Usid Al Ghiffari katanya, "Nabi Muhammad melihat kami sedang bermuzakarah lalu beliau bertanya, ‘Apa yang sedang kamu bicarakan ?" Kami menjawab, "Kami bermuzakarah tentang hari kiamat" Beliau bersabda, "Tidak akan datang hari kiamat sehingga kamu melihat sepuluh tanda-tandanya yaitu, ad dukhaan (asap kabut yang tebal), Dajjal, dabbah.
(hewan melata), matahari terbit dari barat, turunnya (Isa bin Maryam, keluarnya Ya’juj dan Ma’juj, tiga gerhana yaitu gerhana di Timur, Barat dan negeri Arab.
Terakhir, keluarnya api dari negeri Yaman yang mengusir penduduknya dari kediaman mereka.
• Ibnu Mas’ud mengatakan, ia bermakna apa yang menimpa kaum Quraisy dari kelaparan karena doa Rasulullah, sehingga seorang lelaki melihat asap tebal antara langit dan bumi.
Diriwayatkan oleh Al Bukhari hadits dari Abdullah bin Mas’ud.
Beliau berkata,
"Hal ini terjadi disebabkan kaum Quraisy ingin berbuat jahat kepada Nabi Muhammad, lalu nabi berdoa atas mereka agar mereka ditimpa musim kemarau dan kelaparan seperti yang menimpa pada zaman Nabi Yusuf dan mereka pun mengalami musim kemarau dan kelaparan sehingga memakan tulang-tulang dan ketika seorang dari mereka menoleh ke langit maka terlihat asap tebal (dukhaan) antara langit dan bumi.
• Abd Rahman Al A’raj berpendapat, ia bermaksud Fathul Makkah ketika langit diselubungi debu dan awan tebal.
Al Qurtubi berkata,
"Apabila terjadi ia dikhususkan kepada orang musyrik Makkah dan apabila ia bermaksud tanda-tanda hari kiamat, maka ia adalah umum dan berita bagi keadaan yang berlaku pada masa hadapan.
Lafaz ad dukhaan juga adalah salah satu nama surah yang ke 44 menurut urutan di dalam Al Qur’an yang terdiri dari 59 ayat ke seluruhannya dan diturunkan di Makkah kecuali ayat 5 yaitu :
أَمْرًا مِّنْ عِندِنَآۚ إِنَّا كُنَّا مُرْسِلِينَ
Terdapat riwaat yang menyebut berkenaan kelebihan surah ini:
• Diriwayatkan oleh At Tirmidzi" hadis dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah, katanya Rasulullah bersabda, "Barang siapa yang membaca "Haa miim ad dukhaan" pada malam hari maka 70000 malaikat akan memohonkam ampunan baginya”
• Diriwayatkan secara marfu’ oleh Ats Tsa’labi hadits dari Abu Hurairah Nabi Muhammad bersabda, "Barangsiapa yang membaca Ad Dukhaan pada malam Jum’at, dosanya akan diampuni."
• Diriwayatkan dalam Musnad Ad Darimi hadits dari Abi Rafi’, katanya, "Barang siapa yang membaca Ad Dukhaan pada malam Jum’at dosanya akan di ampuni dan dikawinkan dengan bidadari."
• Diriwayatkan dari Abu Umamah, katanya, aku mendengar nabi Muhammad bersabda, "Barang siapa yang membaca "hamim ad dukhaan" pada malam Jum’at, Allah membangun baginya rumah di dalam syurga."
Sumber : Kamus Al Qur’an, PTS Islamika SDN BHD, Hal:230-232