ثُمَّ اَغۡرَقۡنَا بَعۡدُ الۡبٰقِیۡنَ
Tsumma aghraqnaa ba’dul baaqiin(a);
Kemudian setelah itu Kami tenggelamkan orang-orang yang tinggal.
―QS. Asy Syu’araa [26]: 120
―QS. Asy Syu’araa [26]: 120
Then We drowned thereafter the remaining ones.
― Chapter 26. Surah Asy Syu’araa [verse 120]
ثُمَّ | kemudian
Then
|
---|---|
أَغْرَقْنَا | Kami tenggelamkan
We drowned
|
بَعْدُ | sesudah itu
thereafter
|
ٱلْبَاقِينَ | orang-orang yang tinggal
the remaining ones.
|
Tafsir QS. Asy-Syu’ara’ (26) : 120. Oleh Kementrian Agama RI
Dalam Alquran dilukiskan bagaimana besarnya gelombang itu dan bagaimana Nabi Nuh berusaha menyelamatkan anaknya yang kafir.
Ia memanggilnya agar naik ke kapal bersama-sama orang-orang yang beriman.
Akan tetapi, ajakan itu tidak diindahkannya sehingga putra Nabi Nuh itu tenggelam bersama orang-orang kafir yang lain.
Kisah itu disebutkan dalam firman Allah:
Dan kapal itu berlayar membawa mereka ke dalam gelombang laksana gunung-gunung.
Dan Nuh memanggil anaknya, ketika dia (anak itu) berada di tempat yang jauh terpencil,
"Wahai anakku! Naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah engkau bersama orang-orang kafir."
Dia (anaknya) menjawab,
"Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat menghindarkan aku dari air bah!"
(Nuh) berkata,
"Tidak ada yang melindungi dari siksaan Allah pada hari ini selain Allah yang Maha Penyayang."
Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya;
maka dia (anak itu) termasuk orang yang ditenggelamkan. (Hud [11]: 42-43).
Kapal Nabi Nuh berlayar ke arah yang tidak diketahui oleh penumpang-penumpangnya.
Hanya Allah yang mengetahui tujuannya itu.
Pada saat yang telah ditentukan Allah, topan itu berhenti dan banjir pun surut, seakan-akan airnya ditelan bumi.
Kapal Nabi Nuh terdampar di puncak bukit yang bernama Judi.
Kebanyakan ahli tafsir berpendapat bahwa Bukit Judi itu terletak di Armenia Selatan yang berbatasan dengan Mesopotamia yang terkenal dengan Bukit Arafat.
Dengan berakhirnya topan dan banjir besar itu, serta berlabuhnya kapal Nabi Nuh dengan selamat di atas Bukit Judi, berarti Allah telah menepati janji-Nya.
Dia menyelamatkan orang-orang yang beriman, yang mengikuti seruan Nabi Nuh, dan menghancurkan orang-orang kafir, yang mengingkari seruannya.
Setelah kapal itu berlabuh, Nabi Nuh ingat kembali kepada putranya yang tenggelam.
Ia memohonkan keselamatan untuk putranya karena termasuk keluarganya.
Akan tetapi, Allah mengingatkan Nabi Nuh bahwa putranya itu bukan lagi keluarganya karena telah menjadi orang kafir.
Allah ﷻ berfirman:
Dan Nuh memohon kepada Tuhannya sambil berkata,
"Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku adalah termasuk keluargaku, dan janji-Mu itu pasti benar.
Engkau adalah hakim yang paling adil."
Dia (Allah) berfirman,
"Wahai Nuh! Sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu, karena perbuatannya sungguh tidak baik, sebab itu jangan engkau memohon kepada-Ku sesuatu yang tidak engkau ketahui (hakikatnya).
Aku menasihatimu agar (engkau) tidak termasuk orang yang bodoh."
(Hud [11]: 45-46).
Orang-orang yang beriman bersama Nabi Nuh yang selamat dari topan dan banjir lalu berkembang biak, sampai kepada manusia sekarang.
Di antara mereka ada yang mukmin dan ada pula yang kafir.
Ada yang ditimpa azab di dunia ini sehingga musnah, dan ada pula yang diselamatkan.
Ada yang bahagia dan ada yang sengsara, ada yang kaya dan ada pula yang miskin.
Allah ﷻ berfirman:
Difirmankan,
"Wahai Nuh! Turunlah dengan selamat sejahtera dan penuh keberkahan dari Kami, bagimu dan bagi semua umat (mukmin) yang bersamamu.
Dan ada umat-umat yang Kami beri kesenangan (dalam kehidupan dunia), kemudian mereka akan ditimpa azab Kami yang pedih." (Hud [11]: 48).
Oleh tim Mujamma’ Raja Fahd arahan Syaikh al-Allamah Dr. Shalih bin Muhammad Alu asy-Syaikh:
Kemudian setelah Kami menyelamatkan Nuh dan orang-orang yang bersamanya, Kami menenggelamkan orang-orang yang tidak beriman kepadanya dari kaumnya dan menolak nasihatnya.
Oleh Jalaluddin al-Mahalli & Jalaluddin as-Suyuthi:
(Kemudian sesudah itu Kami tenggelamkan) sesudah Nabi Nuh dan orang-orang yang besertanya diselamatkan
(orang-orang yang tertinggal) di antara kaumnya.
Oleh Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi:
Setelah Nuh ‘alaihis salam tinggal lama di kalangan mereka seraya menyeru mereka untuk menyembah Allah siang dan malam, baik secara sembunyi-sembunyi maupun secara terang-terangan, dan setiap kali Nuh ‘alaihis salam menyeru mereka untuk menyembah Allah, maka semakin nekad pula sikap mereka dalam kekafirannya dan makin sengit pula penolakan mereka terhadap seruannya.
Pa’da akhirnya mereka mengatakan:
Sungguh jika kamu tidak (mau) berhenti, hai Nuh, niscaya benar-benar kamu akan termasuk orang-orang yang dirajam.
(QS. Asy-Syu’ara’ [26]: 116)
Yakni sungguh jika kamu tidak mau berhenti dari seruanmu itu yang mengajak agar memeluk agamamu.
niscaya benar-benar kamu akan termasuk orang-orang yang dirajam.
(QS. Asy-Syu’ara’ [26]: 116)
Artinya, sungguh kami akan merajammu.
Maka pada saat itulah Nabi Nuh ‘alaihis salam berdoa kepada Allah untuk kebinasaan mereka, yaitu dengan suatu doa yang diperkenankan oleh Allah subhanahu wa ta’ala
Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah mendustakan aku;
maka itu adakanlah suatu keputusan antaraku dan antara mereka.
(QS. Asy-Syu’ara’ [26]: 117-118), hingga akhir ayat.
Semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Maka dia mengadu kepada Tuhannya,
"Bahwasanya aku ini adalah orang yang dikalahkan.
Oleh sebab itu, tolonglah (aku)."(QS. Al-Qamar [54]: 10), hingga akhir ayat.
Dan dalam surat ini disebutkan oleh firman-Nya:
Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang besertanya di dalam kapal yang penuh muatan.
Kemudian sesudah itu Kami tenggelamkan orang-orang yang tinggal.
(QS. Asy-Syu’ara’ [26]: 119-120)
Al-masyhun artinya penuh dengan muatan barang dan berbagai macam binatang yang dimuat di dalamnya, masing-masing jenis satu jodoh.
Yakni Kami selamatkan Nuh beserta semua pengikutnya dan Kami tenggelamkan semua orang yang kafir kepadanya dan menentang perintahnya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
Dan sesungguhnya Tuhanmu Dialah Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang.
(QS. Asy-Syu’ara’ [26]: 121-122)
Unsur Pokok Surah Asy Syu’araa (الشعراء)
Surat ini terdiri dari 227 ayat termasuk golongan surat-surat Makkiyyah.
Dinamakan "Asy Syu’araa" (kata jamak dari "Asy Syaa ‘ir" yang berarti penyair) diambil dari kata "Asy Syuaraa’ yang terdapat pada ayat 224, yaitu pada bagian terakhir surat ini, dikala Allah subhanahu wa ta’ala secara khusus menyebutkan kedudukan penyair-penyair.
Para penyair-penyair itu mempunyai sifat-sifat yang jauh berbeda dengan para rasul–rasul, mereka diikuti oleh orang-orang yang sesat dan mereka suka memutar-balikkan lidah dan mereka tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan apa yang mereka ucapkan.
Sifat-sifat yang demikian tidaklah sekali-kali terdapat pada rasul–rasul.
Oleh karena demikian tidak patut bila Nabi Muhammad ﷺ dituduh sebagai penyair, dan Alquran dituduh sebagai syair, Alquran adalah wahyu Allah, bukan buatan manusia.
Keimanan:
▪ Jaminan Allah akan kemenangan perjuangan rasul–rasul-Nya dan keselamatan mereka.
▪ Alquran benar-benar wahyu Allah yang dibawa turun ke dunia oleh Malaikat Jibril `alaihis salam (Ruuhul amiin) hanya Allah yang wajib disembah.
Hukum:
▪ Keharusan memenuhi takaran dan timbangan.
▪ Larangan menggubah syair yang berisi cacian-cacian, khurafat–khurafat, dan kebohongan-kebohongan.
Kisah:
▪ Kisah-kisah Nabi Musa `alaihis salam dengan Fir’aun.
▪ Kisah Nabi Ibrahim `alaihis salam dengan kaumnya.
▪ Kisah Nabi Nuh `alaihis salam dengan kaumnya.
▪ Kisah Nabi Shaleh `alaihis salam dengan kaumnya (Tsamud).
▪ Kisah Nabi Hud `alaihis salam dengan kaumnya(‘Aad).
▪ Kisah Nabi Luth `alaihis salam dengan kaumnya.
▪ Kisah Nabi Syu’ai’b `alaihis salam dengan penduduk Aikah.
Lain-lain:
▪ Kebinasaan suatu bangsa atau umat disebabkan mereka meninggalkan petunjuk-petunjuk agama.
▪ Tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam dan perubahan-perubahannya adalah bukti adanya Tuhan Yang Maha Esa.
▪ Petunjuk-petunjuk Allah bagi pemimpin agar berlaku lemah lembut terhadap pengikut-pengikutnya.
▪ Turunnya kitab Alquran dalam bahasa Arab sudah disebut dalam kitab–kitab suci dahulu.
Ayat-ayat dalam Surah Asy Syu’araa (227 ayat)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227
QS. Asy-Syu'araa (26) : 1-227 ⊸ Misyari Rasyid Alafasy
Ayat 1 sampai 227 + Terjemahan Indonesia
QS. Asy-Syu'araa (26) : 1-227 ⊸ Nabil ar-Rifa’i
Ayat 1 sampai 227
Ayat ini terdapat dalam surah Asy Syu’araa.
Surah Asy-Syu’ara atau Surah Asy-Syu’ara’ adalah surah ke-26 dari Alquran.
Surah ini terdiri dari 227 ayat termasuk golongan surah-surah Makkiyyah.
Dinamakan Asy Syu’ara (kata jamak dari Asy Sya’ir yang berarti penyair) diambil dari kata Asy Syuara yang terdapat pada ayat 224.
Banyak nilai-nilai yang berharga dari bebagai kisah-kisah para Nabi yang umat mereka dipunahkan serta sebagian riwayat tiga hamba Allah yang dimuliakan Musa, Harun dan Ibrahim.
Nomor Surah | 26 |
---|---|
Nama Surah | Asy Syu’araa |
Arab | الشعراء |
Arti | Penyair |
Nama lain | Tha Sin Mim, Al-Jami’ah |
Tempat Turun | Mekkah |
Urutan Wahyu | 47 |
Juz | Juz 19 |
Jumlah ruku’ | 11 ruku’ |
Jumlah ayat | 227 |
Jumlah kata | 1223 |
Jumlah huruf | 5630 |
Surah sebelumnya | Surah Al-Furqan |
Surah selanjutnya | Surah An-Naml |
26:120, 26 120, 26-120, Surah Asy Syu'araa 120, Tafsir surat AsySyuaraa 120, Quran Asy Syuara 120, Asy Syu'ara 120, Asy-Syu'ara 120, Surah Asy Syuara ayat 120
26:120
۞ QS. 26:4 • Kekuasaan Allah • Sifat Masyi’ah (berkehendak) • Allah menggerakkan hati manusia
۞ QS. 26:5 • Al Rahman (Maha Pengasih) • Sikap manusia terhadap kitab samawi • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 26:6 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir • Maksiat dan dosa
۞ QS. 26:7 • Kekuasaan Allah
۞ QS. 26:8 • Orang mukmin kelompok minoritas • Dalil-dalil adanya Allah Ta’ala • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 26:9 • Ar Rabb (Tuhan) • Al Rahim (Maha Penyayang) • Al ‘Aziz (Maha Mulia)
۞ QS. 26:12 • Ar Rabb (Tuhan) • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 26:15 • Orang mukmin selalu dalam lindungan Allah Ta’ala • Sifat Sama’ (mendengar)
۞ QS. 26:23 • Ar Rabb (Tuhan) • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 26:24 • Dalil-dalil adanya Allah Ta’ala • Tauhid Rububiyyah • Ar Rabb (Tuhan)
۞ QS. 26:26 • Tauhid Rububiyyah • Ar Rabb (Tuhan)
۞ QS. 26:27 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 26:28 • Dalil-dalil adanya Allah Ta’ala • Tauhid Rububiyyah • Ar Rabb (Tuhan)
۞ QS. 26:29 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 26:31 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 26:34 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 26:35 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 26:41 • Meminta upah dari sihir
۞ QS. 26:47 • Tauhid Rububiyyah • Tauhid Uluhiyyah • Ar Rabb (Tuhan)
۞ QS. 26:48 • Tauhid Rububiyyah • Tauhid Uluhiyyah • Ar Rabb (Tuhan)
۞ QS. 26:49 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 26:50 • Ar Rabb (Tuhan) • Manusia dibangkitkan dari kubur
۞ QS. 26:52 • Orang mukmin selalu dalam lindungan Allah Ta’ala
۞ QS. 26:57 • Azab orang kafir
۞ QS. 26:62 • Orang mukmin selalu dalam lindungan Allah Ta’ala • Ar Rabb (Tuhan) • Hidayah (petunjuk) dari Allah
۞ QS. 26:63 • Orang mukmin selalu dalam lindungan Allah Ta’ala
۞ QS. 26:67 • Orang mukmin kelompok minoritas
۞ QS. 26:68 • Ar Rabb (Tuhan) • Al Rahim (Maha Penyayang) • Al ‘Aziz (Maha Mulia)
۞ QS. 26:71 • Kebodohan orang kafir • Syirik adalah dosa terbesar
۞ QS. 26:72 • Kebodohan orang kafir • Kelemahan tuhan selain Allah
۞ QS. 26:73 • Hanya Allah yang mendatangkan manfaat dan marabahaya • Keputusan di tangan Allah • Keputusan di tangan Allah • Keputusan di tangan Allah • Kebodohan orang kafir
۞ QS. 26:74 • Kebodohan orang kafir • Syirik adalah dosa terbesar
۞ QS. 26:75 • Kebodohan orang kafir
۞ QS. 26:76 • Kebodohan orang kafir
۞ QS. 26:77 • Tauhid Rububiyyah • Tauhid Uluhiyyah • Ar Rabb (Tuhan)
۞ QS. 26:78 • Hidayah (petunjuk) dari Allah
۞ QS. 26:81 • Al Muhyi – Al Mumiit (Maha Menghidupkan dan Mematikan)
۞ QS. 26:85 • Nama-nama surga • Sifat surga dan kenikmatannya • Perbedaan derajat di surga
۞ QS. 26:87 • Manusia dibangkitkan dari kubur
۞ QS. 26:88 • Mempersiapkan diri menghadapi hari kiamat
۞ QS. 26:89 • Mempersiapkan diri menghadapi hari kiamat • Amal shaleh sebagai pintu kebaikan • Kebutuhan muslim terhadap amal saleh
۞ QS. 26:90 • Sifat hari penghitungan • Perbuatan baik adalah penyebab masuk surga • Amal shaleh sebagai pintu kebaikan
۞ QS. 26:91 • Kedahsyatan hari kiamat • Sifat hari penghitungan • Nama-nama neraka • Sifat ahli neraka dan kejahatan mereka • Azab orang kafir
۞ QS. 26:92 • Setiap makhluk ditanya pada hari penghimpunan
۞ QS. 26:93 • Terputusnya hubungan antara orang musyrik dengan tuhan mereka • Kelemahan tuhan selain Allah
۞ QS. 26:94 • Memasuki neraka • Sifat ahli neraka dan kejahatan mereka • Azab orang kafir • Siksa orang kafir •
۞ QS. 26:95 • Memasuki neraka • Sifat ahli neraka dan kejahatan mereka • Azab orang kafir • Siksa orang kafir •
۞ QS. 26:96 • Sifat ahli neraka dan kejahatan mereka • Percakapan ahli neraka
۞ QS. 26:97 • Sifat ahli neraka dan kejahatan mereka • Percakapan ahli neraka • Kebodohan orang kafir
۞ QS. 26:98 • Kesucian Allah dari sekutu dan anak • Ar Rabb (Tuhan) • Sifat ahli neraka dan kejahatan mereka • Percakapan ahli neraka • Kebodohan orang kafir
۞ QS. 26:99 • Sifat iblis dan pembantunya • Syetan menyesatkan dan menghinakan manusia • Menjaga diri dari syetan
۞ QS. 26:100 • Keadaan orang kafir pada hari penghimpunan • Terputusnya hubungan antara orang musyrik dengan tuhan mereka • Sifat ahli neraka dan kejahatan mereka • Azab orang kafir • Siksa orang kafir
۞ QS. 26:101 • Keadaan orang kafir pada hari penghimpunan • Terputusnya hubungan antara orang musyrik dengan tuhan mereka • Sifat ahli neraka dan kejahatan mereka
۞ QS. 26:102 • Mempersiapkan diri menghadapi hari kiamat • Keadaan orang kafir pada hari penghimpunan • Mereka yang kekal dalam neraka • Permohonan orang kafir pada hari kiamat untuk kembali ke dunia •
۞ QS. 26:103 • Orang mukmin kelompok minoritas • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 26:104 • Ar Rabb (Tuhan) • Al Rahim (Maha Penyayang) • Al ‘Aziz (Maha Mulia)
۞ QS. 26:105 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 26:109 • Tauhid Rububiyyah • Ar Rabb (Tuhan) • Balasan dan pahala dari Allah • Ikhlas dalam berbuat •
۞ QS. 26:113 • Ar Rabb (Tuhan)
۞ QS. 26:117 • Ar Rabb (Tuhan) • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 26:118 • Orang mukmin selalu dalam lindungan Allah Ta’ala
۞ QS. 26:119 • Orang mukmin selalu dalam lindungan Allah Ta’ala
۞ QS. 26:120 • Azab orang kafir
۞ QS. 26:121 • Orang mukmin kelompok minoritas • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 26:122 • Ar Rabb (Tuhan) • Al Rahim (Maha Penyayang) • Al ‘Aziz (Maha Mulia)
۞ QS. 26:123 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 26:127 • Tauhid Rububiyyah • Ar Rabb (Tuhan) • Balasan dan pahala dari Allah • Ikhlas dalam berbuat •
۞ QS. 26:130 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 26:135 • Kedahsyatan hari kiamat
۞ QS. 26:136 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir • Kebodohan orang kafir
۞ QS. 26:137 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir • Kebodohan orang kafir
۞ QS. 26:138 • Mengingkari hari kebangkitan
۞ QS. 26:139 • Orang mukmin kelompok minoritas • Azab orang kafir • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 26:140 • Ar Rabb (Tuhan) • Al Rahim (Maha Penyayang) • Al ‘Aziz (Maha Mulia)
۞ QS. 26:141 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 26:145 • Tauhid Rububiyyah • Ar Rabb (Tuhan) • Balasan dan pahala dari Allah • Ikhlas dalam berbuat •
۞ QS. 26:151 • Kebodohan orang kafir
۞ QS. 26:152 • Kebodohan orang kafir
۞ QS. 26:154 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 26:156 • Kedahsyatan hari kiamat
۞ QS. 26:157 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 26:158 • Orang mukmin kelompok minoritas • Azab orang kafir
۞ QS. 26:159 • Ar Rabb (Tuhan) • Al Rahim (Maha Penyayang) • Al ‘Aziz (Maha Mulia)
۞ QS. 26:163 • Kewajiban patuh kepada Rasul
۞ QS. 26:164 • Tauhid Rububiyyah • Ar Rabb (Tuhan) • Balasan dan pahala dari Allah • Ikhlas dalam berbuat •
۞ QS. 26:166 • Ar Rabb (Tuhan) • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir • Kebodohan orang kafir
۞ QS. 26:169 • Ar Rabb (Tuhan)
۞ QS. 26:170 • Orang mukmin selalu dalam lindungan Allah Ta’ala
۞ QS. 26:171 • Azab orang kafir
۞ QS. 26:172 • Azab orang kafir
۞ QS. 26:173 • Azab orang kafir
۞ QS. 26:174 • Orang mukmin kelompok minoritas • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 26:175 • Ar Rabb (Tuhan) • Al Rahim (Maha Penyayang) • Al ‘Aziz (Maha Mulia)
۞ QS. 26:176 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 26:179 • Kewajiban patuh kepada Rasul
۞ QS. 26:180 • Tauhid Rububiyyah • Ar Rabb (Tuhan) • Balasan dan pahala dari Allah • Ikhlas dalam berbuat •
۞ QS. 26:184 • Dalil-dalil adanya Allah Ta’ala
۞ QS. 26:185 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 26:186 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir • Kebodohan orang kafir
۞ QS. 26:187 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 26:188 • Keluasan ilmu Allah • Ar Rabb (Tuhan) • Menghitung amal kebaikan
۞ QS. 26:189 • Azab orang kafir • Menyiksa pelaku maksiat
۞ QS. 26:190 • Orang mukmin kelompok minoritas • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 26:191 • Ar Rabb (Tuhan) • Al Rahim (Maha Penyayang) • Al ‘Aziz (Maha Mulia)
۞ QS. 26:192 • Tauhid Rububiyyah • Ar Rabb (Tuhan)
۞ QS. 26:193 • Sifat Jibril • Pertemuan Jibril dan Nabi pada saat awal turun wahyu
۞ QS. 26:198 • Sikap manusia terhadap kitab samawi
۞ QS. 26:199 • Sikap manusia terhadap kitab samawi
۞ QS. 26:200 • Sikap manusia terhadap kitab samawi
۞ QS. 26:201 • Sikap manusia terhadap kitab samawi • Azab orang kafir • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 26:202 • Hari kiamat datang tiba-tiba • Azab orang kafir • Menyiksa pelaku maksiat
۞ QS. 26:203 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 26:205 • Penangguhan (siksa) orang kafir di dunia
۞ QS. 26:206 • Allah menepati janji • Maksiat dan dosa
۞ QS. 26:207 • Azab orang kafir
۞ QS. 26:208 • Hukum alam
۞ QS. 26:209 • Hikmah penurunan kitab-kitab samawi
۞ QS. 26:212 • Usaha jin untuk mencuri informasi
۞ QS. 26:213 • Kesucian Allah dari sekutu dan anak • Azab orang kafir • Siksa orang kafir
۞ QS. 26:216 • Rasul bebas dari kemusyrikan dan orang musyrik
۞ QS. 26:217 • Al Rahim (Maha Penyayang) • Al ‘Aziz (Maha Mulia)
۞ QS. 26:218 • Orang mukmin selalu dalam lindungan Allah Ta’ala • Sifat Bashar (melihat)
۞ QS. 26:220 • Keluasan ilmu Allah • Sifat Sama’ (mendengar) • Al Sami’ (Maha Pendengar) • Al ‘Alim (Maha megetahui) •
۞ QS. 26:221 • Sifat iblis dan pembantunya
۞ QS. 26:222 • Sifat iblis dan pembantunya
۞ QS. 26:223 • Sifat iblis dan pembantunya • Usaha jin untuk mencuri informasi
۞ QS. 26:224 • Sifat iblis dan pembantunya
۞ QS. 26:227 • Iman adalah ucapan dan perbuatan • Maksiat dan dosa
Lambung mereka selalu jauh dari tempat tidur untuk berdoa kepada Allah,
dengan rasa takut dari murka-Nya & mengharapkan kasih sayang-Nya.
Mereka pun selalu menafkahkan harta yang Kami karuniakan di jalan kebaikan.
― QS. As-Sajdah [32]: 16
dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.
― QS. Al-Ma’idah [5]: 48
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan & ucapkanlah:
“Wahai Tuhanku,
kasihilah mereka keduanya,
sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”.
― QS. Al-Isra’ [17]: 24
Ya Tuhanku
lapangkanlah untukku dadaku,
dan mudahkanlah untukku urusanku,
dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku,
supaya mereka mengerti perkataanku
― QS. Ta Ha [20]: 25-28
+
ArrayShare your Results:
Masyarakat Mekkah pada awal nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdakwah waktu itu sedang dilanda berbagai krisis, dan yang paling menonjol adalah krisis … Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam lahir pada bulan … Nama isteri Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam selepas Khadijah ialah … Nama anak lelaki Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu … … Nama Ibu susuan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu … …
Sumber kedua hukum dalam menetapkan Hukum tentang Alquran adalah … Hukum penggunaan hadis sebagai dasar hukum adalah … Orang yang menceritakan hadits disebut … Undang-undang tentang penggunaan Hadits-Maudu adalah … Berikut adalah hadits yang rusak, kecuali …
Berikut ini, yang tidak mengandung moral terpuji, adalah … Orang yang jujur akan senantiasa mengatakan … Lawan kata dari jujur ??adalah … Orang yang suka berbohong adalah orang … Bekerja tepat waktu adalah salah satu ciri orang yang …
Apa itu Al-Mumtahanah? Surah Al-Mumtahanah adalah surah ke-60 dalam Alquran. Surah ini tergolong surah Madaniyah dan terdiri atas 13 ayat. Dinamakan Al Mumtahanah yang berarti Wanita yang diuji di am...
Siapa itu Abubakar bin Abdurrahman? Abubakar bin Abdurrahman bin al-Harits bin Hisyam bin al-Mughirah al-Makhzumi adalah seorang ahli hadits dan ahli fiqih dari Madinah dari golongan tabi’in, s...
Siapa itu Imam Ibnu Majah? Ibnu Majah dengan nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Yazid bin Abdullah bin Majah Al Quzwaini . Ia dilahirkan pada tahun 207 Hijriah dan meninggal pada hari selasa, d...