Oleh Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi:
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
Lalu mereka mendustakannya dan menyembelih unta itu.
(QS. Asy-Syams [91]: 14)
Yakni mereka mendustakan apa yang diperintahkan oleh nabi mereka, dan akibat dari sikap itu mereka berani menyembelih unta betina yang dikeluarkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dari sebuah batu besar, sebagai mukjizat Nabi Saleh terhadap mereka dan sekaligus sebagai hujah (alasan) terhadap mereka (bilamana mereka mendustakannya).
maka Tuhan mereka membinasakan mereka disebabkan dosa mereka.
(QS. Asy-Syams [91]: 14)
Allah murka terhadap mereka, maka Dia membinasakan mereka hingga semuanya hancur dan mati.
lalu Allah menyamaratakan mereka (dengan tanah).
(QS. Asy-Syams [91]: 14)
Yaitu Allah menjadikan hukuman yang ditimpakan kepada mereka berakibat mereka disamaratakan dengan tanah.
Qatadah mengatakan bahwa telah sampai kepada kami suatu berita yang menyebutkan bahwa Uhaimir Samud masih belum menyembelih unta betina itu hingga ia diikuti oleh semua kaumnya yang kecil, yang dewasa, yang laki-laki dan yang wanitanya semuanya ikut andil.
Ketika mereka bersekutu menyembelih unta betina itu, maka Allah membinasakan mereka semuanya disebabkan dosa mereka, lalu Allah menyamaratakan mereka dengan tanah.