Oleh Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi:
Kemudian disebutkan dalam firman berikutnya:
Mereka ingin hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka.
(QS. Ash-Shaff [61]: 8)
Maksudnya, mereka berupaya menolak perkara yang hak dengan perkara yang batil.
Perumpamaan mereka dalam hal ini sama dengan seseorang yang ingin memadamkan sinar mentari dengan mulutnya.
Maka sebagaimana hal ini mustahil, begitu pula memadamkan cahaya (agama) Allah merupakan hal yang mustahil pula.
Karena itulah dalam firman berikutnya disebutkan:
dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya, meskipun orang-orang kafir benci.
Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama, meskipun orang-orang musyrik benci.
(QS. Ash-Shaff [61]: 8-9)
Mengenai tafsir kedua ayat ini telah dikemukakan dalam tafsir surat At-Taubah dengan keterangan yang cukup.