جَزَآءً وِّفَاقًا
Jazaa-an wifaaqan;
sebagai pembalasan yang setimpal.
―QS. An Nabaa [78]: 26
―QS. An Nabaa [78]: 26
Pencarian untuk {phrase} ({results_count} dari {results_count_total})
Displaying {results_count} results of {results_count_total}
An appropriate recompense.
― Chapter 78. Surah An Nabaa [verse 26]
جَزَآءً | pembalasan
A recompense
|
---|---|
وِفَاقًا | setimpal
appropriate.
|
Tafsir QS. An-Naba’ (78) : 26. Oleh Kementrian Agama RI
Neraka Jahanam itu disediakan sebagai balasan dari Allah yang setimpal dengan dosa dan pelanggaran yang mereka lakukan di dunia, karena setiap kejahatan dan keburukan akan dibalas dengan kejahatan dan keburukan yang setimpal.
Azab yang setimpal itu diberikan karena dosa yang sangat berat yang telah mereka lakukan yaitu mempersekutukan Allah.
Mereka dibakar dalam neraka Jahanam dalam waktu yang lama sekali.
Tafsir QS. An Nabaa (78) : 26. Oleh Muhammad Quraish Shihab:
Itulah balasan setimpal dari perbuatan-perbuatan buruk mereka.
Oleh tim Mujamma’ Raja Fahd arahan Syaikh al-Allamah Dr. Shalih bin Muhammad Alu asy-Syaikh:
Pada hari itu, neraka jahanam mengintai orang orang kafir yang mana neraka jahanam itu memang disiapkan bagi mereka.
Ia adalah tempat kembali bagi orang orang kafir sebagai tempat kembali mereka, mereka tinggal disana selama-lamanya,tidak berpenghabisan, Mereka tidak diberi makan dengan sesuatu yang mendinginkan panasnya, tidak diberi minum yang menghilangkan dahaga mereka, Kecuali air panas dan nanah penghuni neraka, Mereka di balas demikian sebagai balasan yang adil sesuai dengan amal-amal mereka yang mereka kerjakan di dunia.
Oleh Jalaluddin al-Mahalli & Jalaluddin as-Suyuthi:
(Sebagai pembalasan yang setimpal) atau sesuai dengan amal perbuatan mereka, karena tiada suatu dosa pun yang lebih besar daripada kekafiran, dan tiada azab yang lebih besar daripada azab neraka.
Oleh Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi:
Firman Allah subhanahu wa ta’ala:
sebagai pembalasan yang setimpal.
(QS. An-Naba’ [78]: 26)
Yaitu siksaan yang sedang mereka alami ini merupakan hasil dari amal perbuatan mereka yang rusak selama mereka berada di dunia.
Demikianlah menurut Mujahid dan Qatadah serta selain keduanya yang bukan hanya seorang.
Kemudian dalam firman berikutnya disebutkan:
Sesungguhnya mereka tidak takut kepada hisab.
(QS. An-Naba’ [78]: 27)
Yakni mereka sama sekali tidak percaya bahwa di alam akhirat ada kehidupan lain yang mereka akan mendapati balasan amal perbuatannya dan menjalani hisab (perhitungan)nya.
dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dengan sesungguh-sungguhnya.
(QS. An-Naba’ [78]: 28)
Dahulu mereka mendustakan hujah-hujah Allah dan bukti-bukti kebenaran-Nya terhadap makhluk-Nya, yang Dia turunkan kepada para rasul-Nya, tetapi mereka menyambutnya dengan kedustaan dan keingkaran.
Firman Allah subhanahu wa ta’ala:
dengan kedustaan yang sesungguh-sungguhnya.
(QS. An-Naba’ [78]: 28)
Yaitu takziban (dengan sesungguh-sungguhnya), ini merupakan bentuk masdar yang bukan berasal dari fi’il (kata kerja)nya.
Ulama Nahwu mengatakan bahwa pernah ada seorang Arab Badui meminta fatwa dari Al-Farra sehubungan dengan tahalhil di Marwah,
"Apakah memotong rambut yang lebih engkau sukai ataukah mencukurnya pendek-pendek?"
Yakni dengan memakai ungkapan al-qissar (sewazan dengan kizzaba).
Unsur Pokok Surah An Nabaa (النبأ)
Surat An Naba‘ terdiri atas 40 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Ma’aarij.
Dinamai An Naba‘ (berita besar), diambil dari perkataan An Naba‘ yang terdapat pada ayat 2 surat ini.
Dinamai juga ‘"Amma yatasaa aluun" diambil dari perkataan "Amma yatasaa aluun" yang terdapat pada ayat 1 surat ini.
Keimanan:
▪ Pengingkaran orang-orang musyrik terhadap adanya hari berbangkit dan ancaman Allah terhadap sikap mereka itu.
▪ Kekuasaan-kekuasaan Allah yang terlihat dalam alam sebagai bukti adanya hari berbangkit.
▪ Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada hari berbangkit.
▪ Azab yang diterima orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah serta kebahagiaan yang diterima orang-orang mukmin di hari kiamat.
▪ Penyesalan orang kafir di hari kiamat.
QS. An-Nabaa (78) : 1-40 ⊸ Misyari Rasyid Alafasy
Ayat 1 sampai 40 + Terjemahan Indonesia
QS. An-Nabaa (78) : 1-40 ⊸ Nabil ar-Rifa’i
Ayat 1 sampai 40
Ayat ini terdapat dalam surah An Nabaa.
Surah An-Naba’ (Arab: النّبا , “Berita Besar”) adalah surah ke-78 dalam Alquran.
Surah ini tergolong surah Makkiyah, terdiri atas 40 ayat.
Dinamakan An Naba’ yang berarti berita besar di ambil dari kata An Naba´ yang terdapat pada ayat 2 surat ini.
Dinamai juga Amma yatasaa aluun diambil dari perkataan Amma yatasaa aluun yang terdapat pada ayat 1 surat ini.
Nomor Surah | 78 |
---|---|
Nama Surah | An Nabaa |
Arab | النبأ |
Arti | Berita besar |
Nama lain | Amma, Tasa’ul dan Mu’shirat, Amma Yatasa’alun (Tentang Apakah Mereka Saling Bertanya-Tanya) |
Tempat Turun | Mekkah |
Urutan Wahyu | 80 |
Juz | Juz 29 |
Jumlah ruku’ | 2 ruku’ |
Jumlah ayat | 40 |
Jumlah kata | 174 |
Jumlah huruf | 797 |
Surah sebelumnya | Surah Al-Mursalat |
Surah selanjutnya | Surah An-Nazi’at |
78:26, 78 26, 78-26, Surah An Nabaa 26, Tafsir surat AnNabaa 26, Quran An Naba 26, AnNaba 26, An-Naba’ 26, Surah An Naba ayat 26
78:26
cURL error 28: Resolving timed out after 5000 milliseconds
۞ QS. 78:1 • Mengingkari hari kebangkitan
۞ QS. 78:2 • Mengingkari hari kebangkitan
۞ QS. 78:3 • Mengingkari hari kebangkitan
۞ QS. 78:4 • Azab orang kafir • Maksiat dan dosa
۞ QS. 78:5 • Azab orang kafir • Maksiat dan dosa
۞ QS. 78:6 • Dalil-dalil adanya Allah Ta’ala
۞ QS. 78:7 • Dalil-dalil adanya Allah Ta’ala
۞ QS. 78:8 • Dalil-dalil adanya Allah Ta’ala
۞ QS. 78:10 • Dalil-dalil adanya Allah Ta’ala
۞ QS. 78:11 • Dalil-dalil adanya Allah Ta’ala
۞ QS. 78:12 • Dalil-dalil adanya Allah Ta’ala
۞ QS. 78:13 • Dalil-dalil adanya Allah Ta’ala
۞ QS. 78:14 • Dalil-dalil adanya Allah Ta’ala
۞ QS. 78:15 • Dalil-dalil adanya Allah Ta’ala • Beberapa ayat yang menjelaskan tentang hari kebangkitan
۞ QS. 78:17 • Nama-nama hari kiamat • Waktu kiamat tidak diketahui • Segala sesuatu ada takdirnya
۞ QS. 78:18 • Peniupan sangkakala • Beberapa ayat yang menjelaskan tentang hari kebangkitan • Penghimpunan manusia dan keadaan mereka
۞ QS. 78:19 • Kedahsyatan hari kiamat
۞ QS. 78:20 • Kedahsyatan hari kiamat
۞ QS. 78:21 • Nama-nama neraka • Memasuki neraka • Sifat neraka • Maksiat dan dosa •
۞ QS. 78:22 • Sifat ahli neraka dan kejahatan mereka • Azab orang kafir • Maksiat dan dosa
۞ QS. 78:23 • Keabadian neraka • Sifat ahli neraka dan kejahatan mereka • Azab orang kafir • Maksiat dan dosa •
۞ QS. 78:24 • Sifat ahli neraka dan kejahatan mereka • Azab orang kafir
۞ QS. 78:25 • Azab orang kafir
۞ QS. 78:26 • Keadilan Allah dalam menghakimi • Azab orang kafir
۞ QS. 78:27 • Mengingkari hari kebangkitan
۞ QS. 78:28 • Sikap manusia terhadap kitab samawi • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 78:29 • Lembaran catatan amal perbuatan • Menghitung amal kebaikan
۞ QS. 78:30 • Azab orang kafir • Maksiat dan dosa
۞ QS. 78:31 • Pahala iman • Keutamaan iman
۞ QS. 78:32 • Sifat surga dan kenikmatannya • Makanan dan minuman ahli surga
۞ QS. 78:33 • Sifat surga dan kenikmatannya • Sifat wanita penghuni surga
۞ QS. 78:34 • Pahala iman • Sifat surga dan kenikmatannya
۞ QS. 78:35 • Pahala iman • Sifat surga dan kenikmatannya
۞ QS. 78:36 • Pahala iman • Ar Rabb (Tuhan) • Keutamaan iman • Balasan dari perbuatannya •
۞ QS. 78:37 • Tauhid Rububiyyah • Segala sesuatu milik Allah • Ar Rabb (Tuhan) • Al Rahman (Maha Pengasih) • Penghimpunan manusia dan keadaan mereka
۞ QS. 78:38 • Al Rahman (Maha Pengasih) • Tugas-tugas malaikat • Penghimpunan manusia dan keadaan mereka • Sifat hari penghitungan •
۞ QS. 78:39 • Ar Rabb (Tuhan) • Mempersiapkan diri menghadapi hari kiamat • Kebenaran hari penghimpunan
۞ QS. 78:40 • Kiamat telah dekat • Keadaan orang kafir pada hari penghimpunan • Sifat hari penghitungan • Menghitung amal kebaikan •
bulan Ramadhan,
bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia & penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu & pembeda (antara yang hak & yang bathil).
― QS. Al-Baqarah [2]: 185
Hai orang-orang yang beriman,
sesungguhnya (meminum) khamar,
berjudi, (berkorban untuk) berhala,
mengundi nasib dengan panah,
adalah termasuk perbuatan syaitan.
Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.
― QS. Al-Ma’idah [5]: 90
Wahai jiwa yang tenang dengan kebenaran. Kembalilah kepada keridaan Tuhanmu dengan rasa puas terhadap nikmat yang telah dikaruniakan kepadamu, dan puas pula dengan perbuatan yang telah kamu lakukan. Masuklah ke dalam golongan hamba-Ku yang saleh.
― QS. Al-Fajr [89]: 27-29
Dirikanlah sembahyang, tunaikan zakat & berikan pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling besar pahalanya.
― QS. Al-Muzzammil [73]: 20
+
ArrayShare your Results:
Surah Al-Insyirah terdiri dari … ayat.Surah Al-Insyirah diawali dengan lafal … أَلَمْ dalam surah Al-Insyirah berarti …وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَ Ayat diatas terdapat dalam Alquran surah Al-Insyirah ayat …Surah Al-Insyirah turun sesudah surah …
Surah yang terpendek dalam Alquran adalah … Surah yang tidak diawali basmalah adalah … Surah yang pertama kali turun secara lengkap adalah … Proses turunnya wahyu berlangsung selama … tahun.Basmalah tertulis atau disebutkan sebanyak dua kali pada surah …
Berakhirnya seluruh kehidupan di dunia dinamakan … Hari kiamat di jelaskan dalam Alquran, surah … .Tempat berkumpulnya manusia di akhirat di sebut padang … Salah satu hikmah mempercayai datangnya hari akhir, yaitu … … Surah yang menjelaskan bahwa ‘Allah Subhanahu Wa Ta`ala tempat meminta’, yaitu … …
Siapa itu Kekaisaran Persia? Kekaisaran Persia adalah rangkaian monarki-dinasti yang berpusat di Persia/Iran dari masa Kekaisaran Akhemeniyah pada abad keenam sebelum masehi sampai Dinasti Qajar pada...
Apa itu Kekhalifahan Rasyidin? Kekhalifahan Rasyidin adalah kekhalifahan yang berdiri setelah wafatnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada tahun 632 M, atau tahun 11 H. Kekhalifahan in...
Apa itu Mujahadah An-Nafs? Mujahadah An-Nafs diartikan sebagai pengendalian atau kontrol terhadap diri. Mujahadah An-Nafs terdiri atas dua kata yakni Mujahadah yang berarti bersungguh-sungguh sementar...