Kata Pilihan Dalam Surah Al Zalzalah (99) Ayat 6
Asytaataa adalah bentuk jamak bagi asy syatt, artinya bercerai-berai, berpisah- pisah, satu kelompok yang bercerai berai.
Ibnu Faris berkata,
Asy syin dan al ta adalah asal yang menunjukkan ke atas bercerai-berai dan berpisah.
Dari sini ungkapan tasytit alsyai’ al-mutafarriq yang memiliki makna "mencerai-beraikan sesuatu kelompok."
Al Fayruz Abadi berkata,
jaa’u asytaataa bermakna "Mereka datang berpisah-pisah secara teratur"
Lafaz asytaataa disebut dua kali di dalam Al Qur’an yaitu dalam surah An Nuur (24), ayat 61 dan surah Al Zalzalah (99), ayat 6.
Ibnu Qutaibah menafsirkan lafaz yang terdapat dalam surah An Nuur ini dengan menyatakan mereka akan kembali dengan berkelompok yang berpisah-pisah" dan dalam surah Al Zalzalah dengan bercerai-berai.
At Tabari meriwayatkan dari Ali, dari Abu Salih, dari Mu’awiyah, dari Ali, dari Ibnu Abbas, beliau berkata,
"Mereka berasa berat untuk makan makanan sendirian sehingga ada bersamanya orang lain.
Maka Allah meringankan bagi mereka.
Maka turunlah ayat dalam surah An Nuur."
Makna asytaataa berdasarkan sebab turun ayat di atas adalah sendirian atau berpisah-pisah.
Sedangkan dalam surah Al Zalzalah, At Tabari berkata,
"Ayat ini menceritakan berkenaan dengan keadaan manusia pada hari hisab.
Mereka kelompok-kelompok yang berpisah-pisah dan bercerai-berai, satu kelompok dzaat al yamiin(Golongan Kanan) ke dalam syurga dan satu kelompok dhaat alsyimal (Golongan Kiri) ke dalam neraka."
Begitu juga pendapat Ibnu Katsir yang menyatakan bahwa manusia kembali pada hari hisab bermacam-macam kumpulan dan golongan, yaitu yang sengsara dan bahagia, diperintahkan memasuki syurga dan diperintahkan untuk memasuki neraka.
Kesimpulannya, lafaz asytaataa di dalam Al Qur’an mengandung dua makna.
Pertama, ia bermakna sendirian sebagaimana pengertiannya dalam surah An Nuur.
Kedua, ia bermakna kumpulan atau golongan yang bercerai-cerai.
Makna ini terdapat dalam surah Al Zalzalah.
Sumber : Kamus Al Qur’an, PTS Islamika SDN BHD, Hal:80-81