وَ الۡتَفَّتِ السَّاقُ بِالسَّاقِ
Wal taffatissaaqu bissaaq(i);
dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan),
―QS. Al Qiyaamah [75]: 29
―QS. Al Qiyaamah [75]: 29
And the leg is wound about the leg,
― Chapter 75. Surah Al Qiyaamah [verse 29]
وَٱلْتَفَّتِ | dan bertaut/berbelit
And is wound,
|
---|---|
ٱلسَّاقُ | betis
the leg
|
بِٱلسَّاقِ | dengan betis
about the leg,
|
Tafsir QS. Al-Qiyamah (75) : 29. Oleh Kementrian Agama RI
Ayat-ayat ini menggambarkan bahwa orang yang sedang menghadapi sakratulmaut itu yakin bahwa itulah saat perpisahan dengan dunia.
Dalam bahasa lain dapat dikatakan bahwa di saat kematian datang, seseorang baru merasa yakin bahwa telah tiba saatnya berpisah buat selama-lamanya dengan dunia, harta, keluarga, dan sanak famili.
Allah sengaja menyebutkan kata-kata dhanna (yang sebenarnya berarti menyangka) karena pada saat jiwa akan melayang itu pun, dia masih sangat ingin hidup lagi disebabkan kecintaannya yang berlebihan terhadap kehidupan yang fana ini.
Manusia belum begitu yakin akan kematiannya sendiri.
Pernyataan ayat ini yang menyebutkan
"betis kirinya telah bertaut dengan betis kanan"
mengandung arti bahwa dia sudah tidak dapat menggerakkan kedua betisnya (kaki)nya.
Bahkan ia juga tidak lagi dapat menggerakkan batang tubuhnya karena organ dan jaringan tubuh telah berhenti bekerja.
Kata-kata iltaffa (bertaut) diartikan Ibnu ‘Abbas dengan bertautnya di saat kematian itu antara beratnya meninggalkan dunia ini dengan ketakutan yang luar biasa menghadapi akhirat.
Bertautlah bala dengan bala, dan disitulah letaknya siksaan sakratulmaut yang hanya dapat dirasakan oleh yang bersangkutan.
Tafsir QS. Al Qiyaamah (75) : 29. Oleh Muhammad Quraish Shihab:
Terjegallah kalian dari cinta dunia yang akan kalian tinggalkan apabila ruh telah mencapai tulang kerongkongan.
Mereka yang menyaksikan saling bertanya,
"Adakah yang dapat menyembuhkan rasa sakit yang dideritanya?"
Orang yang tengah sekarat itu telah menduga bahwa apa yang dialaminya adalah perpisahan dengan dunia yang dicintainya.
Rasa sakit pun semakin memuncak.
Maka bertautlah betis dengan betis lainnya saat ruh dicabut.
Hari itu, kepada Tuhanmulah para hamba akan digiring, baik ke surga maupun ke neraka.
Oleh tim Mujamma’ Raja Fahd arahan Syaikh al-Allamah Dr. Shalih bin Muhammad Alu asy-Syaikh:
Sungguh benar, apabila nyawa seseorang telah mendesak sampai di kerongkongan, sebagian yang hadir akan berkata kepada sebagian lainnya,
"Adakah seseorang yang dapat menyembuhkan apa yang sedang dialaminya?"
Sementara itu, orang-orang yang hadir pun yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan dengan dunia karena sedang bertemu dengan malaikat maut.
Bertautlah kedahsyatan akhir dunia dengan awal akhirat.
Hanya kepada Allah kalian akan dikembalikan pada hari kiamat:
ke surga ataukah ke neraka.
Oleh Jalaluddin al-Mahalli & Jalaluddin as-Suyuthi:
(Dan bertaut betis dengan betis) betis kanan dan betis kirinya bertaut ketika ia mati.
Atau makna yang dimaksud ialah saling bertaut antara sakit berpisah dengan dunia dan sakit menghadapi akhirat di dalam dirinya.
Oleh Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi:
Allah subhanahu wa ta’ala menceritakan keadaan saat meregang nyawa dan hal-hal mengerikan yang terjadi di dalamnya, semoga Allah meneguhkan kita dengan kalimah yangteguh.
Untuk itu Allah subhanahu wa ta’ala Berfirman:
Sekali-kali jangan.
Apabila napas (seseorang) telah (mendesak) sampai ke kerongkongan.
(QS. Al-Qiyamah [75]: 26)
Jika kita anggap kalla sebagai kata sanggahan, berarti makna ayat ini ialah ‘tiadalah engkau, hai anak Adam, di saat itu dapat mendustakan apa yang telah diberitakan kepadamu, bahkan hal itu dapat
"engkau saksikan dengan terang-terangan olehmu sendiri’.
Dan jika kita menganggapnya sebagai suatu pernyataan kebenaran, maka sudah jelas, yakni benar apabila roh telah sampai di kerongkongan, yakni rohmu dicabutdari jasadmu dan sampai di kerongkongan.
Taraqi adalah bentuk jamak dari tarquwah, artinya tulang rawan yang ada antara pangkal sampai ujung leher.
Ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya dalam ayat lain:
Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan, padahal kami ketika itu melihat, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu.
Tetapi kamu tidak melihat, maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah)?
Kamu tidak mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar?
(QS. Al-Waqi’ah [56]: 83-87)
Hal yang sama disebutkan dalam surat ini melalui firman-Nya:
Sekali-kali jangan.
Apabila napas (seseorang) telah (mendesak) sampai ke kerongkongan.
(QS. Al-Qiyamah [75]: 26)
Hadis yang berkaitan dengan makna ini telah disebutkan di dalam tafsir surat Yasin, diriwayatkan melalui Bisyr ibnu Hajjaj.
At-taraqi adalah bentuk jamak dari tarquwah, artinya sama dengan tenggorokan.
Dan dikatakan (kepadanya),
"Siapakah yang dapat menyembuhkan?"
(QS. Al-Qiyamah [75]: 27)
Ikrimah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa makna yang dimaksud ialah dukun manakah yang dapat menyembuhkanmu?
Hal yang sama telah dikatakan oleh Abu Qilabah sehubungan dengan makna firman-Nya:
dan dikatakan (kepadanya),
"Siapakah yang dapat menyembuhkan?"
(QS. Al-Qiyamah [75]: 27)
Maksudnya, adakah tabib yang dapat menyembuhkanmu?
Hal yang sama dikatakan oleh Qatadah, Ad-Dahhak, dan Ibnu Zaid.
ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Nasr ibnu Ali, telah menceritakan kepada kami Rauh ibnul Musayyab alias Abu Raja Al-Kalabi, telah menceritakan kepada kami Amr ibnu Malik, dari Abul Jauza, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya:
dan dikatakan (kepadanya),
"Siapakah yang dapat menyembuhkan?"
(QS. Al-Qiyamah [75]: 27)
Dikatakan bahwa siapakah yang akan membawa naik rohnya, apakah malaikat rahmat ataukah malaikat azab?
Dengan demikian, berarti ayat ini adalah menceritakan ucapan para malaikat.
Disebutkan pula dengan sanad yang sama dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya:
dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan), (QS. Al-Qiyamah [75]: 29)
Yakni bertautlah baginya dunia dan akhirat.
Hal yang sama telah dikatakan oleh Ali ibnu Abu Talhah, dari Ibnu Abbas:
dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan), (QS. Al-Qiyamah [75]: 29)
Yaitu akhir hari dunianya bertemu dengan awal hari akhiratnya.
sehingga bertemulah keadaan yang sangat berat dengan keadaan sangat berat lainnya terkecuali bagi orang yang dirahmati oleh Allah subhanahu wa ta’ala (maka dia melewatinya dengan mudah dan tenang).
Ikrimah telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan), (QS. Al-Qiyamah [75]: 29)
Artinya, perkara yang besar dengan perkara yang besar lainnya bertemu.
Mujahid mengatakan bahwa bencana bertemu dengan bencana lainnya.
Al-Hasan Al-Basri telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan).
(QS. Al-Qiyamah [75]: 29)
Bahwa keduanya adalah betismu apabila ditautkan.
Menurut riwayat lain yang bersumber darinya, kedua kakinya telah mati dan tidak lagi mampu menahan dirinya, padahal sebelumnya dia banyak berjalan dengan keduanya.
Hal yang sama dikatakan oleh As-Saddi dari Abu Malik.
Dan menurut riwayat lainnya lagi yang bersumber dari Al-Hasan, apabila kedua betis itu ditautkan dan dibungkus dalam kain kafan.
Ad-Dahhak mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan).
(QS. Al-Qiyamah [75]: 29)
Terhimpunkan baginya dua perkara, manusia mempersiapkan jenazahnya, dan para malaikat mempersiapkan rohnya.
Unsur Pokok Surah Al Qiyaamah (القيامة)
Surat Al Qiyaamah terdiri atas 40 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al-Qari’ah.
Dinamai "Al Qiyaamah" (hari kiamat) diambil dari perkataan "Al Qiyaamah" yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Keimanan:
▪ Kepastian terjadinya hari kiamat dan huru-hara yang terjadi padanya.
▪ Jaminan Allah terhadap ayat-ayat Alquran dalam dada Nabi sehingga Nabi tidak lupa tentang urutan arti dan pembacaannya.
▪ Celaan Allah kepada orang-orang musyrik yang lebih mencintai dunia dan meninggalkan akhirat.
▪ Keadaan manusia di waktu sakaratul maut.
QS. Al-Qiyaamah (75) : 1-40 ⊸ Misyari Rasyid Alafasy
Ayat 1 sampai 40 + Terjemahan Indonesia
QS. Al-Qiyaamah (75) : 1-40 ⊸ Nabil ar-Rifa’i
Ayat 1 sampai 40
Ayat ini terdapat dalam surah Al Qiyaamah.
Surah Al-Qiyamah (Arab: القيمة , “Hari Kiamat”) adalah surah ke-75 dalam Alquran.
Surah ini terdiri atas 40 ayat, termasuk golongan surah Makkiyah serta diturunkan sesudah surah Al-Qari’ah.
Kata Al-Qiyamah (hari kiamat) diambil dari perkataan Al-Qiyamah yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Nomor Surah | 75 |
---|---|
Nama Surah | Al Qiyaamah |
Arab | القيامة |
Arti | Kiamat |
Nama lain | La uqsimu bi yaumil qiyamah |
Tempat Turun | Mekkah |
Urutan Wahyu | 31 |
Juz | Juz 29 |
Jumlah ruku’ | 2 ruku’ |
Jumlah ayat | 40 |
Jumlah kata | 144 |
Jumlah huruf | 676 |
Surah sebelumnya | Surah Al-Muddassir |
Surah selanjutnya | Surah Al-Insan |
75:29, 75 29, 75-29, Surah Al Qiyaamah 29, Tafsir surat AlQiyaamah 29, Quran Al Qiyamah 29, Al-Qiyamah 29, Surah Al Qiyamah ayat 29
75:29
cURL error 28: Resolving timed out after 5000 milliseconds
۞ QS. 75:3 • Cobaan kubur • Mengingkari hari kebangkitan • Manusia dibangkitkan dari kubur
۞ QS. 75:4 • Kekuasaan Allah • Al Qaadir (Maha Kuasa)
۞ QS. 75:5 • Mengingkari hari kebangkitan • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 75:6 • Mengingkari hari kebangkitan • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 75:7 • Kedahsyatan hari kiamat
۞ QS. 75:8 • Kedahsyatan hari kiamat
۞ QS. 75:9 • Kedahsyatan hari kiamat
۞ QS. 75:10 • Kedahsyatan hari kiamat • Penghimpunan manusia dan keadaan mereka
۞ QS. 75:11 • Kedahsyatan hari kiamat
۞ QS. 75:12 • Ar Rabb (Tuhan) • Kebenaran hari penghimpunan
۞ QS. 75:13 • Sifat hari penghitungan • Menghitung amal kebaikan
۞ QS. 75:14 • Manusia bersaksi atas dirinya • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 75:15 • Manusia bersaksi atas dirinya • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 75:19 • Al Qur’an terpelihara dari penyelewengan
۞ QS. 75:21 • Mempersiapkan diri menghadapi hari kiamat • Mengingkari hari kebangkitan
۞ QS. 75:22 • Penghimpunan manusia dan keadaan mereka • Sifat ahli surga
۞ QS. 75:23 • Melihat Allah di surga • Ar Rabb (Tuhan)
۞ QS. 75:24 • Keadaan orang kafir pada hari penghimpunan • Sifat ahli neraka dan kejahatan mereka
۞ QS. 75:25 • Keadaan orang kafir pada hari penghimpunan
۞ QS. 75:26 • Kematian pasti terjadi pada setiap makhluk hidup • Saat kematian seorang mukmin • Saat kematian orang kafir
۞ QS. 75:27 • Kematian pasti terjadi pada setiap makhluk hidup • Saat kematian seorang mukmin • Saat kematian orang kafir
۞ QS. 75:28 • Kematian pasti terjadi pada setiap makhluk hidup • Saat kematian seorang mukmin • Saat kematian orang kafir
۞ QS. 75:29 • Kematian pasti terjadi pada setiap makhluk hidup • Saat kematian seorang mukmin • Saat kematian orang kafir
۞ QS. 75:30 • Ar Rabb (Tuhan) • Kematian pasti terjadi pada setiap makhluk hidup • Masa cepat berlalu
۞ QS. 75:31 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 75:32 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 75:33 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 75:34 • Maksiat dan dosa
۞ QS. 75:35 • Maksiat dan dosa
۞ QS. 75:36 • Mengingkari hari kebangkitan
۞ QS. 75:40 • Kekuasaan Allah • Al Muhyi – Al Mumiit (Maha Menghidupkan dan Mematikan) • Beberapa ayat yang menjelaskan tentang hari kebangkitan
Telah kafirlah orang yang berkata
“Allah ialah Al-Masih putera Maryam”,
padahal Al Masih berkata
“Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku & Tuhanmu”
Sungguh orang yang persekutukan-Nya, Allah haramkan kepadanya surga, dan tempatnya neraka
― QS. Al-Ma’idah [5]: 72
Hanya Dialah yang menurunkan hujan dari awan hingga mengakibatkan sungai & lembah dapat mengalirkan air.
Semua itu sesuai dengan ketentuan takdir yang telah ditetapkan Allah untuk dapat menumbuhkan tumbuh-tumbuhan & membuahkan pohon.
― QS. Ar-Ra’d [13]: 17
Terkutuklah orang-orang yang banyak berdusta,
― QS. Az-Zariyat [51]: 10
Dan bertakwalah kepada Allah,
dan ketahuilah,
bahwa kamu akan dikumpulkan kepada-Nya.
― QS. Al-Baqarah [2]: 203
Penjelasan:
Surah Al-Baqarah adalah surah ke-2 dalam Alquran. Surah ini terdiri dari 286 ayat, 6.121 kata, dan 25.500 huruf dan tergolong surah Madaniyah. Surah ini merupakan surah dengan jumlah ayat terbanyak dalam Alquran.
+
ArrayShare your Results:
Berikut ini, yang tidak mengandung moral terpuji, adalah … Orang yang jujur akan senantiasa mengatakan … Lawan kata dari jujur ??adalah … Orang yang suka berbohong adalah orang … Bekerja tepat waktu adalah salah satu ciri orang yang …
Sifat dasar hukum Alquran adalah keseimbangan dalam hal aspek material dan psikologis, yang disebut sebagai … Alquran dimulai dengan surah Al Fatihah (pembukaan) dan berakhir dengan surah … Alquran adalah panduan dan pedoman manusia bagi mereka yang beriman. Ini dikonfirmasikan oleh Allah dalam surah … Alquran bertindak sebagai Hudan, yang artinya adalah … Dalam Surah Al-Baqarah ayat 2, Allah berfirman bahwa Alquran adalah pedoman untuk orang …
Sebab-sebab turunnya ayat Alquran disebut … Nama lain dari surah Al-Insyirah adalah … Jumlah surah-surah dalam Alquran adalah … Pesan utama dari kandungan Alquran adalah … Surah yang terpanjang dalam Alquran adalah …
Apa itu Al Muhaimin? Allah itu Al-Muhaimin ◀ Al-Muhaimin memiliki makna Yang Maha Memelihara, Allah adalah Yang Maha Memelihara kehidupan makhluk-makhluk-Nya. Misalnya adalah Allah yang mengatur terjadinya siang dan malam, panas dan hujan, dan sebagainya. &128161; Segala bentuk keseimbangan alam ini sudah diatur oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan sedemikian r … • Al-Muhaimin
Siapa itu Ibnu Abid-Dunya? Abdullah bin Muhammad bin Ubaid bin Sufyan bin Qais al-Qurasyiy al-Umawi adalah ulama Ahlussunnah yang lahir di Baghdad, Kekhalifahan Umayyah. Biografi Dia lahir di Baghdad pada tahun 208 H, permulaan abad ke-3 H. Belajar dari ulama setingkat Abu Dawud, Imam Bukhari, Abu Hatim, Ahmad bin Ibrahim ad-Dauraqi (pengarang … • Ibn Abi Dunya, Ibnu Abi ad-Dunya
Apa itu istidlal? is.tid.lal pembuktian; pencarian rujukan tekstual pada ayat-ayat Alquran atau hadis … •