کَلَّاۤ اِذَا بَلَغَتِ التَّرَاقِیَ
Kalaa idzaa balaghatittaraaqiy(a);
Tidak! Apabila (nyawa) telah sampai ke kerongkongan,
―QS. Al Qiyaamah [75]: 26
―QS. Al Qiyaamah [75]: 26
Pencarian untuk {phrase} ({results_count} dari {results_count_total})
Displaying {results_count} results of {results_count_total}
No! When the soul has reached the collar bones
― Chapter 75. Surah Al Qiyaamah [verse 26]
كَلَّآ | sekali-kali tidak
No!
|
---|---|
إِذَا | apabila
When
|
بَلَغَتِ | ia telah sampai
it reaches
|
ٱلتَّرَاقِىَ | kerongkongan
the collar bones
|
Tafsir QS. Al-Qiyamah (75) : 26. Oleh Kementrian Agama RI
Dalam ayat ini, Allah menyerukan manusia supaya sekali-kali tidak melupakan akhirat.
Apabila napas seseorang telah sampai ke kerongkongan maka pertobatan tidak ada lagi gunanya.
Jangan sekali-kali terpengaruh dengan kehidupan duniawi dan ingatlah bahwa pada waktunya, jiwa manusia akan dicabut oleh malaikat maut.
Bila nyawa bercerai dengan tubuh, maka hubungan manusia dengan segala apa yang dimilikinya terputus dan ia akan menghadapi babak baru dari kehidupannya yang kekal dan abadi.
Dalam ayat lain, Allah ﷻ berfirman:
Maka kalau begitu mengapa (tidak mencegah) ketika (nyawa) telah sampai di kerongkongan, dan kamu ketika itu melihat.
(Al-Waqi’ah [56]: 83-84)
Tafsir QS. Al Qiyaamah (75) : 26. Oleh Muhammad Quraish Shihab:
Terjegallah kalian dari cinta dunia yang akan kalian tinggalkan apabila ruh telah mencapai tulang kerongkongan.
Mereka yang menyaksikan saling bertanya,
"Adakah yang dapat menyembuhkan rasa sakit yang dideritanya?"
Orang yang tengah sekarat itu telah menduga bahwa apa yang dialaminya adalah perpisahan dengan dunia yang dicintainya.
Rasa sakit pun semakin memuncak.
Maka bertautlah betis dengan betis lainnya saat ruh dicabut.
Hari itu, kepada Tuhanmulah para hamba akan digiring, baik ke surga maupun ke neraka.
Oleh tim Mujamma’ Raja Fahd arahan Syaikh al-Allamah Dr. Shalih bin Muhammad Alu asy-Syaikh:
Sungguh benar, apabila nyawa seseorang telah mendesak sampai di kerongkongan, sebagian yang hadir akan berkata kepada sebagian lainnya,
"Adakah seseorang yang dapat menyembuhkan apa yang sedang dialaminya?"
Sementara itu, orang-orang yang hadir pun yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan dengan dunia karena sedang bertemu dengan malaikat maut.
Bertautlah kedahsyatan akhir dunia dengan awal akhirat.
Hanya kepada Allah kalian akan dikembalikan pada hari kiamat:
ke surga ataukah ke neraka.
Oleh Jalaluddin al-Mahalli & Jalaluddin as-Suyuthi:
(Sekali-kali jangan) bermakna Alaa, yakni ingatlah.
(Apabila telah sampai) napas
(pada tenggorokan) atau kerongkongan.
Oleh Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi:
Allah subhanahu wa ta’ala menceritakan keadaan saat meregang nyawa dan hal-hal mengerikan yang terjadi di dalamnya, semoga Allah meneguhkan kita dengan kalimah yangteguh.
Untuk itu Allah subhanahu wa ta’ala Berfirman:
Sekali-kali jangan.
Apabila napas (seseorang) telah (mendesak) sampai ke kerongkongan.
(QS. Al-Qiyamah [75]: 26)
Jika kita anggap kalla sebagai kata sanggahan, berarti makna ayat ini ialah ‘tiadalah engkau, hai anak Adam, di saat itu dapat mendustakan apa yang telah diberitakan kepadamu, bahkan hal itu dapat
"engkau saksikan dengan terang-terangan olehmu sendiri’.
Dan jika kita menganggapnya sebagai suatu pernyataan kebenaran, maka sudah jelas, yakni benar apabila roh telah sampai di kerongkongan, yakni rohmu dicabutdari jasadmu dan sampai di kerongkongan.
Taraqi adalah bentuk jamak dari tarquwah, artinya tulang rawan yang ada antara pangkal sampai ujung leher.
Ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya dalam ayat lain:
Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan, padahal kami ketika itu melihat, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu.
Tetapi kamu tidak melihat, maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah)?
Kamu tidak mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar?
(QS. Al-Waqi’ah [56]: 83-87)
Hal yang sama disebutkan dalam surat ini melalui firman-Nya:
Sekali-kali jangan.
Apabila napas (seseorang) telah (mendesak) sampai ke kerongkongan.
(QS. Al-Qiyamah [75]: 26)
Hadis yang berkaitan dengan makna ini telah disebutkan di dalam tafsir surat Yasin, diriwayatkan melalui Bisyr ibnu Hajjaj.
At-taraqi adalah bentuk jamak dari tarquwah, artinya sama dengan tenggorokan.
Dan dikatakan (kepadanya),
"Siapakah yang dapat menyembuhkan?"
(QS. Al-Qiyamah [75]: 27)
Ikrimah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa makna yang dimaksud ialah dukun manakah yang dapat menyembuhkanmu?
Hal yang sama telah dikatakan oleh Abu Qilabah sehubungan dengan makna firman-Nya:
dan dikatakan (kepadanya),
"Siapakah yang dapat menyembuhkan?"
(QS. Al-Qiyamah [75]: 27)
Maksudnya, adakah tabib yang dapat menyembuhkanmu?
Hal yang sama dikatakan oleh Qatadah, Ad-Dahhak, dan Ibnu Zaid.
ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Nasr ibnu Ali, telah menceritakan kepada kami Rauh ibnul Musayyab alias Abu Raja Al-Kalabi, telah menceritakan kepada kami Amr ibnu Malik, dari Abul Jauza, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya:
dan dikatakan (kepadanya),
"Siapakah yang dapat menyembuhkan?"
(QS. Al-Qiyamah [75]: 27)
Dikatakan bahwa siapakah yang akan membawa naik rohnya, apakah malaikat rahmat ataukah malaikat azab?
Dengan demikian, berarti ayat ini adalah menceritakan ucapan para malaikat.
Disebutkan pula dengan sanad yang sama dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya:
dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan), (QS. Al-Qiyamah [75]: 29)
Yakni bertautlah baginya dunia dan akhirat.
Hal yang sama telah dikatakan oleh Ali ibnu Abu Talhah, dari Ibnu Abbas:
dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan), (QS. Al-Qiyamah [75]: 29)
Yaitu akhir hari dunianya bertemu dengan awal hari akhiratnya.
sehingga bertemulah keadaan yang sangat berat dengan keadaan sangat berat lainnya terkecuali bagi orang yang dirahmati oleh Allah subhanahu wa ta’ala (maka dia melewatinya dengan mudah dan tenang).
Ikrimah telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan), (QS. Al-Qiyamah [75]: 29)
Artinya, perkara yang besar dengan perkara yang besar lainnya bertemu.
Mujahid mengatakan bahwa bencana bertemu dengan bencana lainnya.
Al-Hasan Al-Basri telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan).
(QS. Al-Qiyamah [75]: 29)
Bahwa keduanya adalah betismu apabila ditautkan.
Menurut riwayat lain yang bersumber darinya, kedua kakinya telah mati dan tidak lagi mampu menahan dirinya, padahal sebelumnya dia banyak berjalan dengan keduanya.
Hal yang sama dikatakan oleh As-Saddi dari Abu Malik.
Dan menurut riwayat lainnya lagi yang bersumber dari Al-Hasan, apabila kedua betis itu ditautkan dan dibungkus dalam kain kafan.
Ad-Dahhak mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan).
(QS. Al-Qiyamah [75]: 29)
Terhimpunkan baginya dua perkara, manusia mempersiapkan jenazahnya, dan para malaikat mempersiapkan rohnya.
Unsur Pokok Surah Al Qiyaamah (القيامة)
Surat Al Qiyaamah terdiri atas 40 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al-Qari’ah.
Dinamai "Al Qiyaamah" (hari kiamat) diambil dari perkataan "Al Qiyaamah" yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Keimanan:
▪ Kepastian terjadinya hari kiamat dan huru-hara yang terjadi padanya.
▪ Jaminan Allah terhadap ayat-ayat Alquran dalam dada Nabi sehingga Nabi tidak lupa tentang urutan arti dan pembacaannya.
▪ Celaan Allah kepada orang-orang musyrik yang lebih mencintai dunia dan meninggalkan akhirat.
▪ Keadaan manusia di waktu sakaratul maut.
QS. Al-Qiyaamah (75) : 1-40 ⊸ Misyari Rasyid Alafasy
Ayat 1 sampai 40 + Terjemahan Indonesia
QS. Al-Qiyaamah (75) : 1-40 ⊸ Nabil ar-Rifa’i
Ayat 1 sampai 40
Ayat ini terdapat dalam surah Al Qiyaamah.
Surah Al-Qiyamah (Arab: القيمة , “Hari Kiamat”) adalah surah ke-75 dalam Alquran.
Surah ini terdiri atas 40 ayat, termasuk golongan surah Makkiyah serta diturunkan sesudah surah Al-Qari’ah.
Kata Al-Qiyamah (hari kiamat) diambil dari perkataan Al-Qiyamah yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Nomor Surah | 75 |
---|---|
Nama Surah | Al Qiyaamah |
Arab | القيامة |
Arti | Kiamat |
Nama lain | La uqsimu bi yaumil qiyamah |
Tempat Turun | Mekkah |
Urutan Wahyu | 31 |
Juz | Juz 29 |
Jumlah ruku’ | 2 ruku’ |
Jumlah ayat | 40 |
Jumlah kata | 144 |
Jumlah huruf | 676 |
Surah sebelumnya | Surah Al-Muddassir |
Surah selanjutnya | Surah Al-Insan |
75:26, 75 26, 75-26, Surah Al Qiyaamah 26, Tafsir surat AlQiyaamah 26, Quran Al Qiyamah 26, Al-Qiyamah 26, Surah Al Qiyamah ayat 26
75:26
۞ QS. 75:3 • Cobaan kubur • Mengingkari hari kebangkitan • Manusia dibangkitkan dari kubur
۞ QS. 75:4 • Kekuasaan Allah • Al Qaadir (Maha Kuasa)
۞ QS. 75:5 • Mengingkari hari kebangkitan • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 75:6 • Mengingkari hari kebangkitan • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 75:7 • Kedahsyatan hari kiamat
۞ QS. 75:8 • Kedahsyatan hari kiamat
۞ QS. 75:9 • Kedahsyatan hari kiamat
۞ QS. 75:10 • Kedahsyatan hari kiamat • Penghimpunan manusia dan keadaan mereka
۞ QS. 75:11 • Kedahsyatan hari kiamat
۞ QS. 75:12 • Ar Rabb (Tuhan) • Kebenaran hari penghimpunan
۞ QS. 75:13 • Sifat hari penghitungan • Menghitung amal kebaikan
۞ QS. 75:14 • Manusia bersaksi atas dirinya • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 75:15 • Manusia bersaksi atas dirinya • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 75:19 • Al Qur’an terpelihara dari penyelewengan
۞ QS. 75:21 • Mempersiapkan diri menghadapi hari kiamat • Mengingkari hari kebangkitan
۞ QS. 75:22 • Penghimpunan manusia dan keadaan mereka • Sifat ahli surga
۞ QS. 75:23 • Melihat Allah di surga • Ar Rabb (Tuhan)
۞ QS. 75:24 • Keadaan orang kafir pada hari penghimpunan • Sifat ahli neraka dan kejahatan mereka
۞ QS. 75:25 • Keadaan orang kafir pada hari penghimpunan
۞ QS. 75:26 • Kematian pasti terjadi pada setiap makhluk hidup • Saat kematian seorang mukmin • Saat kematian orang kafir
۞ QS. 75:27 • Kematian pasti terjadi pada setiap makhluk hidup • Saat kematian seorang mukmin • Saat kematian orang kafir
۞ QS. 75:28 • Kematian pasti terjadi pada setiap makhluk hidup • Saat kematian seorang mukmin • Saat kematian orang kafir
۞ QS. 75:29 • Kematian pasti terjadi pada setiap makhluk hidup • Saat kematian seorang mukmin • Saat kematian orang kafir
۞ QS. 75:30 • Ar Rabb (Tuhan) • Kematian pasti terjadi pada setiap makhluk hidup • Masa cepat berlalu
۞ QS. 75:31 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 75:32 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 75:33 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 75:34 • Maksiat dan dosa
۞ QS. 75:35 • Maksiat dan dosa
۞ QS. 75:36 • Mengingkari hari kebangkitan
۞ QS. 75:40 • Kekuasaan Allah • Al Muhyi – Al Mumiit (Maha Menghidupkan dan Mematikan) • Beberapa ayat yang menjelaskan tentang hari kebangkitan
Kami telah kemukakan amanat kepada langit, bumi & gunung,
maka semua enggan memikul amanat itu & mereka khawatir akan mengkhianatinya,
dan dipikullah amanat itu oleh manusia.
Sesungguhnya manusia itu amat zalim & amat bodoh
― QS. Al-Ahzab [33]: 72
“Terangkan kepadaku jika air kalian menghilang dari bumi & tak dapat kalian temukan dengan cara apapun.
Siapakah–selain Allah–yang dapat datangkan kepada kalian air suci yang memancar ke siapa saja yang menginginkannya?”
― QS. Al-Mulk [67]: 30
(Kami berikan mereka kesenangan) di dunia (sebentar) hanya selama mereka hidup di dalamnya
(kemudian Kami paksa mereka) di akhirat (masuk ke dalam siksa yang keras)
yaitu siksaan neraka yang mereka tidak menemui jalan keselamatan darinya
― QS. Luqman [31]: 24
Bila manusia tertimpa musibah, ia akan berdoa & kembali kepada Tuhannya setelah sebelumnya menentang-Nya. Lalu bila diberi nikmat yang banyak, ia lupakan musibah yang dulu ia mohon agar Tuhan menghilangkannya sebelum mendapatkan kenikmatan
― QS. Az-Zumar [39]: 8
+
ArrayShare your Results:
Umat Islam yang mengajarkan ilmunya dengan ikhlas akan memperoleh pahala amal jariyah. Amal jariyah artinya …Ilmu yang bermanfaat adalah …Menyampaikan ajaran Alquran dan sunnah Nabi Muhammad kepada orang lain yang belum mengetahui disebut dengan …Berikut ulama yang berasal dari Indonesia adalah …Sesuatu yang dipercaya dan diyakini kebenaranya oleh hati nurani manusia dinamakan …
Masyarakat Mekkah pada awal nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdakwah waktu itu sedang dilanda berbagai krisis, dan yang paling menonjol adalah krisis … Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam lahir pada bulan … Nama isteri Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam selepas Khadijah ialah … Nama anak lelaki Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu … … Nama Ibu susuan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu … …
Sumber kedua hukum dalam menetapkan Hukum tentang Alquran adalah … Hukum penggunaan hadis sebagai dasar hukum adalah … Orang yang menceritakan hadits disebut … Undang-undang tentang penggunaan Hadits-Maudu adalah … Berikut adalah hadits yang rusak, kecuali …
Apa itu ilaa’? iilaa’ Iilaa’ menurut bahasa adalah bersumpah melarang diri dari sesuatu hal. Sedangkan menurut istilah syar’i adalah seorang suami yang bersumpah untuk tidak m...
Apa itu tadharru’? Makna Tadharru’ adalah penuh harap dan merendahkan diri, dalam beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta`ala, terutama ketika sedang berdoa. “Berdoalah kepada Tuhanmu de...
Apa itu Wakaf? wa.kaf tanah negara yang tidak dapat diserahkan kepada siapa pun dan digunakan untuk tujuan amal; benda bergerak atau tidak bergerak yang disediakan untuk kepentingan umum sebagai p...