Oleh Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi:
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, memerintahkan kepada Rasul-Nya untuk bersabar terhadap ucapan orang-orang yang mendustakannya dari kalangan orang-orang yang kurang akalnya dari kaumnya, dan hendaklah dia menjauhi mereka dengan cara yang baik, yaitu dengan cara yang tidak tercela.
Kemudian Allah subhanahu wa ta’ala berfirman kepada Nabi-Nya yang isinya mengandung ancaman terhadap orang-orang kafir dari kalangan kaumnya, dan Dia adalah Tuhan Yang Mahabesar, tiada sesuatu pun yang dapat bertahan terhadap murka-Nya:
Dan biarkanlah Aku (saja) bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan itu, orang-orang yang mempunyai kemewahan.
(QS. Al-Muzzammil [73]: 11)
Yakni biarkanlah Aku saja yang akan bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan itu, padahal mereka adalah orang-orang yang hidup mewah dan mempunyai harta yang banyak.
Seharusnya mereka lebih taat ketimbang orang lain, mengingat mereka mempunyai semua sarananya dan dapat menunaikan hak-hak yang tidak dimiliki oleh selain mereka.
dan beri tangguhlah mereka barang sebentar.
(QS. Al-Muzzammil [73]: 11)
Yakni barang sedikit waktu.
Semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Kami biarkan mereka bersenang-senang sebentar, kemudian Kami paksa mereka (masuk) ke dalam siksa yang keras.
(QS. Luqman [31]: 24)
Karena itulah disebutkan dalam surat ini oleh firman-Nya:
Karena Sesungguhnya pada sisi Kami ada belenggu-belenggu yang berat.
(QS. Al-Muzzammil [73]: 12)
Yang dimaksud dengan ankalan ialah belenggu-belenggu, menurut Ibnu Abbas, Ikrimah,Tawus, Muhammad ibnu Ka’b, Abdullah ibnu Buraidah, Abu Imran Al-Juni, Abu Mijiaz, Ad-Dahhak, Hammad ibnu Abu Sulaiman, Qatadah, As-Saddi, Ibnul Mubarak, dan As-Sauri serta selain mereka.
dan neraka yang bernyala-nyala.
(QS. Al-Muzzammil [73]: 12)
Yaitu yang apinya menyala-nyala dengan hebatnya.
dan makanan yang menyumbat di tenggorokan.
(QS. Al-Muzzammil [73]: 13)
Ibnu Abbas mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah makanan yang tertahan di tenggorokan, tidak dapat masuk, dan tidak dapat pula keluar.
dan azab yang pedih.
Pada hari bumi dan gunung-gunung berguncangan, dan menjadilah gunung-gunung itu tumpukan-tumpukan pasir yang beterbangan.
(QS. Al-Muzzammil [73]: 13-14)
Bumi dan gunung-gunung mengalami gempa yang amat dahsyat sehingga jadilah gunung-gunung itu seperti tumpukan-tumpukan pasir, yang sebelumnya berupa batu-batu besar.
Setelah itu gunung-gunung itu diledakkan dengan ledakan yang sedahsyat-dahsyatnya, sehingga tiada sesuatu pun darinya melainkan lenyap.
Lalu bumi menjadi datar sama sekali, tidak ada sedikit pun padanya tempat yang tinggi dan tidak pula tempat yang rendah;
semuanya rata, tiada bukit dan tiada lembah.
Kemudian Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, ditujukan kepada kaum kafir Quraisy, tetapi makna yang dimaksud terhadap seluruh manusia:
Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kamu (hai orang kafir Mekah) seorang rasul, yang menjadi saksi terhadapmu.
(QS. Al-Muzzammil [73]: 15)
Yakni terhadap amal perbuatanmu.