عَلَی الۡاَرَآئِکِ یَنۡظُرُوۡنَ
‘Alal araa-iki yanzhuruun(a);
mereka (duduk) di atas dipan-dipan melepas pandangan.
―QS. Al Muthaffifin [83]: 23
―QS. Al Muthaffifin [83]: 23
On adorned couches, observing.
― Chapter 83. Surah Al Muthaffifin [verse 23]
عَلَى | atas
On
|
---|---|
ٱلْأَرَآئِكِ | dipan
thrones
|
يَنظُرُونَ | mereka melihat/memandang
observing.
|
Tafsir QS. Al-Mutaffifin (83) : 23. Oleh Kementrian Agama RI
Mereka duduk di atas dipan-dipan sambil memandang berbagai macam kenikmatan surga seperti bidadari, anak-anak mereka yang mati sebelum balig yang disediakan dalam surga untuk berkhidmat kepada orang tuanya, aneka macam makanan dan minuman, dan sebagainya.
Tafsir QS. Al Muthaffifin (83) : 23. Oleh Muhammad Quraish Shihab:
Sesungguhnya orang-orang yang berbakti akan berada dalam kehidupan penuh kesenangan di surga.
Dari atas dipan, mereka memandangi kenikmatan dan kemurahan yang diberikan Allah.
Oleh tim Mujamma’ Raja Fahd arahan Syaikh al-Allamah Dr. Shalih bin Muhammad Alu asy-Syaikh:
Sesungguhnya orang-orang yang benar dan melakukan ketaatan berada di dalam surga dengan penuh kenikmatan.
Mereka duduk di atas dipan-dipan sambil memandang Tuhan mereka dan kepada segala kebaikan yang disiapkan untuk mereka.
Engkau akan melihat kebahagiaan pada wajah mereka karena kenikmatan yang mereka rasakan.
Mereka diberi minum dari khamr murni yang disempurnakan wadahnya, yang di akhirnya adalah aroma kasturi.
Untuk kenikmatan yang abadi ini, hendaklah orang-orang berlomba-lomba untuk meraihnya.
Minuman ini campurannya dari mata air surga yang dikenal karena ketinggiannya dengan nama Tasnim, yaitu mata air yang disediakan untuk diminum dan dinikmati orang-orang yang didekatkan kepada Allah.
Oleh Jalaluddin al-Mahalli & Jalaluddin as-Suyuthi:
(Di atas dipan-dipan) atau di atas ranjang-ranjang yang berkelambu
(mereka memandang) kenikmatan-kenikmatan yang diberikan kepada mereka.
Oleh Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi:
Kemudian Allah subhanahu wa ta’ala mengukuhkan apa yang telah dicatatkan bagi mereka.
{كِتَابٌ مَرْقُومٌ يَشْهَدُهُ الْمُقَرَّبُونَ}
(Yaitu) kitab yang bertulis, yang disaksikan oleh malaikat-malaikat yang didekatkan (kepada Allah).
(QS. Al-Mutaffifin [83]: 20-21)
Mereka adalah para malaikat menurut Qatadah.
Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa kitab itu di tiap langit hanya disaksikan oleh para malaikat yang terdekatnya.
Kemudian disebutkan dalam firman berikutnya:
{إِنَّ الأبْرَارَ لَفِي نَعِيمٍ}
Sesungguhnya orang-orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar (surga).
(QS. Al-Mutaffifin [83]: 22)
Artinya, kelak di hari kiamat mereka berada dalam kenikmatan yang abadi dan surga-surga yang di dalamnya terdapat karunia yang berlimpah.
{عَلَى الأرَائِكِ يَنْظُرُونَ}
mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang.
(QS. Al-Mutaffifin [83]: 23)
Yang dimaksud dengan ara-ik ialah dipan-dipan yang beralaskan permadani.
Menurut suatu pendapat, makna yang dimaksud ialah mereka memandangi kerajaan mereka dan segala sesuatu yang diberikan Allah kepada mereka berupa kebaikan dan karunia yang tidak pernah habis dan tidak pernah rusak selamanya.
Menurut pendapat yang lain, makna yang dimaksud dari firman-Nya:
mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang.
(QS. Al-Mutaffifin [83]: 23)
Yakni memandang kepada Allah subhanahu wa ta’ala Dan hal ini bertentangan dengan apa yang digambarkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala tentang keadaan orang-orang yang durhaka melalui firman-Nya:
Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari (melihat) Tuhan mereka.
(QS. Al-Mutaffifin [83]: 15)
Maka disebutkan perihal orang-orang yang berbakti, bahwa mereka diperbolehkan melihat kepada Allah subhanahu wa ta’ala, sedangkan mereka berada di atas dipan-dipan dan hamparan-hamparannya, sebagaimana yang disebutkan di dalam hadis Ibnu Umar:
"إِنَّ أَدْنَى أَهْلِ الْجَنَّةِ مَنْزِلَةً لَمَنْ يَنْظُرُ فِي مُلْكِهِ مَسِيرَةَ أَلْفَيْ سَنَةٍ، يَرَى أَقْصَاهُ كَمَا يَرَى أَدْنَاهُ، وَإِنَّ أَعْلَاهُ لَمَنْ يَنْظُرُ إِلَى اللَّهِ فِي الْيَوْمِ مَرَّتَيْنِ"
Sesungguhnya ahli surga yang paling rendah kedudukannya ialah seperti seseorang yang memerlukan waktu dua ribu tahun untuk melihat semua bagian kerajaannya;
dan dia dapat menyaksikan bagian yang terdekatnya sama dengan melihat ke bagian yang terdekatnya.
Dan sesungguhnya ahli surga yang paling tinggi (kedudukannya) adalah bagi orang yang dapat memandang kepada Allah subhanahu wa ta’ala sebanyak dua kali dalam seharinya.
Kata Pilihan Dalam Surah Al Muthaffifin (83) Ayat 23
|
|
---|
Lafaz ini dalam bentuk jamak, mufradnya adalah al arikah, artinya sofa atau tempat tidur yang dihiasi dengan megah, takhta atau singgasana.
Ar Razi berkata "Ia adalah tempat tidur yang dihiasi di dalam kubah atau rumah, apabila ia tidak ada tempat tidur, maka dinamakan al-hajalah atau bilik mempelai.
Lafaz araa’ik disebut lima kali di dalam Al Qur’an yaitu dalam surah:
• Al Kahfi (18), ayat 31;
• Yaa Siin (36), ayat 56;
• Al Insaan (76), ayat 13;
• Al Muthaffifiin (83), ayat 23, 35.
At Tibrisi berkata,
"Ia bermakna tempat tidur yang di atasnya ada tirai dan kubah yang diperuntukkan bagi mempelai."
Yang lain berkata ia bermaksud bantal-bantal.
Al Qurtubi dan Az Zujjaj berpendapat, ia bermaksud tempat tidur di dalam kubah seperti tempat tidur yang dihiasi bagi mempelai.
Ibnu Abbas berkata,
"Ia bermakna ranjang dibuat dari emas yang dikelilingi dengan intan dan berlian.
Di atasnya ada kubah." Ia juga bermakna tempat tidur yang diperbuat dari emas, dihiasi dengan kain dan tirai.
Dari makna bahasa dan penafsiran di atas, makna araa’ik ialah tempat tidur yang dibuat dari intan dan berlian, dihiasi oleh kain dan tirai yang di atasnya ada kubah bagaikan takhta dan singgasana.
Unsur Pokok Surah Al Muthaffifin (المطففين)
Surat ini terdiri atas 36 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al ‘Ankabuut dan merupakan surat yang terakhir diturunkan di Mekah sebelum hijrah.
"Al Muthaffifiin" yang dijadikan nama bagi surat ini diambil dari kata "Al Muthaffifiin" yang terdapat pada ayat pertama.
Keimanan:
▪ Ancaman Allah subhanahu wa ta’ala terhadap orang-orang yang mengurangi hak orang lain dalam timbangan, ukuran dan takaran.
▪ Catatan kejahatan manusia dicantumkan dalam sijjiin, sedang catatan kebajikan manusia dicantumkan dalam ‘illiyyiin.
▪ Balasan dan macam-macam kenikmatan bagi orang yang berbuat kebajikan.
▪ Sikap dan pandangan orang-orang kafir di dunia terhadap orang-orang yang beriman.
▪ Sikap orang-orang yang beriman di akhirat terhadap orang-orang kafir.
QS. Al-Muthaffifin (83) : 1-36 ⊸ Misyari Rasyid Alafasy
Ayat 1 sampai 36 + Terjemahan Indonesia
QS. Al-Muthaffifin (83) : 1-36 ⊸ Nabil ar-Rifa’i
Ayat 1 sampai 36
Ayat ini terdapat dalam surah Al Muthaffifin.
Surah Al-Tatfif (Arab: المطفّفي ,”Kecurangan”) adalah surah ke-83 dalam Alquran.
Surah ini tergolong surah Makkiyah, terdiri atas 36 ayat.
Dinamakan Al Muthaffifiin yang berarti Orang-orang yang curang di ambil dari kata Al Muthaffifiin yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Surat ini merupakan surat terakhir yang turun di Mekkah sebelum hijrah.
Nomor Surah | 83 |
---|---|
Nama Surah | Al Muthaffifin |
Arab | المطففين |
Arti | Orang-orang yang curang |
Nama lain | Al-Tathfif |
Tempat Turun | Mekkah |
Urutan Wahyu | 86 |
Juz | Juz 30 |
Jumlah ruku’ | 1 ruku’ |
Jumlah ayat | 36 |
Jumlah kata | 169 |
Jumlah huruf | 751 |
Surah sebelumnya | Surah Al-Infitar |
Surah selanjutnya | Surah Al-Insyiqaq |
83:23, 83 23, 83-23, Surah Al Muthaffifin 23, Tafsir surat AlMuthaffifin 23, Quran Al-Tatfif 23, Al Tatfif 23, Al Mutafifin 23, Surah Al Mutafifin ayat 23
83:23
۞ QS. 83:1 • Maksiat dan dosa
۞ QS. 83:4 • Manusia dibangkitkan dari kubur • Kebenaran hari penghimpunan • Maksiat dan dosa
۞ QS. 83:5 • Kedahsyatan hari kiamat • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 83:6 • Tauhid Rububiyyah • Ar Rabb (Tuhan) • Penghimpunan manusia dan keadaan mereka • Sifat hari penghitungan •
۞ QS. 83:7 • Azab orang kafir
۞ QS. 83:8 • Azab orang kafir
۞ QS. 83:9 • Penentuan takdir sebelum penciptaan • Azab orang kafir
۞ QS. 83:10 • Kedahsyatan hari kiamat • Azab orang kafir
۞ QS. 83:11 • Nama-nama hari kiamat • Mengingkari hari kebangkitan • Sifat ahli neraka dan kejahatan mereka
۞ QS. 83:12 • Mengingkari hari kebangkitan • Sifat ahli neraka dan kejahatan mereka
۞ QS. 83:13 • Sikap manusia terhadap kitab samawi • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 83:14 • Allah menggerakkan hati manusia • Azab orang kafir
۞ QS. 83:15 • Ar Rabb (Tuhan) • Keadaan orang kafir pada hari penghimpunan • Azab orang kafir
۞ QS. 83:16 • Nama-nama neraka • Azab orang kafir
۞ QS. 83:17 • Mengingkari hari kebangkitan
۞ QS. 83:18 • Pahala iman • Derajat para pemeluk agama • Perbedaan derajat di surga • Keutamaan iman •
۞ QS. 83:19 • Pahala iman
۞ QS. 83:20 • Pahala iman • Penentuan takdir sebelum penciptaan
۞ QS. 83:21 • Tugas-tugas malaikat
۞ QS. 83:22 • Pahala iman • Sifat surga dan kenikmatannya • Sifat ahli surga • Perbedaan derajat di surga • Keutamaan iman
۞ QS. 83:23 • Pahala iman • Sifat surga dan kenikmatannya • Sifat ahli surga • Perbedaan derajat di surga • Keutamaan iman
۞ QS. 83:24 • Pahala iman • Sifat ahli surga • Keutamaan iman
۞ QS. 83:25 • Pahala iman • Sifat surga dan kenikmatannya • Sifat ahli surga • Makanan dan minuman ahli surga • Keutamaan iman
۞ QS. 83:26 • Mempersiapkan diri menghadapi hari kiamat • Sifat surga dan kenikmatannya • Bersegera dalam melakukan kebaikan • Amal shaleh sebagai pintu kebaikan •
۞ QS. 83:27 • Sifat surga dan kenikmatannya • Makanan dan minuman ahli surga
۞ QS. 83:28 • Pahala iman • Sifat surga dan kenikmatannya
۞ QS. 83:34 • Pahala iman • Azab orang kafir • Keutamaan iman
۞ QS. 83:35 • Pahala iman • Sifat surga dan kenikmatannya • Sifat ahli surga • Keutamaan iman •
۞ QS. 83:36 • Azab orang kafir • Balasan dari perbuatannya
Dan segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam.
― QS. As-Saffat [37]: 182
Dia jadikan bumi sebagai hamparan bagimu & langit sebagai atap,
Dia turunkan hujan dari langit, lalu hasilkan dengan hujan itu segala buah sebagai rezeki untukmu, karena itu jangan kamu adakan sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.
― QS. Al-Baqarah [2]: 22
Sesungguhnya ibadah yang dilaksanakan pada malam hari lebih merasuk ke dalam hati,
lebih berkesan serta lebih khusyuk bacaannya ketimbang ibadah di siang hari.
― QS. Al-Muzzammil [73]: 6
Allah berfirman kepada Musa,
“Aku telah kabulkan apa yang kau minta. Ini karunia untukmu. Sebelumnya, Kami juga telah berimu karunia lain tanpa diminta, ketika Kami ilhamkan kepada ibumu sebuah ilham yang kelak merupakan sumber hidupmu”
― QS. Ta Ha [20]: 36-38
+
ArrayShare your Results:
Qada dan qadar termasuk rukun iman yang ke … Al Falaq artinya … Ayat ke 5 dari surah al-Falaq yaitu … … Percaya kepada Allah dan Rasulnya termasuk rukun … Meja, kursi, manusia, hewan dan tumbuhan adalah merupakan salah satu cara mengenal Allah Subhanahu Wa Ta`ala melalui …
Nama pedang Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu … … Apa nama peperangan pertama yang berlaku dalam sejarah Islam? … Apa makanan kegemaran Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam? … Apa warna kesukaan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam? … Sabda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Siapa yang berselawat kepadaku sekali, maka Allah akan berselawat kepadanya … kali.”
Salah satu Asmaul Husna, Allah memiliki sifat Al ‘Adl, yang berarti bahwa Allah … Allah memiliki sifat Yang Maha Mengumpulkan, yang artinya … Sifat adil Allah berlaku untuk … Salah satu Asmaul Husna adalah Al Akhir, yang berarti … Keberadaan Asmaul Husna, dijelaskan dalam Alquran surah …
Siapa itu Abdullah bin Jahsy? Abdullah bin Jahsy bin Ri’ab bin Ya‘mur al-Asadi ) adalah seorang sahabat, sepupu, dan sekaligus saudara ipar Nabi Muhammad. Abdullah termasuk pemeluk Islam pertama. Dia memimpin pasukan pertama dalam Islam yang sukses, yaitu pasukan Ekspedisi Nakhl … •
Apa itu Al-Lahab? Surah Al-Lahab atau Al-Massad adalah surat ke-111 dalam Alquran. Surat ini terdiri atas 5 ayat dan termasuk surat makiyyah. Nama surat ini diambil dari kata Al Lahab yang terdapat pada ayat ketiga surat ini yang artinya gejolak api. Pokok isi surat ini berisi tentang nasib salah seorang paman Rasulullah ﷺ yakni Abu Lahab beserta istrinya yang dianc … • Al-Lahab, Al Lahab
Apa itu Matan? Matan menurut bahasa berarti punggung jalan tanah yang keras dan tinggi. Sedangkan matan menurut istilah ialah bunyi atau kalimat yang terdapat dalam hadits yang menjadi isi riwayat. Apa kah hadits tersebut berbentuk qaul fi’il dan sebagainya dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dalam … •