Kata Pilihan Dalam Surah Al Mumtahanah (60) Ayat 3
Lafaz ini adalah jamak dari kata ar rahim atau ar rihm.
Ibnu Sayyidah berkata,
"Keduanya bermakna tempat membesarnya seorang anak di dalam perut."
Al Jawhari berpendapat, keduaduanya bermakna al qarabah atau sanak saudara.
Al Kafawi pula berkata,
"Ar rahim adalah tempat kemunculan seorang anak di dalam perut.
Kemudian dinamakan sebagai sanak saudara (al-qarabah) dari sudut kelahiran."
Menurut Ibnu Al Manzur, ia terkait dengan setiap orang yang bersatu antara kamu dan antaranya dengan ikatan nasab (garis keturunan), dan dalam fara’id dzawi ar-rahim, ia berkaitan dengan saudarasaudara dari pihak perempuan yaitu yang tidak boleh menikahinya seperti ibu, anak perempuan, saudara perempuan, emak saudara dan bapak saudara." Ia adalah perkataan rahim perempuan yang dipinjam untuk maksud saudara-saudara karena mereka keluar dari satu rahim.
Lafaz arhaam disebut sebanyak 12 kali dalam Al Qur’an yaitu dalam surah:
• Al Baqarah (2), ayat 228;
• Ali Imran (3), ayat 6;
• An Nisaa (4), ayat 1;
• Al An’aam (6), ayat 143, 144;
• Al Anfaal (8), ayat 75;
• Ar Ra’d (13), ayat 8;
• Al Hajj (22), ayat 5;
• Luqman (31), ayat 34;
• Al Ahzab (33), ayat 6;
• Muhammad (47), ayat 22;
• Al Mumtahanah (60), ayat 3.
Lafaz ini mengandung dua makna:
Pertama, bermakna rahim.
Makna ini terdapat dalam surah:
• Ali Imran, ayat 6;
• Al An’aam, ayat 143, 144;
• Ar Ra’d, ayat 8; Al Hajj, ayat 5;
• Luqman, ayat 34; Al Baqarah, ayat 228.
Makna lafaz ini dijelaskan oleh para mufassir, Ibnu Katsir berkata berkenaan ayat dalam surah Ali Imran, "Dia menciptakan dan menetapkan di dalam rahim apa yang dikehendakinya berupa lelaki atau perempuan, yang cantik atau jelek, sengsara atau bahagia."
Dalam surah Al An’aam, ia dihubungkan dengan al untsayaini yaitu berkaitan dengan apa yang ada dalam perut hewan.
Maksudnya apa yang dikandungkan dari dua jenis, jantan ataupun betina atau anak-anak dari perut hewan ternak itu.
Kedua, bermaksud sanak saudara ini terdapat dalam surah:
• Al Anfaal, ayat 57;
• Al Hajj, ayat 5;
• Luqman, ayat 34;
• Al Ahzab, ayat 6;
• Muhammad, ayat 22.
Makna ini dijelaskan oleh para mufassir, Az Zamaksyari berkata berkenaan ayat "Takutlah kamu akan Allah yang mencipta kamu, dan takutlah kamu tali persaudaraan dan janganlah memutuskannya."
Ibnu Qutaibah menyebut ia bermakna "Takutlah kamu memutuskan tali persaudaraan."
Tafsiran ini diperjelaskan oleh ayat Allah dalam surah Muhammad, ayat 22 yang bermaksud, "(Sekiranya kamu tidak mematuhi perintah), maka tidakkah kamu hams dibimbang dan dikuatirkan sekiranya kamu dapat memegang kuasa kamu akan melakukan kerusakan di muka bumi, dan memutuskan hubungan silaturahim dengan kaum kerabat,"
Lafaz dengan maksud ini dikaitkan dengan perkataan ‘ulu’ (ulu al-arham) sebagaimana dalam surah Al Anfaal dan Al Ahzab, Al Qurtubi berkata,
"Ia bermakna al ‘ashabat (kaum kerabat) selain yang dilahirkan dari rahim, atau orang yang mempunyai tali kerabat dan mempunyai hubungan darah."
Ibnu Katsir berkata,
"Arhaam bermaksud umum.
Ia mencakup semua kaum kerabat sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, Mujahid, ‘Ikrimah, Al Hasan dan Qatadah, ayat ini memansuhkan pewarisan dengan sumpah dan persaudaraan, di mana mereka saling mewarisi pada permulaan Islam."
Sumber : Kamus Al Qur’an, PTS Islamika SDN BHD, Hal:65-66