Oleh Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi:
Firman Allah subhanahu wa ta’ala:
Kemudian Kami ciptakan sesudah mereka umat-umat yang lain.
(QS. Al-Mu’minun [23]: 42)
Yaitu umat-umat dan generasi-generasi lain sesudah mereka tiada.
Tidak (dapat) suatu umat pun mendahului ajalnya, dan tidak (dapat pula) mereka terlambat (dari ajalnya itu).
(QS. Al-Mu’minun [23]: 43)
Tetapi mereka dimusnahkan sesuai dengan apa yang ditakdirkan oleh Allah bagi mereka.
Yang hal tersebut telah tercatat di dalam Lauh Mahfuz dan telah diketahui-Nya sebelum mereka tercipta.
Mereka dimusnahkan generasi demi generasi dan umat demi umat.
Kemudian Kami utus (kepada umat-umat itu) rasul-rasul Kami berturut-turut.
(QS. Al-Mu’minun [23]: 44)
Ibnu Abbas mengatakan bahwa sebagian dari rasul-rasul itu datang berurutan setelah sebagian yang lainnya.
Hal ini semakna dengan apa yang disebutkan oleh firnan-Nya:
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan),
“Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah tagut itu,
”
maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesalan baginya.
(QS. Al-Hijr [15]: 36)
Firman Allah subhanahu wa ta’ala:
Tiap-tiap seorang rasul datang kepada umatnya, umat itu mendustakannya.
(QS. Al-Mu’minun [23]: 44)
Maksudnya, sebagian besar dari mereka mendustakannya.
Seperti juga yang disebutkan di dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Alangkah besarnya penyesalan terhadap hamba-hamba itu, tiada datang seorang rasul pun kepada mereka melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya.
(QS. Yasin [36]: 30)
Firman Allah subhanahu wa ta’ala:
maka Kami perikutkan sebagian mereka dengan sebagian yang lain.
(QS. Al-Mu’minun [23]: 44)
Yakni Kami binasakan mereka generasi demi generasi.
Sama pengertian-nya dengan apa yang disebutkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Dan berapa banyaknya kaum sesudah Nuh telah Kami binasakan.
(QS. Al Israa [17]: 17)
Firman Allah subhanahu wa ta’ala:
Dan Kami jadikan mereka buah tutur (manusia).
(QS. Al-Mu’minun-44)
Yaitu sebagai cerita dan kisah bagi manusia (sesudah mereka).
Semakna dengan firman-Nya:
maka Kami jadikan mereka buah tutur dan Kami hancurkan mereka sehancur-hancurnya.
(QS. Saba’ [34]: 19)