فَاصۡبِرۡ صَبۡرًا جَمِیۡلًا
Faashbir shabran jamiilaa;
Pencarian untuk {phrase} ({results_count} dari {results_count_total})
Displaying {results_count} results of {results_count_total}
So be patient with gracious patience.
― Chapter 70. Surah Al Ma’aarij [verse 5]
فَٱصْبِرْ | maka bersabarlah
So be patient,
|
---|---|
صَبْرًا | kesabaran
a patience
|
جَمِيلًا | bagus/baik
good.
|
Tafsir QS. Al-Ma’arij (70) : 5. Oleh Kementrian Agama RI
Rasulullah ﷺ disuruh bersabar terhadap sikap orang musyrik yang selalu memperolok-olokkannya.
Beliau juga diminta untuk tidak merasa gelisah oleh sikap mereka, karena urusan azab adalah urusan Allah.
Hanya Allah yang mengetahui kapan azab itu akan ditimpakan kepada mereka.
Tafsir QS. Al Ma’aarij (70) : 5. Oleh Muhammad Quraish Shihab:
Maka bersabarlah, hai Muhammad, dalam menghadapi ejekan dan permintaan mereka agar azab disegerakan, tanpa berkeluh-kesah.
Orang-orang kafir itu sungguh menganggap hari kiamat itu mustahil terjadi.
Padahal itu amatlah mudah dan dapat dilakukan dengan kemampuan Kami.
Oleh tim Mujamma’ Raja Fahd arahan Syaikh al-Allamah Dr. Shalih bin Muhammad Alu asy-Syaikh:
Wahai Rasul, bersabarlah atas ejekan dan permintaan mereka untuk disegerakannya azab.
Sabarlah secara teguh dan tidak ada tempat mengadu selain kepada Allah.
Oleh Jalaluddin al-Mahalli & Jalaluddin as-Suyuthi:
(Maka bersabarlah kamu) ayat ini diturunkan sebelum ada perintah berperang
(dengan sabar yang baik) sabar yang tidak disertai dengan gelisah.
Oleh Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi:
Firman Allah subhanahu wa ta’ala:
Maka bersabarlah kamu dengan sabar yang baik.
(QS. Al-Ma’arij [70]: 5)
Yakni sabarlah engkau, hai Muhammad, dalam menghadapi kaummu yang mendustakanmu dan permintaan mereka yang mendesak agar diturunkan azab yang engkau ancamkan terhadap mereka, sebagai ungkapan rasa tidak percaya mereka dengan adanya azab itu.
Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Orang-orang yang tidak beriman kepada hari kiamat meminta supaya hari itu segera didatangkan dan orang-orang yang beriman merasa takut kepadanya dan mereka yakin bahwa kiamat itu adalah benar (akan terjadi).
(QS. Asy Shyuura [42]: 18)
Karena itulah dalam firman berikutnya dari surat ini disebutkan:
Sesungguhnya mereka memandang siksaan itu jauh (mustahil).
(QS. Al-Ma’arij 6)
Yaitu kejadian azab itu mustahil, orang-orang kafir menganggap bahwa hari kiamat itu mustahil terjadinya.
Sedangkan Kami memandangnya dekat (pasti terjadi).
(QS. Al-Ma’arij [70]: 7)
Orang-orang yang beriman meyakini bahwa hari kiamat itu sudah dekat, sekalipun mereka tidak mengetahui kapan kejadiannya, karena hanya Allah sajalah yang mengetahuinya.
Akan tetapi, sesuatu yang pasti terjadi dapat diungkapkan dengan kata sudah dekat, mengingat kejadiannya merupakan suatu kepastian yang tidak dapat dielakkan lagi.
Kata Pilihan Dalam Surah Al Ma’aarij (70) Ayat 5
|
|
---|
Lafaz jamiil artinya ialah perkara baik.
Menurut Imam Al Isfahani, perkara baik pada diri manusia ada dua:
Pertama, perkara baik yang ada pada diri manusia seperti pada jiwa, angota badan atau pekerjaannya, tetapi ia tidak memberikan manfaat secara langsung kepada orang lain.
Kedua, perkara baik yang dimiliki manusia dan bermanfaat kepada orang lain.
Lafaz jamiil diulang tujuh kali dalam Al Quran yaitu dalam surah:
• Yusuf (12): 18, 83;
• Al Hijr (15): 85;
• A Ahzab (33): 28, 49;
• Al Ma’aarij (70): 5;
• Al Muzammil (73): 10.
Sikap-sikap yang dikaitkan dengan lafaz jamiil dalam Al Qur’an ada empat, yaitu :
1. Kesabaran;
Surah Yusuf (12), ayat 18 dan 83 menerangkan tentang ke sabaran Nabi Ya’qub dalam menghadapi putera-puteranya yang durhaka dan sabarnya dalam menanggung rindu pada putera tercinta, Yusuf.
Kesabaran beliau bukan kesabaran yang biasa.
Ia digambarkan di dalam Al Qur’an dengan shabrun jamiil yang berarti kesabaran yang indah.
Menurut Imam Al Qurtubi, makna shabrun jamiil adalah kesabaran yang tidak disertai dengan rasa sedih atau putus asa pada rahmat Allah dan tidak diikuti dengan keluhan-keluhan yang diutarakan kepada sesama manusia.
Kesabaran seperti ini diperintahkan Allah kepada Nabi Muhammad sewaktu menghadapi kaum musyrikin yang selalu menghina dan menentangnya sebagaimana ditegaskan dalam surah Al• Ma’aarij (70), ayat 5,
2. Memaafkan dan berlapang dada;
Selain diperintahkan bersabar menghadapi kaum kafir, Nabi Muhammad juga diperintahkan berlapang dada dengan cara yang baik fashbir shabran jamiil (surah Al Hijr (15), ayat 85). Maksud ayat fashfahish shafhan jamiil ialah memaafkan kesalahan kesalahan musuh tanpa mencela atau mencerca dan tanpa ada keinginan membalas dendam serta bermuamalah bersama mereka dengan penuh kerelaan, lapang dada dan kasih sayang.
3. Menjauh atau meninggalkan;
Bukan sekadar itu saja.
Semasa menghadapi cemoohan dan tantangan kaum kafir, Nabi Muhammad tidak disuruh bersabar saja dan memaafkan mereka, namun beliau juga diperintahkan menjauhi mereka dengan cara yang baik.
wahjurhum hajran jamiil (surah Al Muzammil (73), ayat 10).
Imam Al Qurtubi dan Al Alusi menerangkan, maksud wahjurhum hajran jamiil ialah menjauhi mereka.
Namun, tetap membujuk mereka dengan cara yang halus atau lembut tidak mencabar dan tidak berusaha membalas kejahatan yang mereka lakukan serta menyerahkan urusan mereka kepada Allah dan berdoa kepada Nya.
4. Melepaskan isteri;
Dalam surah Al Ahzab (33), ayat 28, nabi di perintahkan Allah supaya melepaskan isterinya dengan cara yang baik apabila ada isterinya yang lebih mengutamakan nikmat dan keindahan dunia.
Perbuatan melepaskan isteri dengan baik itu diistilahkan dalam Al Qur’an dengan saraahan jamiil.
Maksud saraahan jamiil ialah melepaskan isteri dengan disertai kata-kata yang baik, tidak menyakiti hati dan tubuh dan juga tidak menghalangnya mendapatkan haknya.
Begitu juga dengan umat Islam yang lain apabila mereka mau melepaskan isteri selepas ditalak, hendaklah mereka melepaskannya dengan cara yang baik yaitu saraahan jamiil (surah Al Ahzab (33), ayat 49).
Unsur Pokok Surah Al Ma’aarij (المعارج)
Surat ini terdiri atas 44 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Haaqqah.
Perkataan "Al Ma’aarij" yang menjadi nama bagi surat ini adalah kata jamak dari ”Mi’raj",
diambil dari perkataan Al Ma’aarij yang terdapat pada ayat 3, yang artinya menurut bahasa "tempat naik".
Sedang para ahli tafsir memberi arti berrnacam-macam, di antaranya ialah "langit", nikmat karunia dan derajat atau tingkatan yang diberikan Allah subhanahu wa ta’ala kepada ahli surga.
Keimanan:
▪ Perintah bersabar kepada Nabi Muhammad ﷺ dalam menghadapi ejekan-ejekan dan keingkaran orang-orang kafir.
▪ Kejadian-kejadian pada hari kiamat.
▪ Azab Allah tak dapat dihindarkan dengan tebusan apapun.
▪ Sifat-sifat manusia yang mendorongnya ke api neraka.
▪ Amal-amal perbuatan yang dapat membawa manusia ke martabat yang tinggi.
▪ Peringatan Allah akan mengganti kaum yang durhaka dengan kaum yang lebih baik.
QS. Al-Ma'aarij (70) : 1-44 ⊸ Misyari Rasyid Alafasy
Ayat 1 sampai 44 + Terjemahan Indonesia
QS. Al-Ma'aarij (70) : 1-44 ⊸ Nabil ar-Rifa’i
Ayat 1 sampai 44
Ayat ini terdapat dalam surah Al Ma’aarij.
Surah Al-Ma’arij (Arab: المعارج , “Tempat-Tempat Naik”) adalah surah ke-70 dalam Alquran.
Surah ini tergolong surah Makkiyah yang terdiri atas 44 ayat.
Dinamakan Al Ma’aarij yang berarti tempat naik diambil dari perkataan Al Ma’aarij yang terdapat pada ayat ke 3 surat ini.
Para ahli tafsir memberikan beberapa penafsiran mengenai hal ini di antaranya langit, nikmat karunia dan derajat atau tingkatan yang diberikan Allah ﷻ kepada ahli surga.
Nomor Surah | 70 |
---|---|
Nama Surah | Al Ma’aarij |
Arab | المعارج |
Arti | Tempat naik |
Nama lain | Sa’ala dan Waqi’, Sa’ala sailun |
Tempat Turun | Mekkah |
Urutan Wahyu | 79 |
Juz | Juz 28 |
Jumlah ruku’ | 2 ruku’ |
Jumlah ayat | 44 |
Jumlah kata | 217 |
Jumlah huruf | 972 |
Surah sebelumnya | Surah Al-Haqqah |
Surah selanjutnya | Surah Nuh |
70:5, 70 5, 70-5, Surah Al Ma'aarij 5, Tafsir surat AlMaaarij 5, Quran AlMarij 5, Al Maarij 5, AlMaarij 5, Surah Al Maarij ayat 5
70:5
۞ QS. 70:1 • Kepastian hari kiamat
۞ QS. 70:2 • Kepastian hari kiamat • Maksiat dan dosa
۞ QS. 70:3 • Zul Ma’arij (Pemilik tempat-tempat naik)
۞ QS. 70:6 • Mengingkari hari kebangkitan
۞ QS. 70:7 • Kiamat telah dekat
۞ QS. 70:8 • Kedahsyatan hari kiamat • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 70:9 • Kedahsyatan hari kiamat • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 70:10 • Terputusnya hubungan antara sesama pada hari kiamat • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 70:11 • Orang kafir menebus dirinya pada hari kiamat • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 70:12 • Orang kafir menebus dirinya pada hari kiamat • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 70:13 • Orang kafir menebus dirinya pada hari kiamat • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 70:14 • Orang kafir menebus dirinya pada hari kiamat • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 70:15 • Sifat neraka
۞ QS. 70:16 • Sifat neraka
۞ QS. 70:17 • Sifat ahli neraka dan kejahatan mereka • Menyiksa pelaku maksiat
۞ QS. 70:18 • Sifat ahli neraka dan kejahatan mereka • Menyiksa pelaku maksiat
۞ QS. 70:24 • Zakat rukun Islam
۞ QS. 70:25 • Zakat rukun Islam
۞ QS. 70:26 • Kewajiban beriman pada hari akhir • Nama-nama hari kiamat • Kebenaran hari penghimpunan
۞ QS. 70:27 • Ar Rabb (Tuhan) • Mempersiapkan diri menghadapi hari kiamat
۞ QS. 70:28 • Ar Rabb (Tuhan) • Mempersiapkan diri menghadapi hari kiamat
۞ QS. 70:35 • Pahala iman • Mempersiapkan diri menghadapi hari kiamat • Sifat surga dan kenikmatannya • Perbuatan baik adalah penyebab masuk surga • Keutamaan iman
۞ QS. 70:36 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 70:37 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 70:38 • Nama-nama surga • Kebodohan orang kafir
۞ QS. 70:40 • Tauhid Rububiyyah • Kekuasaan Allah • Ar Rabb (Tuhan) • Al Qaadir (Maha Kuasa) •
۞ QS. 70:41 • Kekuasaan Allah
۞ QS. 70:42 • Allah menepati janji • Penangguhan (siksa) orang kafir di dunia • Maksiat dan dosa
۞ QS. 70:43 • Manusia dibangkitkan dari kubur
۞ QS. 70:44 • Allah menepati janji • Keadaan orang kafir pada hari penghimpunan
Peliharalah dirimu & keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia & batu,
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras,
dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka
― QS. At-Tahrim [66]: 6
Dan hak bagi Allah (menerangkan) jalan yang lurus,
dan di antara jalan-jalan ada yang bengkok.
Dan jikalau Dia menghendaki,
tentulah Dia memimpin kamu semuanya (kepada jalan yang benar).
― QS. An-Nahl [16]: 9
Tunjukilah kami jalan yang lurus,
(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka,
bukan (jalan) mereka yang dimurkai & bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Boleh jadi kamu membenci sesuatu,
padahal ia amat baik bagimu,
dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu,
padahal ia amat buruk bagimu,
Allah mengetahui,
sedang kamu tidak mengetahui.
― QS. Al-Baqarah [2]: 216
+
ArrayPenjelasan:
'Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,
Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.'
--QS. al-Alaq [96] ayat 1-5.
Share your Results:
Allah Subhanahu Wa Ta`ala Melihat semua apa yang di lakukan oleh hambanya, karena Allah bersifat … Dalam memutuskan suatu perkara, Dinda sangat adil karena Dinda meneladani sifat Allah … Salah satu cara mengagungkan tanda-tanda kebesaran Allah Subhanahu Wa Ta`ala yaitu … dengan … Tata cara membaca Alquran dimulai dengan … Dalam surah Alquran, At-Tin artinya …
Arti hadits maudhu’ adalah … Pengertian ijtihad menurut istilah adalah … Orang yang memiliki kemampuan untuk melakukan infefensi hukum-hukum syariat dari sumber-sumber yang terpercaya disebut dengan … Berdasarkan bahasa, ijma artinya adalah … Era ketidaktahuan juga disebut zaman …
Yang diajarkan oleh Rasulullah adalah jika kita melihat kemungkaran untuk mencegahnya pertama kali dengan … بَلِّغُوا عَنِّى وَلَوْ آيَةً Arti dari hadist diatas adalah …Di bawah ini adalah cara untuk menjadikan semangat mengamalkan ilmu dalam kehidupan kecuali …كادَ الفَقْرُ أنْ يَكُوْنَ كُفْرًا Arti dari kalimat di atas adalah …Siapakah ilmuan muslim yang pertama menjadi penemu Al-Jabar?
Apa itu bertablig? ber.tab.lig menyiarkan ajaran agama Islam … •
Apa itu fi’il mudhari‘? Fi’il Mudhori’ – Kata kerja bentuk sedang atau akan: Kata kerja menunjukkan kejadian sesuatu pada saat berbicara atau setelahnya, pantas digunakan untuk k...
Siapa itu Al-Walid bin Abdul-Malik? Al-Walid bin ‘Abdul-Malik atau Al-Walid I adalah khalifah yang berkuasa pada tahun 705–715. Dia berasal dari Bani Umayyah cabang Marwani. Al-Walid mewaris...