وَ الَّذِیۡنَ فِیۡۤ اَمۡوَالِہِمۡ حَقٌّ مَّعۡلُوۡمٌ
Waal-ladziina fii amwaalihim haqqun ma’luumun;
dan orang-orang yang dalam hartanya disiapkan bagian tertentu,
―QS. Al Ma’aarij [70]: 24
―QS. Al Ma’aarij [70]: 24
Pencarian untuk {phrase} ({results_count} dari {results_count_total})
Displaying {results_count} results of {results_count_total}
And those within whose wealth is a known right
― Chapter 70. Surah Al Ma’aarij [verse 24]
وَٱلَّذِينَ | dan orang-orang yang
And those who
|
---|---|
فِىٓ | pada
in
|
أَمْوَٰلِهِمْ | harta mereka
their wealth
|
حَقٌّ | hak/bagian
(is) a right
|
مَّعْلُومٌ | tertentu
known,
|
Tafsir QS. Al-Ma’arij (70) : 24. Oleh Kementrian Agama RI
Di samping mengerjakan salat untuk mengingat dan menghambakan diri kepada Allah, manusia diperintahkan agar selalu meneliti harta yang telah dianugerahkan Allah kepadanya;
apakah dalam harta itu telah atau belum ada hak orang miskin yang meminta-minta, dan orang miskin yang tidak mempunyai sesuatu apa pun.
Jika ada hak mereka, ia segera mengeluarkannya karena dia percaya bahwa selama ada hak orang lain dalam hartanya itu, berarti hartanya belum suci.
Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. (At-Taubah [9]: 103)
Dari perkataan Haqq ma‘lum (bagian tertentu) dipahami bahwa yang dimaksud dalam ayat ini ialah sedekah wajib, yaitu zakat.
Hal ini diperkuat dengan penyebutannya dalam ayat ini diiringi dengan penyebutan salat.
Di dalam Al-Qur‘an terdapat dua puluh tujuh tempat yang menyebutkan secara beriringan perintah mengerjakan salat dengan perintah mengerjakan zakat.
Hal ini menunjukkan bahwa keduanya mempunyai hubungan yang erat.
Dengan salat, seorang dapat menyucikan dirinya dari segala perbuatan syirik dan terlarang, serta menyerahkan dan menghambakan diri hanya kepada Allah.
Sedangkan dengan zakat, seseorang dapat menyucikan hartanya dari milik orang lain serta menanamkan keyakinan dalam dirinya bahwa harta yang dikaruniakan Allah itu harus digunakan dan dimanfaatkan untuk jalan yang diridai-Nya.
Harta itu hanya sebagai alat untuk mencari keridaan-Nya, bukan sebagai tujuan hidup.
Dengan perkataan lain bahwa zakat adalah hasil dan perwujudan dari berhasilnya salat yang dikerjakan seseorang.
Tafsir QS. Al Ma’aarij (70) : 24. Oleh Muhammad Quraish Shihab:
Kedua, orang-orang yang dalam hartanya terdapat bagian tertentu untuk orang yang meminta, dan orang yang menjaga kehormatan dirinya dari meminta-minta meskipun sebenarnya membutuhkan.
Oleh tim Mujamma’ Raja Fahd arahan Syaikh al-Allamah Dr. Shalih bin Muhammad Alu asy-Syaikh:
Sesungguhnya, manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.
Jika ia ditimpa oleh sesuatu yang tidak disukai atau kesulitan, ia banyak berkeluh kesah dan berputus asa.
Jika mendapat kebaikan dan kemudahan, ia amat kikir dan banyak menahan kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, mereka yang tetap menjaga menunaikannya tepat waktu, tidak terhalangi kesibukan apa pun, orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu yang diwajibkan atas mereka berupa zakat yang ditunaikan kepada mereka yang memerlukan bantuan dan tidak mempersulit orang-orang yang memintanya, orang-orang yang mempercayai hari perhitungan dan hari pembalasan sehingga mereka melakukan persiapan dengan beramal saleh.
Begitu pula orang-orang yang takut terhadap azab Allah.
Sesungguhnya, tidak ada seorang pun yang dijamin aman dari siksa Tuhan mereka.
Demikian pula orang-orang yang memelihara kemaluannya terhadap yang telah diharamkan Allah atas mereka kecuali terhadap istri-istri atau hamba sahaya yang mereka miliki.
Sesungguhnya, mereka dalam hal ini tidaklah disiksa.
Oleh Jalaluddin al-Mahalli & Jalaluddin as-Suyuthi:
(Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu) yakni zakat.
Oleh Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi:
yang mereka itu tetap mengerjakan salatnya.
(QS. Al-Ma’arij [70]: 23)
Menurut suatu pendapat, makna yang dimaksud ialah orang-orang yang memelihara salat dengan menunaikannya di waktunya masing-masing dan mengerjakan yang wajib-wajibnya.
Demikianlah menurut Ibnu Mas’ud, Masruq, dan Ibrahim An-Nakha’i.
Menurut pendapat yang lain, yang dimaksud dengan tetap dalam ayat ini ialah orang yang mengerjakan salatnya dengan tenang dan khusyuk, semakna dengan apa yang disebutkan di dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya.
(QS. Al-Mu’minun [23]: 1-2)
Demikianlah menurut Uqbah ibnu Amir.
Dan termasuk ke dalam pengertian ini kalimat al-ma-ud da-im, artinya air yang tenang dan diam, tidak beriak dan tidak bergelombang serta tidak pula mengalir.
Makna ini menunjukkan wajib tuma-ninah dalam salat, karena orang yang tidak tuma-ninah dalam rukuk dan sujudnya bukan dinamakan orang yang tenang dalam salatnya, bukan pula sebagai orang yang menetapinya, bahkan dia mengerjakannya dengan cepat bagaikan burung gagak yang mematuk, maka ia tidak beroleh keberuntungan dalam salatnya.
Menurut pendapat yang lain, apabila mereka mengerjakan suatu amal kebaikan, maka mereka menetapinya dan mengukuhkannya, sebagaimana yang disebutkan dalam hadis sahih diriwayatkan melalui Siti Aisyah r.a., dari Rasulullah ﷺ yang telah bersabda:
Amal yang paling disukai oleh Allah ialah yang paling tetap, sekalipun sedikit.
Menurut lafaz yang lain disebutkan:
yang paling tetap diamalkan oleh pelakunya
Selanjutnya Aisyah r.a. mengatakan, Rasulullah ﷺ adalah seorang yang apabila mengamalkan suatu amalan selalu menetapinya.
Menurut lafaz yang lain disebutkan selalu mengukuhkannya.
Qatadah telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
yang mereka itu tetap mengerjakan salatnya.
(QS. Al-Ma’arij [70]: 23), Telah diceritakan kepada kami bahwa Nabi Danial ‘alaihis salam menyebutkan sifat umat Muhammad ﷺ Maka ia mengatakan bahwa mereka selalu mengerjakan salat yang seandainya kaum Nuh mengerjakannya, niscaya mereka tidak ditenggelamkan;
dan seandainya kaum ‘Ad mengerjakannya, niscaya mereka tidak tertimpa angin yang membinasakan mereka;
atau kaum Samud, niscaya mereka tidak akan tertimpa pekikan yang mengguntur.
Maka kerjakanlah salat, karena sesungguhnya salat itu merupakan akhlak orang-orang mukmin yang baik.
Unsur Pokok Surah Al Ma’aarij (المعارج)
Surat ini terdiri atas 44 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Haaqqah.
Perkataan "Al Ma’aarij" yang menjadi nama bagi surat ini adalah kata jamak dari ”Mi’raj",
diambil dari perkataan Al Ma’aarij yang terdapat pada ayat 3, yang artinya menurut bahasa "tempat naik".
Sedang para ahli tafsir memberi arti berrnacam-macam, di antaranya ialah "langit", nikmat karunia dan derajat atau tingkatan yang diberikan Allah subhanahu wa ta’ala kepada ahli surga.
Keimanan:
▪ Perintah bersabar kepada Nabi Muhammad ﷺ dalam menghadapi ejekan-ejekan dan keingkaran orang-orang kafir.
▪ Kejadian-kejadian pada hari kiamat.
▪ Azab Allah tak dapat dihindarkan dengan tebusan apapun.
▪ Sifat-sifat manusia yang mendorongnya ke api neraka.
▪ Amal-amal perbuatan yang dapat membawa manusia ke martabat yang tinggi.
▪ Peringatan Allah akan mengganti kaum yang durhaka dengan kaum yang lebih baik.
QS. Al-Ma'aarij (70) : 1-44 ⊸ Misyari Rasyid Alafasy
Ayat 1 sampai 44 + Terjemahan Indonesia
QS. Al-Ma'aarij (70) : 1-44 ⊸ Nabil ar-Rifa’i
Ayat 1 sampai 44
Ayat ini terdapat dalam surah Al Ma’aarij.
Surah Al-Ma’arij (Arab: المعارج , “Tempat-Tempat Naik”) adalah surah ke-70 dalam Alquran.
Surah ini tergolong surah Makkiyah yang terdiri atas 44 ayat.
Dinamakan Al Ma’aarij yang berarti tempat naik diambil dari perkataan Al Ma’aarij yang terdapat pada ayat ke 3 surat ini.
Para ahli tafsir memberikan beberapa penafsiran mengenai hal ini di antaranya langit, nikmat karunia dan derajat atau tingkatan yang diberikan Allah ﷻ kepada ahli surga.
Nomor Surah | 70 |
---|---|
Nama Surah | Al Ma’aarij |
Arab | المعارج |
Arti | Tempat naik |
Nama lain | Sa’ala dan Waqi’, Sa’ala sailun |
Tempat Turun | Mekkah |
Urutan Wahyu | 79 |
Juz | Juz 28 |
Jumlah ruku’ | 2 ruku’ |
Jumlah ayat | 44 |
Jumlah kata | 217 |
Jumlah huruf | 972 |
Surah sebelumnya | Surah Al-Haqqah |
Surah selanjutnya | Surah Nuh |
70:24, 70 24, 70-24, Surah Al Ma'aarij 24, Tafsir surat AlMaaarij 24, Quran AlMarij 24, Al Maarij 24, AlMaarij 24, Surah Al Maarij ayat 24
70:24
۞ QS. 70:1 • Kepastian hari kiamat
۞ QS. 70:2 • Kepastian hari kiamat • Maksiat dan dosa
۞ QS. 70:3 • Zul Ma’arij (Pemilik tempat-tempat naik)
۞ QS. 70:6 • Mengingkari hari kebangkitan
۞ QS. 70:7 • Kiamat telah dekat
۞ QS. 70:8 • Kedahsyatan hari kiamat • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 70:9 • Kedahsyatan hari kiamat • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 70:10 • Terputusnya hubungan antara sesama pada hari kiamat • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 70:11 • Orang kafir menebus dirinya pada hari kiamat • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 70:12 • Orang kafir menebus dirinya pada hari kiamat • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 70:13 • Orang kafir menebus dirinya pada hari kiamat • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 70:14 • Orang kafir menebus dirinya pada hari kiamat • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 70:15 • Sifat neraka
۞ QS. 70:16 • Sifat neraka
۞ QS. 70:17 • Sifat ahli neraka dan kejahatan mereka • Menyiksa pelaku maksiat
۞ QS. 70:18 • Sifat ahli neraka dan kejahatan mereka • Menyiksa pelaku maksiat
۞ QS. 70:24 • Zakat rukun Islam
۞ QS. 70:25 • Zakat rukun Islam
۞ QS. 70:26 • Kewajiban beriman pada hari akhir • Nama-nama hari kiamat • Kebenaran hari penghimpunan
۞ QS. 70:27 • Ar Rabb (Tuhan) • Mempersiapkan diri menghadapi hari kiamat
۞ QS. 70:28 • Ar Rabb (Tuhan) • Mempersiapkan diri menghadapi hari kiamat
۞ QS. 70:35 • Pahala iman • Mempersiapkan diri menghadapi hari kiamat • Sifat surga dan kenikmatannya • Perbuatan baik adalah penyebab masuk surga • Keutamaan iman
۞ QS. 70:36 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 70:37 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 70:38 • Nama-nama surga • Kebodohan orang kafir
۞ QS. 70:40 • Tauhid Rububiyyah • Kekuasaan Allah • Ar Rabb (Tuhan) • Al Qaadir (Maha Kuasa) •
۞ QS. 70:41 • Kekuasaan Allah
۞ QS. 70:42 • Allah menepati janji • Penangguhan (siksa) orang kafir di dunia • Maksiat dan dosa
۞ QS. 70:43 • Manusia dibangkitkan dari kubur
۞ QS. 70:44 • Allah menepati janji • Keadaan orang kafir pada hari penghimpunan
“Sesungguhnya tipu daya kalian para wanita adalah besar/adzim”
― QS. Yusuf [12]: 28
Allah bentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan jadikannya bergumpal-gumpal,
lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya,
bila hujan turun mengenai hamba-hamba yang dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka menjadi gembira
― QS. Ar-Rum [30]: 48
Orang-orang kafir yakni ahli Kitab & orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,
― QS. Al-Bayyinah [98]: 1
(Ingatlah) ketika kamu menerima (berita bohong) itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit pun, dan kamu menganggapnya remeh, padahal dalam pandangan Allah itu soal besar.
― QS. An-Nur [24]: 15
Penjelasan:
QS. Al Mudatsir adalah surah ke 74 dalam Alquran yang tergolong ke dalam surah Makkiyyah.
Pembahasan:
Ayat 1
u064au064eu0627 u0623u064eu064au0651u064fu0647u064eu0627 u0627u0644u0652u0645u064fu062fu0651u064eu062bu0651u0650u0631u064f
yaa ayyuhaal muddatstsir
Hai orang yang berkemul (berselimut)
Ayat 2
u0642u064fu0645u0652 u0641u064eu0623u064eu0646u0652u0630u0650u0631u0652
Qum faandzir
bangunlah, lalu berilah peringatan
Ayat 3
u0648u064eu0631u064eu0628u0651u064eu0643u064e u0641u064eu0643u064eu0628u0651u0650u0631u0652
warabbaka fakabbir
dan Tuhanmu agungkanlah
Ayat 4
u0648u064eu062bu0650u064au064eu0627u0628u064eu0643u064e u0641u064eu0637u064eu0647u0651u0650u0631u0652
wa shiyabaqa fathahhir
dan pakaianmu bersihkanlah
Ayat 5
u0648u064eu0627u0644u0631u0651u064fu062cu0652u0632u064e u0641u064eu0627u0647u0652u062cu064fu0631u0652
warrujja fahjur
dan perbuatan dosa tinggalkanlah
Ayat 6
u0648u064eu0644u064eu0627 u062au064eu0645u0652u0646u064fu0646u0652 u062au064eu0633u0652u062au064eu0643u0652u062bu0650u0631u064f
wa laa tamnun tastakstir
dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak.
Ayat 7
u0648u064eu0644u0650u0631u064eu0628u0651u0650u0643u064e u0641u064eu0627u0635u0652u0628u0650u0631u0652
walirabbaka fashbir
Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.
+
ArrayPenjelasan:
Assabiqunal awwalun adalah sebutan untuk sahabat-sahabat nabi Muhammad yang pertama kali memeluk islam.
Contohnya: Abu Bakar Ash Shiddiq, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib dan Khadijah ra. Assabiqunal awwalun artinya adalah orang-orang yang awal masuk atau memeluk agama islam.
Share your Results:
Sebagai perumpamaan orang yang mengajak berbuat baik, tetapi dirinya sendiri tidak melakukan adalah … Berikut kedudukan orang yang menuntut ilmu, kecuali … potongan ayat di atas terdapat pada Alquran surah … Ilmuan muslim yang dalam bidang kedokteran yang berasal dari Persia yaitu … Siapakah nabi yang lebih memilih ilmu daripada harta?
Berikut adalah contoh bahwa Allah Subhanahu Wa Ta`ala Maha Mendahulukan. Zakat menurut bahasa زكة , yang bermakna …Yang termasuk mustahiq (orang berhak menerima zakat) berikut yaitu … Setelah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat maka diganti oleh sahabat sebagai pemimpin ummat disebut … Jasa khalifah Umar bin Khatab yang sampai saat ini masih dipergunakan, yaitu …
Siapa nama ayah Nabi muhammad shallallahu alaihi wasallam? … Siapa nama Nabi setelah Nabi Isa ‘Alaihissalam? … Setiap umat Islam wajib menuntut ilmu. Bagaimana hukum mempelajari Ilmu Agama? … Kewajiban menuntut ilmu terdapat pada Alquran surah … Ada berapa syarat dalam menuntut ilmu? …
Apa itu At-Taubah? Surah At-Taubah adalah surah ke-9 dalam Alquran. Surah ini tergolong surah Madaniyah yang terdiri atas 129 ayat. Dinamakan At-Taubah yang berarti “Pengampunan” karena k...
Apa itu imsak? im.sak n saat dimulainya tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan dan minum; v berpantang dan menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang mem-batalkan puasa...
Apa itu Ihdad? Ihdad berasal dari bahasa Arab yang berarti halangan atau larangan memakai wewangian dan perhiasan selama masa berkabung. Ihdad dalam fikih berarti keadaan wanita yang tidak menghias di...