Kata Pilihan Dalam Surah Al Jumu’ah (62) Ayat 6
Lafaz ini adalah jamak dari al waliy yang mengandung makna setiap yang menguruskan urusan, penolong, yang dicintai, sahabat, jiran, pengikut, penolong, pembebas hamba, yang taat.
Ungkapan Allah waliyyuka bermakna Allah menjaga dan mengawasi kamu.
Perkataan Al mu’min waliy Allah, memiliki maksud "yang taat kepada Nya."
Waliyyal ‘ahd artinya putera mahkota,
Waliyy al mar’ah artinya yang mewakilkan ikatan pernikahan ke atasnya dan tidak batal akad itu sekiranya ketiadaannya,
Waliyy al yatim bermaksud pengasuh anak yatim,
Awliyy al amr ialah para penguasa.
Al waliyy juga bermakna lawan kepada musuh dan setiap orang yang mendekati kamu.
Lafaz awliyaa’ disebut 42 kali di dalam Al Qur’an yaitu dalam surah:
• Ali Imran (3), ayat 28, 175;
• An Nisaa (4), ayat 76, 89, 139, 144;
• Al Maa’idah (5), ayat 51, 51, 57, 81;
• Al An’aam (6), ayat 121, 128;
• Al A’raaf (7), ayat 3, 27, 30;
• Al Anfaal (8), ayat: 34, 34, 72, 73;
• At Taubah (9), ayat 23, 71;
• Yunus (10), ayat 62;
• Hud (11), ayat 20, 113;
• Ar Ra’d (13), ayat 16;
• Al Kahfi (18), ayat 50, 102;
• Al Furqaan (25), ayat 18;
• Al Ankaabut (29), ayat 41;
• Al Ahzab (33), ayat 6;
• Az Zumar (39), ayat 3;
• Fushshilat (41), ayat 31;
• Asy Syura (42), ayat 6, 9, 46;;
• Al Jaatsiyah (45), ayat 10, 19;
• Al Ahqaf (46), ayat 32;
• Al Mumtahanah (60), ayat 1;
• Al Jumu’ah (62), ayat 6.
Di dalam Al Qur’an, lafaz awliyaa’ dapat dikategorikan kepada empat golongan berdasarkan sandaran dan hubungannya dengan kalimat lain.
Pertama, dihubungkan kepada Allah seperti dalam surah Yunus, ayat 62.
Kedua, dihubungkan kepada orang kafir, musyrik dan Yahudi seperti ayat 28 surah Ali Imran dan surah Al Maa’idah, ayat 57;
Ketiga, disandarkan kepada syaitan seperti dalam surah An Nisaa, ayat 76.
Keempat, disandarkan kepada Mukmin seperti dalam surah Al Anfaal, ayat 72.
Diriwayatkan oleh Ad Dahhak dari Ibnu Abbas, ayat 28 surah Ali Imran turun kepada Ubadah bin Shamit Al Ansari.
Beliau adalah sahabat yang turut serta dalam Perang Badar.
Beliau memiliki perjanjian persahabatan dengan orang Yahudi.
Ketika Nabi Muhammad keluar pada Perang Ahzab, Ubadah berkata,
"Wahai Rasulullah! Sesungguhnya bersamaku 500 lelaki dari Yahudi dan aku melihat mereka mau keluar bersamaku dan membantu menghadapi musuh, lalu Allah menurunkan ayat ini.
Dalam ayat 72 surah Al Anfaal, Asy Syawkani berkata,
"Makna awliyaa’ di sini ialah sesama muslim menjadi saudara atau sahabat yang saling membantu dan menolong"
Dalam Tafsir Al Jalalain, lafaz awliyaa’ dalam surah An Nisaa, ayat 76, bermakna penolong-penolong agamanya (yang batil) yaitu orang kafir.
Ibnu Katsir berkata,
"Sesungguhnya wali-wali Allah ialah orang yang beriman dan bertakwa, setiap orang yang bertakwa adalah wali bagi Allah."
Ibnu Mas’ud dan Ibnu ‘Abbas keduanya berkata,
awliyaa’ Allah ialah orang yang apabila dia memandang pasti ingat Allah.
Abu Hurairah meriwayatkan, Rasulullah berkata,
"Sesungguhnya di kalangan hamba Allah, ada yang diinginkan seperti mereka oleh para nabi dan syuhada.
Dikatakan, "Siapa mereka, wahai Rasulullah? Kami berharap supaya kami dapat mencintai mereka," Rasulullah berkata,
"Mereka ialah golongan yang saling mencintai karena Allah, jauh dari harta keduniaan dan juga nasab, wajah-wajah mereka bercahaya di atas mimbar-mimbar dari cahaya, mereka tidak takut ketika manusia takut dan tidak bersedih apabila manusia bersedih " Lalu beliau membaca ayat di atas."
Kesimpulannya, maksud umum lafaz awliya’ ialah penolong, sahabat dan pengikut.
Sumber : Kamus Al Qur’an, PTS Islamika SDN BHD, Hal:87-88