لِّیَعۡلَمَ اَنۡ قَدۡ اَبۡلَغُوۡا رِسٰلٰتِ رَبِّہِمۡ وَ اَحَاطَ بِمَا لَدَیۡہِمۡ وَ اَحۡصٰی کُلَّ شَیۡءٍ عَدَدًا
Liya’lama an qad ablaghuu risalaati rabbihim wa-ahaatha bimaa ladaihim wa-ahsha kulla syai-in ‘adadan;
Pencarian untuk {phrase} ({results_count} dari {results_count_total})
Displaying {results_count} results of {results_count_total}
That he may know that they have conveyed the messages of their Lord;
and He has encompassed whatever is with them and has enumerated all things in number.
― Chapter 72. Surah Al Jinn [verse 28]
لِّيَعْلَمَ | karena Dia hendak mengetahui
That He may make evident
|
---|---|
أَن | bahwa
that
|
قَدْ | sesungguhnya
indeed,
|
أَبْلَغُوا۟ | mereka telah menyampaikan
they have conveyed
|
رِسَٰلَٰتِ | amanat/risalah
(the) Messages
|
رَبِّهِمْ | Tuhan mereka
(of) their Lord;
|
وَأَحَاطَ | dan Dia meliputi
and He has encompassed
|
بِمَا | terhadap apa
what
|
لَدَيْهِمْ | di sisi/pada mereka
(is) with them
|
وَأَحْصَىٰ | dan Dia menghitung
and He takes account
|
كُلَّ | tiap-tiap/segala
(of) all
|
شَىْءٍ | sesuatu
things
|
عَدَدًۢا | bilangan/satu persatu
(in) number."
|
Tafsir QS. Al-Jinn (72) : 28. Oleh Kementrian Agama RI
Dalam ayat ini, Allah menerangkan tujuan dari penjagaan yang sangat rapi itu, yaitu agar para rasul itu dapat menjalankan tugas dengan sempurna dan agar wahyu-wahyu yang disampaikan kepada mereka terpelihara dengan baik.
Penjagaan itu juga bertujuan agar dapat dibuktikan dengan pasti bahwa para rasul itu telah menyampaikan risalah Tuhan mereka kepada manusia dengan sebaik-baiknya.
Allah ﷻ berfirman:
Dan Allah pasti mengetahui orang-orang yang beriman dan Dia pasti mengetahui orang-orang yang munafik. (Al-‘Ankabut [29]: 11)
Selanjutnya Allah menjelaskan bahwa ilmu-Nya meliputi apa yang diketahui oleh malaikat–malaikat pengawas, apa yang telah ada, dan yang akan ada satu persatu.
Dia mengetahui segala sesuatu secara sempurna, tidak ada persamaan.
Malaikat itu adalah perantara yang menyampaikan ilmu-ilmu-Nya kepada para rasul.
Tafsir QS. Al Jinn (72) : 28. Oleh Muhammad Quraish Shihab:
Agar Allah mengetahui–sesuai dengan ketetapan-Nya–bahwa para nabi telah menyampaikan semua risalah Tuhan.
Sungguh Dia Mahatahu segala yang ada pada diri para rasul secara terperinci.
Dia pun Mahatahu jumlah seluruh makhluk yang ada, dan tak satu pun luput dari pengetahuan-Nya.
Oleh tim Mujamma’ Raja Fahd arahan Syaikh al-Allamah Dr. Shalih bin Muhammad Alu asy-Syaikh:
Wahai Rasul, katakanlah kepada orang-orang musyrik itu,
"Aku tidak mengetahui, apakah azab yang diancamkan kepada kalian itu sudah dekat atau masih lama?
Dia adalah Tuhan yang Maha Mengetahui yang gaib yang tidak terlihat pandangan, tidak tampak kepada satu makhluk pun tentang yang gaib itu kecuali yang telah dipilih dan diridhai-Nya untuk menjadi rasul.
Sesungguhnya, Dia akan menampakkan kepada mereka sebagian dari yang gaib.
Dia menjadikan para malaikat di hadapan dan di belakang Rasulullah yang menjaganya dari para jin agar mereka tidak mencuri dengar dan menyampaikannya kepada para dukun.
Agar Rasulullah mengetahui bahwa para rasul sebelumnya telah menyampaikan risalah Tuhan dengan benar dan jujur, juga telah dijaga sebagaimana Rasulullah dijaga.
Sesungguhnya, ilmu Allah meliputi apa yang ada pada mereka, baik secara lahir dan batin berupa syariat, hukum, dan sebagainya.
Tidak ada sesuatu pun yang luput dari-Nya.
Sesungguhnya, Dia menghitung segala sesuatu satu per satu sehingga tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi dari pengawasan-Nya.
Oleh Jalaluddin al-Mahalli & Jalaluddin as-Suyuthi:
(Supaya Dia mengetahui) yakni supaya Allah menampakkan
(bahwa) adalah bentuk takhfif dari anna.
(sesungguhnya mereka itu telah menyampaikan) yakni rasul–rasul itu
(risalah-risalah Rabbnya) di sini dipakai dhamir hum karena memandang segi makna yang terkandung di dalam lafal man
(sedangkan, sebenarnya, ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka) diathafkan kepada lafal yang tidak disebutkan, lengkapnya ilmu mengenai hal tersebut telah diliputi oleh ilmu-Nya
(dan Dia menghitung segala sesuatu satu per satu.") lafal `adadan adalah tamyiz yang mengganti kedudukan maf`ulnya, asalnya ialah
"ahshaa `adada kulli syai’in,"
yakni Dia telah menghitung bilangan segala sesuatu.
Oleh Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi:
Firman Allah subhanahu wa ta’ala:
(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang gaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang gaib itu, kecuali kepada rasul yang diridai-Nya.
(QS. Al-Jinn [72]: 26-27)
Ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.
(QS. Al-Baqarah [2]: 255)
Demikian pula disebutkan dalam surat ini bahwa sesungguhnya Dia mengetahui semua yang gaib dan yang nyata, dan sesungguhnya Dia tidak memperlihatkan sesuatu pun dari ilmu-Nya kepada seseorang dari makhluk-Nya kecuali sebatas apa yang diperlihatkan oleh Dia kepadanya.
Karena itu, maka disebutkan dalam firman-Nya:
(Dia adalah Tuhan) Yang Mengelahui yang gaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang gaib itu, kecuali kepada rasul yang diridai-Nya.
(QS. Al-Jinn [72]: 26-27)
Hal ini mencakup utusan dari kalangan manusia dan malaikat.
Kemudian dalam firman berikutnya disebutkan:
maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.
(QS. Al-Jinn [72]: 27)
Yakni Allah memberikan kekhususan kepadanya dengan kawalan para malaikat yang menjaganya atas perintah dari Allah subhanahu wa ta’ala Para malaikat itu mengawal dia berikut wahyu Allah yang ada padanya.
Karena itulah maka disebutkan dalam firman berikutnya:
Supaya Dia mengetahui, bahwa sesungguhnya rasul–rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedangkan (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu per satu.
(QS. Al-Jinn [72]: 28)
Ulama tafsir berbeda pendapat sehubungan dengan damir yang terdapat di dalam firman-Nya,
"Liya ‘lama,
"
yakni kepada siapa merujuk?
Menurut suatu pendapat, damir ini kembali kepada Nabi ﷺ
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Humaid, telah menceritakan kepada kami Ya’qub Al-Qummi, dari Ja’far, dari Sa’ id ibnu Jubair sehubungan dengan makna firman-Nya:
(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang gaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang gaib itu, kecuali kepada rasul yang diridai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.
(QS. Al-Jinn [72]: 26-27)
Yakni empat malaikat penjaga yang menemani malaikat Jibril.
Supaya dia (rasul) mengetahui.
(QS. Al-Jinn [72]: 28)
Artinya, supaya Muhammad mengetahui.
bahwa sesungguhnya utusan-utusan itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedangkan (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu per satu.
(QS. Al-Jinn [72]: 28)
Ibnu Abu Hatim telah meriwayatkan hal ini melalui hadis Ya’qub Al-Qummi dengan sanad yang sama.
Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Ad-Dahhak, As-Saddi, dan Yazid ibnu Abu Habib.
Abdur Razzaq telah meriwayatkan dari Ma’mar, dari Qatadah sehubungan dengan makna firman-Nya:
Supaya dia mengetahui bahwa sesungguhnya rasul–rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya.
(QS. Al-Jinn [72]: 28)
Bahwa supaya Muhammad Nabi Allah mengetahui bahwa utusan-utusan itu telah menyampaikan risalah Allah kepadanya dan bahwa para malaikat telah menjaga dan membelanya.
Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Sa’id ibnu Abu Arubah, dari Qatadah, lalu dipilih oleh Ibnu Jarir.
Pendapat yang lainnya mengatakan hal yang lain, seperti yang diriwayatkan oleh Al-Aufi, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman Allah subhanahu wa ta’ala:
Kecuali kepada rasul yang diridai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.
(QS. Al-Jinn [72]: 27)
Yakni para malaikat yang mengawal dan memelihara Nabi ﷺ dari gangguan setan, sehingga orang-orang yang Nabi ﷺ diutus kepada mereka jelas atas duduk perkaranya.
Demikian itu di saat Rasul ﷺ berkata agar orang-orang musyrik mengetahui bahwa para utusan malaikat itu telah menyampaikan kepadanya risalah-risalah Tuhan mereka.
Hal yang sama telah dikatakan oleh Ibnu Abu Najih, dari Mujahid sehubungan dengan makna firman-Nya:
Supaya dia mengetahui bahwa sesungguhnya rasul–rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya.
(QS. Al-Jinn [72]: 28)
Mujahid mengatakan bahwa makna ayat ialah supaya orang yang mendustakan rasul–rasul mengetahui bahwa para malaikat itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya.
Akan tetapi, pendapat ini masih perlu diteliti kebenarannya.
Al-Bagawi mengatakan bahwa Ya’qub membaca firman-Nya,
"Liya ‘lama,
"
menjadi liyu’lima dengan memakai dhammah, artinya supaya dipermaklumatkan kepada manusia bahwa rasul–rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya.
Dapat pula ditakwilkan bahwa damir yang ada pada lafaz liya ‘lama kembali (merujuk) kepada Allah subhanahu wa ta’ala Ini menurut suatu pendapat yang diriwayatkan oleh Ibnul Jauzi di dalam kitab Zadul Masir.
Dengan demikian, makna ayat ialah bahwa Allah memelihara rasul–rasul-Nya dengan pengawalan para malaikat yang menjaganya agar mereka dapat menunaikan risalah-risalah-Nya, juga memelihara wahyu yang diturunkan oleh Allah kepada mereka.
Supaya Dia mengetahui (dengan pengetahuan yang nyata) bahwa mereka telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya.
Dan ini berarti semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikut Rasul dan siapa yang membelot.
(QS. Al-Baqarah [2]: 143)
Dan semakna dengan firman-Nya:
Dan supaya Allah benar-benar mengetahui (dengan nyata) orang-orang yang beriman, dan supaya Dia benar-benar mengetahui (dengan nyata) orang-orang yang munafik.
(QS. Al-‘Ankabut [29]: 11)
Dan masih banyak ayat lainnya yang menunjukkan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala mengetahui segala sesuatu sebelum kejadiaiinya dan ini merupakan suatu kepastian.
Karena itulah maka disebutkan dalam firman berikutnya:
sedangkan (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu per satu.
(QS. Al-Jinn [72]: 28)
Unsur Pokok Surah Al Jinn (الجن)
Surat Al Jin terdiri atas 28 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al A’raaf.
Dinamai "Al Jin" (jin) diambil dari perkataan "Al Jin" yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Pada ayat tersebut dan ayat-ayat berikutnya diterangkan bahwa Jin sebagai makhluk halus telah mendengar pembacaan Alquran dan mereka mengikuti ajaran Alquran tersebut.
Keimanan:
▪ Pengetahuan tentang jin diperoleh Nabi Muhammad ﷺ dengan jalan wahyu.
QS. Al-Jinn (72) : 1-28 ⊸ Misyari Rasyid Alafasy
Ayat 1 sampai 28 + Terjemahan Indonesia
QS. Al-Jinn (72) : 1-28 ⊸ Nabil ar-Rifa’i
Ayat 1 sampai 28
Ayat ini terdapat dalam surah Al Jinn.
Surah Al-Jinn (Arab: الجنّ ,”Jin”) adalah surah ke-72 dalam Alquran.
Surah ini tergolong surah Makkiyah dan terdiri atas 28 ayat.
Dinamakan “al-Jinn” yang berarti “Jin” diambil dari kata “al-Jinn” yang terdapat pada ayat pertama surah ini.
Pada ayat tersebut dan ayat-ayat berikutnya diterangkan bahwa Jin sebagai makhluk halus telah mendengar pembacaan Alquran dan mereka mengikuti ajaran Alquran tersebut.
Nomor Surah | 72 |
---|---|
Nama Surah | Al Jinn |
Arab | الجن |
Arti | Jin |
Nama lain | – |
Tempat Turun | Mekkah |
Urutan Wahyu | 40 |
Juz | Juz 29 |
Jumlah ruku’ | 2 ruku’ |
Jumlah ayat | 28 |
Jumlah kata | 286 |
Jumlah huruf | 1109 |
Surah sebelumnya | Surah Nuh |
Surah selanjutnya | Surah Al-Muzzammil |
72:28, 72 28, 72-28, Surah Al Jinn 28, Tafsir surat AlJinn 28, Quran Al Jin 28, Aljin 28, Al-Jinn 28, Surah Al Jin ayat 28
72:28
۞ QS. 72:1 • Jin mendengarkan Al Qur’an • Islamnya sebagian jin
۞ QS. 72:2 • Tauhid Uluhiyyah • Ar Rabb (Tuhan) • Keimanan jin kepada para nabi • Islamnya sebagian jin •
۞ QS. 72:3 • Kesucian Allah dari sekutu dan anak • Ar Rabb (Tuhan) • Islamnya sebagian jin
۞ QS. 72:4 • Mendustai Allah • Sifat iblis dan pembantunya • Islamnya sebagian jin
۞ QS. 72:5 • Mendustai Allah • Sifat iblis dan pembantunya • Islamnya sebagian jin
۞ QS. 72:6 • Sifat iblis dan pembantunya • Islamnya sebagian jin
۞ QS. 72:7 • Islamnya sebagian jin
۞ QS. 72:8 • Usaha jin untuk mencuri informasi • Islamnya sebagian jin
۞ QS. 72:9 • Pahala jin dan balasannya • Usaha jin untuk mencuri informasi • Islamnya sebagian jin
۞ QS. 72:10 • Ar Rabb (Tuhan) • Islamnya sebagian jin
۞ QS. 72:11 • Sifat iblis dan pembantunya • Islamnya sebagian jin
۞ QS. 72:12 • Kekuasaan Allah
۞ QS. 72:13 • Kesentosaan orang mukmin di dunia dan di akhirat • Pahala iman • Ar Rabb (Tuhan) • Keimanan jin kepada para nabi • Jin mendengarkan Al Qur’an
۞ QS. 72:14 • Sifat iblis dan pembantunya • Islamnya sebagian jin • Ajakan masuk Islam
۞ QS. 72:15 • Nama-nama neraka • Sifat ahli neraka dan kejahatan mereka • Pahala jin dan balasannya • Azab orang kafir •
۞ QS. 72:16 • Pahala iman • Macam-macam fitnah • Penangguhan (siksa) orang kafir di dunia
۞ QS. 72:17 • Ar Rabb (Tuhan) • Pahala jin dan balasannya • Azab orang kafir
۞ QS. 72:18 • Tauhid Uluhiyyah
۞ QS. 72:19 • Jin mendengarkan Al Qur’an • Islamnya sebagian jin
۞ QS. 72:20 • Tauhid Uluhiyyah • Kesucian Allah dari sekutu dan anak • Ar Rabb (Tuhan)
۞ QS. 72:23 • Nama-nama neraka • Sifat ahli neraka dan kejahatan mereka • Mereka yang kekal dalam neraka • Azab orang kafir •
۞ QS. 72:24 • Keadaan orang kafir pada hari penghimpunan • Azab orang kafir
۞ QS. 72:25 • Ar Rabb (Tuhan) • Waktu kiamat tidak diketahui
۞ QS. 72:26 • Allah memiliki kunci alam ghaib • Para utusan Allah pun tidak mengetahui alam ghaib • Keluasan ilmu Allah
۞ QS. 72:27 • Allah memiliki kunci alam ghaib • Tugas-tugas malaikat
Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang yang membuat kerusakan.
― QS. Yunus [10]: 81
Sungguh Aku bersumpah dengan cahaya merah di waktu senja,
dan dengan malam & apa yang diselubunginya,
dan dengan bulan bila jadi purnama,
sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupan),
Mengapa mereka tak mau beriman?
― QS. Al-Insyiqaq [84]: 16-18
Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian (diri)nya,
sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya.
― QS. An-Nur [24]: 33
Kalau Kami turunkan malaikat kepada mereka, dan orang yang telah mati berbicara dengan mereka & Kami kumpulkan segala sesuatu ke hadapan mereka,
niscaya mereka tak akan beriman, kecuali jika Allah kehendaki,
tapi banyak mereka tak tahu
― QS. Al-An’am [6]: 111
Penjelasan:
أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ
a lam nasyraḥ laka ṣadrak
'Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?'
--QS. Al-Insyirah [94] : 1
Penjelasan:
وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ
wa wada'na 'angka wizrak
''dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu,''
--QS. Al-Insyirah [94] : 2
Penjelasan:
أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ
a lam nasyrah laka sadrak
''Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?''
--QS. Al-Insyirah [94] : 1
+
ArrayPenjelasan:
Surah Al-Insyirah adalah surah ke-94 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 8 ayat dan termasuk golongan surah-surah Makkiyah serta diturunkan sesudah surah Ad-Duha.
Penjelasan:
Surah Al-Insyirah adalah surah ke-94 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 8 ayat dan termasuk golongan surah-surah Makkiyah serta diturunkan sesudah surah Ad-Duha.
Share your Results:
Berikut ini, yang tidak mengandung moral terpuji, adalah … Orang yang jujur akan senantiasa mengatakan … Lawan kata dari jujur ??adalah … Orang yang suka berbohong adalah orang … Bekerja tepat waktu adalah salah satu ciri orang yang …
Masyarakat Arab sebelum Islam memiliki kebiasaan buruk, juga memiliki kebiasaan baik. Di bawah ini yang tidak termasuk kebiasaan baik masyarakat Arab sebelum Islam adalah … Berikut ini yang bukan merupakan substansi dakwah Rasulullah di Mekkah adalah … Dalam QS. Al-Muddassir ayat 1-7 adalah menjadi dasar bagi Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk melakukan dakwah di Mekkah secara … Dari proses dakwah secara diam-diam yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika melakukan dakwah di Mekkah, maka terdapat beberapa sahabat yang masuk Islam pertama kali. Mereka dikenal dengan sebutan … Cara yang pertama kali ditempuh oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika melakukan dakwah di Mekkah secara terang- terangan adalah …
Arti fana adalah … Tuhan memiliki sifat Al Karim, yang berarti bahwa Allah Subhanahu Wa Ta`ala merupakan zat Yang ..Allah memiliki sifat Al Kariim yang tercantum dalam Alquran surah … Tuhan memiliki sifat Al Matiin, yang berarti bahwa Allah Subhanahu Wa Ta`ala adalah zat Yang … Dalam Asmaul Husna, Allah memiliki sifat Al Matiin yang tercantum dalam Alquran surah …
Apa itu hidayah? hi.da.yah petunjuk atau bimbingan dari Tuhan; semoga Tuhan Yang Mahakuasa melimpahkan taufik dan hidayah Nya kepada kita … •
Apa itu Al Baathin? Allah itu Al-Bathin ◀ Artinya adalah Allah itu Maha Tersembunyi dari makhluk-makhluk-Nya. Allah tidak bisa kita lihat karena kemampuan kita ini sangat terbatas dan memiliki bany...
Siapa itu Ahlulbait as? Ahlulbait as berarti keluarga nabi yang mulia. Ahlulbait ini merupakan gelar khusus untuk beberapa orang dari keluarga dan sanak famili Nabi Muhammad ﷺ yang termaktub dan di...