Oleh Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi:
Firman Allah subhanahu wa ta’ala:
Akan tetapi (aku hanya) menyampaikan (peringatan) dari Allah dan risalah-Nya.
(QS. Al-Jinn [72]: 23)
Sebagian ulama tafsir mengatakan bahwa ini merupakan pengecualian dari firman-Nya:
Katakanlah,
"Sesungguhnya aku tidakkuasa mendatangkan sesuatu kemudaratanpun kepadamu dan tidak(pula) sesuatu kemanfaatan."
"(QS. Al-Jinn [72]: 21)
Kelanjutannya ialah
"Kecuali (aku hanya) menyampaikan (peringatan)."
Akan tetapi, dapat pula ditakwilkan sebagai mustasna (pengecualian) dari firman-Nya:
sekali-kali tiada seorang pun yang dapat melindungiku dari (azab) Allah.
(QS. Al-Jinn [72]: 22)
Artinya, tiada seorang pun yang dapat melindungiku dari azab-Nya dan tiada pula yang dapat menyelamatkan diriku kecuali bila aku menyampaikan risalah yang diamanatkan kepadaku untuk menyampaikannya.
Dengan demikian, berarti semakna dengan apa yang disebutkan oleh ayat lain melalui firman-Nya:
Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu.
Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya.
Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia.
(QS. Al-Ma’idah [5]: 67)
Adapun firman Allah subhanahu wa ta’ala:
Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya baginyalah neraka Jahanam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.
(QS. Al-Jinn [72]: 23)
Yakni aku menyampaikan risalah Allah kepadamu;
dan barang siapa yang durhaka kepada-Nya sesudah itu, maka balasan yang akan diterimanya adalah dimasukkan ke dalam neraka Jahanam.
mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.
(QS. Al-Jinn [72]: 23)
Yaitu tiada jalan selamat bagi mereka darinya dan tiada pula mereka dikeluarkan darinya