وَ اِذۡ قُلۡنَا لِلۡمَلٰٓئِکَۃِ اسۡجُدُوۡا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوۡۤا اِلَّاۤ اِبۡلِیۡسَ ؕ قَالَ ءَاَسۡجُدُ لِمَنۡ خَلَقۡتَ طِیۡنًا
Wa-idz qulnaa lilmalaa-ikatiisjuduu li-aadama fasajaduu ilaa ibliisa qaala aasjudu liman khalaqta thiinan;
And (mention) when We said to the angles,
"Prostrate to Adam,"
and they prostrated, except for Iblees.
He said,
"Should I prostrate to one You created from clay?"
― Chapter 17. Surah Al Israa [verse 61]
وَإِذْ | dan tatkala
And when
|
---|---|
قُلْنَا | Kami berfirman
We said
|
لِلْمَلَٰٓئِكَةِ | kepada para malaikat
to the Angels,
|
ٱسْجُدُوا۟ | sujudlah kamu
"Prostrate
|
لِءَادَمَ | kepada Adam
to Adam."
|
فَسَجَدُوٓا۟ | maka/lalu mereka sujud
So they prostrated
|
إِلَّآ | kecuali
except
|
إِبْلِيسَ | iblis |
قَالَ | dia berkata
He said,
|
ءَأَسْجُدُ | apakah aku akan bersujud
"Shall I prostrate
|
لِمَنْ | kepada orang (yang)
to (one) whom
|
خَلَقْتَ | Engkau ciptakan
You created
|
طِينًا | tanah
(from) clay?"
|
Tafsir QS. Al Israa (17) : 61. Oleh Kementrian Agama RI
Allah ﷻ memerintahkan Rasulullah agar mengingatkan kaumnya akan permusuhan Iblis kepada Adam dan keturunannya.
Permusuhan itu telah berlangsung lama sejak penciptaan Adam.
Ketika Allah ﷻ memerintahkan kepada para malaikat agar sujud untuk memberikan penghormatan kepada Adam, mereka lalu sujud kepadanya, kecuali Iblis.
Ia merasa lebih mulia dan menolak perintah Allah.
Sikap seperti itu disebabkan oleh kesombongannya, seperti tergambar dalam kata-katanya,
"Apakah saya akan sujud kepada Adam yang diciptakan dari tanah, sedangkan aku diciptakan dari api."
Menurut anggapan Iblis, api lebih mulia daripada tanah.
Kata-kata Iblis serupa itu diungkapkan dalam ayat lain, seperti tersebut dalam firman Allah:
(Iblis) berkata,
"Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah." (Shad [38]: 76)
Iblis menjadi kafir karena tidak menaati perintah Allah dan bersikap sombong.
Ia beranggapan bahwa Allah ﷻ telah memerintahkan sesuatu yang tidak pada tempatnya.
Anggapan Iblis yang demikian hanyalah khayalannya sendiri.
Anggapannya bahwa api lebih mulia dari tanah adalah anggapan yang tidak benar, karena api dan tanah sama-sama makhluk Allah.
Allah yang menciptakannya dari tiada, kemudian melebihkan kegunaannya dari yang satu atas yang lain, sesuai dengan kebijaksanaan-Nya.
Api bisa membakar, sementara tanah bisa menumbuhkan.
Keduanya menjadi penunjang kehidupan manusia.
Jadi secara kodrati, keduanya tidak bisa dilebihkan antara satu dengan yang lain.
Keduanya mempunyai kelebihan masing-masing.
Tafsir QS. Al Israa (17) : 61. Oleh Muhammad Quraish Shihab:
Sesungguhnya Allah telah mengingatkan asal mula penciptaan dan menjelaskan permusuhan antara anak keturunan Adam dengan Iblis.
Yaitu ketika Dia berfirman kepada malaikat,
"Bersujudlah kalian semua kepada Adam dengan menundukkan kepala sebagai penghormatan kepadanya!"
Mereka pun langsung bersujud kepadanya, kecuali Iblis yang tidak mau sujud kepadanya.
Dengan ingkar, Iblis berkata,
"Bagaimana aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah, sedangkan aku Engkau ciptakan dari api.
Sesungguhnya aku lebih baik daripada dia. "
Oleh tim Mujamma’ Raja Fahd arahan Syaikh al-Allamah Dr. Shalih bin Muhammad Alu asy-Syaikh:
Ingatlah perkataan Kami kepada malaikat:
Bersujudlah kepada Adam sebagai penghormatan dan pemuliaan.
Maka, mereka semua bersujud kecuali Iblis.
Ia menolak bersujud sambil berkata sebagai bentuk pengingkaran dan penolakan:
Apakah aku akan bersujud kepada orang yang lemah ini yang diciptakan dari tanah?
Oleh Jalaluddin al-Mahalli & Jalaluddin as-Suyuthi:
(Dan) ingatlah
(tatkala Kami berfirman kepada para malaikat,
"Sujudlah kalian kepada Adam.") dengan sujud penghormatan yaitu dengan membungkukkan badan
(lalu sujudlah mereka kecuali iblis.
Dia berkata,
"Apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah liat?") lafal thiinan ini dinashabkan dengan cara mencabut huruf jarnya, yang asalnya adalah min thiinin, artinya dari tanah liat.
Oleh Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi:
Allah’subhanahu wa ta’ala menyebutkan permusuhan iblis la’natullah terhadap Adam dan keturunannya, bahwa permusuhan itu merupakan permusuhan masa silam sejak Adam diciptakan.
Karena sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala telah memerintahkan kepada para malaikat untuk bersujud kepada Adam, maka bersujudlah mereka kepadanya kecuali iblis.
Iblis membangkang dan sombong, tidak mau bersujud kepada Adam, karena merasa lebih tinggi dan memandang Adam hina.
Ia mengatakan seperti yang disitir oleh firman-Nya:
Apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?
Di dalam ayat lain disebutkan oleh firman-Nya:
Saya lebih baik daripadanya, Engkau ciptakan saya dari api, sedangkan, dia Engkau ciptakan dari tanah liat.
(QS. Al-A’raf [7]: 12)
Kata Pilihan Dalam Surah Al Israa (17) Ayat 61
|
|
---|
Al Baidawi berkata Adam ialah nama ‘ajam (bukan Arab) sama seperti Azir dan Salih.
Ia diambil dari kata al udmah atau al admah yang bermakna uswah, yang bermakna menjadi tauladan.
Atau dari adim al ardh yang berarti permukaan bumi atau tanah, sebagaimana yang diriwayatkan dari Rasulullah, di mana Allah menggenggam satu genggaman dari seluruh tanah yang mudah dan yang susah, maka dia menciptakan Adam daripadanya.
Oleh karena itu, setelahnya datang keturunannya yang berbeda-beda.
Atau dari al adam atau al admah yang bermakna mendamaikan, sama seperti perkataan Idris yang dipetik dari kata ad dars, Ya’qub dari al aqb dan iblis dari al iblas.
Allah menciptakan Adam dari bahagian bahagian yang berbeda-beda dan berbagai kemampuan.
Ia telah mengetahui segala bentuk pengetahuan yang dapat diterima akal (al maqulat) maupun yang dapat disentuh atau diraba (albmahsusat)’
Al Khazin berpendapat, ia dinamakan Adam karena ia diciptakan dari tanah, dan ada yang mengatakan karena ia berwarna coklat, gelarannya ialah Abu Muhammad.
Ada juga yang mengatakan, ia adalah Abul Basyar (bapak manusia).
Al Fayruz Abadi berpendapat, ia dinamakan Adam karena diciptakan dari admah al ardh atau bahagian dalam bumi yang paling baik, sebagaimana admah atau udmah mengandung makna tauladan, perantara kepada sesuatu, bahagian dalam kulit atau bahagian yang baik dari daging manusia dan juga permukaan bumi.
Nama Adam disebut 25 kali dalam Al Quran, yaitu pada surah :
• Al Baqarah (2), ayat 31, 33, 34, 35, 37;
• Ali Imran (3), ayat 33, 59;
• Al Maa’idah (5), ayat 27;
• Al A’raaf (7), ayat 11, 19, 26, 27, 31, 35, 172;
• Al Israa‘ (17), ayat 61, 70;
• Al Kahfi (18), ayat 50;
• Maryam (19), ayat 58;
• Thaa Haa (20), ayat 115, 116, 117, 120, 121;
• Yaa Siin (36), ayat 60.
Banyak kisah mengenai penciptaan Adam yang diambil dari kisah Isra‘iliyyat, sedangkan Al Qur’an tidak memperincikan cerita penciptaannya.
Hanya satu ayat yang menyinggung Adam diciptakan dari turaab sebagaimana yang terdapat pada surah Ali Imran, ayat 59.
Turab menurut kamus Al Munjid ialah al ardh atau bumi dan bahagian yang lembut daripadanya.
Kesimpulannya, Adam digelar sebagai Abuul Basyar dan beliau adalah hamba pilihan Allah, sebagaimana yang disebut dalam ayat Allah dalam surah Ali Imran.
Unsur Pokok Surah Al Israa (الإسراء)
Surat ini terdiri atas 111 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah.
Dinamakan dengan "Al Israa" yang berarti "memperjalankan di malam hari",
berhubung peristiwa lsraa’ Nabi Muhammad ﷺ di Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsha di Baitul Maqdis dicantumkan pada ayat pertama dalam surat ini.
Penuturan cerita lsraa’ pada permulaan surat ini, mengandung isyarat bahwa Nabi Muhammad ﷺ beserta umatnya kemudian hari akan mencapai martabat yang tinggi dan akan menjadi umat yang besar.
Surat ini dinamakan pula dengan "Bani Israil" artinya keturunan Israil, berhubung dengan permulaan surat ini, yakni pada ayat kedua sampai dengan ayat kedelapan dan kemudian dekat akhir surat yakni pada ayat 101 sampai dengan ayat 104, Allah menyebutkan tentang Bani Israil yang setelah menjadi bangsa yang kuat lagi besar lalu menjadi bangsa yang terhina karena menyimpang dari ajaran Allah subhanahu wa ta’ala.
Dihubungkannya kisah ‘Israa’ dengan riwayat "Bani Israil" pada surat ini, memberikan peringatan bahwa umat Islam akan mengalami keruntuhan, sebagaimana halnya Bani Israil, apabila mereka juga meninggalkan ajaran-ajaran agamanya.
Keimanan:
▪ Allah tidak mempunyai anak baik berupa manusia ataupun malaikat.
▪ Allah pasti memberi rezeki kepada manusia.
▪ Allah mempunyai nama-nama yang paling baik.
▪ Alquran adalah wahyu dari Allah yang memberikan petunjuk, penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.
▪ Adanya padang Mahsyar dan hari berbangkit.
Hukum:
▪ Larangan-larangan Allah tentang: menghilangkan jiwa manusia.
▪ Berzina.
▪ Mempergunakan harta anak yatim kecuali dengan cara yang dibenarkan agama.
▪ Ikut-ikutan baik dengan kata-kata maupun dengan perbuatan.
▪ Durhaka kepada ibu bapak.
▪ Perintah Allah tentang: memenuhi janji dan menyempurnakan timbangan dan takaran, melakukan shalat lima waktu dalam waktunya.
Kisah:
▪ Kisah Israa’ Nabi Muhammad ﷺ, beberapa kisah tentang Bani Israil.
Lain-lain:
▪ Pertanggungan jawab manusia masing-masing terhadap amal perbuatannya.
▪ Beberapa faktor yang menyebabkan kebangunan dan kehancuran suatu umat.
▪ Petunjuk-petunjuk tentang pergaulan dengan orang tua, tetangga dan masyarakat.
▪ Manusia makhluk Allah subhanahu wa ta’ala yang mulia, dalam pada itu manusia mempunyai pula sifat-sifat yang tidak baik seperti suka ingkar, putus asa dan terburu-buru.
▪ Persoalan roh.
Ayat-ayat dalam Surah Al Israa (111 ayat)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111
QS. Al-Israa (17) : 1-111 ⊸ Misyari Rasyid Alafasy
Ayat 1 sampai 111 + Terjemahan Indonesia
QS. Al-Israa (17) : 1-111 ⊸ Nabil ar-Rifa’i
Ayat 1 sampai 111
Ayat ini terdapat dalam surah Al Israa.
Surah Al-Isra’ (bahasa Arab:الإسرا, al-Isrā, “Perjalanan Malam”) adalah surah ke-17 dalam Alquran.
Surah ini terdiri atas 111 ayat dan termasuk golongan surah-surah Makkiyah.
Surah ini dinamai dengan Al-Isra yang berarti “memperjalankan di malam hari”.
Surah ini dinamakan pula dengan nama Surah Bani Israel dikaitkan dengan penuturan pada ayat ke-2 sampai dengan ayat ke-8 dan kemudian dekat akhir surah yakni pada ayat 101 sampai dengan ayat 104 di mana Allah menyebutkan tentang Bani Israel yang setelah menjadi bangsa yang kuat lagi besar lalu menjadi bangsa yang terhina karena menyimpang dari ajaran Allah subhanahu wa ta’ala.
Dihubungkannya kisah Isra dengan riwayat Bani Israel pada surah ini, memberikan peringatan bahwa umat Islam akan mengalami keruntuhan, sebagaimana halnya Bani Israel, apabila mereka juga meninggalkan ajaran-ajaran agamanya.
Nomor Surah | 17 |
---|---|
Nama Surah | Al Israa |
Arab | الإسراء |
Arti | Perjalanan Malam |
Nama lain | Al-Subhan, Bani Israel |
Tempat Turun | Mekkah |
Urutan Wahyu | 50 |
Juz | Juz 15 |
Jumlah ruku’ | 0 |
Jumlah ayat | 111 |
Jumlah kata | 1560 |
Jumlah huruf | 6440 |
Surah sebelumnya | Surah An-Nahl |
Surah selanjutnya | Surah Al-Kahf |
17:61, 17 61, 17-61, Surah Al Israa 61, Tafsir surat AlIsraa 61, Quran Al Isra 61, Al-Isra' 61, Surah Al Isra ayat 61
17:61
۞ QS. 17:1 • Sifat Kamal (sempurna) • Al Bashir (Maha Melihat) • Al Sami’ (Maha Pendengar)
۞ QS. 17:2 • Kewajiban dan keutamaan beriman pada kitab-kitab • Hikmah penurunan kitab-kitab samawi
۞ QS. 17:5 • Sifat Iradah (berkeinginan)
۞ QS. 17:6 • Kekuasaan Allah
۞ QS. 17:7 • Menanggung dosa orang lain • Balasan dari perbuatannya
۞ QS. 17:8 • Ar Rabb (Tuhan) • Nama-nama neraka • Sifat neraka • Sifat ahli neraka dan kejahatan mereka • Balasan dari perbuatannya
۞ QS. 17:9 • Perbuatan baik adalah penyebab masuk surga • Iman adalah ucapan dan perbuatan • Amal shaleh sebagai pintu kebaikan
۞ QS. 17:10 • Sifat ahli neraka dan kejahatan mereka • Azab orang kafir • Menyiksa pelaku maksiat
۞ QS. 17:12 • Kekuasaan Allah • Ar Rabb (Tuhan)
۞ QS. 17:13 • Lembaran catatan amal perbuatan • Menghitung amal kebaikan
۞ QS. 17:14 • Lembaran catatan amal perbuatan • Keadilan Allah dalam menghakimi • Menghitung amal kebaikan
۞ QS. 17:15 • Hukum alam • Keadilan Allah dalam menghakimi • Menanggung dosa orang lain
۞ QS. 17:16 • Hukum alam • Kekuasaan Allah • Azab orang kafir • Menyiksa pelaku maksiat •
۞ QS. 17:17 • Ar Rabb (Tuhan) • Al Bashir (Maha Melihat) • Al Khabir (Maha Waspada) • Azab orang kafir • Menyiksa pelaku maksiat
۞ QS. 17:18 • Sifat Iradah (berkeinginan) • Nama-nama neraka • Sifat ahli neraka dan kejahatan mereka • Penangguhan (siksa) orang kafir di dunia •
۞ QS. 17:19 • Keutamaan iman • Kebaikan yang ada di alam akhirat • Amal shaleh sebagai pintu kebaikan • Pentingnya berbuat dengan teliti •
۞ QS. 17:20 • Ar Rabb (Tuhan) • Penangguhan (siksa) orang kafir di dunia
۞ QS. 17:21 • Perbedaan derajat di surga • Kebaikan yang ada di alam akhirat • Perbedaan tingkat amal saleh
۞ QS. 17:22 • Tauhid Uluhiyyah • Azab orang kafir • Siksa orang kafir
۞ QS. 17:23 • Tauhid Uluhiyyah • Ar Rabb (Tuhan)
۞ QS. 17:25 • Ampunan Allah yang luas • Ar Rabb (Tuhan) • Al Ghafur (Maha Pengampun) • Ampunan Allah dan rahmatNya •
۞ QS. 17:27 • Ar Rabb (Tuhan) • Sifat iblis dan pembantunya
۞ QS. 17:30 • Keluasan ilmu Allah • Ar Rabb (Tuhan) • Al Bashir (Maha Melihat) • Al Khabir (Maha Waspada) • Usia dan rezeki sesuai dengan takdir
۞ QS. 17:31 • Usia dan rezeki sesuai dengan takdir
۞ QS. 17:36 • Keluasan ilmu Allah • Setiap makhluk ditanya pada hari penghimpunan
۞ QS. 17:38 • Ar Rabb (Tuhan) • Menyiksa pelaku maksiat
۞ QS. 17:39 • Tauhid Uluhiyyah • Ar Rabb (Tuhan) • Nama-nama neraka • Sifat ahli neraka dan kejahatan mereka • Siksa orang kafir
۞ QS. 17:40 • Kesucian Allah dari sekutu dan anak • Ar Rabb (Tuhan)
۞ QS. 17:41 • Hikmah penurunan kitab-kitab samawi • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 17:42 • Kesucian Allah dari sekutu dan anak • Mendustai Allah
۞ QS. 17:43 • Kesucian Allah dari sekutu dan anak • Mensucikan Allah dari segala sekutu
۞ QS. 17:44 • Ampunan Allah yang luas • Al Halim (Maha Penyabar) • Al Ghafur (Maha Pengampun)
۞ QS. 17:45 • Allah menggerakkan hati manusia • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 17:46 • Ar Rabb (Tuhan) • Allah menggerakkan hati manusia • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 17:47 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 17:48 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 17:49 • Cobaan kubur • Mengingkari hari kebangkitan
۞ QS. 17:50 • Kekuasaan Allah
۞ QS. 17:51 • Kekuasaan Allah • Kiamat telah dekat • Mengingkari hari kebangkitan • Beberapa ayat yang menjelaskan tentang hari kebangkitan • Manusia dibangkitkan dari kubur
۞ QS. 17:52 • Manusia dibangkitkan dari kubur
۞ QS. 17:53 • Sifat iblis dan pembantunya • Menjaga diri dari syetan
۞ QS. 17:54 • Keluasan ilmu Allah • Sifat Masyi’ah (berkehendak) • Ar Rabb (Tuhan)
۞ QS. 17:55 • Keluasan ilmu Allah • Ar Rabb (Tuhan)
۞ QS. 17:56 • Terputusnya hubungan antara orang musyrik dengan tuhan mereka • Kelemahan tuhan selain Allah
۞ QS. 17:57 • Memohon hanya kepada Allah • Kasih sayang Allah yang luas • Ar Rabb (Tuhan) • Mengharap wasilah (kedudukan) • Peringatan Allah terhadap hambaNya
۞ QS. 17:58 • Kebenaran dan hakikat takdir • Penentuan takdir sebelum penciptaan • Menyiksa pelaku maksiat
۞ QS. 17:60 • Keluasan ilmu Allah • Kekuasaan Allah • Ar Rabb (Tuhan) • Pohon zaqquum (terkutuk) • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 17:63 • Nama-nama neraka • Sifat ahli neraka dan kejahatan mereka
۞ QS. 17:64 • Sifat iblis dan pembantunya
۞ QS. 17:65 • Orang mukmin selalu dalam lindungan Allah Ta’ala • Ar Rabb (Tuhan) • Al Wakil (Maha Penolong) • Menjaga diri dari syetan •
۞ QS. 17:66 • Kekuasaan Allah • Ar Rabb (Tuhan) • Al Rahim (Maha Penyayang)
۞ QS. 17:67 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 17:68 • Kekuasaan Allah • Azab orang kafir • Menyiksa pelaku maksiat • Ancaman bagi orang kafir dan pelaku maksiat •
۞ QS. 17:69 • Kekuasaan Allah • Azab orang kafir • Menyiksa pelaku maksiat • Ancaman bagi orang kafir dan pelaku maksiat •
۞ QS. 17:70 • Dzul Fadhl (Pemilik keutamaan)
۞ QS. 17:71 • Kebenaran hari penghimpunan • Penghimpunan manusia dan keadaan mereka • Lembaran catatan amal perbuatan • Keadilan Allah dalam menghakimi • Menghitung amal kebaikan
۞ QS. 17:72 • Azab orang kafir • Balasan dari perbuatannya
۞ QS. 17:73 • Mendustai Allah
۞ QS. 17:75 • Siksaan sesuai dengan tingkat perbuatannya
۞ QS. 17:76 • Ancaman bagi orang kafir dan pelaku maksiat
۞ QS. 17:78 • Pertemuan malaikat penjaga malam dan malaikat penjaga siang
۞ QS. 17:80 • Ar Rabb (Tuhan) • Manusia dibangkitkan dari kubur
۞ QS. 17:84 • Keluasan ilmu Allah • Ar Rabb (Tuhan) • Perbuatan dan niat
۞ QS. 17:85 • Keluasan ilmu Allah • Ar Rabb (Tuhan) • Hakikat ruh
۞ QS. 17:86 • Kekuasaan Allah • Sifat Masyi’ah (berkehendak)
۞ QS. 17:87 • Kasih sayang Allah yang luas • Ar Rabb (Tuhan)
۞ QS. 17:89 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 17:90 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 17:91 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 17:92 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 17:93 • Ar Rabb (Tuhan) • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 17:94 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 17:95 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 17:96 • Al Bashir (Maha Melihat) • Al Khabir (Maha Waspada) • Al Syahid (Maha Menyaksikan)
۞ QS. 17:97 • Al Hadi (Maha Pemberi petunjuk) • Al Wali (Maha Pelindung) • Kebenaran hari penghimpunan • Penghimpunan manusia dan keadaan mereka • Keadaan orang kafir pada hari penghimpunan
۞ QS. 17:98 • Mengingkari hari kebangkitan • Nama-nama neraka • Azab orang kafir • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir • Siksa orang kafir
۞ QS. 17:99 • Kekuasaan Allah • Al Qaadir (Maha Kuasa) • Usia dan rezeki sesuai dengan takdir • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir •
۞ QS. 17:100 • Santunan Allah • Ar Rabb (Tuhan)
۞ QS. 17:102 • Ar Rabb (Tuhan) • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 17:103 • Orang mukmin selalu dalam lindungan Allah Ta’ala
۞ QS. 17:104 • Kekuasaan Allah • Penangguhan (siksa) orang kafir di dunia
۞ QS. 17:107 • Cacian Allah terhadap orang kafir
۞ QS. 17:108 • Allah menepati janji • Kekuasaan Allah • Ar Rabb (Tuhan)
۞ QS. 17:110 • Meminta dengan menyebut nama Allah • Berdoa dengan Asma’ul Husna • Al Rahman (Maha Pengasih)
۞ QS. 17:111 • Tauhid Uluhiyyah • Kesucian Allah dari sekutu dan anak • Sifat Mukhalafah (berbeda dengan makhluk) • Segala sesuatu milik Allah • Allah tidak membutuhkan makhlukNya
Jangan kamu tinggikan suaramu melebihi suara Nabi, jangan berkata kepadanya dengan suara yang keras,
sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu terhadap sebagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu, sedangkan kamu tidak menyadari
― QS. Al-Hujurat [49]: 2
Ketika para (utusan) sampai kepada Sulaiman, Sulaiman berkata,
“Apakah kamu akan memberi harta kepadaku? Apa yang Allah berikan kepadaku lebih baik daripada apa yang Allah berikan kepadamu; tetapi kamu merasa bangga dengan hadiahmu.”
― QS. An-Naml [27]: 36
Bila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala ke-2), pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu & bapaknya, dari istri & anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya
― QS. ‘Abasa [80]: 33-37
“Ya Tuhan jadikan negeri ini negeri yang aman & berikan rezeki pada penduduknya yang beriman”
Allah berfirman
“Dan kepada orang kafirpun Aku beri kesenangan, lalu Aku paksa ia menjalani siksa neraka & itulah seburuk-buruk tempat kembali”
― QS. Al-Baqarah [2]: 126
+
ArrayPenjelasan:
Mujtahid (bahasa Arab: u0627u0644u0645u062cu062au0647u062f) atau fakih (u0627u0644u0641u0642u064au0647) adalah seseorang yang dalam ilmu fikih sudah mencapai derajat ijtihad dan memiliki kemampuan istinbath (inferensi) hukum-hukum syariat dari sumber-sumber muktabar dan diandalkan.
Share your Results:
Arti hadits maudhu’ adalah … Pengertian ijtihad menurut istilah adalah … Orang yang memiliki kemampuan untuk melakukan infefensi hukum-hukum syariat dari sumber-sumber yang terpercaya disebut dengan … Berdasarkan bahasa, ijma artinya adalah … Era ketidaktahuan juga disebut zaman …
Dalam Alquran, surah Ad-Dhuha turun setelah surah …Surah Ad-Dhuha termasuk kategori surah …اَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيْمًا فَاٰوٰىۖ lafal tersebut adalah surah Ad-Dhuha ayat ke- …وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ Dalam surah Ad-Duha, terjemahan dari lafal di atas adalah …Kata berikut yang mempunyai arti orang yang meminta-minta adalah …
Turunnya surah Ad-Dhuha menunjukkan… ..kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.Surah Ad-Dhuha ayat ke-enam menunjukkan salah satu masa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu … sebagai … Berikut ini yang bukan kandungan surah Ad-Dhuha adalah… .. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.Arti al-Kaafirun adalah … Arti dari lafal لَكُمْ دِينُكُمْ yaitu …
Siapa itu Bani Israil? Bani Israil atau Bani Israel adalah sebutan untuk umat yang Allah istimewakan melampaui alam semesta. Bani Israel juga dikenal sebagai sebuah umat yang telah Allah selamatkan u...
Di mana itu Gua Hira’? Gua Hira adalah tempat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam menerima wahyu dari Allah yang pertama kalinya melalui malaikat Jibril. Gua tersebut sebagai tempat Na...
Siapa itu Adam `alaihis salam? Adam adalah tokoh dari Kitab Kejadian, Perjanjian Lama, Al-Quran dan Kitáb-i-Íqán. Menurut penciptaan dari agama-agama Abrahamik dia adalah manusia pertama dan menur...