وَ مَنۡ اَرَادَ الۡاٰخِرَۃَ وَ سَعٰی لَہَا سَعۡیَہَا وَ ہُوَ مُؤۡمِنٌ فَاُولٰٓئِکَ کَانَ سَعۡیُہُمۡ مَّشۡکُوۡرًا
Waman araada-aakhirata wasa’a lahaa sa’yahaa wahuwa mu’minun fa-uula-ika kaana sa’yuhum masykuuran;
Pencarian untuk {phrase} ({results_count} dari {results_count_total})
Displaying {results_count} results of {results_count_total}
But whoever desires the Hereafter and exerts the effort due to it while he is a believer – it is those whose effort is ever appreciated (by Allah).
― Chapter 17. Surah Al Israa [verse 19]
وَمَنْ | dan barangsiapa
And whoever
|
---|---|
أَرَادَ | menghendaki
desires
|
ٱلْءَاخِرَةَ | kehidupan akhirat
the Hereafter
|
وَسَعَىٰ | dan dia berusaha
and exerts
|
لَهَا | baginya
for it
|
سَعْيَهَا | usahanya (ke arah itu)
the effort,
|
وَهُوَ | dan/sedang dia
while he
|
مُؤْمِنٌ | orang mukmin
(is) a believer,
|
فَأُو۟لَٰٓئِكَ | maka mereka itu
then those
|
كَانَ | adalah
[are]
|
سَعْيُهُم | usaha mereka
their effort,
|
مَّشْكُورًا | disyukuri (dibalas dengan baik)
(is) appreciated.
|
Tafsir QS. Al Israa (17) : 19. Oleh Kementrian Agama RI
Dalam ayat ini, Allah ﷻ menyebutkan golongan yang kedua.
Allah ﷻ menyatakan bahwa barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh serta tetap beriman, maka dialah orang yang usahanya mendapat balasan yang baik.
Yang dimaksud dengan orang-orang yang menghendaki kehidupan akhirat ialah orang-orang yang mencita-citakan kebahagiaan hidup di akhirat, dan berusaha untuk mendapatkannya dengan mematuhi bimbingan Allah serta menjauhi tuntutan hawa nafsunya.
Orang yang demikian ini selama hidupnya di dunia menganggap bahwa kenikmatan hidup di dunia serta kemewahannya adalah nikmat Allah yang harus disyukuri dan digunakan sebagai sarana untuk beribadah kepada-Nya.
Itulah sebabnya di akhir ayat ini, Allah ﷻ menegaskan bahwa orang yang demikian itulah yang akan mendapat balasan dari Allah dengan pahala yang berlimpah-limpah, sebagai imbalan dari amalnya yang saleh dan ketabahannya melawan kehendak hawa nafsu.
Ia akan dimasukkan ke dalam surga Firdaus dan kekal selama-lamanya di sana.
Dalam ayat ini disebut tiga syarat yang harus dipenuhi agar seseorang itu mencapai kebahagiaan yang abadi yakni:
1. Adanya kehendak untuk melakukan suatu perbuatan dengan meng-utamakan kebahagiaan akhirat di atas kepentingan duniawi.
2. Melakukan amal saleh sebagai perwujudan niatnya mendapatkan kebahagiaan akhirat dengan jalan menaati perintah Allah dan selalu mendekatkan diri kepada-Nya.
3. Menjadi orang mukmin, karena iman merupakan dasar untuk diterima atau tidaknya amal perbuatan.
Seseorang yang hatinya kosong dari iman, tidak akan mungkin menerima kebahagiaan yang abadi itu.
Tafsir QS. Al Israa (17) : 19. Oleh Muhammad Quraish Shihab:
Barangsiapa menghendaki perbuatannya untuk akhirat, dan dia melakukannya dalam keadaan beriman kepada Allah dan pembalasan-Nya, maka perbuatan mereka diterima Allah dan akan menerima pahala atas perbuatannya.
Oleh tim Mujamma’ Raja Fahd arahan Syaikh al-Allamah Dr. Shalih bin Muhammad Alu asy-Syaikh:
Barangsiapa yang menghendaki dengan amal shalihnya pahala negeri akhirat yang abadi, dan berusaha untuknya dengan ketaatan kepada Allah, sedang ia beriman kepada Allah, pahala dan besarnya balasan-Nya, maka mereka itu orang-orang yang perbuatan mereka diterima lagi sebagai simpanan untuk mereka di sisi Rabb mereka, dan mereka akan diberi balasan karenanya.
Oleh Jalaluddin al-Mahalli & Jalaluddin as-Suyuthi:
(Dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh) yakni ia beramal dengan amal yang dengannya ia berhak untuk mendapatkan kehidupan akhirat
(sedangkan ia adalah mukmin) kalimat ini berkedudukan menjadi hal
(maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalas dengan baik) di sisi Allah, artinya amalnya diterima oleh-Nya dan mendapat pahala dari-Nya.
Oleh Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi:
Firman Allah subhanahu wa ta’ala :
Dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat.
Yaitu menginginkan kampung akhirat berikut segala kenikmatan dan kegembiraan yang ada padanya.
…berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh.
Maksudnya, dia mencari hal itu dengan menempuh jalannya dan selalu mengikuti Rasul ﷺ
…sedangkan ia adalah mukmin.
Yakni hatinya beriman dan membenarkan adanya pahala dan pembalasan di hari akhirat.
…maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik.
Unsur Pokok Surah Al Israa (الإسراء)
Surat ini terdiri atas 111 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah.
Dinamakan dengan "Al Israa" yang berarti "memperjalankan di malam hari",
berhubung peristiwa lsraa’ Nabi Muhammad ﷺ di Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsha di Baitul Maqdis dicantumkan pada ayat pertama dalam surat ini.
Penuturan cerita lsraa’ pada permulaan surat ini, mengandung isyarat bahwa Nabi Muhammad ﷺ beserta umatnya kemudian hari akan mencapai martabat yang tinggi dan akan menjadi umat yang besar.
Surat ini dinamakan pula dengan "Bani Israil" artinya keturunan Israil, berhubung dengan permulaan surat ini, yakni pada ayat kedua sampai dengan ayat kedelapan dan kemudian dekat akhir surat yakni pada ayat 101 sampai dengan ayat 104, Allah menyebutkan tentang Bani Israil yang setelah menjadi bangsa yang kuat lagi besar lalu menjadi bangsa yang terhina karena menyimpang dari ajaran Allah subhanahu wa ta’ala.
Dihubungkannya kisah ‘Israa’ dengan riwayat "Bani Israil" pada surat ini, memberikan peringatan bahwa umat Islam akan mengalami keruntuhan, sebagaimana halnya Bani Israil, apabila mereka juga meninggalkan ajaran-ajaran agamanya.
Keimanan:
▪ Allah tidak mempunyai anak baik berupa manusia ataupun malaikat.
▪ Allah pasti memberi rezeki kepada manusia.
▪ Allah mempunyai nama-nama yang paling baik.
▪ Alquran adalah wahyu dari Allah yang memberikan petunjuk, penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.
▪ Adanya padang Mahsyar dan hari berbangkit.
Hukum:
▪ Larangan-larangan Allah tentang: menghilangkan jiwa manusia.
▪ Berzina.
▪ Mempergunakan harta anak yatim kecuali dengan cara yang dibenarkan agama.
▪ Ikut-ikutan baik dengan kata-kata maupun dengan perbuatan.
▪ Durhaka kepada ibu bapak.
▪ Perintah Allah tentang: memenuhi janji dan menyempurnakan timbangan dan takaran, melakukan shalat lima waktu dalam waktunya.
Kisah:
▪ Kisah Israa’ Nabi Muhammad ﷺ, beberapa kisah tentang Bani Israil.
Lain-lain:
▪ Pertanggungan jawab manusia masing-masing terhadap amal perbuatannya.
▪ Beberapa faktor yang menyebabkan kebangunan dan kehancuran suatu umat.
▪ Petunjuk-petunjuk tentang pergaulan dengan orang tua, tetangga dan masyarakat.
▪ Manusia makhluk Allah subhanahu wa ta’ala yang mulia, dalam pada itu manusia mempunyai pula sifat-sifat yang tidak baik seperti suka ingkar, putus asa dan terburu-buru.
▪ Persoalan roh.
Ayat-ayat dalam Surah Al Israa (111 ayat)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111
QS. Al-Israa (17) : 1-111 ⊸ Misyari Rasyid Alafasy
Ayat 1 sampai 111 + Terjemahan Indonesia
QS. Al-Israa (17) : 1-111 ⊸ Nabil ar-Rifa’i
Ayat 1 sampai 111
Ayat ini terdapat dalam surah Al Israa.
Surah Al-Isra’ (bahasa Arab:الإسرا, al-Isrā, “Perjalanan Malam”) adalah surah ke-17 dalam Alquran.
Surah ini terdiri atas 111 ayat dan termasuk golongan surah-surah Makkiyah.
Surah ini dinamai dengan Al-Isra yang berarti “memperjalankan di malam hari”.
Surah ini dinamakan pula dengan nama Surah Bani Israel dikaitkan dengan penuturan pada ayat ke-2 sampai dengan ayat ke-8 dan kemudian dekat akhir surah yakni pada ayat 101 sampai dengan ayat 104 di mana Allah menyebutkan tentang Bani Israel yang setelah menjadi bangsa yang kuat lagi besar lalu menjadi bangsa yang terhina karena menyimpang dari ajaran Allah subhanahu wa ta’ala.
Dihubungkannya kisah Isra dengan riwayat Bani Israel pada surah ini, memberikan peringatan bahwa umat Islam akan mengalami keruntuhan, sebagaimana halnya Bani Israel, apabila mereka juga meninggalkan ajaran-ajaran agamanya.
Nomor Surah | 17 |
---|---|
Nama Surah | Al Israa |
Arab | الإسراء |
Arti | Perjalanan Malam |
Nama lain | Al-Subhan, Bani Israel |
Tempat Turun | Mekkah |
Urutan Wahyu | 50 |
Juz | Juz 15 |
Jumlah ruku’ | 0 |
Jumlah ayat | 111 |
Jumlah kata | 1560 |
Jumlah huruf | 6440 |
Surah sebelumnya | Surah An-Nahl |
Surah selanjutnya | Surah Al-Kahf |
17:19, 17 19, 17-19, Surah Al Israa 19, Tafsir surat AlIsraa 19, Quran Al Isra 19, Al-Isra' 19, Surah Al Isra ayat 19
17:19
۞ QS. 17:1 • Sifat Kamal (sempurna) • Al Bashir (Maha Melihat) • Al Sami’ (Maha Pendengar)
۞ QS. 17:2 • Kewajiban dan keutamaan beriman pada kitab-kitab • Hikmah penurunan kitab-kitab samawi
۞ QS. 17:5 • Sifat Iradah (berkeinginan)
۞ QS. 17:6 • Kekuasaan Allah
۞ QS. 17:7 • Menanggung dosa orang lain • Balasan dari perbuatannya
۞ QS. 17:8 • Ar Rabb (Tuhan) • Nama-nama neraka • Sifat neraka • Sifat ahli neraka dan kejahatan mereka • Balasan dari perbuatannya
۞ QS. 17:9 • Perbuatan baik adalah penyebab masuk surga • Iman adalah ucapan dan perbuatan • Amal shaleh sebagai pintu kebaikan
۞ QS. 17:10 • Sifat ahli neraka dan kejahatan mereka • Azab orang kafir • Menyiksa pelaku maksiat
۞ QS. 17:12 • Kekuasaan Allah • Ar Rabb (Tuhan)
۞ QS. 17:13 • Lembaran catatan amal perbuatan • Menghitung amal kebaikan
۞ QS. 17:14 • Lembaran catatan amal perbuatan • Keadilan Allah dalam menghakimi • Menghitung amal kebaikan
۞ QS. 17:15 • Hukum alam • Keadilan Allah dalam menghakimi • Menanggung dosa orang lain
۞ QS. 17:16 • Hukum alam • Kekuasaan Allah • Azab orang kafir • Menyiksa pelaku maksiat •
۞ QS. 17:17 • Ar Rabb (Tuhan) • Al Bashir (Maha Melihat) • Al Khabir (Maha Waspada) • Azab orang kafir • Menyiksa pelaku maksiat
۞ QS. 17:18 • Sifat Iradah (berkeinginan) • Nama-nama neraka • Sifat ahli neraka dan kejahatan mereka • Penangguhan (siksa) orang kafir di dunia •
۞ QS. 17:19 • Keutamaan iman • Kebaikan yang ada di alam akhirat • Amal shaleh sebagai pintu kebaikan • Pentingnya berbuat dengan teliti •
۞ QS. 17:20 • Ar Rabb (Tuhan) • Penangguhan (siksa) orang kafir di dunia
۞ QS. 17:21 • Perbedaan derajat di surga • Kebaikan yang ada di alam akhirat • Perbedaan tingkat amal saleh
۞ QS. 17:22 • Tauhid Uluhiyyah • Azab orang kafir • Siksa orang kafir
۞ QS. 17:23 • Tauhid Uluhiyyah • Ar Rabb (Tuhan)
۞ QS. 17:25 • Ampunan Allah yang luas • Ar Rabb (Tuhan) • Al Ghafur (Maha Pengampun) • Ampunan Allah dan rahmatNya •
۞ QS. 17:27 • Ar Rabb (Tuhan) • Sifat iblis dan pembantunya
۞ QS. 17:30 • Keluasan ilmu Allah • Ar Rabb (Tuhan) • Al Bashir (Maha Melihat) • Al Khabir (Maha Waspada) • Usia dan rezeki sesuai dengan takdir
۞ QS. 17:31 • Usia dan rezeki sesuai dengan takdir
۞ QS. 17:36 • Keluasan ilmu Allah • Setiap makhluk ditanya pada hari penghimpunan
۞ QS. 17:38 • Ar Rabb (Tuhan) • Menyiksa pelaku maksiat
۞ QS. 17:39 • Tauhid Uluhiyyah • Ar Rabb (Tuhan) • Nama-nama neraka • Sifat ahli neraka dan kejahatan mereka • Siksa orang kafir
۞ QS. 17:40 • Kesucian Allah dari sekutu dan anak • Ar Rabb (Tuhan)
۞ QS. 17:41 • Hikmah penurunan kitab-kitab samawi • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 17:42 • Kesucian Allah dari sekutu dan anak • Mendustai Allah
۞ QS. 17:43 • Kesucian Allah dari sekutu dan anak • Mensucikan Allah dari segala sekutu
۞ QS. 17:44 • Ampunan Allah yang luas • Al Halim (Maha Penyabar) • Al Ghafur (Maha Pengampun)
۞ QS. 17:45 • Allah menggerakkan hati manusia • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 17:46 • Ar Rabb (Tuhan) • Allah menggerakkan hati manusia • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 17:47 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 17:48 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 17:49 • Cobaan kubur • Mengingkari hari kebangkitan
۞ QS. 17:50 • Kekuasaan Allah
۞ QS. 17:51 • Kekuasaan Allah • Kiamat telah dekat • Mengingkari hari kebangkitan • Beberapa ayat yang menjelaskan tentang hari kebangkitan • Manusia dibangkitkan dari kubur
۞ QS. 17:52 • Manusia dibangkitkan dari kubur
۞ QS. 17:53 • Sifat iblis dan pembantunya • Menjaga diri dari syetan
۞ QS. 17:54 • Keluasan ilmu Allah • Sifat Masyi’ah (berkehendak) • Ar Rabb (Tuhan)
۞ QS. 17:55 • Keluasan ilmu Allah • Ar Rabb (Tuhan)
۞ QS. 17:56 • Terputusnya hubungan antara orang musyrik dengan tuhan mereka • Kelemahan tuhan selain Allah
۞ QS. 17:57 • Memohon hanya kepada Allah • Kasih sayang Allah yang luas • Ar Rabb (Tuhan) • Mengharap wasilah (kedudukan) • Peringatan Allah terhadap hambaNya
۞ QS. 17:58 • Kebenaran dan hakikat takdir • Penentuan takdir sebelum penciptaan • Menyiksa pelaku maksiat
۞ QS. 17:60 • Keluasan ilmu Allah • Kekuasaan Allah • Ar Rabb (Tuhan) • Pohon zaqquum (terkutuk) • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 17:63 • Nama-nama neraka • Sifat ahli neraka dan kejahatan mereka
۞ QS. 17:64 • Sifat iblis dan pembantunya
۞ QS. 17:65 • Orang mukmin selalu dalam lindungan Allah Ta’ala • Ar Rabb (Tuhan) • Al Wakil (Maha Penolong) • Menjaga diri dari syetan •
۞ QS. 17:66 • Kekuasaan Allah • Ar Rabb (Tuhan) • Al Rahim (Maha Penyayang)
۞ QS. 17:67 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 17:68 • Kekuasaan Allah • Azab orang kafir • Menyiksa pelaku maksiat • Ancaman bagi orang kafir dan pelaku maksiat •
۞ QS. 17:69 • Kekuasaan Allah • Azab orang kafir • Menyiksa pelaku maksiat • Ancaman bagi orang kafir dan pelaku maksiat •
۞ QS. 17:70 • Dzul Fadhl (Pemilik keutamaan)
۞ QS. 17:71 • Kebenaran hari penghimpunan • Penghimpunan manusia dan keadaan mereka • Lembaran catatan amal perbuatan • Keadilan Allah dalam menghakimi • Menghitung amal kebaikan
۞ QS. 17:72 • Azab orang kafir • Balasan dari perbuatannya
۞ QS. 17:73 • Mendustai Allah
۞ QS. 17:75 • Siksaan sesuai dengan tingkat perbuatannya
۞ QS. 17:76 • Ancaman bagi orang kafir dan pelaku maksiat
۞ QS. 17:78 • Pertemuan malaikat penjaga malam dan malaikat penjaga siang
۞ QS. 17:80 • Ar Rabb (Tuhan) • Manusia dibangkitkan dari kubur
۞ QS. 17:84 • Keluasan ilmu Allah • Ar Rabb (Tuhan) • Perbuatan dan niat
۞ QS. 17:85 • Keluasan ilmu Allah • Ar Rabb (Tuhan) • Hakikat ruh
۞ QS. 17:86 • Kekuasaan Allah • Sifat Masyi’ah (berkehendak)
۞ QS. 17:87 • Kasih sayang Allah yang luas • Ar Rabb (Tuhan)
۞ QS. 17:89 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 17:90 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 17:91 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 17:92 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 17:93 • Ar Rabb (Tuhan) • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 17:94 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 17:95 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 17:96 • Al Bashir (Maha Melihat) • Al Khabir (Maha Waspada) • Al Syahid (Maha Menyaksikan)
۞ QS. 17:97 • Al Hadi (Maha Pemberi petunjuk) • Al Wali (Maha Pelindung) • Kebenaran hari penghimpunan • Penghimpunan manusia dan keadaan mereka • Keadaan orang kafir pada hari penghimpunan
۞ QS. 17:98 • Mengingkari hari kebangkitan • Nama-nama neraka • Azab orang kafir • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir • Siksa orang kafir
۞ QS. 17:99 • Kekuasaan Allah • Al Qaadir (Maha Kuasa) • Usia dan rezeki sesuai dengan takdir • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir •
۞ QS. 17:100 • Santunan Allah • Ar Rabb (Tuhan)
۞ QS. 17:102 • Ar Rabb (Tuhan) • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 17:103 • Orang mukmin selalu dalam lindungan Allah Ta’ala
۞ QS. 17:104 • Kekuasaan Allah • Penangguhan (siksa) orang kafir di dunia
۞ QS. 17:107 • Cacian Allah terhadap orang kafir
۞ QS. 17:108 • Allah menepati janji • Kekuasaan Allah • Ar Rabb (Tuhan)
۞ QS. 17:110 • Meminta dengan menyebut nama Allah • Berdoa dengan Asma’ul Husna • Al Rahman (Maha Pengasih)
۞ QS. 17:111 • Tauhid Uluhiyyah • Kesucian Allah dari sekutu dan anak • Sifat Mukhalafah (berbeda dengan makhluk) • Segala sesuatu milik Allah • Allah tidak membutuhkan makhlukNya
Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu,
dan bertakwalah kepada Allah & ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya.
Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.
― QS. Al-Baqarah [2]: 223
Dan perumpamaan orang yang belanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah & untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat,
maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat
― QS. Al-Baqarah [2]: 265
Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik daripada wanita musyrik,
walaupun dia menarik hatimu.
― QS. Al-Baqarah [2]: 221
Jangan kamu tunjukkan pandanganmu kepada kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka (orang-og kafir),
dan jangan kamu bersedih hati terhadap mereka dan berendah dirilah kamu terhadap orang beriman
― QS. Al-Hijr [15]: 88
+
ArrayShare your Results:
Berikut ini, yang tidak mengandung moral terpuji, adalah … Orang yang jujur akan senantiasa mengatakan … Lawan kata dari jujur ??adalah … Orang yang suka berbohong adalah orang … Bekerja tepat waktu adalah salah satu ciri orang yang …
Pembatasan aurat wanita adalah … Berikut ini yang bukan termasuk orang-orang pertama yang menyambut ajakan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah … Dalam Islam, pakaian harus … Sebelum berpakaian, kita harus … Bagian tubuh yang tidak ditampakkan sesuai dengan ajaran Islam disebut …
Allah Subhanahu Wa Ta`ala Melihat semua apa yang di lakukan oleh hambanya, karena Allah bersifat … Dalam memutuskan suatu perkara, Dinda sangat adil karena Dinda meneladani sifat Allah … Salah satu cara mengagungkan tanda-tanda kebesaran Allah Subhanahu Wa Ta`ala yaitu … dengan … Tata cara membaca Alquran dimulai dengan … Dalam surah Alquran, At-Tin artinya …
Apa itu adab? kehalusan dan kebaikan budi pekerti; kesopanan; akhlak; ayahnya terkenal sebagai orang yang tinggi adab nya adab aturan perilaku dalam Islam. … •
Siapa itu Maimunah binti al-Harits? Maimunah binti al-Harits al-Hilaliyyah al-‘Amiriyyah adalah istri terakhir dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan termasuk dari Ibu Para Mu...
Apa itu Al Khaliq? Allah itu Al-Khaliq ◀ Al-Khaliq sendiri memiliki makna yaitu Sang Maha Pencipta. Allah adalah pencipta langit dan bumi, alam semesta beserta isinya. Kita semua ini adalah termasu...