Kata Pilihan Dalam Surah Al Insaan (76) Ayat 13
Lafaz ini diambil dari kata akar izmaharr. Ungkapan izmaharratal ‘ain bermakna mata menjadi merah karena sangat marah.
Izmaharr al yaum bermakna hari yang sangat dingin.
Apabila disandarkan kepada al kaukab (bintang) berarti sinarannya sangat terang dan sebagainya.
Kata dasar bagi kata ini mengisyaratkan sesuatu yang sangat atau amat.
Disebut sekali di dalam Al Qur’an yaitu dalam surah surah Al Insaan (76) ayat 13. Allah berfirman:
لَا يَرَوْنَ فِيهَا شَمْسًا وَلَا زَمْهَرِيرًا
Makna lafaz ini mengandung beberapa pendapat yaitu:
1. Ar Razi’ dan Qatadah berkata,
ia bermakna sangat dingin.
Qatadah berkata,
ayat ini bermakna diketahui panas pasti menyakitkan dan juga dingin yang amat menyakitkan dan Allah melindungi mereka dari kesakitan yang bersumber dari keduanya.
Az Zamakhysari berkata,
tafsirannya, udara di dalam syurga seimbang dan sedang, tidak panas yang dapat membakar dan tidak teramat dingin yang dapat menyakitkan.
Dalam hadits, udara di dalam syurga adalah sajsaj yaitu tidak panas dan tidak dingin.
2. Ats Tsa’lab berkata,
ia bermakna bulan menurut bahasa Tayy.
Dari makna ini, sebahagian ahli tafsir menafsirkan ayat di atas "Di dalamnya terdapat cahaya dan nur yang tidak memerlukan kehadiran cahaya matahari maupun bulan.
3. Dari As Suddi bin Abdullah katanya, zamhariira adalah tergolong dari sejenis siksaan.
Abi Salamah menceritakan dari Abi Hurairah, Nabi Muhammad berkata, "Api neraka mengadu kepada Tuhannya, ia berkata,
wahai Tuhan, sebahagianku memakan sebahagian yang lain.
Oleh karena itu, berikanlah kepadaku istirahat, lalu Allah mengizinkannya di mana setiap tahun diberikan kepada neraka dua kerehatan; dan mereka tidak temui dingin yang melainkan ia dari zamhariir Jahanam dan mereka tidak temui panas yang teramat melainkan ia dari panas Jahanam."
Kesemua makna di atas adalah bertepatan.
Untukmakna bulan, karena sebelumnya disebut matahari, sedangkan untuk makna dingin karena matahari isyarat pada udara yang panas sehingga makna zamhariira adalah lawan daridingin.
Kedua makna ini dapat digabungkan dimana ia meng isyaratkan di dalam syurga terdapat udara yang seimbang, tidak panas, tidak dingin dan mempunyai cahaya yang tidak perlu kepada matahari maupun bulan.
Sumber : Kamus Al Qur’an, PTS Islamika SDN BHD, Hal:264