Tafsir QS. Al-Hasyr (59) : 21. Oleh Kementrian Agama RI
Dalam ayat ini diterangkan bahwa seandainya gunung-gunung itu diberi akal, pikiran, dan perasaan seperti yang telah dianugerahkan kepada manusia, kemudian diturunkan Alquran kepadanya, tentulah gunung-gunung itu tunduk kepada Allah, bahkan hancur-lebur karena takut kepada-Nya.
Akan tetapi, Alquran bukan untuk gunung, melainkan untuk manusia.
Sungguh indah metafora ini, membandingkan manusia yang kecil dan lemah, dengan gunung yang begitu besar, tinggi, dan keras.
Dikatakan bahwa gunung itu akan tunduk di hadapan wahyu Allah, dan akan hancur karena rasa takut.
Ayat ini merupakan suatu peringatan kepada manusia yang tidak mau menggunakan akal, pikiran, dan perasaan yang telah dianugerahkan Allah kepada mereka.
Mereka lebih banyak terpengaruh oleh hawa nafsu dan kesenangan hidup di dunia, sehingga hal itu menutup akal dan pikiran mereka.
Karena takut kehilangan pengaruh dan kedudukan, maka mereka tidak akan mau mengikuti kebenaran.
Betapa tingginya nilai Alquran, sehingga tidak semua makhluk Allah dapat memahami dengan baik maksud dan tujuannya.
Untuk memahaminya harus memenuhi syarat–syarat tertentu, antara lain:
ilmu yang memadai, menggunakan akal pikiran, membersihkan hati nuraninya, dan niat yang setulus-tulusnya.
Keadaan sebagian manusia diterangkan dalam firman Allah:
ثُمَّ قَسَتْ قُلُوْبُكُمْ مِّنْۢ بَعْدِ ذٰلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ اَوْ اَشَدُّ قَسْوَةً وَاِنَّ مِنَ الْحِجَارَةِ لَمَا يَتَفَجَّرُ مِنْهُ الْاَنْهٰرُ وَاِنَّ مِنْهَا لَمَا يَشَّقَّقُ فَيَخْرُجُ مِنْهُ الْمَاۤءُ وَاِنَّ مِنْهَا لَمَا يَهْبِطُ مِنْ خَشْيَةِ اللّٰهِ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُوْنَ
Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras, sehingga (hatimu) seperti batu, bahkan lebih keras.
Padahal dari batu-batu itu pasti ada sungai-sungai yang (airnya) memancar daripadanya.
Ada pula yang terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya.
Dan ada pula yang meluncur jatuh karena takut kepada Allah.
Dan Allah tidaklah lengah terhadap apa yang kamu kerjakan. (Al-Baqarah [2]: 74)
Ayat ini sama pula dengan firman Allah:
وَلَوْ اَنَّ قُرْاٰنًا سُيِّرَتْ بِهِ الْجِبَالُ اَوْ قُطِّعَتْ بِهِ الْاَرْضُ اَوْ كُلِّمَ بِهِ الْمَوْتٰى
Dan sekiranya ada suatu bacaan (Kitab Suci) yang dengan itu gunung-gunung dapat diguncangkan, atau bumi jadi terbelah, atau orang yang sudah mati dapat berbicara, (itulah Alquran). (Ar-Ra’d [13]: 31)
Kemudian diterangkan bahwa perumpamaan-perumpamaan yang terdapat dalam Alquran itu harus menjadi pelajaran bagi orang yang mau mempergunakan akal, pikiran, dan perasaannya.
Dengan demikian, mereka dapat melaksanakan petunjuk-petunjuk Alquran dengan sebaik-baiknya.