یٰلَیۡتَہَا کَانَتِ الۡقَاضِیَۃَ
Yaa laitahaa kaanatil qaadhiyat(a);
Wahai, kiranya (kematian) itulah yang menyudahi segala sesuatu.
―QS. Al Haaqqah [69]: 27
―QS. Al Haaqqah [69]: 27
I wish my death had been the decisive one.
― Chapter 69. Surah Al Haaqqah [verse 27]
يَٰلَيْتَهَا | seandainya itu (kematian)
O! I wish it
|
---|---|
كَانَتِ | adalah ia
had been
|
ٱلْقَاضِيَةَ | putusan/penyelesaian
the end
|
Tafsir QS. Al-Haqqah (69) : 27. Oleh Kementrian Agama RI
Ayat ini seakan-akan memberi pengertian bahwa orang kafir itu tidak mengetahui sedikit pun bahwa akan terjadi hari Kiamat, akan terjadi kehidupan setelah mati, yang waktu itu amal baik dibalas pahala yang berlipat ganda sedang perbuatan jahat dibalasi dengan siksa yang pedih.
Oleh karena itu, mereka berkata,
"Alangkah baiknya seandainya mati yang telah menimpa diriku di dunia dahulu, merupakan akhir seluruh kehidupanku, tidak dibangkitkan lagi seperti sekarang, sehingga aku tidak menemui penderitaan yang berat."
Tetapi sebenarnya orang kafir itu telah mengetahui dengan yakin selama mereka hidup di dunia akan adanya hari seperti ini.
Memang demikianlah sifat-sifat orang kafir yang selalu mengingkari keyakinan mereka.
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman),
"Bukankah Aku ini Tuhanmu?"
Mereka menjawab,
"Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi."
(Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan,
"Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini." (Al-A’raf [7]: 172)
Mereka mengharapkan urusan mereka selesai semua dengan kematian, semata-mata karena takut disiksa, bukan karena tidak mengetahui bahwa akan ada hari Kiamat dan hari penghisaban.
Tafsir QS. Al Haaqqah (69) : 27. Oleh Muhammad Quraish Shihab:
Aduhai kiranya kematian yang pernah kualami menjadi batas pemisah dalam urusanku sehingga aku tidak dibangkitkan kembali.
Oleh tim Mujamma’ Raja Fahd arahan Syaikh al-Allamah Dr. Shalih bin Muhammad Alu asy-Syaikh:
Dan adapun orang yang diberikan catatan amalannya dari sebelah kirinya dengan penuh rasa penyesalan berkata, Sungguh celaka, kiranya tidak diberikan kepadaku catatan amalanku ini dan aku tidak mengetahui apa balasan untukku.
Kiranya kematian yang aku alami di dunia itu menyelesaikan segala urusanku, aku tidak pernah dibangkitkan setelahnya, harta yang aku kumpulkan di dunia sama sekali tidak memberiku manfaat.
Telah hilang alasanku sehingga aku tidak memiliki alasan sama sekali."
Oleh Jalaluddin al-Mahalli & Jalaluddin as-Suyuthi:
(Wahai kiranya kematian itulah) kematian di dunia
(yang menyelesaikan segala sesuatu.) Yang memutuskan hidupku dan tidak akan dibangkitkan lagi.
Oleh Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi:
ini merupakan berita tentang keadaan yang dialami oleh orang-orang yang celaka apabila seseorang dari mereka menerima kitab catatan amalnya dari sebelah kirinya di tempat hisab hari kiamat.
Maka pada hari itu dia menyesali amal yang telah dilakukannya di dunia dengan penyesalan yang tiada taranya.
maka dia berkata,
"Wahai, alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini).
Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku.
Wahai, kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu."
(QS. Al-Haqqah [69]: 25-27)
Ad-Dahhak mengatakan yakni kematian yang tiada kehidupan lagi sesudahnya.
Hal yang sama dikatakan oleh Muhammad ibnu Ka’b, Ar-Rabi’, dan As-Saddi.
Qatadah mengatakan bahwa orang kafir saat itu menginginkan kematian, padahal ketika di dunia tiada sesuatu pun yang lebih dibencinya selain kematian.
Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku.
Telah hilang kekuasaanku dariku.
(QS. Al-Haqqah [69]: 28-29)
Yakni harta dan kedudukanku tidak dapat membelaku dari azab Allah dan pembalasan-Nya, bahkan segala sesuatunya ditanggung oleh diriku, tiadayang menolongku dan tidak ada orang yang melindungiku.
Maka di saat itulah Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya.
Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala.
(QS. Al-Haqqah [69]: 30-31)
Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan kepada Malaikat Zabaniyah (juru siksa) untuk memegangnya dengan kasar dari tempat perhimpunan, lalu lehernya dibelenggu, kemudian diseret ke neraka Jahanam, lalu dimasukkan ke dalamnya, dan api neraka Jahanam menelannya.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Sa’id Al-Asyaj, telah menceritakan kepada kami Abu Khalid, dari Amr ibnu Qais, dari Al-Minhal ibnu Amr yang mengatakan bahwa tatkala Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
"Peganglah dia !"
Maka berebutan untuk menanganinya sebanyak tujuh puluh ribu malaikat, masing-masing dari mereka melakukan hal yang sama, maka ia menjumpai tujuh puluh ribu malaikat itu di dalam neraka.
Ibnu Abud Dunia mengatakan di dalam kitab Al-Ahw’ah bahwa orang kafir didatangi oleh empat ratus ribu malaikat, dan tiada sesuatu pun melainkan memukulinya, lalu si orang kafir itu berkata,
"Aku tidak punya salah denganmu."
Maka yang memukulinya berkata,
"Sesungguhnya Tuhan murka terhadapmu, maka segala sesuatu murka pula terhadapmu."
Al-Fudail ibnu Iyad mengatakan bahwa tatkala Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
"Peganglah dia dan belenggulah dia,"
maka berebutan untuk melaksanakannya sebanyak tujuh puluh ribu malaikat, untuk memperebutkan siapa yang paling dahulu dari mereka yang memasang belenggu di leher si kafir itu.
Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala.
(QS. Al-Haqqah [69]: 31)
Maksudnya, lemparkanlah dia ke dalamnya.
Unsur Pokok Surah Al Haaqqah (الحآقة)
Surat ini terdiri atas 52 ayat, termasuk surat-surat Makkiyyah dan diturunkan sesudah surat Al-Mulk.
Nama Al Haaqqah" diambil dari kata "Al Haaqqah" yang terdapat pada ayat pertama surat ini yang artinya "’hari kiamat".
Keimanan:
▪ Peringatan tentang azab yang ditimpakan kepada kaum-kaum Tsamud, ‘Aad, Fir’aun, kaum Nuh dan kaum-kaum sebelum mereka yang mengingkari rasul–rasul mereka pada hari kiamat.
▪ Kejadian-kejadian pada hari kiamat dan hari berhisab.
▪ Penegasan Allah bahwa Alquran itu benar-benar wahyu Allah.
QS. Al-Haaqqah (69) : 1-52 ⊸ Misyari Rasyid Alafasy
Ayat 1 sampai 52 + Terjemahan Indonesia
QS. Al-Haaqqah (69) : 1-52 ⊸ Nabil ar-Rifa’i
Ayat 1 sampai 52
Ayat ini terdapat dalam surah Al Haaqqah.
Surah Al-Haqqah (bahasa Arab:الحآقّة, “Hari Kiamat”) adalah surah ke-69 dalam Alquran.
Surah ini tergolong surah Makkiyah yang terdiri atas 52 ayat.
Dinamakan Al Haaqqah yang berarti hari kiamat diambil dari perkataan Al-Haaqqah yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Nomor Surah | 69 |
---|---|
Nama Surah | Al Haaqqah |
Arab | الحآقة |
Arti | Hari kiamat |
Nama lain | – |
Tempat Turun | Mekkah |
Urutan Wahyu | 78 |
Juz | Juz 29 |
Jumlah ruku’ | 2 ruku’ |
Jumlah ayat | 52 |
Jumlah kata | 261 |
Jumlah huruf | 1133 |
Surah sebelumnya | Surah Al-Qalam |
Surah selanjutnya | Surah Al-Ma’arij |
69:27, 69 27, 69-27, Surah Al Haaqqah 27, Tafsir surat AlHaaqqah 27, Quran Al Haqqah 27, AlHaqqah 27, Al-Haqqah 27, Surah Al Haqah ayat 27
69:27
۞ QS. 69:1 • Nama-nama hari kiamat
۞ QS. 69:2 • Nama-nama hari kiamat
۞ QS. 69:3 • Nama-nama hari kiamat
۞ QS. 69:4 • Nama-nama hari kiamat • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 69:5 • Al Muntaqim (Maha Pembalas dosa) • Azab orang kafir • Balasan dari perbuatannya
۞ QS. 69:6 • Al Muntaqim (Maha Pembalas dosa) • Azab orang kafir • Balasan dari perbuatannya
۞ QS. 69:9 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 69:10 • Ar Rabb (Tuhan) • Al Muntaqim (Maha Pembalas dosa) • Azab orang kafir • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir • Menyiksa pelaku maksiat
۞ QS. 69:11 • Orang mukmin selalu dalam lindungan Allah Ta’ala
۞ QS. 69:13 • Peniupan sangkakala • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 69:14 • Kedahsyatan hari kiamat • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 69:15 • Nama-nama hari kiamat • Kedahsyatan hari kiamat • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 69:16 • Kedahsyatan hari kiamat • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 69:17 • Arsy • Ar Rabb (Tuhan) • Tugas-tugas malaikat • Kedahsyatan hari kiamat • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 69:18 • Keluasan ilmu Allah • Sifat hari penghitungan • Menghitung amal kebaikan
۞ QS. 69:19 • Lembaran catatan amal perbuatan • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 69:20 • Mempersiapkan diri menghadapi hari kiamat • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 69:21 • Pahala iman • Amal shaleh sebagai pintu kebaikan
۞ QS. 69:22 • Nama-nama surga • Sifat surga dan kenikmatannya • Balasan dari perbuatannya
۞ QS. 69:23 • Sifat surga dan kenikmatannya
۞ QS. 69:24 • Pahala iman • Amal shaleh sebagai pintu kebaikan • Balasan dari perbuatannya
۞ QS. 69:25 • Keluasan ilmu Allah • Keadaan orang kafir pada hari penghimpunan • Lembaran catatan amal perbuatan • Sifat hari penghitungan •
۞ QS. 69:26 • Keadaan orang kafir pada hari penghimpunan • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 69:27 • Keadaan orang kafir pada hari penghimpunan • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 69:28 • Keadaan orang kafir pada hari penghimpunan • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 69:29 • Keadaan orang kafir pada hari penghimpunan • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 69:30 • Memasuki neraka • Azab orang kafir • Menyiksa pelaku maksiat
۞ QS. 69:31 • Nama-nama neraka • Memasuki neraka • Sifat neraka • Azab orang kafir • Menyiksa pelaku maksiat
۞ QS. 69:32 • Sifat neraka • Azab orang kafir • Menyiksa pelaku maksiat
۞ QS. 69:33 • Al ‘Azim (Maha Agung) • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir • Kewajiban hamba pada Allah
۞ QS. 69:35 • Terputusnya hubungan antara sesama pada hari kiamat
۞ QS. 69:36 • Makanan dan minuman ahli neraka • Azab orang kafir
۞ QS. 69:37 • Makanan dan minuman ahli neraka • Azab orang kafir
۞ QS. 69:41 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 69:43 • Tauhid Rububiyyah • Ar Rabb (Tuhan)
۞ QS. 69:44 • Mendustai Allah
۞ QS. 69:45 • Menyiksa pelaku maksiat
۞ QS. 69:46 • Menyiksa pelaku maksiat
۞ QS. 69:48 • Hikmah penurunan kitab-kitab samawi
۞ QS. 69:49 • Sikap manusia terhadap kitab samawi
۞ QS. 69:50 • Azab orang kafir
۞ QS. 69:52 • Tauhid Rububiyyah • Ar Rabb (Tuhan) • Al ‘Azim (Maha Agung)
Barang siapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri
dan barang siapa mengerjakan perbuatan jahat,
maka (dosanya) untuk dirinya sendiri,
dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hamba-Nya.
― QS. Fussilat [41]: 46
Janganlah harta & anak yang dimiliki orang-orang munafik yang kalian lihat, membuat kalian tertarik & terpesona. Sungguh yang diberikan mereka itu, Allah hendak timpakan kesulitan,
karena mereka menyimpannya demi duniawi tanpa mau menginfakkannya
― QS. At-Taubah [9]: 55
Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.
― QS. Az-Zariyat [51]: 49
Barang siapa yang menta’ati Rasul itu,
sesungguhnya ia telah menta’ati Allah.
― QS. An-Nisa’ [4]: 80
Penjelasan:
وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
--QS. Al Mujadalah [58] : 11
+
ArrayShare your Results:
Allah Subhanahu Wa Ta`ala Melihat semua apa yang di lakukan oleh hambanya, karena Allah bersifat … Dalam memutuskan suatu perkara, Dinda sangat adil karena Dinda meneladani sifat Allah … Salah satu cara mengagungkan tanda-tanda kebesaran Allah Subhanahu Wa Ta`ala yaitu … dengan … Tata cara membaca Alquran dimulai dengan … Dalam surah Alquran, At-Tin artinya …
Alquran adalah keterangan yang jelas untuk semua manusia, dan menjadi petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. Penjelasan tersebut terdapat dalam surah … Hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan secara lahiriah, manusia dengan sesama manusia dan orang-orang dengan lingkungannya disebut hukum … Hukum yang berkaitan dengan perilaku moral manusia dalam kehidupan disebut hukum … Sumber hukum tertinggi dalam Islam adalah ..Hadits adalah Mubayyin untuk Alquran. Arti dari Mubayyin adalah ..
Sebagai perumpamaan orang yang mengajak berbuat baik, tetapi dirinya sendiri tidak melakukan adalah … Berikut kedudukan orang yang menuntut ilmu, kecuali … potongan ayat di atas terdapat pada Alquran surah … Ilmuan muslim yang dalam bidang kedokteran yang berasal dari Persia yaitu … Siapakah nabi yang lebih memilih ilmu daripada harta?
Apa itu kaifiah? kai.fi.ah mengenai cara bersuci, baik berwudu, mandi besar, maupun ibadah wajib dan ibadah sunah … •
Siapa itu Aisyah binti Abu Bakar? Aisyah binti Abu Bakar Adalah istri dari Nabi Islam Muhammad. Dalam penulisan Islam, sering ditambahkan pula gelar “Ibu orang-orang Mukmin” , sebagai ga...
Apa itu Injil? In.jil kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Isa; salah satu bagian dari kitab suci agama Kristen; Perjanjian Baru … •