نَاصِیَۃٍ کَاذِبَۃٍ خَاطِئَۃٍ
Naashiyatin kaadzibatin khaathi-atin;
yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan dan durhaka.
―QS. Al ‘Alaq [96]: 16
―QS. Al ‘Alaq [96]: 16
Pencarian untuk {phrase} ({results_count} dari {results_count_total})
Displaying {results_count} results of {results_count_total}
A lying, sinning forelock.
― Chapter 96. Surah Al ‘Alaq [verse 16]
نَاصِيَةٍ | umbun-umbun
A forelock
|
---|---|
كَٰذِبَةٍ | pendusta
lying,
|
خَاطِئَةٍ | salah/durhaka
sinful.
|
Tafsir QS. Al-‘Alaq (96) : 16. Oleh Kementrian Agama RI
Allah mencela orang yang melarang orang beribadah di dalam masjid, dengan contohnya Abu Lahab.
Allah mengancam bahwa bila mereka tidak menghentikan perbuatannya, Allah akan mencabut ubun-ubunnya, yaitu menarik nyawanya sehingga mati seketika.
Hukuman itu dijatuhkan padanya karena ubun-ubun itu adalah denyut kehidupannya, sedangkan denyut kehidupannya itu selalu penuh kebohongan dan dosa.
Tafsir QS. Al ‘Alaq (96) : 16. Oleh Muhammad Quraish Shihab:
Yaitu ubun-ubun orang yang wajahnya diliputi oleh kedustaan dan kesalahannya.
Oleh tim Mujamma’ Raja Fahd arahan Syaikh al-Allamah Dr. Shalih bin Muhammad Alu asy-Syaikh:
Apa pendapatmu jika orang yang melarang itu mendustakan dan berpaling dari diserukan kepadanya?
Bukankah ia mengetahui bahwa Allah melihat semua yang dilakukannya?
Kenyataannya tidak sebagaimana yang diduga Abu Jahal.
Jika orang ini (Abu Jahal) tidak berhenti dari penentangan dan gangguannya, niscaya akan Kami tarik ubun-ubunya dengan kuat lalu dicampakkan ke dalam neraka.
Ubun-ubunnya adalah ubun-ubun orang yang suka berdusta dalam ucapannya dan salah dalam perbuatannya.
Seakan-akan dusta dan kesalahan tampak darinya.
Karena itu, biarkanlah thaghut ini menghadirkan golongannya untuk meminta pertolongan kepada mereka.
Kelak Kami akan memanggil malaikat azab.
Kenyataannya tidak sebagaimana yang diduga Abu Jahal.
Wahai Rasul sesungguhnya ia tidak akan bisa mengganggumu.
Janganlah engkau menuruti ajakannya untuk meninggalkan shalat.
Bersujudlah kepada Tuhanmu, dan mendekatkan dirilah kepada-Nya dengan senang melakukan ketaatan kepada-Nya.
Oleh Jalaluddin al-Mahalli & Jalaluddin as-Suyuthi:
(Yaitu ubun-ubun) lafal Naashiyatan adalah isim Nakirah yang berkedudukan menjadi Badal dari isim Ma’rifat yaitu lafal An-Naashiyah pada ayat sebelumnya
(orang yang mendustakan lagi durhaka) makna yang dimaksud adalah pelakunya, dia disifati demikian secara Majaz.
Oleh Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi:
(1-17)
Allah subhanahu wa ta’ala menceritakan perihal manusia, bahwa manusia itu adalah makhluk yang mempunyai kesenangan, jahat, angkuh, dan melampaui batas apabila ia melihat dirinya telah berkecukupan dan banyak hartanya.
Kemudian Allah mengancamnya dan memperingatkan kepadanya melalui firman berikutnya:
Sesungguhnya hanya kepada Tuhanmulah kembali (mu).
(QS. Al-‘Alaq [96]: 8)
Yakni hanya kepada Allah-lah kamu kembali dan berpulang, lalu Dia akan mengadakan perhitungan terhadap hartamu dari manakah kamu hasilkan dan ke manakah kamu belanjakan?
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Zaid ibnu Ismail As-Sa’ig, telah menceritakan kepada kami Ja’far ibnu Aim, telah menceritakan kepada kami Abu Umais, dari Aun yang telah mengatakan bahwa Abdullah ibnu Mas’ud pernah mengatakan bahwa ada dua orang yang haus dan tidak pernah merasa kenyang, yaitu orang yang berilmu dan orang yang memiliki harta;
tetapi keduanya tidak sama.
Adapun orang yang berilmu, maka bertambahlah rida Tuhan Yang Maha Pemurah kepadanya.
Adapun orang yang berharta, maka dia makin tenggelam di dalam kesesatannya (sikap melampaui batasnya).
Kemudian Abdullah ibnu Mas’ud membacakan firman-Nya:
Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup.
(QS. Al-‘Alaq [96]: 6-7)
Dan terhadap orang yang berilmu, Abdullah ibnu Mas’ud membacakan firman Allah subhanahu wa ta’ala:
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama.
(QS. Faathir [35]: 28)
Hal yang semakna telah diriwayatkan pula secara marfu’ sampai kepada Rasulullah ﷺ, yaitu:
Ada dua macam orang yang rakus selalu tidak merasa kenyang, yaitu penuntut ilmu dan pemburu duniawi.
Kemudian disebutkan dalam firman selanjutnya:
Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang, seorang hamba ketika dia mengerjakan salat.
(QS. Al-‘Alaq [96]: 9-10)
Bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan sikap Abu Jahal laknatullah.
Dia mengancam Nabi ﷺ bila melakukan salat di Baitullah.
Maka Allah subhanahu wa ta’ala pada mulanya menasihati Abu Jahal dengan cara yang terbaik, untuk itu Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
Bagaimana pendapatmu jika orang yang dilarang itu berada di atas kebenaran.
(QS. Al-‘Alaq [96]: 11)
Yakni bagaimanakah menurut pendapatmu jika orang yang kamu larang ini berada di jalan yang Iurus dalam sepak terjangnya.
Atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)?
(QS. Al-‘Alaq [96]: 12)
melalui ucapannya, sedangkan engkau menghardiknya dan mengancamnya bila ia mengerjakan salatnya.
Karena itulah disebutkan dalam firman berikutnya:
Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya?
(QS. Al-‘Alaq [96]: 14)
Artinya, tidakkah orang yang melarang orang yang mendapat petunjuk itu mengetahui bahwa Allah melihatnya dan mendengar pembicaraannya, dan kelak Dia akan membalas perbuatannya itu dengan balasan yang setimpal.
Selanjutnya Allah subhanahu wa ta’ala memperingatkan dan mengancam dengan ancaman yang keras:
Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti.
(QS. Al-‘Alaq [96]: 15)
Yaitu tidak lagi menghentikan perbuatannya yang selalu bermusuhan dan ingkar.
niscaya Kami tarik ubun-ubunnya.
(QS. Al-‘Alaq [96]: 15)
Yakni niscaya Kami benar-benar akan memberinya tanda hitam kelak di hari kiamat.
Kemudian disebutkan dalam firman berikutnya:
(yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka.
(QS. Al-‘Alaq [96]: 16)
Maksudnya, ubun-ubun Abu Jahal yang pendusta dalam ucapannya lagi durhaka dalam perbuatannya.
Maka biarlah dia memanggil golongannya.
(QS. Al-‘Alaq [96]: 17)
Yakni kaumnya dan kerabatnya, biarlah dia memanggil mereka untuk menolongnya.
Unsur Pokok Surah Al ‘Alaq (العلق)
Surat Al ‘Alaq terdiri atas 19 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah.
Ayat 1 sampai dengan 5 dari surat ini adalah ayat-ayat Alquran yang pertama sekali diturunkan, yaitu di waktu Nabi Muhammad ﷺ berkhalwat di gua Hira’.
Surat ini dinamai "Al ‘Alaq" (segumpal darah), diambil dari perkataan "Alaq" yang terdapat pada ayat 2 surat ini.
Surat ini dinamai juga dengan "Iqra" atau "Al Qalam".
Keimanan:
▪ Perintah membaca Alquran.
▪ Manusia dijadikan dari segumpal darah.
▪ Allah menjadikan kalam sebagai alat mengembangkan pengetahuan.
▪ Manusia bertindak melampaui batas karena merasa dirinya serba cukup.
▪ Ancaman Allah terhadap orang-orang kafir yang menghalang-halangi kaum muslimin melaksanakan perintah-Nya.
QS. Al-'Alaq (96) : 1-19 ⊸ Misyari Rasyid Alafasy
Ayat 1 sampai 19 + Terjemahan Indonesia
QS. Al-'Alaq (96) : 1-19 ⊸ Nabil ar-Rifa’i
Ayat 1 sampai 19
Ayat ini terdapat dalam surah Al ‘Alaq.
Surah Al-‘Alaq (bahasa Arab:العلق, “Segumpal Darah”) adalah surah ke- dalam Alquran.
Surah ini terdiri atas 19 ayat dan termasuk golongan surah-surah Makkiyah.
Ayat 1 sampai dengan 5 dari surah ini adalah ayat-ayat Alquran yang pertama kali diturunkan, yaitu di waktu Nabi Muhammad bertafakur di gua Hira.
Surah ini dinamai Al ‘Alaq (segumpal darah), diambil dari perkataan Alaq yang terdapat pada ayat 2 surat ini.
Surat ini dinamai juga dengan Iqra’ atau Al Qalam.
Nomor Surah | 96 |
---|---|
Nama Surah | Al ‘Alaq |
Arab | العلق |
Arti | Segumpal Darah |
Nama lain | Iqra’ (Bacalah), al-Qalam (Kalam), Iqra’ Bismi Rabbika |
Tempat Turun | Mekkah |
Urutan Wahyu | 1 |
Juz | Juz 30 |
Jumlah ruku’ | 1 ruku’ |
Jumlah ayat | 19 |
Jumlah kata | 72 |
Jumlah huruf | 288 |
Surah sebelumnya | Surah At-Tin |
Surah selanjutnya | Surah Al-Qadr |
96:16, 96 16, 96-16, Surah Al 'Alaq 16, Tafsir surat AlAlaq 16, Quran Al Alaq 16, Al-Alaq 16, Al-'Alaq 16, Surah Al Alaq ayat 16
96:16
۞ QS. 96:1 • Ar Rabb (Tuhan) • Pertemuan Jibril dan Nabi pada saat awal turun wahyu
۞ QS. 96:2 • Pertemuan Jibril dan Nabi pada saat awal turun wahyu
۞ QS. 96:3 • Ar Rabb (Tuhan) • Al Karim (Maha Mulia) • Pertemuan Jibril dan Nabi pada saat awal turun wahyu
۞ QS. 96:4 • Pertemuan Jibril dan Nabi pada saat awal turun wahyu
۞ QS. 96:5 • Pertemuan Jibril dan Nabi pada saat awal turun wahyu
۞ QS. 96:6 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 96:7 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 96:8 • Ar Rabb (Tuhan) • Kebenaran hari penghimpunan • Maksiat dan dosa
۞ QS. 96:13 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir • Maksiat dan dosa
۞ QS. 96:14 • Sifat Bashar (melihat) • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 96:15 • Azab orang kafir • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir • Maksiat dan dosa
۞ QS. 96:16 • Azab orang kafir • Maksiat dan dosa
۞ QS. 96:17 • Maksiat dan dosa
۞ QS. 96:18 • Tugas-tugas malaikat • Penjaga neraka • Azab orang kafir • Maksiat dan dosa •
Apa mereka tak berjalan di muka bumi lalu mereka punya hati yang dengan itu mereka dapat MEMAHAMI atau punya telinga yang dengan itu mereka dapat MENDENGAR?
Karena sungguh bukan mata itu yang buta, tapi yang buta, ialah HATI dalam dada
― QS. Al-Hajj [22]: 46
Berinfaqlah kepada orang fakir karena berjuang di jalan Allah sehingga tidak sempat mencari nafkah.
Atau karena mereka terluka di medan perang yang membuat tidak bisa bekerja.
― QS. Al-Baqarah [2]: 273
Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan salat & bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.
Kami tidak meminta rezeki kepadamu,
Kamilah yang memberi rezeki kepadamu.
Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.
― QS. Ta Ha [20]: 132
Ya Tuhanku
lapangkanlah untukku dadaku,
dan mudahkanlah untukku urusanku,
dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku,
supaya mereka mengerti perkataanku
― QS. Ta Ha [20]: 25-28
Penjelasan:
اَلَمۡ یَجِدۡکَ یَتِیۡمًا فَاٰوٰی
Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu),
--QS. Adh Dhuhaaa [93] : 6
Penjelasan:
Surah Al-Kafirun [109] ayat 6.
لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
'Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.'
+
ArrayShare your Results:
Nama pedang Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu … … Apa nama peperangan pertama yang berlaku dalam sejarah Islam? … Apa makanan kegemaran Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam? … Apa warna kesukaan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam? … Sabda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Siapa yang berselawat kepadaku sekali, maka Allah akan berselawat kepadanya … kali.”
Allah Subhanahu Wa Ta`ala Melihat semua apa yang di lakukan oleh hambanya, karena Allah bersifat … Dalam memutuskan suatu perkara, Dinda sangat adil karena Dinda meneladani sifat Allah … Salah satu cara mengagungkan tanda-tanda kebesaran Allah Subhanahu Wa Ta`ala yaitu … dengan … Tata cara membaca Alquran dimulai dengan … Dalam surah Alquran, At-Tin artinya …
Surah Al-Insyirah terdiri dari … ayat.Surah Al-Insyirah diawali dengan lafal … أَلَمْ dalam surah Al-Insyirah berarti …وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَ Ayat diatas terdapat dalam Alquran surah Al-Insyirah ayat …Surah Al-Insyirah turun sesudah surah …
Siapa itu ‘Uyainah bin Hishn al-Fazary? Diriwayatkan bahwa ‘Uyainah bin Hishn Al-Fazary datang kepada Nabi Muhammad ﷺ sebelum dia masuk Islam. Ketika itu beberapa orang sahabat Nabi yang fak...
Siapa itu Hisyam bin Abdul-Malik? Hisyam bin ‘Abdul-Malik adalah khalifah yang berkuasa sejak tahun 724 sampai 743. Dia berasal dari Bani Umayyah cabang Marwani. Hisyam juga merupakan putra ter...
Siapa itu Abu Bakar Ash-Shiddiq? Abdullah bin Abu Quhafah atau yang lebih dikenal dengan Abu Bakar Ash-Shiddiq , adalah salah satu pemeluk Islam awal, salah satu sahabat utama Nabi, dan khalifah pert...