کَلَّا لَمَّا یَقۡضِ مَاۤ اَمَرَہٗ
Kalaa lammaa yaqdhi maa amarah(u);
Sekali-kali jangan (begitu)! Dia (manusia) itu belum melaksanakan apa yang Dia (Allah) perintahkan kepadanya.
―QS. Abasa [80]: 23
―QS. Abasa [80]: 23
No! Man has not yet accomplished what He commanded him.
― Chapter 80. Surah Abasa [verse 23]
كَلَّا | sekali-kali jangan
Nay!
|
---|---|
لَمَّا | belum
Not
|
يَقْضِ | ia melaksanakan
he has accomplished
|
مَآ | apa
what
|
أَمَرَهُۥ | Dia perintahkan kepadanya
He commanded him.
|
Tafsir QS. Abasa (80) : 23. Oleh Kementrian Agama RI
Dalam ayat ini, Allah mengulangi lagi peringatan-Nya akan kekafiran manusia terhadap nikmat-Nya dengan menyatakan bahwa setiap orang kafir itu sangat aneh.
Semestinya mereka beriman dan mengagungkan Allah setelah merasakan nikmat yang dianugerahkan kepada mereka, tetapi mereka bersikap sebaliknya.
Mereka mengingkari nikmat itu seakan-akan hanya hasil usaha mereka sendiri.
Tafsir QS. Abasa (80) : 23. Oleh Muhammad Quraish Shihab:
Sungguh manusia belum melaksanakan kewajiban perintah Allah untuk beriman dan taat kepada-Nya sepanjang hidup di dunia.
Oleh tim Mujamma’ Raja Fahd arahan Syaikh al-Allamah Dr. Shalih bin Muhammad Alu asy-Syaikh:
Manusia kafir dilaknat dan diazab, betapa besar kekafirannya kepada Tuhannya.
Tidakkah dia melihat dari apakah Allah menciptakannya pertama kali?
Allah menciptakannya dari air yang sedikit (yaitu sperma), lalu allah menciptakannya dalam beberapa tahapan, Kemudian Dia menjelaskan baginya jalan kebaikan dan jalan keburukan.
Kemudian Allah mematikannya dan menjadikan baginya satu tempat yang ia dikubur di dalamnya.
Kemudian jika Allah berkehendak Dia akan menghidupkan kembali dan membangkitkannya untuk menghadapi perhitungan amal dan balasan.
Perkaranya tidak sebagaimana yang diucapkan dan dilakukan oleh orang kafir ini, dia tidak menunaikan perintah Allah, yaitu beriman kepada-Nya dan mentaatiNya.
Oleh Jalaluddin al-Mahalli & Jalaluddin as-Suyuthi:
(Tidaklah demikian) artinya, benarlah
(manusia itu belum melaksanakan) belum mengerjakan
(apa yang diperintahkan Allah kepadanya) yakni apa yang telah diperintahkan oleh Rabbnya supaya ia mengerjakannya.
Oleh Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi:
Adapun Firman Allah subhanahu wa ta’ala:
sekali-kali jangan;
manusia itu belum melaksanakan apa yang diperintahkan Allah kepadanya.
(QS. ‘Abasa [80]: 23)
Ibnu Jarir mengatakan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
"Kalla,"
artinya duduk perkaranya tidaklah seperti apa yang dikatakan oleh manusia yang kafir itu, bahwa dia telah menunaikan hak Allah yang ada pada dirinya dan harta bendanya.
manusia itu belum melaksanakan apa yang diperintahkan Allah kepadanya.
(QS. ‘Abasa [80]: 23)
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman bahwa dia masih belum menunaikan kewajiban yang difardukan oleh Allah subhanahu wa ta’ala atas dirinya.
Kemudian Ibnu Jarir dan Ibnu Abu Hatim meriwayatkan melalui jalur Ibnu Abu Najih, dari Mujahid sehubungan dengan makna firman-Nya:
sekali-kali jangan;
manusia itu belum melaksanakan apa yang diperintahkan Allah kepadanya.
(QS. ‘Abasa [80]: 23)
Bahwa tiada seorang pun yang ditetapkan dapat menunaikan semua apa yang difardukan atas dirinya.
Bagawi telah meriwayatkan hal yang semisal dari Al-Hasan Al-Basri.
Demikianlah yang penulis jumpai dari pendapat ulama terdahulu mengenainya, tiada pendapat lainnya.
Tetapi menurut hemat saya, makna yang dimaksud dari firman-Nya hanya Allah-lah yang lebih mengetahui.
kemudian bila Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali.
(QS. ‘Abasa [80]: 22)
Yakni Dia menghidupkannya kembali.
tidaklah demikian;
Allah masih belum menunaikan apa yang telah ditetapkan-Nya itu.
(QS. ‘Abasa [80]: 23)
Yaitu Allah tidak akan melakukannya sekarang sebelum masa yang telah Dia tetapkan (takdirkan) atas Bani Adam yang akan menjalaninya habis dan Bani Adam dikeluarkan di dunia ini, sedangkan di pundaknya telah terbebani perintah dari Allah secara takdir.
Maka apabila hal yang telah ditetapkan oleh Allah itu habis, barulah Allah membangkitkan semua makhluk (dari alam kuburnya) dan menghidupkan kembali mereka seperti pada permulaan kejadiannya.
Ibnu Abu Hatim telah meriwayatkan dari Wahb ibnu Munabbih yang mengatakan, Uzair ‘alaihis salam pernah berkata bahwa malaikat yang sering datang kepadanya mengatakan bahwa sesungguhnya kubur itu terletak di perut bumi.
Dan sesungguhnya bumi itu adalah induk dari semua makhluk.
Maka apabila Allah subhanahu wa ta’ala telah menciptakan semua yang dikehendaki-Nya, dan kubur yang telah disediakan oleh Allah untuknya telah terpenuhi, maka habislah usia dunia dan matilah semua makhluk yang ada di atasnya, lalu bumi mengeluarkan semua yang terdapat di dalam perutnya dan semua kuburan mengeluarkan makhluk yang ada di dalamnya.
Ini mirip dengan pendapat yang kami kemukakan sehubungan dengan makna ayat ini;
akhirnya hanya Allah subhanahu wa ta’ala sajalah Yang Maha Mengetahui.
Unsur Pokok Surah Abasa (عبس)
Surat ‘Abasa terdiri atas 42 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat An Najm.
Dinamai "Abasa" (ia bermuka masam) diambil dari perkataan ‘Abasa yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Menurut riwayat, pada suatu ketika Rasulullah ﷺ menerima dan berbicara dengan pemuka-pemuka Quraisy yang beliau harapkan agar mereka masuk Islam.
Dalam pada itu datanglah Ibnu Ummi Maktum, seorang sahabat yang buta yang mengharap agar Rasulullah ﷺ membacakan kepadanya ayat-ayat Alquran yang telah diturunkan Allah.
Tetapi Rasulullah ﷺ bermuka masam dan memalingkan muka dari lbnu Ummi Maktum yang buta itu, lalu Allah menurunkan surat ini sebagai teguran atas sikap Rasulullah terhadap lbnu Ummi Maktum itu.
Keimanan:
▪ Dalil-dalil ke-Esaan Allah.
▪ Keadaan manusia pada hari kiamat.
Lain-lain:
▪ Dalam berdakwah hendaknya memberikan penghargaan yang sama kepada orang-orang yang diberi dakwah.
▪ Cercaan Allah kepada manusia yang tidak mensyukuri nikmat-Nya.
QS. Abasa (80) : 1-42 ⊸ Misyari Rasyid Alafasy
Ayat 1 sampai 42 + Terjemahan Indonesia
QS. Abasa (80) : 1-42 ⊸ Nabil ar-Rifa’i
Ayat 1 sampai 42
Ayat ini terdapat dalam surah Abasa.
Surah ‘Abasa (bahasa Arab:عبس) adalah surah ke-80 dalam Alquran.
Surah ini tergolong surah Makkiyah yang terdiri atas 42 ayat.
Dinamakan ‘Abasa yang diambil dari kata ‘Abasa yang terdapat pada ayat pertama surah ini.
Menurut riwayat, pada suatu ketika Rasulullah ﷺ menerima dan berbicara dengan pemuka-pemuka Quraisy yang dia harapkan agar mereka masuk Islam.
Dalam pada itu datanglah Ibnu Ummi Maktum, seorang sahabat yang buta yang mengharap agar Rasulullah ﷺ membacakan kepadanya ayat-ayat Alquran yang telah diturunkan Allah.
Tetapi Rasulullah ﷺ bermuka masam dan memalingkan muka dari Ibnu Ummi Maktum yang buta itu, lalu Allah menurunkan surat ini sebagai teguran atas sikap rasulullah terhadap ibnu Ummi Maktum itu.
Nomor Surah | 80 |
---|---|
Nama Surah | Abasa |
Arab | عبس |
Arti | Ia Bermuka masam |
Nama lain | – |
Tempat Turun | Mekkah |
Urutan Wahyu | 24 |
Juz | Juz 30 |
Jumlah ruku’ | 0 |
Jumlah ayat | 42 |
Jumlah kata | 133 |
Jumlah huruf | – |
Surah sebelumnya | Surah An-Nazi’at |
Surah selanjutnya | Surah At-Takwir |
80:23, 80 23, 80-23, Surah Abasa 23, Tafsir surat Abasa 23, Quran 'Abasa 23, Surah Abasa ayat 23
80:23
۞ QS. 80:11 • Hikmah penurunan kitab-kitab samawi
۞ QS. 80:12 • Hikmah penurunan kitab-kitab samawi
۞ QS. 80:13 • Lembaran catatan amal perbuatan
۞ QS. 80:14 • Lembaran catatan amal perbuatan
۞ QS. 80:15 • Tugas-tugas malaikat
۞ QS. 80:16 • Sifat-sifat malaikat
۞ QS. 80:17 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 80:21 • Kematian pasti terjadi pada setiap makhluk hidup
۞ QS. 80:22 • Sifat Masyi’ah (berkehendak) • Beberapa ayat yang menjelaskan tentang hari kebangkitan • Manusia dibangkitkan dari kubur • Kebenaran hari penghimpunan •
۞ QS. 80:23 • Manusia dibangkitkan dari kubur
۞ QS. 80:26 • Beberapa ayat yang menjelaskan tentang hari kebangkitan
۞ QS. 80:33 • Nama-nama hari kiamat
۞ QS. 80:34 • Kedahsyatan hari kiamat • Terputusnya hubungan antara sesama pada hari kiamat • Penghimpunan manusia dan keadaan mereka
۞ QS. 80:35 • Kedahsyatan hari kiamat • Terputusnya hubungan antara sesama pada hari kiamat • Penghimpunan manusia dan keadaan mereka
۞ QS. 80:36 • Kedahsyatan hari kiamat • Terputusnya hubungan antara sesama pada hari kiamat • Penghimpunan manusia dan keadaan mereka
۞ QS. 80:37 • Kedahsyatan hari kiamat • Terputusnya hubungan antara sesama pada hari kiamat • Penghimpunan manusia dan keadaan mereka
۞ QS. 80:38 • Pahala iman • Penghimpunan manusia dan keadaan mereka • Sifat ahli surga • Keutamaan iman •
۞ QS. 80:39 • Pahala iman • Sifat ahli surga • Keutamaan iman
۞ QS. 80:40 • Penghimpunan manusia dan keadaan mereka • Keadaan orang kafir pada hari penghimpunan • Azab orang kafir
۞ QS. 80:41 • Penghimpunan manusia dan keadaan mereka • Keadaan orang kafir pada hari penghimpunan • Azab orang kafir
۞ QS. 80:42 • Keadaan orang kafir pada hari penghimpunan • Azab orang kafir
Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan.
Dan bumi Allah itu adalah luas.
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.
― QS. Az-Zumar [39]: 10
Maka bersabarlah kamu terhadap ketetapan Tuhanmu,
― QS. Al-Qalam [68]: 48
Apakah orang kafir tak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup.
Maka mengapa mereka tiada juga beriman?
― QS. Al-Anbiya [21]: 30
Hendaklah manusia perhatikan dari apa ia diciptakan. Dia diciptakan dari air yang dipancarkan, yang keluar di antara tulang sulbi laki-laki & tulang dada perempuan.
Sungguh Allah benar-benar kuasa untuk mengembalikannya (hidup sesudah mati)
― QS. At-Tariq [86]: 5-8
+
ArrayShare your Results:
Sebab-sebab turunnya ayat Alquran disebut … Nama lain dari surah Al-Insyirah adalah … Jumlah surah-surah dalam Alquran adalah … Pesan utama dari kandungan Alquran adalah … Surah yang terpanjang dalam Alquran adalah …
Umat Islam yang mengajarkan ilmunya dengan ikhlas akan memperoleh pahala amal jariyah. Amal jariyah artinya …Ilmu yang bermanfaat adalah …Menyampaikan ajaran Alquran dan sunnah Nabi Muhammad kepada orang lain yang belum mengetahui disebut dengan …Berikut ulama yang berasal dari Indonesia adalah …Sesuatu yang dipercaya dan diyakini kebenaranya oleh hati nurani manusia dinamakan …
Yang diajarkan oleh Rasulullah adalah jika kita melihat kemungkaran untuk mencegahnya pertama kali dengan … بَلِّغُوا عَنِّى وَلَوْ آيَةً Arti dari hadist diatas adalah …Di bawah ini adalah cara untuk menjadikan semangat mengamalkan ilmu dalam kehidupan kecuali …كادَ الفَقْرُ أنْ يَكُوْنَ كُفْرًا Arti dari kalimat di atas adalah …Siapakah ilmuan muslim yang pertama menjadi penemu Al-Jabar?
Siapa itu Maryam binti ‘Imran? Maryam binti ‘Imran Merupakan satu dari empat wanita yang dianggap paling agung yang pernah hidup di dunia, di samping Asiah istri Firaun, Khadijah istri Nabi Muhammad ﷺ , dan Fatimah binti Muhammad ﷺ dalam Islam. Surah dalam Alquran Surah Maryam adalah surah ke-19 dalam Alquran. Surah ini t … • Maryam binti ‘Imran, Maryam binti Imran, Maryam, Maria
Siapa itu Basyir bin Khashashah? Basyir bin Khashashah adalah salah seorang sahabat nabi Muhammad ﷺ. Surga hanya diberikan kepada orang-orang terpilih. Surga juga disertakan bersama Ridha Allah Ta’ala. Sebab ditegaskan; tidaklah seorang hamba masuk ke dalam surga, kecuali jika ia mendapatkan Rahmat dari Allah Ta’ala. Amal shalih hanya sarana pengundang Rahmat. Ia bukan sebab uta … • Basyir bin Khashashiyah
Apa itu Thibbun Nabawi? Thibbun Nabawi merujuk pada tindakan dan perkataan Nabi Islam Muhammad mengenai penyakit, pengobatan, dan kebersihan, maupun genre tulisan oleh para sarjana non-medis untuk mengumpulkan dan menjelaskan tradisi-tradisi tersebut. Istilah Thibbun Nabawi ini dimunculkan oleh para dokter muslim sekitar abad ke-13 M untuk menunjukkan ilmu-ilmu ke … •