قُتِلَ الۡاِنۡسَانُ مَاۤ اَکۡفَرَہٗ
Qutila-insaanu maa akfarah(u);
Celakalah manusia! Alangkah kufurnya dia!
―QS. Abasa [80]: 17
―QS. Abasa [80]: 17
Cursed is man;
how disbelieving is he.
― Chapter 80. Surah Abasa [verse 17]
قُتِلَ | dibunuh/binasa
Is destroyed
|
---|---|
ٱلْإِنسَٰنُ | manusia
[the] man,
|
مَآ | apa
how
|
أَكْفَرَهُۥ | kekafirannya
ungrateful is he!
|
Tafsir QS. Abasa (80) : 17. Oleh Kementrian Agama RI
Dalam ayat-ayat ini, Allah memberi peringatan keras kepada manusia dengan kalimat-kalimat yang tegas, yaitu:
binasalah manusia! Alangkah besar keingkarannya kepada nikmat-nikmat Allah yang telah dilimpahkan kepadanya sejak mulai lahir sampai matinya.
Allah mengemukakan pertanyaan supaya dijadikan renungan oleh manusia untuk dapat menimbulkan kesadaran, yaitu dari apakah Allah menciptakannya?
Allah memberi perincian tentang macam-macam nikmat yang telah diberikan kepada manusia dalam tiga masa, yaitu permulaan, pertengahan dan bagian akhir.
Allah memberi isyarat kepada yang pertama dengan pertanyaan berikut ini:
"Dari apakah manusia diciptakan Allah?"
Tafsir QS. Abasa (80) : 17. Oleh Muhammad Quraish Shihab:
Binasalah manusia! Apakah gerangan yang membuatnya ingkar padahal Allah telah berkenan memberikan karunia kebaikan kepadanya?
Oleh tim Mujamma’ Raja Fahd arahan Syaikh al-Allamah Dr. Shalih bin Muhammad Alu asy-Syaikh:
Orang kafir dilaknat dan diazab.
Betapa sangat kekafirannya kepada Tuhannya.
Apakah ia tidak melihat dari apakah Allah menciptakannya untuk pertama kalinya?
Allah menciptakannya dari air yang sedikit, yaitu mani.
Lalu Allah menentukannya secara bertahap.
Kemudian Dia menjelaskan untuknya jalan kebaikan dan keburukan, kemudian Dia mematikannya lalu menjadikan untuknya tempat penguburannya.
Kemudian jika Dia menghendaki, maka Dia menghidupkannya dan membangkitkannya setelah kematiannya untuk dihisab dan diberi balasan.
Urusannya bukan sebagaimana yang dikatakan dan dilakukan orang kafir.
Tetapi, karena ia belum melaksanakan apa yang diperintahkan Allah kepadanya untuk beriman dan menaati-Nya.
Oleh Jalaluddin al-Mahalli & Jalaluddin as-Suyuthi:
(Binasalah manusia) maksudnya, terlaknatlah orang kafir itu
(alangkah sangat kekafirannya) Istifham atau kata tanya pada ayat ini mengandung makna celaan, makna yang dimaksud, apakah gerangan yang mendorongnya berlaku kafir?
Oleh Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi:
Allah subhanahu wa ta’ala mencela orang yang ingkar kepada hari berbangkit dan dihidupkan-Nya kembali manusia di hari kemudian.
Binasalah manusia;
alangkah amat sangat kekafirannya.
(QS. ‘Abasa [80]: 17)
Ad-Dahhak telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman Allah.
subhanahu wa ta’ala:
Binasalah manusia.
(QS. ‘Abasa [80]: 17), Yakni terkutuklah manusia.
Hal yang sama dikatakan oleh Abu Malik, bahwa kalimat ini ditujukan kepada manusia yang mendustakan hari berbangkit.
Dia banyak berdusta tanpa sandaran, bahkan hanya menurut ilusinya yang menganggap hal itu mustahil terjadi, dia tidak mempunyai pengetahuan sama sekali dalam hal ini.
Ibnu Juraij mengatakan bahwa firman Allah subhanahu wa ta’ala:
alangkah amat sangat kekafirannya.
(QS. ‘Abasa [80]: 17)
Maksudnya, betapa parah kekafirannya, yakni memakai sigat (ungkapan) ta’ajjub.
Tetapi Ibnu Jarir mengatakan, bisa saja ditakwilkan dengan pengertian berikut, bahwa apakah yang menjadikan manusia itu kafir.
Dengan kata lain, apakah yang mendorongnya tidak percaya kepada adanya hari berbangkit.
Hal yang semisal telah diriwayatkan oleh Al-Bagawi, dari Muqatil dan Al-Kalabi.
Qatadah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
alangkah amat sangat kekafirannya.
(QS. ‘Abasa [80]: 17)
Yaitu betapa laknatnya dia.
Kemudian Allah subhanahu wa ta’ala menerangkan kepada manusia tentang bagaimana Dia menciptakannya dari sesuatu yang hina, dan bahwa Dia mampu untuk mengembalikannya hidup seperti semula sebagaimana saat Dia menciptakannya di permulaan;
untuk itu Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
Dari apakah Allah menciptakannya?
Dari setetes mani, Allah menciptakannya, lalu menentukannya.
(QS. ‘Abasa [80]: 18-19)
Yakni kemudian menentukan ajal, rezeki, dan amalnya, apakah dia termasuk orang yang berbahagia ataukah orang yang celaka.
Kemudian Dia memudahkan jalannya.
(QS. ‘Abasa [80]: 20)
Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa kemudian Allah memudahkannya keluar dari perut ibunya.
Hal yang sama telah dikatakan oleh Ikrimah, Ad-Dahhak, Abu Saleh, Qatadah, dan As-Saddi, kemudian dipilih oleh Ibnu Jarir.
Mujahid mengatakan bahwa ayat ini semakna dengan firman Allah subhanahu wa ta’ala yang mengatakan:
Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus;
ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir.
(QS. Al-Insan [76]: 3)
Artinya, Kami telah menerangkan kepadanya jalan yang lurus, dan Kami telah menjelaskannya kepadanya, dan Kami telah mumudahkan baginya untuk mengamalkannya.
Hal yang sama telah dikatakan oleh Al-Hasan dan Ibnu Zaid, dan pendapat inilah yang paling kuat;
hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
Sebab-Sebab Diturunkannya Surah Abasa (80) Ayat 17
Diriwayatkan oleh Ibnu Mundzir yang bersumber dari ‘Ikrimah bahwa ayat ini (‘Abasa:17) turun berkenaan dengan ‘Utbah bin Abi Lahab yang berkata: “Aku kufur kepada Rabb bintang.” Ayat ini menegaskan bahwa manusia akan celaka karena kekufurannya.
Unsur Pokok Surah Abasa (عبس)
Surat ‘Abasa terdiri atas 42 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat An Najm.
Dinamai "Abasa" (ia bermuka masam) diambil dari perkataan ‘Abasa yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Menurut riwayat, pada suatu ketika Rasulullah ﷺ menerima dan berbicara dengan pemuka-pemuka Quraisy yang beliau harapkan agar mereka masuk Islam.
Dalam pada itu datanglah Ibnu Ummi Maktum, seorang sahabat yang buta yang mengharap agar Rasulullah ﷺ membacakan kepadanya ayat-ayat Alquran yang telah diturunkan Allah.
Tetapi Rasulullah ﷺ bermuka masam dan memalingkan muka dari lbnu Ummi Maktum yang buta itu, lalu Allah menurunkan surat ini sebagai teguran atas sikap Rasulullah terhadap lbnu Ummi Maktum itu.
Keimanan:
▪ Dalil-dalil ke-Esaan Allah.
▪ Keadaan manusia pada hari kiamat.
Lain-lain:
▪ Dalam berdakwah hendaknya memberikan penghargaan yang sama kepada orang-orang yang diberi dakwah.
▪ Cercaan Allah kepada manusia yang tidak mensyukuri nikmat-Nya.
QS. Abasa (80) : 1-42 ⊸ Misyari Rasyid Alafasy
Ayat 1 sampai 42 + Terjemahan Indonesia
QS. Abasa (80) : 1-42 ⊸ Nabil ar-Rifa’i
Ayat 1 sampai 42
Ayat ini terdapat dalam surah Abasa.
Surah ‘Abasa (bahasa Arab:عبس) adalah surah ke-80 dalam Alquran.
Surah ini tergolong surah Makkiyah yang terdiri atas 42 ayat.
Dinamakan ‘Abasa yang diambil dari kata ‘Abasa yang terdapat pada ayat pertama surah ini.
Menurut riwayat, pada suatu ketika Rasulullah ﷺ menerima dan berbicara dengan pemuka-pemuka Quraisy yang dia harapkan agar mereka masuk Islam.
Dalam pada itu datanglah Ibnu Ummi Maktum, seorang sahabat yang buta yang mengharap agar Rasulullah ﷺ membacakan kepadanya ayat-ayat Alquran yang telah diturunkan Allah.
Tetapi Rasulullah ﷺ bermuka masam dan memalingkan muka dari Ibnu Ummi Maktum yang buta itu, lalu Allah menurunkan surat ini sebagai teguran atas sikap rasulullah terhadap ibnu Ummi Maktum itu.
Nomor Surah | 80 |
---|---|
Nama Surah | Abasa |
Arab | عبس |
Arti | Ia Bermuka masam |
Nama lain | – |
Tempat Turun | Mekkah |
Urutan Wahyu | 24 |
Juz | Juz 30 |
Jumlah ruku’ | 0 |
Jumlah ayat | 42 |
Jumlah kata | 133 |
Jumlah huruf | – |
Surah sebelumnya | Surah An-Nazi’at |
Surah selanjutnya | Surah At-Takwir |
80:17, 80 17, 80-17, Surah Abasa 17, Tafsir surat Abasa 17, Quran 'Abasa 17, Surah Abasa ayat 17
80:17
۞ QS. 80:11 • Hikmah penurunan kitab-kitab samawi
۞ QS. 80:12 • Hikmah penurunan kitab-kitab samawi
۞ QS. 80:13 • Lembaran catatan amal perbuatan
۞ QS. 80:14 • Lembaran catatan amal perbuatan
۞ QS. 80:15 • Tugas-tugas malaikat
۞ QS. 80:16 • Sifat-sifat malaikat
۞ QS. 80:17 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 80:21 • Kematian pasti terjadi pada setiap makhluk hidup
۞ QS. 80:22 • Sifat Masyi’ah (berkehendak) • Beberapa ayat yang menjelaskan tentang hari kebangkitan • Manusia dibangkitkan dari kubur • Kebenaran hari penghimpunan •
۞ QS. 80:23 • Manusia dibangkitkan dari kubur
۞ QS. 80:26 • Beberapa ayat yang menjelaskan tentang hari kebangkitan
۞ QS. 80:33 • Nama-nama hari kiamat
۞ QS. 80:34 • Kedahsyatan hari kiamat • Terputusnya hubungan antara sesama pada hari kiamat • Penghimpunan manusia dan keadaan mereka
۞ QS. 80:35 • Kedahsyatan hari kiamat • Terputusnya hubungan antara sesama pada hari kiamat • Penghimpunan manusia dan keadaan mereka
۞ QS. 80:36 • Kedahsyatan hari kiamat • Terputusnya hubungan antara sesama pada hari kiamat • Penghimpunan manusia dan keadaan mereka
۞ QS. 80:37 • Kedahsyatan hari kiamat • Terputusnya hubungan antara sesama pada hari kiamat • Penghimpunan manusia dan keadaan mereka
۞ QS. 80:38 • Pahala iman • Penghimpunan manusia dan keadaan mereka • Sifat ahli surga • Keutamaan iman •
۞ QS. 80:39 • Pahala iman • Sifat ahli surga • Keutamaan iman
۞ QS. 80:40 • Penghimpunan manusia dan keadaan mereka • Keadaan orang kafir pada hari penghimpunan • Azab orang kafir
۞ QS. 80:41 • Penghimpunan manusia dan keadaan mereka • Keadaan orang kafir pada hari penghimpunan • Azab orang kafir
۞ QS. 80:42 • Keadaan orang kafir pada hari penghimpunan • Azab orang kafir
Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan.
Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat).
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
― QS. Al-Baqarah [2]: 148
Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang ingkar & mereka pandang hina orang beriman. Padahal orang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rezeki kepada orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas
― QS. Al-Baqarah [2]: 212
Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit & apa yang ada di bumi.
Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan,
niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu.
― QS. Al-Baqarah [2]: 284
Maka bersabarlah kamu terhadap ketetapan Tuhanmu,
― QS. Al-Qalam [68]: 48
Penjelasan:
Enam Syarat Meraih Ilmu Menurut Sayyidina Ali bin Abi Thalib.
1. Cerdas.
2. inginan yang kuat.
3. Sabar.
4. Bekal
5. Petunjuk guru.
6. Waktu yang lama.
+
Penjelasan:
'Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.'
--QS. At Taubah [9] : 122
Share your Results:
Ketika Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam masih remaja, baginda telah bekerja mengambil upah sebagai pengembala binatang ternak. Apakah binatang tersebut? … Dalam Islam, teladan yang baik disebut juga dengan istilah … Dalam Islam, pengendalian diri atau kontrol terhadap diri, disebut juga dengan … Pengertian Mujahadah An-Nafs adalah … Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda bahwa berjihad (berjuang) yang paling utama adalah melawan …
Alquran adalah keterangan yang jelas untuk semua manusia, dan menjadi petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. Penjelasan tersebut terdapat dalam surah … Hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan secara lahiriah, manusia dengan sesama manusia dan orang-orang dengan lingkungannya disebut hukum … Hukum yang berkaitan dengan perilaku moral manusia dalam kehidupan disebut hukum … Sumber hukum tertinggi dalam Islam adalah ..Hadits adalah Mubayyin untuk Alquran. Arti dari Mubayyin adalah ..
Surah Al-Insyirah terdiri dari … ayat.Surah Al-Insyirah diawali dengan lafal … أَلَمْ dalam surah Al-Insyirah berarti …وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَ Ayat diatas terdapat dalam Alquran surah Al-Insyirah ayat …Surah Al-Insyirah turun sesudah surah …
Apa itu khalifah? kha.li.fah wakil Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. setelah Nabi wafat yang melaksanakan syariat Islam dalam kehidupan negara; kepala agama dan raja di negara Islam; penguasa; pengelola; manusia diciptakan Allah sebagai khalifah di muka bumi. Khalifah (خَليفة; k … • kekhalifahan
Di mana itu Bangsa Arab? Bangsa Arab adalah salah satu dari suku bangsa Semitik yang mayoritas adalah penduduk di Dunia Arab, baik di Timur Tengah maupun Afrika Utara, serta sebagian minoritas penduduk di Iran, Turki serta komunitas diaspora lainnya di berbagai negara seperti Indonesia, Amerika, Kanada dan Timor Leste. Seseorang umumnya dianggap sebagai Arab … • Arab
Siapa itu Abdurrahman bin Auf? Abdurrahman bin Auf adalah salah seorang dari sahabat Nabi Muhammad yang terkenal. Ia adalah salah seorang dari delapan orang pertama yang menerima agama Islam, yaitu dua hari setelah Abu Bakar. Abdurrahman bin Auf berasal dari Bani Zu … • Abdur Rahman Ibn ‘Awf, ‘Abdurrahman bin ‘Auf, `Abdurrahman bin `Auf, ‘Abdurrahman bin ‘Auf, Abdur Rahman ibnu Auf