Menampar pipi karena kesedihan yang mendalam?
Hadits Sahih Riwayat al-Bukhari: 1212
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَطَمَ الْخُدُودَ وَشَقَّ الْجُيُوبَ وَدَعَا بِدَعْوَى الْجَاهِلِيَّةِ.
Dari Abdullah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Nabi ﷺ bersabda:
Bukan dari golongan kami siapa yang menampar-nampar pipi, merobek-robek baju dan menyeru dengan seruan Jahiliyah.
Bersedih ketika ditinggal seseorang yang disayangi adalah hal yang wajar, namun Islam melarang penganutnya berlebihan dalam bersedih ketika tertimpa musibah, hingga menampar pipi atau merobek-robek bajunya sendiri. Hendaknya seseorang mengingat Allah dan bertakwa kepada-Nya, serta bersabar menghadapi musibah yang menimpa dirinya.