HADITS KE-888
عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا; ( أَنَّهُ سُئِلَ عَنْ اَلرَّجُلِ يُطَلِّقُ, ثُمَّ يُرَاجِعُ, وَلَا يُشْهِدُ?
فَقَالَ:
أَشْهِدْ عَلَى طَلَاقِهَا, وَعَلَى رَجْعَتِهَا ) .
رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ هَكَذَا مَوْقُوفًا, وَسَنَدُهُ صَحِيحٌ .
وَأَخْرَجَهُ الْبَيْهَقِيُّ بِلَفْظِ أَنَّ عِمْرَابْنَ حُصَيْنٍ رَضِى اللهُ عَنْهُ سُئِلَ عَمَّنْ رَاجَعَ امْرَأَتَهُ وَلَمْ يُشْهِدْ فَقَالَ :
فِى غَيْرِ سُنَّةٍ فَلْيُشْهِدِ اْلآنَ.
وَزَادَ الطَّبْرَانِيُّ فِى رِوَايَةٍ :
وَيَسْتَغْفِرِ اللهَ
Imran Ibnu Hushoin Radliyallaahu ‘anhu pernah ditanya tentang orang yang bercerai kemudian rujuk lagi tanpa menghadirkan saksi.
Ia berkata:
Hadirkanlah saksi untuk mentalaknya dan merujuknya.
Riwayat Abu Dawud secara mauquf dan sanadnya shahih.
Baihaqi meriwayatkan dengan lafadz:
Bahwa Imran Ibnu Hushoin Radliyallaahu ‘anhu ditanya tentang seseorang yang merujuk istrinya dan tidak menghadirkan saksi.
Ia berkata:
Itu tidak mengikuti sunnah, hendaknya ia menghadirkan saksi sekarang.
Thabrani menambahkan dalam suatu riwayat:
Dan memohon ampunan Allah.