Kategori: Sahabat Nabi
Zaid bin Haritsah (زيد بن حارثة, lahir tahun 47 sebelum hijrah (576) – wafat 8 H (629, usia 55)) adalah sahabat Nabi Muhammad dan di antara pemeluk Islam yang paling awal dari kalangan bekas budak Nabi Muhammad.
Dia adalah satu-satunya sahabat Nabi yang disebutkan dalam Alquran secara eksplisit, yaitu di Surah al-Ahzab ayat 37.
Biografi
Nama lengkapnya adalah Zaid bin Haritsah bin Syarahil (atau Syurahbil) bin Ka’ab bin Abdil-Uzza bin Yazid bin Imri’il-Qais bin Amir bin an-Nu‘man.Zaid bin Haritsah berasal dari Banu Kalb yang menghuni sebelah utara jazirah Arab.
Pada masa kecilnya, ia ditangkap oleh sekelompok penjahat yang kemudian menjualnya sebagai seorang budak.
Kemudian ia dibeli oleh Hukaim bin Hisyam keponakan dari Khadijah.
Oleh Khadijah, ia diberikan kepada Nabi Muhammad yang kemudian memerdekakan Zaid bin Haritsah.
Ia adalah salah satu orang yang pertama dalam memeluk agama Islam.
Zaid ditugaskan oleh Muhammad untuk membunuh seorang wanita tua bernama Ummu Qirfa.
Kaki wanita itu diikat ke dua unta, dan unta bergerak sampai tubuhnya dilepas.
Kepalanya yang terpenggal kemudian diarak di jalan-jalan Madinah.
Zaid menjadi sahabat serta pelayan yang setia Nabi Muhammad.
Ia menikah dengan Ummi Ayman dan memiliki putra yang bernama Usamah bin Zaid bin Haritsah.
Ia mengikuti hijrah ke Madinah serta mengikuti setiap pertempuran dalam membela Islam.
Dalam Pertempuran Mu’tah, ia diangkat sebagai panglima perang dan dalam pertempuran inilah, ia mati.
Namanya dalam Alquran
Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) istri-istri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada istrinya—QS al-Ahzab ayat 37
Zaid pada awal Islam mendapat nisbah nama kepada Nabi, sehingga dia menamai dirinya Zaid bin Muhammad.
Namun, Allah di kemudian hari menurunkan wahyu-Nya berupa Surah al-Ahzab ayat 5 yang menerangkan bahwa anak-anak angkat tetap harus dipanggil dengan nama ayah kandung mereka, bukan ayah angkatnya.
Setelah itu, Zaid mengatakan,
“Aku adalah Zaid bin Haritsah.”
Hal ini dianggap menurunkan Zaid dari derajat mulia yang disandangnya sebelumnya.
Oleh karena itu, Allah memuliakan Zaid dengan menurunkan ayat di atas yang secara eksplisit menyebutkan namanya.
۞ Variasi nama:
Zayd ibn Harithah
Biodata Zayd ibn Harithah
Nama | Zayd ibn Harithah ( زيد بن حارثة ( رضي الله عنه |
---|---|
Level | Sahabat Nabi (radhiyallahu anhu) [Generasi ke-1] |
Tempat / Thn Lahir | (Hijaz). Tahun 35 Sebelum Hijriyah / 588 Masehi |
Tempat Menetap | Mekah, Madina |
Tempat / Thn Wafat | (Busra, Near Karak, Syria, Mu'tah), Tahun 8 Hijriyah / 629 Masehi |
Penyebab kematian | Mati syahid |
Kegemaran | Recitation/Quran, Commander, Narrator [ س ق - صحابي ] |
Guru | Nabi Muhammad ﷺ, |
Murid | Usamah ibn Zayd, al-Bara' bin Azib bin al-Harith, ibn Abbas, Anas bin Malik, dll. |
Orang tua | Harithah ibn Sharahil / Su`da bint Tha`laba of B. Ma'n |
Pasangan | Umm Kulthum bint 'Uqba, Durrah bint Abi Lahab, Umm Ayman, Barakah, Zaynab bint Jahsh |
Saudara | Mughith, the husband of Barira, Jabla bin Harithah |
Anak | Zayd ibn Zayd, Ruqiyyah ibn Zayd, Usamah ibn Zayd, Zaynab ibn Zayd |