Tahsin (تحسین) adalah kata Arab yang berarti memperbaiki, meningkatkan, atau memperkaya.
Hal ini juga umumnya digunakan sebagai nama jang diberikan untuk anak-anak laki-laki di dunia Arab dan Islam.
Tahsin dalam islam mengandung makna bahwa tuntutan agar dalam membaca alquran harus benar dan tepat sesuai dengan contohnya demi terjaganya orisinalitas praktik tilawah sesuai dengan sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tahsin menurut bahasa berasal dari ‘hassana-yuhassinu’ yang artinya membaguskan.
Kata ini sering digunakan sebagai sinonim dari kata tajwid yang berasal dari ‘jawwada-yujawwidu’ apabila ditinjau dari segi bahasa.
Oleh karena itu, pendefinisian tahsin menurut istilah disamakan dengan pendefinisan tajwid.
Dalam Buku Tahsin Tilawah 1 LKP TARQI, penulis menuliskan bahwa definisi tajwid menurut para ulama secara umum sebagai berikut: Tahsin atau tajwid adalah
“mengeluarkan setiap huruf-huruf al Quran dari tempat keluarnya dengan memberikan hak dan mustahaknya.”
Atau dengan kata lain menyempurnakan semua hal yang berkaitan dengan kesempurnaan pengucapan huruf-huruf al Quran dari aspek sifat-sifatnya yang senantiasa melekat padanya dan menyempurnakan pengucapan hukum hubungan antara satu huruf dengan yang lainnya seperti idzhar, idgham, ikhfa dan sebagainya.
Abu Musa Al-Asy’ari
Siapa itu Abu Musa Al-Asy’ari? Abu Musa al-Asy’ari , yang bernama asli Abdullah bin Qais bin Sulaim al-Asy’ari,adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad. Abu Musa al-Asy’ari berasal Yaman, dan masuk Islam di Mekkah sebelum terjadinya Hijrah. Ia dan dua saudara tuanya Abu Burdah dan Abu Ruhm, beserta 50 orang kaumnya meninggalkan Yaman dan ikut berhijrah ke Ha … • Abu Musa al-Asha’ari, Abu Musa, Abu Musa Al-Asy’ari r.a., Abdullah bin Qais bin Sulaim al-Asy’ari