▶️ Allah itu Al-Wasi ◀️
Allah itu Al-Wasi, artinya adalah Allah itu Maha Luas.
Allah itu memiliki segala ilmu serta kekayaan yang sangat luas, sehingga tidak ada yang mampu menandingi-Nya.
—
💡 Allah telah mempersiapkan diriNya untuk memberikan apa saja yang dibutuhkan oleh hambaNya, karena Dia adalah Dzat Yang Maha Luas Pemberian-Nya dan kepunyaan-Nyalah segala yang ada dilangit dan dibumi.
Sebenarnya tidak ada satupun dari aktivitas manusia yang tidak butuh kepada Allah.
Karena di dalam Hadist Qudsi Allah berfirman:
“Tidak bergerak sebutir zarrahpun dilangit dan dibumi kecuali atas izin Allah”.
Ini berarti ketergantungan kita kepada Allah haruslah secara penuh karena tidak satu zarahpun dari tubuh kita bisa bergerak kecuali atas izinNya.
Seperti contoh do’a Rasulullah ﷺ:
“Ya Allah, janganlah Engkau serahkan segala urusanku kepada diriku sendiri walaupun hanya sekejap”.
Do’a ini mengisyaratkan tidak ada satupun pekerjaan yang mampu beliau lakukan tanpa pertolongan Allah.
Dengan kata lain tiada daya upaya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah.
💡 Oleh sebab itu jangan sekali-kali kita bergantung kepada selain Allah (makhluq).
Karena semua makhluq termasuk manusia tidak bisa mengabulkan apa yang kita inginkan.
Allah hanya butuh pengakuan hamba-hambaNya.
Semakin butuh kepada Allah semakin banyak kita memohon pertolongan kepadaNya.
Akan tetapi dalam kehidupan kita sehari-hari kita tidak bisa merasakan hal ini, kita merasa memiliki kemampuan untuk berbuat sesuatu, sedikit saja bisa membantu orang lain kita sudah merasa bangga.
Seolah-olah tidak ada campur tangan Allah.
Oleh karena itu Al Wasi’u ini hanya berlaku bagi orang yang butuh kepada Allah yang berdo’a untuk keselamatan akhiratnya dan tidak akan berlaku bagi orang-orang yang merasa memiliki kemampuan yang berdo’a untuk kebutuhan nafsunya.
💡 Dalam satu keterangan dijelaskan:
“Kepada sesama makhluk (manusia) kita harus bijaksana, tetapi kepada Allah kita harus seperti bayi yang hanya bisa merintih, menangis, bergantung dan tidak merasa memiliki kekuatan atau daya upaya sedikitpun”.
―Al Waasi’ termasuk dalam 99 Asma’ul husna.
isya
Apa itu isya? waktu menjelang malam sesudah lenyapnya sinar merah di ufuk barat; waktu salat wajib setelah lenyapnya sinar merah di ufuk barat sampai menjelang terbit fajar; salat wajib sebanyak empat rakaat pada malam hari antara habis waktu magrib dan menjelang subuh … •