Al-Mufarridun yaitu orang yang banyak berdzikir.
وعَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رسُولُ الله – صلى الله عليه وسلم – : (( سَبَقَ المُفَرِّدُونَ )) قالوا : وَمَا المُفَرِّدُونَ ؟ يَا رسولَ الله قَالَ: (( الذَّاكِرُونََ اللهَ كثيراً والذَّاكِرَاتِ )) . رواه مسلم.
وَرُوي : (( المُفَرِّدُونَ )) بتشديد الراءِ وتخفيفها والمشهُورُ الَّذِي قَالَهُ الجمهُورُ : التَّشْديدُ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
📗 “Telah mendahului al-mufarridun (orang-orang yang menyendiri dalam ibadah).”
Para sahabat bertanya,
“Siapakah al-mufarridun itu wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab,
“Laki-laki dan perempuan yang banyak berdzikir kepada Allah.”
— HR. Bukhari: 4940 / HR. Muslim, no. 2626
Diriwayatkan Al-Mufarridun dengan ra’ ditasydid dan ada yang menyatakan tidak ditasydid. Namun yang masyhur adalah yang dikatakan oleh jumhur ulama yaitu menggunakan tasydid.
Faedah Hadits:
• Disunnahkan merutinkan dzikir karena dzikir adalah amalan yang paling afdal disibukkan oleh hamba setelah yang fardhu.
• Siapa saja yang merutinkan dan memperbanyak dzikir berarti ia telah mendahului yang lainnya. Tidak ada yang bisa mengunggulinya kecuali ada yang berdzikir semisal atau lebih afdal daripada itu.
• Cara mendapatkan ilmu bisa dengan metode tanya jawab.
• Asal dari al-mufarridun adalah orang yang berpisah dari orang sekitarnya lantas ia terus berdzikir kepada Allah. Namun yang dimaksudkan dalam hadits adalah orang yang banyak berdzikir kepada Allah.
Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Rumaysho.Com