▶️ Allah itu Al-Afuwwu ◀️
Artinya adalah Allah itu Maha Pemaaf.
Jika kita telah mengakui kesalahan kita dan meminta maaf, maka Allah akan memafkan kita dan menghapus dosa kita.
—
Allah sangat mudah memaafkan dosa-dosa yang berhubungan langsung kepada-Nya, yang penting hamba-Nya bersungguh-sungguh meminta maaf dan tidak mengulangi lagi.
💡 Akan tetapi yang berat adalah dosa hablum minannas, karena disamping memohon ampun kepada Allah juga harus menyelesaikan haq adami (meminta maaf kepada sesama manusia).
Andaikata tidak ada pemaafan dari Allah, maka tidak ada satupun manusia yang bisa selamat dan masuk syurga.
Karena kita ini dahulunya adalah orang-orang musyrik yang menyekutukan Allah.
Akan tetapi walaupun musyrik adalah dosa yang paling besar, Allah Ta’ala tetap memaafkan.
Yang penting kita bertaubat, beriman dan jangan sekali-kali menyekutukan Allah lagi.
ㅤ
💡 Dosa ada dua macam, yaitu dosa Hablum Minallah (hubungan langsung kepada Allah) dan dosa Hablum Minannas (hubungan dengan sesama manusia).
Oleh sebab itu apabila kita duduk diantara dua sujud ada dua permohonan ampun.
Yaitu Robbighfirli (ampunilah dosaku yang sifatnya sesama manusia) dan Wa’fuanni (ma’afkanlah kesalahanku yang sifatnya langsung kepada Allah Ta’ala).
Disini Allah lebih mendahulukan Robbigfirli dari pada Wa’fuanni.
Hal ini membuktikan bahwa dosa yang berhubungan langsung kepada Allah Ta’ala lebih mudah untuk dimaafkan, dari pada dosa yang berhubungan dengan sesama manusia.
Ibaratnya ada orang tua yang memiliki beberapa orang anak.
Andaikata salah satu dari anaknya berbuat salah kepadanya, maka orang tua tersebut akan mudah memaafkan, apabila sang anak mau meminta maaf.
Akan tetapi jika salah satu dari anaknya berbuat salah kepada anaknya yang lain, maka orang tua belum memaafkan sebelum dia meminta maaf kepada saudaranya yang lain tersebut.
💡 Begitupun juga dengan Allah.
Dia mudah memaafkan kesalahan-kesalahan hambaNya yang sifatnya langsung kepadaNya.
Dengan satu syarat hambanya mau memohon maaf dan memenuhi syarat-syaratnya.
Yaitu menyesal, memohon maaf, berjanji tidak melakukan lagi dan berusaha menepati janjinya tersebut.
―Al Afuww termasuk dalam 99 Asma’ul husna.
An-Nashir
Siapa itu An-Nashir? An-Nashir Lidinillah bergelar Abu al-Abbas dengan nama asli Ahmad bin al-Mustadhi’ Biamrillah adalah Khalifah ke-34 Bani Abbasiyah di Baghdad dari 1180 hingga 1225. Adz-Dzahabi berkata tentang masa kekuasaannya: “Tidak seorang pun dari khalifah yang memegang kekuasaan lebih lama darinya. Karena dia berkuasa sela … • • An Nashir