Allaahumma rabba jibroo-iil, wa miikaa-iil, wa isroofiil. Faathiros-samaawaati wal ardh. ‘Aalimal ghoibi wasy-syahaadati. Anta tahkumu baina ‘ibaadika fiimaa kaanuu fiihi yakhtalifuun. Ihdinii limakhtulifa fiihi minal haqqi bi-idznik. Innaka tahdii man tasyaa-u ilaa shirootim-mustaqiim.
Ya Allah, Tuhan Jibril, Mikail dan Israfil. Wahai Pencipta langit dan bumi. Wahai Tuhan yang mengetahui yang ghaib dan nyata. Engkau yang menjatuhkan hukum (untuk memutuskan) di antara hamba-hambaMu tentang apa yang mereka (orang-orang kristen dan yahudi) perselisihkan. Tunjukkanlah aku pada kebenaran dari apa yang dipertentangkan dengan seizin-Mu. Sesungguhnya Engkau menunjukkan pada jalan yang lurus bagi orang yang Engkau kehendaki.
HR. Muslim 1/534.
Doa istiftah ini sering dibaca Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam ketika shalat malam, namun tetap masyru’ juga dibaca pada shalat wajib dan shalat yang lain.
Sumber: Hisnul Muslim dan http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/macam-–-macam-doa-istiftah.html