یَوۡمَ تَرۡجُفُ الرَّاجِفَۃُ ۙ
Yauma tarjufurraajifat(u);
(Sungguh, kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama mengguncangkan alam,
―QS. An Naazi’at [79]: 6
―QS. An Naazi’at [79]: 6
On the Day the blast (of the Horn) will convulse (creation),
― Chapter 79. Surah An Naazi’at [verse 6]
يَوْمَ | hari
(The) Day
|
---|---|
تَرْجُفُ | bergoncang
will quake
|
ٱلرَّاجِفَةُ | goncangan
the quaking one,
|
Tafsir QS. An-Nazi’at (79) : 6. Oleh Kementrian Agama RI
Pada ayat-ayat ini, Allah ﷻ berfirman dalam bentuk sumpah terhadap beberapa malaikat yang mencabut nyawa manusia dengan keras dan juga kepada para malaikat yang mencabut nyawa manusia dengan lemah-lembut.
Hal ini dalam rangka menegaskan adanya hari kebangkitan yang diingkari orang-orang musyrik.
Ayat-ayat selanjutnya yang juga dalam bentuk kalimat-kalimat sumpah kepada para malaikat yang turun dari langit dengan cepat sambil membawa perintah Allah.
Bahkan Allah bersumpah kepada para malaikat yang mendahului malaikat yang lain dengan kencang, serta para malaikat yang mengatur dunia.
Firman-firman dalam bentuk sumpah ini banyak terdapat pada surah-surah Makkiyyah karena banyak orang-orang musyrik menolak dan mengingkari hari kebangkitan, seperti pada Surah As-Saffat [37]: 1-4:
فَالتّٰلِيٰتِ ذِكْرًا .
اِنَّ اِلٰهَكُمْ لَوَاحِدٌ
Demi (rombongan malaikat) yang berbaris bersaf-saf, demi (rombongan) yang mencegah dengan sungguh-sungguh, demi (rombongan) yang membacakan peringatan, sungguh, Tuhanmu benar-benar Esa.
(As-Saffat [37]: 1-4)
Adapun jawab qasam (isi dari sumpah) pada awal Surah An-Nazi’at ini terdapat dalam ayat 6, yaitu sungguh pada saat alam berguncang ketika tiupan sangkakala pertama, semuanya rusak dan hancur.
Tiupan sangkakala yang pertama itu kemudian diikuti oleh tiupan kedua yang membangkitkan manusia dari kuburnya.
Inilah hari Kiamat dalam arti yang sebenarnya.
Ayat-ayat permulaan pada Surah An-Nazi’at ini oleh jumhur mufasir dipahami sebagai sumpah-sumpah kepada para malaikat.
Akan tetapi, ada mufasir lain, seperti Ahmad Musthafa Al-Maragi, yang memahami sumpah ini bukan kepada para malaikat, tetapi kepada bintang-bintang yang beredar menurut aturan tertentu, seperti matahari, bulan, dan planet-planet yang lain.
Dalam tafsir Al-MarAgi, ayat-ayat ini dipahami sebagai bintang-bintang yang sigap dan cepat jalannya, cahaya-cahaya yang keluar dari bintang ke bintang, dan bintang-bintang yang jalannya cepat dari bintang-bintang yang lain.
Adapun tentang pemahaman jawab qasam-nya sama dengan pendapat jumhur mufasir.
Tafsir QS. An Naazi’at (79) : 6. Oleh Muhammad Quraish Shihab:
dan demi yang mengatur dan menjalankan segala macam urusan dengan kelebihan yang ada pada dirinya, sungguh hari kiamat itu pasti datang.
Saat seluruh makhluk digoncangkan oleh tiupan sangkakala pertama, kemudian diikuti oleh tiupan kedua yang dibarengi dengan kebangkitan.
Oleh tim Mujamma’ Raja Fahd arahan Syaikh al-Allamah Dr. Shalih bin Muhammad Alu asy-Syaikh:
Allah bersumpah dengan malaikat-malaikat yang mencabut nyawa orang-orang kafir dengan keras, demi malaikat-malaikat yang mencabut nyawa orang-orang yang beriman dengan sigap dan lemah lembut, demi malaikat yang turun dan naik ke langit dengan cepat, demi malaikat-malaikat yang mendahului dan bersegera melaksanakan perintah Tuhan mereka untuk mengatur urusan semesta yang ditugaskan kepada mereka.
Dan tidak boleh bagi makhluk untuk bersumpah dengan selain penciptanya.
Jika ia melakukan hal itu, maka ia telah berbuat syirik.
Sungguh kalian benar-benar akan dibangkitkan dan dihisab.
Yaitu, pada hari ketika bumi berguncang dengan tiupan pertama sebagai tiupan kematian, kemudian diikuti tiupan kedua untuk menghidupkannya kembali.
Oleh Jalaluddin al-Mahalli & Jalaluddin as-Suyuthi:
(Pada hari ketika terjadinya guncangan yang hebat) yakni tiupan pertama malaikat Israfil yang mengguncangkan segala sesuatu dengan hebatnya.
Kemudian pengertian ini diungkapkan ke dalam bentuk kejadian yang timbul dari tiupan tersebut.
Oleh Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi:
Firman Allah subhanahu wa ta’ala:
(Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama mengguncangkan alam, tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua.
(QS. An-Nazi’at [79]: 6-7)
Ibnu Abbas mengatakan bahwa keduanya adalah tiupan sangkakala, yaitu tiupan yang pertama dan tiupan yang kedua.
Hal yang sama dikatakan oleh Mujahid, Al-Hasan, Qatadah, dan Ad-Dahhak serta lain-lainnya yang bukan hanya seorang.
Telah diriwayatkan dari Mujahid bahwa adapun tiupan yang pertama disebutkan oleh firman-Nya:
(Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama mengguncangkan alam.
(QS. An-Nazi’at [79]: 6)
Maka semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
Pada hari bumi dan gunung-gunung berguncangan.
(QS. Al-Muzzammil [73]: 14)
Sedangkan tiupan yang kedua dinamakan radifah, semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur.
(QS. Al-Haqqah [69]: 14)
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Waki’, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Abdullah ibnu Muhammad ibnu Aqil, dari AbutTufail ibnu Ubay Ka’b, dari ayahnya yang mengatakan bahwa Rasulullah ﷺ pernah bersabda:
Tiupan pertama yang mengguncangkan dilakukan, lalu diiringi dengan tiupan yang kedua, maka datanglah maut berikut segala sesuatunya.
Maka seorang lelaki bertanya,
"Wahai Rasulullah, bagaimanakah pendapatmu jika aku jadikan semua salawatku untukmu?"
Rasulullah ﷺ menjawab:
Kalau begitu, Allah akan menghindarkanmu dari semua kesusahan dunia dan akhiratmu.
Imam Turmuzi, Ibnu Jarir, dan Ibnu Abu Hatim telah meriwayatkan hal yang semisal melalui Sufyan As-Sauri berikut dengan sanad yang sama.
Lafaz Imam Turmuzi dan Ibnu Abu Hatim menyebutkan bahwa Rasulullah ﷺ apabila telah berlalu dua pertiga malam, beliau berdiri, lalu bersabda:
Hai manusia, ingallah kepada Allah, tiupan pertama yang mengguncangkan (akan) datang yang diiringi dengan tiupan yang kedua, maka datanglah maut berikut segala sesuatunya.
Kata Pilihan Dalam Surah An Naazi’at (79) Ayat 6
|
|
---|
Lafaz ini dalam bentuk ism fa’il berasal dari ar rajfah atau rajafa-yarjufu yang bermakna bergerak dan bergoncang dengan sangat kuat.
Rajafa fulaan berarti tidak tenang disebabkan takut berulang apa yang dialaminya.
Rajafa yadahu bermakna tangannya gementar karena sakit.
Rajafat al ardh artinya gempa.
Dalam Mu’jam Alfaaz Al Qur’an, lafaz ar raajifah dengan banyak perubahan di dalam Al Qur’an mengandung beberapa makna yaitu bergoncang, sekali goncangan, hari kiamat yang menggoncangkan semua perkara, menyebarkan fitnah dan berita berita buruk.
Darinya lafaz murjif dan jamaknya al murjifuun yang bermakna orang yang menyebarkan berita-berita buruk bagi menggemparkan dan menjadikan mereka hura-hara.
Lafaz ar raajifah disebut sekali di dalam Al Quran yaitu dalam surah An Naazi’aat (79), ayat 6.
Sedangkan ar rajfah disebut empat kali yaitu dalam surah:
• Al A’raaf (7), ayat 78, 91, 155;
• Al Ankabut (29), ayat 37.
Al murjifuun disebut sekali saja yaitu dalam surah Al Ahzab (33), ayat 60.
Allah berfirman:
Ibnu Abbas, Al Hasan, Qatadah dan Ad Dahhak berpendapat, ar raajifah adalah tiupan pertama yang mematikan semua makhluk dengan izin Allah.
Al Hasan menjelaskan firman Allah,
Artinya, "Dan sudah tentu akan di tiup sangkakala, maka pada waktu itu matilah makhluk-makhluk yang ada di langit dan yang ada di bumi kecuali siapa yang dikehendaki oleh Allah".
Mujahid berkata yauma tarjufur raajifah bermakna hari bumi dan gunung digoncangkan.
Kesimpulannya, kedua pendapat ini benar karena ia adalah tanda bermulanya hari kiamat.
Asy Syawkani mengatakan, ar raajifah bermaksud tiupan dahsyat yang menggoncangkan segala sesuatu seperti suara petir yaitu tiupan pertama yang mematikan seluruh makhluk.
Unsur Pokok Surah An Naazi’at (النازعات)
Surat An Naazi’aat terdiri atas 46 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat An Naba’.
Dinamai "An Naazi’aat (Malaikat-malaikat yang mencabut) diambil dari perkataan "An Naazi’aat yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Dinamai pula "As Saahirah" yang diambil dari ayat 14, dan dinamai juga "Ath Thaammah" diambil dari ayat 34.
Keimanan:
▪ Penegasan Allah tentang adanya hari kiamat dan sikap orang-orang musyrik terhadapnya.
▪ Manusia dibagi 2 golongan di akhirat.
▪ Manusia tidak dapat mengetahui kapan terjadinya saat kiamat.
Kisah:
▪ Kisah Musa `alaihis salam dengan Fir’aun.
QS. An-Naazi'at (79) : 1-46 ⊸ Misyari Rasyid Alafasy
Ayat 1 sampai 46 + Terjemahan Indonesia
QS. An-Naazi'at (79) : 1-46 ⊸ Nabil ar-Rifa’i
Ayat 1 sampai 46
Ayat ini terdapat dalam surah An Naazi’at.
Surah An-Nazi’at (bahasa Arab:النّازعات) adalah surah ke-79 dalam Alquran.
Surah ini tergolong surah Makkiyah, terdiri atas 46 ayat.
Dinamakan An Naazi’aat yang berarti Malaikat-malaikat yang mencabut berasal dari kata An Naazi’aat yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Dinamai pula as Saahirah yang diambil dari ayat 14, dinamai juga Ath Thaammah diambil dari ayat 34.
Nomor Surah | 79 |
---|---|
Nama Surah | An Naazi’at |
Arab | النازعات |
Arti | Malaikat-Malaikat Yang Mencabut |
Nama lain | as-Sahirah (Permukaan Bumi) at-Tammah (Malapetaka Besar) |
Tempat Turun | Mekkah |
Urutan Wahyu | 81 |
Juz | Juz 30 |
Jumlah ruku’ | 2 ruku’ |
Jumlah ayat | 46 |
Jumlah kata | 133 |
Jumlah huruf | 553 |
Surah sebelumnya | Surah An-Naba’ |
Surah selanjutnya | Surah ‘Abasa |
79:6, 79 6, 79-6, Surah An Naazi'at 6, Tafsir surat AnNaaziat 6, Quran AnNaziat 6, An Naziat 6, An-Nazi’at 6, Surah An Naziat ayat 6
79:6
۞ QS. 79:1 • Tugas-tugas malaikat • Keluarnya ruh orang kafir
۞ QS. 79:2 • Tugas-tugas malaikat • Keluarnya ruh orang mukmin
۞ QS. 79:3 • Tugas-tugas malaikat
۞ QS. 79:4 • Tugas-tugas malaikat • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 79:5 • Tugas-tugas malaikat
۞ QS. 79:6 • Peniupan sangkakala • Kedahsyatan hari kiamat • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 79:7 • Peniupan sangkakala • Kedahsyatan hari kiamat • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 79:8 • Keadaan orang kafir pada hari penghimpunan • Azab orang kafir
۞ QS. 79:9 • Keadaan orang kafir pada hari penghimpunan • Azab orang kafir
۞ QS. 79:10 • Mengingkari hari kebangkitan • Nama-nama neraka
۞ QS. 79:11 • Cobaan kubur • Mengingkari hari kebangkitan
۞ QS. 79:12 • Mengingkari hari kebangkitan
۞ QS. 79:13 • Peniupan sangkakala • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 79:14 • Manusia dibangkitkan dari kubur • Nama-nama neraka
۞ QS. 79:16 • Sifat Kalam (berfirman) • Ar Rabb (Tuhan)
۞ QS. 79:19 • Tauhid Rububiyyah • Sifat Kalam (berfirman) • Ar Rabb (Tuhan)
۞ QS. 79:21 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 79:22 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 79:24 • Mendustai Allah
۞ QS. 79:25 • Azab orang kafir
۞ QS. 79:26 • Maksiat dan dosa
۞ QS. 79:27 • Kekuasaan Allah
۞ QS. 79:28 • Dalil-dalil adanya Allah Ta’ala
۞ QS. 79:29 • Dalil-dalil adanya Allah Ta’ala
۞ QS. 79:31 • Dalil-dalil adanya Allah Ta’ala
۞ QS. 79:32 • Dalil-dalil adanya Allah Ta’ala
۞ QS. 79:34 • Nama-nama hari kiamat
۞ QS. 79:35 • Penghimpunan manusia dan keadaan mereka • Menghitung amal kebaikan
۞ QS. 79:36 • Kedahsyatan hari kiamat • Sifat hari penghitungan • Nama-nama neraka
۞ QS. 79:37 • Derajat para pemeluk agama • Azab orang kafir
۞ QS. 79:39 • Nama-nama neraka • Azab orang kafir
۞ QS. 79:40 • Ar Rabb (Tuhan) • Mempersiapkan diri menghadapi hari kiamat
۞ QS. 79:41 • Pahala iman • Perbuatan baik adalah penyebab masuk surga • Keutamaan iman • Amal shaleh sebagai pintu kebaikan •
۞ QS. 79:42 • Waktu kiamat tidak diketahui
۞ QS. 79:43 • Waktu kiamat tidak diketahui
۞ QS. 79:44 • Allah memiliki kunci alam ghaib • Keluasan ilmu Allah • Ar Rabb (Tuhan) • Waktu kiamat tidak diketahui •
۞ QS. 79:45 • Mempersiapkan diri menghadapi hari kiamat
۞ QS. 79:46 • Kedahsyatan hari kiamat • Keadaan orang kafir pada hari penghimpunan • Azab orang kafir
Dan jika kamu memutuskan perkara mereka,
maka putuskanlah (perkara itu) diantara mereka dengan adil,
sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil.
― QS. Al-Ma’idah [5]: 42
Maha Suci Allah,
yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami.
― QS. Al-Isra’ [17]: 1
Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar,
sebagaimana diperintahkan kepadamu & (juga) orang yang telah taubat beserta kamu & janganlah kamu melampaui batas.
Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
― QS. Hud [11]: 112
Peliharalah dirimu & keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia & batu,
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras,
dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka
― QS. At-Tahrim [66]: 6
+
ArrayShare your Results:
Masyarakat Arab sebelum Islam memiliki kebiasaan buruk, juga memiliki kebiasaan baik. Di bawah ini yang tidak termasuk kebiasaan baik masyarakat Arab sebelum Islam adalah … Berikut ini yang bukan merupakan substansi dakwah Rasulullah di Mekkah adalah … Dalam QS. Al-Muddassir ayat 1-7 adalah menjadi dasar bagi Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk melakukan dakwah di Mekkah secara … Dari proses dakwah secara diam-diam yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika melakukan dakwah di Mekkah, maka terdapat beberapa sahabat yang masuk Islam pertama kali. Mereka dikenal dengan sebutan … Cara yang pertama kali ditempuh oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika melakukan dakwah di Mekkah secara terang- terangan adalah …
Selain berisi kisah-kisah umat terdahulu, dalam Alquran juga terdapat tamsil sebagai peringatan bagi manusia. Tamsil artinya … Alquran adalah mukjizat terbesar bagi Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di bawah ini merupakan bukti bahwa Alquran adalah mukjizat yang terbesar adalah … Fungsi utama kandungan Alquran yang menjelaskan kisah umat terdahulu adalah sebagai … Yang berarti ”menggabungkan sesuatu dengan yang lain” adalah lafaz … Al-Lihyaniy berpendapat bahwa Alquran secara etimologi memiliki arti …
Allah Subhanahu Wa Ta`ala Melihat semua apa yang di lakukan oleh hambanya, karena Allah bersifat … Dalam memutuskan suatu perkara, Dinda sangat adil karena Dinda meneladani sifat Allah … Salah satu cara mengagungkan tanda-tanda kebesaran Allah Subhanahu Wa Ta`ala yaitu … dengan … Tata cara membaca Alquran dimulai dengan … Dalam surah Alquran, At-Tin artinya …
Apa itu Al Baasith? Allah itu Al-Basith ◀ Selain memiliki sifat Al-Qabudh , Allah juga memiliki sifat Al-Basith. Artinya adalah Allah itu Maha Melapangkan. Allah bisa melapangkan apapun bagi siapa saja yang Allah kehendaki. &128161; Allah bisa melapangkan rezeki bagi siapa saja yang Allah kehendaki, dan bisa menyempitkannya sesuai yang Allah … • Al-Baasith, Al-Basith
Apa itu mukhabarah? mu.kha.ba.rah perjanjian bagi hasil dalam penggarapan tanah, pemilik menyerahkan tanah kepada penggarap, benih dari penggarap, hasil dibagi bersama sesuai dengan perjanjian … •
Siapa itu Hasan bin Ali? Al-Hasan bin ‘Ali adalah putra Ali bin Abi Thalib dan Fatima Zahra dan cucu dari Nabi. Dia adalah Imam kedua Syiah dan nenek moyang ibu dari Dua Belas Imam, dari Muhammad al-Baqir hingga Muhammad al-Mahdi, serta para Imam Ismailiyah. Muslim, terutama Syiah, menyebutnya sebagai Imam Hasan Mojtaba. Nama panggilanny … • Hassan ibn Ali bin Abi Talib, Hasan ibn Ali