وَ اِنَّکَ لَعَلٰی خُلُقٍ عَظِیۡمٍ
Wa-innaka la’al khuluqin ‘azhiimin;
Pencarian untuk {phrase} ({results_count} dari {results_count_total})
Displaying {results_count} results of {results_count_total}
And indeed, you are of a great moral character.
― Chapter 68. Surah Al Qalam [verse 4]
وَإِنَّكَ | dan sesungguhnya kamu
And indeed, you
|
---|---|
لَعَلَىٰ | benar-benar di atas
surely (are)
|
خُلُقٍ | budi pekerti
(of) a moral character
|
عَظِيمٍ | luhur/agung
great.
|
Tafsir QS. Al-Qalam (68) : 4. Oleh Kementrian Agama RI
Ayat ini memperkuat alasan yang dikemukakan ayat di atas dengan menyatakan bahwa pahala yang tidak terputus itu diperoleh Rasulullah ﷺ sebagai buah dari akhlak beliau yang mulia.
Pernyataan bahwa Nabi Muhammad mempunyai akhlak yang agung merupakan pujian Allah kepada beliau, yang jarang diberikan-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang lain.
Secara tidak langsung, ayat ini juga menyatakan bahwa tuduhan-tuduhan orang musyrik bahwa Nabi Muhammad adalah orang gila merupakan tuduhan yang tidak beralasan sedikit pun, karena semakin baik budi pekerti seseorang semakin jauh ia dari penyakit gila.
Sebaliknya semakin buruk budi pekerti seseorang, semakin dekat ia kepada penyakit gila.
Nabi Muhammad adalah seorang yang berakhlak agung, sehingga jauh dari perbuatan gila.
Ayat ini menggambarkan tugas Rasulullah ﷺ sebagai seorang yang berakhlak mulia.
Beliau diberi tugas menyampaikan agama Allah kepada manusia agar dengan menganut agama itu mereka mempunyai akhlak yang mulia pula.
Beliau bersabda:
Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak mulia (dari manusia).
(Riwayat Ahmad dari Abu Hurairah)
Tafsir QS. Al Qalam (68) : 4. Oleh Muhammad Quraish Shihab:
Sesungguhnya kamu benar-benar berpegang teguh pada sifat-sifat dan perbuatan-perbuatan baik yang telah ditetapkan Allah untukmu.
Oleh Jalaluddin al-Mahalli & Jalaluddin as-Suyuthi:
(Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti) beragama
(yang agung.)
Oleh Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi:
Firman Allah subhanahu wa ta’ala:
Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang luhur.
(QS. Al-Qalam [68]: 4)
Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa sesungguhnya engkau Muhammad, berada dalam agama yang hebat, yaitu agam Islam.
Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid, Abu Malik, As-Saddi, dan Ar-Rabi’ ibnu Anas.
Hal yang sama dikatakan pula oleh Ad-Dahhak dan Ibnu Zaid.
Menurut Atiyyah, disebutkan benar-benar berbudi pekerti yang agung.
Ma’mar telah meriwayatkan dari Qatadah, bahwa ia pernah bertanyakepada Aisyah r.a. tentang akhlak Rasulullah ﷺ Maka Aisyah menjawab:
Yakni sebagaimana yang terdapat di dalam Alquran.
Sa’id ibnu Abu Arubah mengatakan dari Qatadah sehubungan dengan makna firman-Nya:
Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang luhur.
(QS. Al-Qalam [68]: 4)
Diceritakan kepada kami bahwa Sa’d ibnu Hisyam pernah bertanya kepada Aisyah r.a. tentang akhlak Rasulullah ﷺ Maka Aisyah balik bertanya kepadanya,
"Bukankah engkau telah membaca Alquran?"
Sa’id menjawab,
"Benar,"
Aisyah berkata:
Maka sesungguhnya akhlak Rasulullah ﷺ adalah Alquran.
Abdur Razzaq telah meriwayatkan dari Ma’mar, dari Qatadah, dari Zurarah ibnu Aufa, dari Sa’d ibnu Hisyam yang mengatakan bahwa ia pernah bertanya kepada Aisyah,
"Wahai Ummul Mu’minin, ceritakanlah kepadaku tentang akhlak Rasulullah?"
Aisyah balik bertanya,
"Bukankah kamu telah membaca Alquran?"
Aku menjawab,
"Ya."
Maka ia berkata:
Akhlak beliau adalah Alquran.
Ini merupakan ringkasan dari suatu hadis yang cukup panjang.
Imam Muslim telah meriwayatkannya di dalam kitab Sahih-nya melalui hadis Qatadah dengan panjang lebar yang nanti akan diterangkan di dalam tafsir surat Al-Muzzammil, insya Allah.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ismail, telah menceritakan kepada kami Yunus, dari Al-Hasan yang mengatakan bahwa ia pernah bertanya kepada Aisyah tentang akhlak Rasulullah ﷺ Maka Aisyah menjawab:
Akhlak beliau adalah Alquran.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Aswad, telah menceritakan kepada kami Syarik, dari Qais ibnu Wahb, dari seorang lelaki dari kalangan Bani Sawad yang mengatakan bahwa ia pernah bertanya kepada Aisyah tentang akhlak Rasulullah ﷺ Maka Aisyah balik bertanya, bahwa bukankah kamu telah membaca firman-Nya:
Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang luhur.
(QS. Al-Qalam [68]: 4)
Lalu aku berkata,
"Ceritakanlah kepadaku salah satu dari contohnya."
Aisyah r.a. menceritakan bahwa ia membuat makanan untuk Nabi ﷺ dan bertepatan dengan itu Hafsah pun membuat makanan untuk beliau.’ Lalu ia berpesan kepada budak perempuannya yang akan disuruhnya mengantarkan makanan itu,
"Pergilah kamu, dan lihatlah bila Hafsah datang dengan membawa makanannya sebelumku.
Maka buanglah makanannya."
Ternyata Hafsah pun datang dengan membawa makanannya.
Maka budak perempuan Aisyah itu menjatuhkan dirinya dan mengenai mangkuk makanan Hafsah hingga mangkuknya pecah dan makanannya terjatuh, sedangkan mangkuk yang dipakai adalah barang pecah belah.
Lalu Rasulullah ﷺ memungutnya dan bersabda,
"Gantilah olehmu, atau engkau harus mengganti – Aswad ragu – wadah ini dengan wadahmu."
Setelah itu Nabi ﷺ tidak mengucapkan kata-kata lagi.
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ubaid ibnu Adam ibnu Abu Iyas, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Ibnul Mubarak ibnu Fudalah, dari Al-Hasan, dari Sa’d ibnu Hisyam yang mengatakan bahwa ia datang kepada Aisyah Ummul Muminin, lalu menanyakan kepadanya tentang akhlak Rasulullah ﷺ Maka ia menjawab,
"Akhlak beliau adalah Alquran, tidakkah kamu telah membaca firman-Nya:
‘Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang luhur’ (QS. Al-Qalam [68]: 4)."
Imam Abu Daud dan Imam Nasai telah meriwayatkan hal yang semisal melalui hadis Al-Hasan.
Ibnu Jarir mengatakan, telah -menceritakan kepadaku Yunus, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb, telah menceritakan kepadaku Mu’awiyah ibnu Saleh, dari Abuz Zahiriyah, dari Jubair ibnu Nafir yang mengatakan bahwa ia melakukan ibadah haji, lalu mengunjungi Aisyah r.a. dan menanyakan kepadanya tentang akhlak Rasulullah ﷺ Maka ia menjawab:
Akhlak Rasulullah ﷺ adalah Alquran.
Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Ahmad dari Abdur Rahman ibnu Mahdi.
Imam Nasai meriwayatkannya di dalam kitab tafsir, dari Ishaq ibnu Mansur, dari Abdur Rahman ibnu Mahdi, dari Mu’awiyah ibnu Saleh dengan sanad yang sama.
Makna yang dimaksud dari kesemuanya ini menunjukkan bahwa Rasulullah ﷺ adalah seorang yang mengamalkan Alquran;
mengamalkan perintahnya dan manjauhi larangannya, yang hal ini telah tertanam dalam diri beliau sebagai watak dan pembawaannya serta sebagai akhlak yang telah terpatri dalam sepak terjang beliau ﷺ Maka apa pun yang diperintahkan oleh Alquran, beliau pasti mengerjakannya;
dan apa pun yang dilarang oleh Alquran, beliau pasti meninggalkannya.
Hal ini di samping watak yang dibekalkan oleh Allah dalam diri beliau berupa akhlak yang besar seperti sifat pemalu, dermawan, berani, pemaaf, penyantun, dan semua akhlak yang terpuji.
Sebagaimana yang disebutkan di dalam kitab Sahihain, dari Anas yang telah mengatakan:
“Aku menjadi pelayan Rasulullah ﷺ selama sepuluh tahun, dan beliau sama sekali belum pernah membentakku dengan kata,
"Husy!"
Dan belum pernah mengatakan terhadapku tentang sesuatu yang seharusnya tidak kulakukan,
"Mengapa engkau melakukannya?"
Dan tidak pula terhadap sesuatu yang seharusnya kulakukan,
"Mengapa tidak engkau lakukan?"
Beliau ﷺ adalah seorang yang paling baik akhlaknya, dan aku belum pernah memegang kain sutra, baik yang tebal maupun yang tipis dan tidak pula sesuatu yang lebih lembut dari telapak tangan Rasulullah ﷺ Dan aku belum pernah mencium minyak kesturi dan tidak pula wewangian lainnya yang lebih harum daripada bau keringat Rasulullah ﷺ
Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ishaq ibnu Mansur, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Yuuus, dari ayahnya, dari Abu Ishaq yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Al-Barra r.a. telah mengatakan:
Rasulullah ﷺ adalah orang yang paling tampan wajahnya dan paling baik akhlaknya;
tubuh beliau tidak terlalu tinggi, dan tidak pula terlalu pendek.
Hadis–hadis yang menerangkan bab ini cukup banyak, Imam Abu Isa At-Turmuzi telah menghimpunnya di dalam Kitabusy Syama’il.
//Dan kampungsunnah telah merilis ebook ringkasan dari kitab syamail yang diringkas dan di tahqiq oleh syaikh Al-Albani, silakan rujuk kesana//
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq, telah menceritakan kepada kami Ma’mar, dari Az-Zuhri, dari Urwah, dari Aisyah yang telah mengatakan:
Rasulullah ﷺ sama sekali belum pernah memukulkan tangannya kepada seorang pun dari pelayannya, dan belum pernah memukul seorang pun dari istri (beliau), dan belum pernah memukulkan tangannya kepada sesuatu pun kecuali bila dalam berjihad di jalan Allah.
Dan tidak pernah beliau disuruh memilih di antara dua perkara melainkan memilih yang paling disukai dan paling ringan di antara keduanya terkecuali bila (yang ringan itu) berupa dosa.
Maka jika hal itu berupa dosa, maka beliau adalah orang yang paling menjauhinya.
Dan beliau tidak pernah melakukan suatu pembalasan yang pernah ditimpakan kepada dirinya, melainkan bila batasan-batasan Allah dilanggar, maka beliau baru melakukan pembalasan dan itu hanyalah karena Allah subhanahu wa ta’ala
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Sa’id ibnu Mansur, telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz ibnu Muhammad, dari Muhammad ibnu Ajlan, dari Al-Qa’qa’ ibnu Hakim, dari Abu Saleh, dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa Rasulullah ﷺ pernah bersabda:
Sesungguhnya aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak–akhlak yang baik.
Sebab-Sebab Diturunkannya Surah Al Qalam (68) Ayat 4
Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim di dalam Kitab ad-Dalaa-il dan al-Wahidi, dengan sanad yang bersumber dari ‘Aisyah bahwa tidak ada seorangpun yang memiliki akhlak yang lebih mulia daripada akhlak Rasulullah ﷺ apabila seseorang memanggil beliau, baik sahabat, keluarga, ataupun penghuni rumahnya beliau selalu menjawab:
“Labbaik (saya memenuhi panggilanmu)”.
Ayat ini turun sebagai penegasan bahwa Rasulullah ﷺ memiliki akhlak yang sangat terpuji.
Unsur Pokok Surah Al Qalam (القلم)
Surat ini terdiri atas 52 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al-‘Alaq.
Nama "Al-Qalam" diambil dari kata Al Qalam yang terdapat pada ayat pertama surat ini yang artinya "pena".
Surat ini dinamai pula dengan surat "Nun" (huruf "nun").
Keimanan:
▪ Nabi Muhammad ﷺ bukanlah orang yang gila melainkan manusia yang berbudi pekerti yang agung.
▪ Larangan bertoleransi di bidang kepercayaan.
▪ Larangan mengikuti orang-orang yang mempunyai sifat-sifat yang dicela Allah.
▪ Nasib yang dialami pemilik-pemilik kebun sebagai contoh orang-orang yang tidak bersyukur terhadap nikmat Allah.
▪ Kecaman-kecaman Allah kepada mereka yang ingkar dan azab yang akan menimpa mereka.
▪ Alquran adalah peringatan bagi seluruh umat.
QS. Al-Qalam (68) : 1-52 ⊸ Misyari Rasyid Alafasy
Ayat 1 sampai 52 + Terjemahan Indonesia
QS. Al-Qalam (68) : 1-52 ⊸ Nabil ar-Rifa’i
Ayat 1 sampai 52
Ayat ini terdapat dalam surah Al Qalam.
Surah Al-Qalam (Arab: القلم ,”Kalam”) adalah surah ke-68 dalam Alquran.
Surah ini tergolong surah Makkiyah, yang terdiri atas 52 ayat.
Dinamakan Al Qalam’ yang berarti pena di ambil dari kata Al Qalam yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Surat ini dinamai pula dengan surat Nun (huruf nun) diambil dari perkataan ’’Nun’’ yang terdapat pada ayat 1 surat ini.
Nomor Surah | 68 |
---|---|
Nama Surah | Al Qalam |
Arab | القلم |
Arti | Pena |
Nama lain | Nun |
Tempat Turun | Mekkah |
Urutan Wahyu | 2 |
Juz | Juz 28 |
Jumlah ruku’ | 2 ruku’ |
Jumlah ayat | 52 |
Jumlah kata | 301 |
Jumlah huruf | 1288 |
Surah sebelumnya | Surah Al-Mulk |
Surah selanjutnya | Surah Al-Haqqah |
68:4, 68 4, 68-4, Surah Al Qalam 4, Tafsir surat AlQalam 4, Quran Al-Qalam 4, Surah Al Qolam ayat 4
68:4
۞ QS. 68:3 • Balasan dan pahala dari Allah
۞ QS. 68:5 • Maksiat dan dosa
۞ QS. 68:6 • Maksiat dan dosa
۞ QS. 68:7 • Keluasan ilmu Allah • Ar Rabb (Tuhan) • Allah menggerakkan hati manusia
۞ QS. 68:8 • Perintah tidak mengikuti orang musyrik
۞ QS. 68:9 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 68:10 • Perintah tidak mengikuti orang musyrik
۞ QS. 68:15 • Sikap manusia terhadap kitab samawi • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 68:16 • Maksiat dan dosa
۞ QS. 68:19 • Ar Rabb (Tuhan) • Menyiksa pelaku maksiat
۞ QS. 68:20 • Menyiksa pelaku maksiat
۞ QS. 68:33 • Azab orang kafir • Menyiksa pelaku maksiat
۞ QS. 68:34 • Pahala iman • Ar Rabb (Tuhan) • Nama-nama surga • Sifat surga dan kenikmatannya •
۞ QS. 68:35 • Derajat para pemeluk agama • Keadilan Allah dalam menghakimi • Perbedaan derajat manusia sesuai dengan amalnya • Perbedaan tingkat amal saleh •
۞ QS. 68:37 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 68:38 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 68:39 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 68:40 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir • Kelemahan tuhan selain Allah
۞ QS. 68:41 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 68:42 • Hari tersingkapnya betis • Kedahsyatan hari kiamat • Para makhluk sujud kepada Allah • Keadaan orang kafir pada hari penghimpunan •
۞ QS. 68:43 • Keadaan orang kafir pada hari penghimpunan • Azab orang kafir • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 68:44 • Sikap manusia terhadap kitab samawi • Penangguhan (siksa) orang kafir di dunia • Maksiat dan dosa
۞ QS. 68:45 • Maksiat dan dosa
۞ QS. 68:46 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir • Balasan dan pahala dari Allah
۞ QS. 68:47 • Allah memiliki kunci alam ghaib • Para utusan Allah pun tidak mengetahui alam ghaib • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 68:49 • Orang mukmin selalu dalam lindungan Allah Ta’ala • Ar Rabb (Tuhan)
Tidakkah mereka perhatikan, bahwa Kami telah jadikan (negeri mereka) tanah suci yang aman, padahal manusia di sekitarnya saling merampok.
Mengapa (setelah nyata kebenaran) mereka masih percaya kepada yang batil & ingkari nikmat Allah?
― QS. Al-‘Ankabut [29]: 67
Allah menghendaki kemudahan bagimu,
dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.
― QS. Al-Baqarah [2]: 185
Apakah orang kafir tak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup.
Maka mengapa mereka tiada juga beriman?
― QS. Al-Anbiya [21]: 30
Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berjihad dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.
― QS. As-Saff [61]: 4
Penjelasan:
وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
--QS. Al Mujadalah [58] : 11
+
ArrayShare your Results:
Berakhirnya seluruh kehidupan di dunia dinamakan … Hari kiamat di jelaskan dalam Alquran, surah … .Tempat berkumpulnya manusia di akhirat di sebut padang … Salah satu hikmah mempercayai datangnya hari akhir, yaitu … … Surah yang menjelaskan bahwa ‘Allah Subhanahu Wa Ta`ala tempat meminta’, yaitu … …
Pembukuan Alquran dilakukan pada masa khalifah … Setiap bencana dan musibah yang menimpa manusia di bumi sudah tertulis dalam kitab … Bu Nindi mempersiapkan pakaian bayi, karena bu Nindi tidak lama lagi akan melahirkan bayinya, perilaku bu Nindi termasuk meyakini … Allah Subhanahu Wa Ta`ala.Allah Subhanahu Wa Ta`ala tidak akan merubah nasib suatu kaum , sebelum kaum itu sendiri yang merubahnya, arti ayat tersebut terdapat dalam Alquran surah ar-Rad ayat … Salah satu contoh hikmah beriman kepada qada bagi siswa adalah …
Qada dan qadar termasuk rukun iman yang ke … Al Falaq artinya … Ayat ke 5 dari surah al-Falaq yaitu … … Percaya kepada Allah dan Rasulnya termasuk rukun … Meja, kursi, manusia, hewan dan tumbuhan adalah merupakan salah satu cara mengenal Allah Subhanahu Wa Ta`ala melalui …
Siapa itu Murrah bin Ka’ab? Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik, adalah seorang tokoh Bani Quraisy. Ia adalah kakek canggah tingkat enam dari Nabi Muhammad, ser...
Apa itu adopsi? adop.si pengangkatan anak orang lain sebagai anak sendiri; Huk penerimaan suatu usul atau laporan ; pemungutan … •
Apa itu Surga Adn? Surga Adn diciptakan, oleh Allah Subhanahu Wa Ta`ala dari intan putih. Kandidat penghuninya, ialah: Orang-orang yang sabar karena mencari keridhoan Tuhan-nya, mendirikan salat dan ...