Oleh Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi:
Kemudian dalam firman berikutnya Allah subhanahu wa ta’ala mendidik hamba-hamba-Nya yang beriman agar janganlah mereka menjadi seperti orang-orang kafir dan orang-orang munafik.
Untuk itu Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu mengadakan pembicaraan rahasia, janganlah kamu membicarakan tentang membuat dosa, permusuhan dan durhaka kepada Rasul.
(QS. Al-Mujadilah [58]: 9)
Yakni sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak mengerti dari kalangan kaum kuffar Ahli Kitab, dan orang-orang yang mengikuti jejak mereka dalam kesesatannya dari kalangan orang-orang munafik.
Dan bicarakanlah tentang membuat kebajikan dan takwa.
Dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nya kamu akan dikembalikan.
(QS. Al-Mujadilah [58]: 9)
Yaitu lalu Dia memberitahukan kepada kalian semua amal perbuatan dan ucapan kalian, Allah telah mencatatnya atas kalian dan akan membalaskannya terhadap kalian.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Bahz dan Affan, keduanya mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Hammam, dari Qatadah, dari Safwan ibnu Muharriz yang mengatakan bahwa aku sedang memegang tangan Ibnu Umar saat ada seorang lelaki menghadap jalannya, lalu lelaki itu bertanya,
"Apakah yang pernah engkau dengar dari Rasulullah ﷺ tentang pembicaraan rahasia kelak di hari kiamat?"
Ibnu Umar menjawab, bahwa ia pernah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:
Sesungguhnya Allah mendekat kepada seorang mukmin, lalu meletakkan naungan-Nya kepada orang mukmin itu dan menutupinya dari penglihatan manusia.
Lalu Allah memeriksa semua dosanya dan berfirman kepadanya,
"Tahukah kamu dosa anu?
Tahukah kamu dosa anu?
Tahukah kamu dosa anu?"
Dan manakala semua dosanya telah disebutkan dan diakuinya serta dia merasa dalam dirinya bahwa pastilah dirinya akan binasa, maka Allah berfirman,
"Sesungguhnya Aku telah menutupi dosa-dosamu ketika di dunia, dan Aku mengampuninya bagimu di hari ini."
Kemudian diberikanlah kepadanya kitab catatan amal-amal kebaikannya.
Dan adapun orang-orang kafir dan orang-orang munafik, maka para saksi mengatakan,
"Mereka adalah orang-orang yang mendustakan Tuhan mereka.
Ingatlah, laknat Allah menimpa orang-orang yang zalim."
Imam Bukhari dan Imam Muslim mengetengahkan hadis ini di dalam kitab sahih masing-masing melalui Qatadah.