اِنَّ عَذَابَ رَبِّہِمۡ غَیۡرُ مَاۡمُوۡنٍ
Inna ‘adzaaba rabbihim ghairu ma’muunin;
sesungguhnya terhadap azab Tuhan mereka, tidak ada seseorang yang merasa aman (dari kedatangannya),
―QS. Al Ma’aarij [70]: 28
―QS. Al Ma’aarij [70]: 28
Indeed, the punishment of their Lord is not that from which one is safe –
― Chapter 70. Surah Al Ma’aarij [verse 28]
إِنَّ | sesungguhnya
Indeed,
|
---|---|
عَذَابَ | siksaan/azab
(the) punishment
|
رَبِّهِمْ | Tuhan mereka
(of) your Lord
|
غَيْرُ | lain/tidak
(is) not
|
مَأْمُونٍ | orang yang merasa aman
to be felt secure (of) –
|
Tafsir QS. Al-Ma’arij (70) : 28. Oleh Kementrian Agama RI
Tidak satu pun di antara manusia yang merasa dirinya aman dari kedatangan azab Tuhannya.
Oleh karena itu, ia berusaha agar dia terjauh dari azab itu dengan bertakwa kepada-Nya.
Azab Tuhan hanya akan ditimpakan kepada orang yang tidak bertakwa kepada-Nya.
Semua orang yang beriman dengan sebenar-benarnya, mendirikan salat wajib, menunaikan zakat, dan percaya kepada adanya hari akhirat, hari dilaksanakan keadilan yang sesungguhnya, akan tenteram hatinya dan tidak merasa khawatir akan kedatangan azab Allah, sekalipun mereka belum dapat memastikan apakah mereka termasuk penghuni surga atau penghuni neraka.
Yang menenteramkan hati orang yang beriman itu ialah iman dan amal saleh yang telah dikerjakan.
Firman Allah:
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, Sabi’in, dan orang-orang Nasrani, barang siapa beriman kepada Allah, kepada hari kemudian, dan berbuat kebajikan, maka tidak ada rasa khawatir padanya dan mereka tidak bersedih hati.
(Al-Ma’idah [5]: 69)
Dan firman-Nya:
Tidak! Barang siapa menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, dan dia berbuat baik, dia mendapat pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. (Al-Baqarah [2]: 112)
Tafsir QS. Al Ma’aarij (70) : 28. Oleh Muhammad Quraish Shihab:
Ketiga, orang-orang yang mempercayai hari pembalasan lalu bersiap-siap dengan bekal untuk menghadapinya dan orang-orang yang takut kepada azab Tuhan mereka lalu bertakwa dan menjauhi hal-hal yang menyebabkan datangnya azab.
Sesungguhnya tidak seorang pun yang dapat merasa aman dari kedatangan siksa Tuhan mereka.
Oleh tim Mujamma’ Raja Fahd arahan Syaikh al-Allamah Dr. Shalih bin Muhammad Alu asy-Syaikh:
Sesungguhnya, manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.
Jika ia ditimpa oleh sesuatu yang tidak disukai atau kesulitan, ia banyak berkeluh kesah dan berputus asa.
Jika mendapat kebaikan dan kemudahan, ia amat kikir dan banyak menahan kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, mereka yang tetap menjaga menunaikannya tepat waktu, tidak terhalangi kesibukan apa pun, orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu yang diwajibkan atas mereka berupa zakat yang ditunaikan kepada mereka yang memerlukan bantuan dan tidak mempersulit orang-orang yang memintanya, orang-orang yang mempercayai hari perhitungan dan hari pembalasan sehingga mereka melakukan persiapan dengan beramal saleh.
Begitu pula orang-orang yang takut terhadap azab Allah.
Sesungguhnya, tidak ada seorang pun yang dijamin aman dari siksa Tuhan mereka.
Demikian pula orang-orang yang memelihara kemaluannya terhadap yang telah diharamkan Allah atas mereka kecuali terhadap istri-istri atau hamba sahaya yang mereka miliki.
Sesungguhnya, mereka dalam hal ini tidaklah disiksa.
Oleh Jalaluddin al-Mahalli & Jalaluddin as-Suyuthi:
(Karena sesungguhnya azab Rabb mereka tidak dapat orang merasa aman) dari kedatangannya.
Oleh Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi:
Firman Allah subhanahu wa ta’ala:
dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta).
(QS. Al-Ma’arij [70]: 24-25)
Yakni orang-orang yang di dalam harta mereka terdapat bagian tertentu bagi orang-orang yang memerlukan pertolongan.
Masalah ini telah diterangkan di dalam tafsir surat Az-Zariyat.
Firman Allah subhanahu wa ta’ala:
Dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan.
(QS. Al-Ma’arij [70]: 26)
Yaitu meyakini adanya hari kiamat, hari penghisaban, dan pembalasan;
maka mereka mengerjakan amalnya sebagaimana orang yang mengharapkan pahala dan takut akan siksaan.
Karena itulah dalam firman berikutnya disebutkan:
dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya.
(QS. Al-Ma’arij [70]: 27)
Maksudnya, takut dan ngeri terhadap azab Allah subhanahu wa ta’ala:
Karena sesungguhnya azab Tuhan mereka tidak dapat orang merasa aman (dari kedatangannya).
(QS. Al-Ma’arij [70]: 28)
Yakni tiada seorang pun yang merasa aman dari azab-Nya dari kalangan orang yang mengetahui akan perintah Allah subhanahu wa ta’ala kecuali hanya bila mendapat jaminan keamanan dari Allah subhanahu wa ta’ala
Unsur Pokok Surah Al Ma’aarij (المعارج)
Surat ini terdiri atas 44 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Haaqqah.
Perkataan "Al Ma’aarij" yang menjadi nama bagi surat ini adalah kata jamak dari ”Mi’raj",
diambil dari perkataan Al Ma’aarij yang terdapat pada ayat 3, yang artinya menurut bahasa "tempat naik".
Sedang para ahli tafsir memberi arti berrnacam-macam, di antaranya ialah "langit", nikmat karunia dan derajat atau tingkatan yang diberikan Allah subhanahu wa ta’ala kepada ahli surga.
Keimanan:
▪ Perintah bersabar kepada Nabi Muhammad ﷺ dalam menghadapi ejekan-ejekan dan keingkaran orang-orang kafir.
▪ Kejadian-kejadian pada hari kiamat.
▪ Azab Allah tak dapat dihindarkan dengan tebusan apapun.
▪ Sifat-sifat manusia yang mendorongnya ke api neraka.
▪ Amal-amal perbuatan yang dapat membawa manusia ke martabat yang tinggi.
▪ Peringatan Allah akan mengganti kaum yang durhaka dengan kaum yang lebih baik.
QS. Al-Ma'aarij (70) : 1-44 ⊸ Misyari Rasyid Alafasy
Ayat 1 sampai 44 + Terjemahan Indonesia
QS. Al-Ma'aarij (70) : 1-44 ⊸ Nabil ar-Rifa’i
Ayat 1 sampai 44
Ayat ini terdapat dalam surah Al Ma’aarij.
Surah Al-Ma’arij (Arab: المعارج , “Tempat-Tempat Naik”) adalah surah ke-70 dalam Alquran.
Surah ini tergolong surah Makkiyah yang terdiri atas 44 ayat.
Dinamakan Al Ma’aarij yang berarti tempat naik diambil dari perkataan Al Ma’aarij yang terdapat pada ayat ke 3 surat ini.
Para ahli tafsir memberikan beberapa penafsiran mengenai hal ini di antaranya langit, nikmat karunia dan derajat atau tingkatan yang diberikan Allah ﷻ kepada ahli surga.
Nomor Surah | 70 |
---|---|
Nama Surah | Al Ma’aarij |
Arab | المعارج |
Arti | Tempat naik |
Nama lain | Sa’ala dan Waqi’, Sa’ala sailun |
Tempat Turun | Mekkah |
Urutan Wahyu | 79 |
Juz | Juz 28 |
Jumlah ruku’ | 2 ruku’ |
Jumlah ayat | 44 |
Jumlah kata | 217 |
Jumlah huruf | 972 |
Surah sebelumnya | Surah Al-Haqqah |
Surah selanjutnya | Surah Nuh |
70:28, 70 28, 70-28, Surah Al Ma'aarij 28, Tafsir surat AlMaaarij 28, Quran AlMarij 28, Al Maarij 28, AlMaarij 28, Surah Al Maarij ayat 28
70:28
۞ QS. 70:1 • Kepastian hari kiamat
۞ QS. 70:2 • Kepastian hari kiamat • Maksiat dan dosa
۞ QS. 70:3 • Zul Ma’arij (Pemilik tempat-tempat naik)
۞ QS. 70:6 • Mengingkari hari kebangkitan
۞ QS. 70:7 • Kiamat telah dekat
۞ QS. 70:8 • Kedahsyatan hari kiamat • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 70:9 • Kedahsyatan hari kiamat • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 70:10 • Terputusnya hubungan antara sesama pada hari kiamat • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 70:11 • Orang kafir menebus dirinya pada hari kiamat • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 70:12 • Orang kafir menebus dirinya pada hari kiamat • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 70:13 • Orang kafir menebus dirinya pada hari kiamat • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 70:14 • Orang kafir menebus dirinya pada hari kiamat • Sifat hari penghitungan
۞ QS. 70:15 • Sifat neraka
۞ QS. 70:16 • Sifat neraka
۞ QS. 70:17 • Sifat ahli neraka dan kejahatan mereka • Menyiksa pelaku maksiat
۞ QS. 70:18 • Sifat ahli neraka dan kejahatan mereka • Menyiksa pelaku maksiat
۞ QS. 70:24 • Zakat rukun Islam
۞ QS. 70:25 • Zakat rukun Islam
۞ QS. 70:26 • Kewajiban beriman pada hari akhir • Nama-nama hari kiamat • Kebenaran hari penghimpunan
۞ QS. 70:27 • Ar Rabb (Tuhan) • Mempersiapkan diri menghadapi hari kiamat
۞ QS. 70:28 • Ar Rabb (Tuhan) • Mempersiapkan diri menghadapi hari kiamat
۞ QS. 70:35 • Pahala iman • Mempersiapkan diri menghadapi hari kiamat • Sifat surga dan kenikmatannya • Perbuatan baik adalah penyebab masuk surga • Keutamaan iman
۞ QS. 70:36 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 70:37 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir
۞ QS. 70:38 • Nama-nama surga • Kebodohan orang kafir
۞ QS. 70:40 • Tauhid Rububiyyah • Kekuasaan Allah • Ar Rabb (Tuhan) • Al Qaadir (Maha Kuasa) •
۞ QS. 70:41 • Kekuasaan Allah
۞ QS. 70:42 • Allah menepati janji • Penangguhan (siksa) orang kafir di dunia • Maksiat dan dosa
۞ QS. 70:43 • Manusia dibangkitkan dari kubur
۞ QS. 70:44 • Allah menepati janji • Keadaan orang kafir pada hari penghimpunan
Hai manusia,
apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah.
Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu & menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang,
― QS. Al-Infitar [82]: 6-7
Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan,
niscaya Allah mengetahuinya.
Berbekallah,
dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa & bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal
― QS. Al-Baqarah [2]: 197
dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.
― QS. Al-Ma’idah [5]: 48
Apa mereka persekutukan (Allah dengan) berhala yang tak dapat ciptakan sesuatu pun? Sedang berhala itu sendiri buatan orang. Berhala itu tak bisa beri pertolongan pada penyembahnya & pada dirinya sendiri pun tak dapat memberi pertolongan
― QS. Al-A’raf [7]: 191-192
Penjelasan:
ٱلذِّكْرَ = Adz-Dzikr (pemberi peringatan).
Firman Allah:
'Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Adz-Dzikr (Alquran), dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.'
(QS. Al Hijr [15] : 9)
Penjelasan:
Luqman adalah orang yang disebut dalam Alquran dalam surah Luqman [31] : 12-19 yang terkenal karena nasihat-nasihatnya kepada anaknya.
Penjelasan:
الفرقان, artinya 'Pembeda'.
Alquran dinamakan Al-Furqan karena dia membedakan antara yang haq dengan yang batil.
+
ArrayPenjelasan:
Mujahadah merupakan sebuah istilah yang terbentuk dari asal kata jihad, artinya berjuang dengan sungguh-sungguh menurut syari'at Islam.
Istilah lain yang juga berasal dari kata Jihad, yakni Mujahidin. Mujahidin adalah istilah bagi pejuang (Muslim) yang turut dalam suatu peperangan atau terlibat dalam suatu pergolakan.
Share your Results:
Karena rajin belajar maka Afit selalu juara dalam setiap perlombaan antar sekolah, pernyataan tersebut merupakan contoh … Takdir yang bisa diubah dinamakan … Salah satu contoh takdir muallaq (bisa diubah) adalah … Matahari berputar mengelilingi sumbunya, termasuk contoh takdir … Yang tidak termasuk cara beriman kepada qada dan qadar Allah adalah …
Pembatasan aurat wanita adalah … Berikut ini yang bukan termasuk orang-orang pertama yang menyambut ajakan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah … Dalam Islam, pakaian harus … Sebelum berpakaian, kita harus … Bagian tubuh yang tidak ditampakkan sesuai dengan ajaran Islam disebut …
Ketika Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam masih remaja, baginda telah bekerja mengambil upah sebagai pengembala binatang ternak. Apakah binatang tersebut? … Dalam Islam, teladan yang baik disebut juga dengan istilah … Dalam Islam, pengendalian diri atau kontrol terhadap diri, disebut juga dengan … Pengertian Mujahadah An-Nafs adalah … Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda bahwa berjihad (berjuang) yang paling utama adalah melawan …
Apa itu Al Wakiil? Allah itu Al-Wakil ◀ Al-Wakil , yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala yang memelihara dan mengurusi segala kebutuhan makhluk-Nya, baik itu dalam urusan dunia maupun urusan akhirat. Dia menyelesaikan segala sesuatu yang diserahkan hambanya tanpa membiarkan apa pun terbengkalai. &128161; Di padang mahsyar nanti … • Al-Wakiil, Al-Wakil, Al Wakil
Apa itu Mandi jinabah? Mandi besar atau mandi wajib adalah mandi atau menuangkan air ke seluruh badan dengan tata cara tertentu untuk menghilangkan hadats besar. Hal itu adalah pengertian dalam syariat Islam. Arti al-gusl secara etimologi adalah menuangkan air pada sesuatu. Syarat sah mandi Sebagai pembeda mandi biasa dengan mandi wajib perbed … • Mandi wajib, Mandi Janabah
Apa itu At-Tur? Surah At-Tur adalah surah ke-52 dalam Alquran. Surah ini tergolong surah Makkiyah yang terdiri atas 49 ayat. Dinamakan at-Tur yang berarti Bukit diambil dari kata At-Tur yang terdapat pada ayat pertama surah ini. Yang dimaksud dengan bukit disini ialah bukit Sinai yang terletak di semenanjung Sinai, tempat Nabi Musa menerima Taurat dari All … • Ath-Thuur, Ath Thuur, Ath-Thur, Ath Thur, At-Tur