Tha’aam adalah kata benda dalam bentuk mufrad, jamaknya ialah ath’imah.
Tha’aam ialah nama keseluruhan bagi setiap yang dimakan dan ada yang mengatakan ia dikhususkan bagi gandum.
Al Kafawi berkata,
“Tha’aam kadangkala digunakan untuk menyebut minuman, sebagaimana dalam firman Allah dalam surah Al Baqarah (2) ayat 249:
وَمَن لَّمْ يَطْعَمْهُ فَإِنَّهُۥ مِنِّىٓ إِلَّا مَنِ ٱغْتَرَفَ غُرْفَةًۢ بِيَدِهِ
“Dan barangsiapa tiada meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, maka dia adalah pengikutku”.”
Dikatakan begitu karena asal lafaz ini mengisyaratkan, merasakan sesuatu atau setiap apa yang dirasai seperti yang disebutkan dalam hadis Rasulullah mengenai air zamzam, yang artinya:
“Sesungguhnya ia adalah makanan bagi kelaparan dan obat bagi penyakit.”
Lafaz tha’aam disebut 24 kali di dalam Al Qur’an yaitu dalam surah:
-Al Baqarah (2), ayat 61, 184, 259;
-Ali Imran (3), ayat 93;
-Al Maa’idah (5), ayat 5 (dua kali), 75, 95, 96;
-Yusuf (12), ayat 37;
-Al Kahfi (18), ayat 19;
-Al Anbiyaa (21), ayat 8;
-Al Furqaan (25), ayat 7, 20;
-Al Ahzab (33), ayat 53;
-Ad Dukhaan (44), ayat 44;
-Al Haaqqah (69), ayat 34, 35, 36;
-Al Muzzammil (73), ayat 13;
-Al nsaan (76), ayat 8;
-‘Abasa (80), ayat 24;
-Al Ghaasyiyah (88), ayat 6;
-Al Fajr (89), ayat 18;
-Al Ma’un (107), ayat 3.
Tha’aam di dalam Al Qur’an mengandung beberapa makna:
1. Sejenis makanan, yaitu Al manna (roti) dan As salwa (madu).
Mmakna ini ada dalam surah Al Baqarah ayat 61, di mana tha’aam di sini dikaitkan dengan wahid yang artinya satu.
Ini adalah pendapat Ibn Katsir dan As Sabuni.’ Ibn Katsir berkata,
“Bani Israil mengatakan tha’aam waahid yaitu al mann was salwa karena mereka memakan keduanya setiap hari dan tidak pernah berubah.
2. Tha’am juga bermakna mencakupi semua jenis makanan separti dalam surah Ali Imran ayat 93. Tha’aam yang diuraikan oleh Al Qur’an dapat dibahagi dalam tiga kategori utama yaitu nabati, hewani dan olahan.
– Yang termasuk dalam nabati terdapat dalam surah ‘Abasa (80), ayat 24 hingga 32 di mana surah ini memerintahkan manusia memperhatikan makanannya, disebutkan sekian banyak jenis tumbuhan yang dikaruniakan Allah bagi kepentingan manusia dan binatang, Allah firman yang berarti,
“Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit), kemudian kami belah bumi dengan sebaik-sebaiknya.
Lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran, zaitun dan pohon kurma, kebun-kebun (yang) lebat, dan buah-buahan serta rumput-rumputnya, untuk kesenangan kamu dan untuk binatang ternak.”
– Sedangkan tha’aam yang temasuk dalam kategori hewani Al Qur’an mengklasifikasikan dua kelompok besar yaitu yang berasal dari laut dan darat.
Ayat yang menyinggung makanan yang berasal dari laut terdapat dalam surah Al Maa’ idah (5), ayat 96, makna firman Allah
Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan,
Yang termasuk dalam kategori hewan terakam dalam firman Allah dalam surah Al Maa’idah (5), ayat 5 yang berarti,
Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik.
Makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al Kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka.
Al Qurtubi berkata,
“Tha’aam ialah nama bagi perkara yang dimakan dan di sini dikhususkan dengan sembelihan (dari hewan) menurut jumhur ulama”
– Makanan olahan.
Berdasarkan penjelasan terdahulu, minuman adalah salah satu jenis makanan.
Oleh karena itu, khamar juga salah satu jenis makanan.
Al Qur’an menegaskan hal itu dalam surah An Nahl (16), ayat 67,
Dan dari buah korma dan anggur, kamu buat minimuman yang memabukkan dan rezeki yang baik.
Lafaz tha’aam juga dapat dibagi kepada dua keadaan yaitu makanan yang termasuk makanan di dunia dan makanan pada hari akhirat.
Untuk makanan di dunia sudah disebutkan sebelum ini dan untuk makanan di akhirat, lafaz ini lebih cenderung digunakan bagi makanan yang diperuntukkan di dalam neraka.
Kategori ini terdapat dalam surah:
-Ad Dukhan (44), ayat 44;
-Al Haaqqah (69), ayat 34;
-Al Ghaasyiyah (88), ayat 6;
-Al Muzzammil (73 ), ayat 13.
Contohnya dalam surah As Dukhan, Allah berfirman yang artinya:
Sesungguhnya pohon zaqqum itu makanan orang yang banyak berdosa.
Kesimpulannya, lafaz tha’aam di dalam Al Qur’an mengandung makna makanan, baik di dunia yang terdiri dari hewan, tumbuhan atau olahan dan makanan pada hari akhirat bagi orang yang berdosa.
Sumber : Kamus Al Qur’an, PTS Islamika SDN BHD, Hal: 331-333