Oleh Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi:
Allah subhanahu wa ta’ala memberitahukan bahwa bertasbih kepada-Nya semua yang ada di langit dan semua yang ada di bumi, yakni semua makhluk yang ada pada keduanya, baik yang berakal maupun yang tidak berakal.
Semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya.
(QS. Al Israa [17]: 44)
Kemudian Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
Raja, Mahasuci.
(QS. Al-Jumu’ah [62]: 1)
Dia adalah Yang memiliki langit dan bumi dan Yang Mengatur keduanya dengan hukum-Nya, dan Dia Mahasuci dari semua kekurangan lagi menyandang semua sifat yang sempurna.
Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
(QS. Al-Jumu’ah [62]: 1)
Kedua lafaz ini telah sering ditafsirkan sebelumnya.
Kemudian disebutkan dalam firman berikutnya:
Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang rasul di antara mereka.
(QS. Al-Jumu’ah [62]: 2)
Yang dimaksud dengan kaum yang buta huruf adalah bangsa Arab di masa itu, seperti pengertian yang terdapat di dalam ayat lain melalui firman Allah subhanahu wa ta’ala yang menyebutkan:
Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al-Kitab dan kepada orang-orang yang ummi,
"Apakah kamu (mau) masuk Islam?"
Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah).
Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.
(QS. Ali ‘Imran [3]: 20)
Penyebutan kaum yang ummi secara khusus bukan berarti menafikan selain mereka, tetapi anugerah ini terasa oleh mereka lebih menyentuh dan lebih banyak berkahnya.
Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain:
Dan sesungguhnya Alquran itu benar-benar adalah suatu kemuliaan (yang besar) bagimu dan bagi kaummu.
(QS. Az-Zukhruf [43]: 44)
Artinya, Alquran pun merupakan peringatan bagi selain mereka yang dapat dijadikan sebagai pelajaran bagi mereka.
Demikian pula yang disebutkan oleh firman-Nya dalam ayat yang lainnya:
Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat.
(QS. Asy-Syu’ara’ [26]: 214)
Ayat ini dan lain-lainnya yang semakna tidaklah bertentangan dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
Katakanlah,
"Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua."(QS. Al-A’raf [7]: 158)
supaya dengannya aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Alquran (kepadanya).
(QS. Al-An’am [6]: 19)
Dan firman Allah subhanahu wa ta’ala menceritakan tentang Alquran, yaitu:
Dan barang siapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Alquran, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya.
(QS. Hud [11]: 17)
Masih banyak ayat lainnya yang menunjukkan keumuman misi risalah Rasulullah ﷺ yang mencakup semua makhluk dengan berbagai macam warna kulit dan bangsanya.
Kami telah membahas tafsir hal ini dalam tafsir surat Al-An’am berikut ayat-ayat dan hadis–hadis sahih yang menguatkannya.
Ayat ini merupakan ijabah dari Allah terhadap kekasihnya (Ibrahim) ketika dia berdoa untuk penduduk Mekah, bahwa semoga Allah mengutus di kalangan mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya dan menyucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan Hikmah.
Maka Allah mengutusnya kepada mereka di masa kesenjangan tiada rasul dan padamnya cahaya hidayah, sehingga masa tersebut sangat membutuhkan adanya seorang rasul.
Allah subhanahu wa ta’ala saat itu murka terhadap semua penduduk bumi, baik yang Arab maupun yang non Arab, kecuali sisa-sisa dari kaum Ahli Kitab, yang jumlah mereka sedikit sekali, mereka dari kalangan orang-orang yang tetap berpegang teguh kepada apa yang dibawa oleh Isa putra Maryam ‘alaihis salam Karena itulah maka Allah subhanahu wa ta’ala menyebutkan dalam firman-Nya:
Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang rasul di antara mereka, yang membacakan aya-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah.
Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesalan yang nyata.
(QS. Al-Jumu’ah [62]: 2)