HADITS KE-610
وَعَنِ اِبْنِ عُمَرَ -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- قَالَ:
( نَهَى عُمَرُ عَنْ بَيْعِ أُمَّهَاتِ اَلْأَوْلَادِ فَقَالَ:
لَا تُبَاعُ, وَلَا تُوهَبُ, وَلَا تُورَثُ, لِيَسْتَمْتِعْ بِهَا مَا بَدَا لَهُ، فَإِذَا مَاتَ فَهِيَ حُرَّةٌ ) رَوَاهُ مَالِكٌ, وَالْبَيْهَقِيُّ, وَقَالَ:
رَفَعَهُ بَعْضُ اَلرُّوَاةِ, فَوَهِمَ
Ibnu Umar Radliyallaahu ‘anhu berkata:
Umar melarang menjual budak-budak yang memiliki anak (dari hasil dengan majikannya), ia berkata:
Tidak boleh dijual, diberikan, dan diwariskan.
Ia boleh menikmati sekehendaknya, dan jika ia (majikan) meninggalkan ia merdeka.
Riwayat Malik dan Baihaqi, dan ia menyatakan bahwa sebagian perawi menganggapnya marfu’ tapi ia keliru.